KELOMPOK
VII
Demokrasi sebagai sebuah sistem pemerintahan berakar dari sejarah barat, khu
susnya Yunani dan Romawi, yang mendorong mayoritas warganegara berpartisi
pasi dalam menentukan arah negara. Di masa lalu, di Yunani, dikenal sebagai "ci
ty-state" (negara kota), seperti di masa Aristotle dan gurunya Plato hidup. Begitu
juga di negara kota di belahan Romawi.
Prinsip demokrasi yang berkembang di barat, meskipun mendorong keputusan
mayoritas sebagai sebuah acuan (majority rule), namun hak-hak individual dilind
ungi oleh negara. Sehingga, antara democracy dan human rights seperti dua sisi
dari koin mata uang yang sama.Praktik demokrasi di barat saat ini dikenal dalam
1) demokrasi parlementer dan 2) demokrasi presidensial. Demokrasi parlementer
dilakukan untuk memilih perwakilan partai pada lembaga legislatif, yang kemudia
n membelah diri dalam faksi (koalisi) penguasa, yang umumnya memerintah den
gan seorang perdana menteri dan faksi oposisi. Sistem ini berlaku umum di neg
ara-negara di eropa. Sedangkan di Amerika menjalankan sistem presidensial, di
mana rakyat memilih langsung presidennya.
B. Demokrasi pancasila di Indonesia
1. Demokrasi Pancasila adalah demokrasi yang berdasarkan kekeluargaan dan gotong-royon
g yang ditujukan kepada kesejahteraan rakyat, yang mengandung unsur-unsur berkesadara
n religius, berdasarkan kebenaran, kecintaan dan budi pekerti , berkepribadian Indonesia da
n berkesinambungan
2. Dalam demokrasi Pancasila, sistem pengorganisasian negara dilakukan oleh rakyat sendiri
atau dengan persetujuan rakyat.
3. Dalam demokrasi Pancasila kebebasan individu tidak bersifat mutlak, tetapi harus diselaras
kan dengan tanggung jawab sosial
4. Dalam demokrasi Pancasila, keuniversalan cita-cita demokrasi dipadukan dengan cita-cita
hidup bangsa Indonesia yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan, sehingga tidak ada domi
nasi mayoritas atau minoritas.
Dalam Rancangan TAP MPR RI tentang Demokrasi Pancasila disebutkan bahwa Demokrasi P
ancasila adalah norma yang mengatur penyelenggaraan kedaulatan rakyat dan penyelenggaraa
n pemerintahan negara, dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan ke
amanan bagi setiap warga negara Republik Indonesia, organisasi kekuatan sosial politik, org
anisasi kemasyarakatan, dan lembaga kemasyarakatan lainnya serta lembaga lembaga neg
ara baik di pusat maupun di daerah
c. Demokrasi pendidikan dalam filsafat pendidikan menurut Chomsky
Demokrasi, secara etimologi, berasal dari bahasa Latin, dari akar kata demos yang
berarti rakyat dan cratos yang berarti kekuasaan, sehingga secara sederhana
demokrasi dapat diartikan sebagai kedaulatan ditangan rakyat. Secara terminologi,
sebagaimana disampaikan Sparingga, demokrasi adalah pemerintahan oleh rakyat
dimana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat dan dijalankan langsung oleh
mereka atau wakil-wakilnya yang dipilih lewat pemilihan bebas. Dalam pendidikan
yang demokratis adalah pendidikan yang menempatkan peserta didik sebagai
individu yng unik berbeda satu sama lain dan mempunyai potensi yang perlu
diwujudkan dan dikembangkan semaksimal mungkin. Untuk itu pendidikan yang
demokratis harus memberikan treatmen berbeda kepada sasaran didik yang
berbeda sesuai dengan karakteristik masing- masing. Pendidikan yang demokratis
juga menuntut partisipasi aktif peserta didik bersama guru dalam merencanakan,
mengembangkan dan melaksanakan proses belajar-mengajar. Partisipasi orang tua
dan masyarakat juga amat penting dalam merancang, mengembangkan dan
melaksanakan proses pendidikan tersebut. Demokrasi dalam pendidikan dan
pembelajaran menggunakan pengertian equal opportunity for all. Artinya, anak
didik mendapat peluang yang sama dalam menerima kesempatan dan perlakuan
pendidikan. Guru memberikan kesempatan yang sama kepada setiap individu untuk
mengikuti setiap kegiatan pendidikan.
Ciri ciri Demokrasi
1. Adanya keterlibatan warga negara (rakyat) dalam pengambilan keputusan politik
baik langsung maupun tidak langsung (perwakilan).
2. Adanya pengakuan, penghargaan, dan perlindungan terhadap hak asasi rakyat
(warga negara).
3. Adanya persamaan hak bagi seluruh warga negara dalam segala bidang. Adanya
lembaga peradilan dan kekuasaan kehakiman yang independen sebagai alat
penegakan hukum.
4. Adanya kebebasan dan kemerdekaan bagi seluruh warga negara. Adanya
pers (media massa) yang bebas untuk menyampaikan informasi dan mengontrol
perilaku dan kebijakan pemerintah.
5. Adanya pemilihan umum untuk memilih wakil rakyat yang duduk di lembaga
perwakilan rakyat.
6. Adanya pemilihan umum yang bebas, jujur, adil untuk menentukan (memilih)
pemimpin negara dan pemerintahan serta anggota lembaga perwakilan rakyat.
7. Adanya pengakuan terhadap perbedaan keragamaan (suku, agama, golongan,
dan sebagainya).
E. Implementasi demokrasi Pendidikan dengan demokrasi pancasila di Indonesia