Anda di halaman 1dari 15

VIRTUE ETHIC

 Virtue : Baik atau Utama


 Dengan demikian mengandung tata
nilai atau value

 Value: Segala sesuatu yang


melekat satu sama lain, seperti :
 Makhluk Hidup
 Gagasan
 Tujuan / Cita-cita
 Kekayaan, benda / barang

Sehingga hidup itu berarti dan bermakna


 Manusia terdiri dari jasmani dan rohani

 Untuk kebutuhan jasmani, manusia


berhajad dengan apa-apa yang diciptakan
ALLAH SWT dari bumi, seperti :
1. Sandang pangan
2. Rumah
3. Kendaraan
4. Dll

• Agar hidup manusia bermakna, maka telah


ditentukan cara hidup yang diajarkan oleh
agama, khususnya agama islam.
 Hidupmanusia bermakna bila
didalamnya terkandung nilai nikmat
atau menyenangkan.

 Nilai
diatas akan sirna bila tidak
sehat dengan demikian nilai
kesehatan menjadi nilai pokok yang
harus ada.

 Dengandemikian fungsi medis


menjadi fungsi yang luhur.
Ethic (Etik) : Yaitu cabang ilmu
filsafat yang meliputi pandangan
dan ajaran moral

Moral adalah cara hidup perilaku dan


adat istiadat disebabkan cabang
ilmu filsafat, maka perlu :
1. Kritis

2. Sistematis

3. Metodis
 Kritis :
Menanyakan latar belakang dan
pertanggung jawaban yang rasional
dan logis.
 Sistematis :

Pemikiran itu utuh atau komperhensif,


dan mudah dimengerti serta di ikuti
 Metodis :
Cara kerja yang handal dan dapat di
cek kembali.
 Dari etik muncul perbuatan etis

 Etik profesi menimbulkan perilaku etis


didalam melakukan profesi tertentu

 Profesi medis atau kedokteran bersifat


luhur dengan demikian etiknya bersifat
mulia ( virtue ethic )

 Bagaimana para dokter menjadikan etik


profesi ini suatu budaya.
 Budaya ialah seperangkat nilai, gagasan,
simbol yang bermakna yang membantu
individu berkomunikasi dan membuat
tafsiran, serta melakukan evaluasi dengan
demikian budaya adalah kepribadian suatu
masyarakat.

 Adakalanya budaya itu tidak sesuai


dengan ajaran agama.

 Budaya yang sesuai dengan agama


disebut akhlak.
 Akhlakadalah sikap hidup yang
memperhatikan kebaikan,
kesejahteraan dan kebahagiaan
orang lain. Ini banyak diajarkan
dalam agama.

 Azasberfaedah, bermanfaat dan


berguna juga menjadi faham etis
disebut utilitarian
Case study –part I
 Mrs. Mukasa a 39 year old, high parity (6
children). She lives in a rural village, no
employment, illiterate and malnourished.

 She did not want to have more children


– Bad last experience- hemorrhage 6th child
– Lack of resources to take care of other
children

 She confided in a member of the clergy about


possibility of surgical sterilization
Case study cont’
 Clergy member retaliated church position
that sterilization act is intrinsically evil
and is always a mortal sin.
 Faith is optional- welcome to join or not

 Clergy member advised her to use


natural methods of contraception and
control her sexual appetite
 Faith and religious values were very
important to Mrs. Mukasa
Case study part II
 Mrs. Mukasa become pregnant again for 7th time

 She was rushed to government hospital after


she developed complications prolonged and
difficulty delivery at a TBA. She was delivered
by C-section

 Considering her fertility history, the obstetrician


performed surgical sterilization procedure with
out consulting her- while on the delivery table
The psychiatrist Chabot had assisted a 50-
year-old woman in committing suicide, 1991.
The woman suffered from severe depression,
and after the death of her two sons and the
break-up of her marriage she did not want to
live any longer.

“Intolerable psychological suffering is no


different from intolerable physical suffering.”
(Dr. Chabot)
Question:
 How has your religious faith informed
your decision-making in this process?
Kesimpulan
 Setiap dokter mempunyai :
1. Sifat ketuhanan
2. Kemurnian niat
3. Keluhuran budi
4. Kerendahan hati
5. Kesungguhan kerja
6. Integritas ilmiah dan sosial
7. kesejawatan

Anda mungkin juga menyukai