Anda di halaman 1dari 47

Batu Saluran Kemih

Pembimbing : dr. Tanaya Ghinorawa Sp. U (K)

Danar Aprianto
Reisya R. Amanda
Identitas Pasien
Nama : Tn. SO
No. RM : 0187XX
Usia : 37 tahun
Alamat : Yogyakarta
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Tgl Periksa :21 Agustus2020
Anamnesis
• Keluhan Utama : Nyeri pada pinggang dan inguinal
• Riwayat Penyakit Sekarang :
• + 1 Tahun MRS – os mengeluh pegal-pegal pada pinggang kanan dan kiri yang
lama kelamaan menjadi nyeri pada pinggang kanan dan kiri, nyeri dirasakan
dirasakan tajam seperti ditusuk-tusuk.
• 2 BSMRS (April) – os mengatakan saat BAK di pagi hari keluar batu, setelah
keluar dikatakan timbul nyeri di pinggang seperti ditusuk-tusuk di pinggang
kanan dan kiri semakin parah, menjalar ke lipatan paha, dan menjalar ke kaki.
Os merupakan pasien B20 yang rutin berobat di Poli Edelweis RSS, saat periksa
os membawa batu yang keluar dan dari Poli Edelweis merujuk ke Poli Urologi.
• HSMRS – os datang dengan keluhan nyeri pada pinggang kanan dan kiri, nyeri
pada lipatan paha, menjalar hingga hingga kaki. Demam(-), mual(-), muntah(-).
Pasien mengatakan apabila tubuhnya bergerak nyeri dirasakan bertambah.
Anamnesis
• Riwayat Penyakit Dahulu :
• Riwayat trauma abdomen (-)
• Riwaya operasi (-)
• HT (-)
• DM (-)
• penyakit jantung (-)
• HIV (terapi ARV)
• Kebiasaan kurang minum (sering mengonsumsi the dan minuman suplemen)
• Diet tinggi serat (+)

• Riwayat Penyakit Keluarga :


• Keluhan serupa (-)
• HT (-), DM (-), penyakit jantung (-)
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum: Compos mentis, cukup
• Vital Sign :
• TD : 124/78mmHg
• Suhu : 36,7°C
• Nadi : 76 x/menit
• Laju Nafas : 20 x/menit
• SpO2 : 98%
Pemeriksaan Fisik
Genital eksterna :
1. Inspeksi:
• Regio Flank : bulging (-/-), nyeri tekan (-/-), nyeri ketok CVA (+/+)
• Suprapubis : bulging (-), nyeri tekan (-)
• Pubis : Sebaran rambut pubis normal, massa (-), eritem (-), bekas luka (-)
• Penis : Bentuk normal, eritem (-), bekas luka (-), discharge (-), OUE dbn.
• Skrotum : Ukuran normal. Posisi testis dekstra lebih superior dari testis sinistra. Eritem (-),
• Inguinal : Eritema (-), pembengkakan limfonodi (-)
2. Palpasi:
• Penis : Nyeri tekan (-), massa/benjolan (-), discharge (-)
• Testis: konsistensi lunak, nyeri tekan (-/-)
Diagnosis Banding
• Akut abdomen
• Pankreatitis
• Acute hepatitis
• Acute cholangitis
• Acute cholecystitis
• Cholelithiasis
• Splenomegaly
• Peptic ulcer
• gastritis
Pemeriksaan Penunjang
USG Renal
Pemeriksaan Penunjang
USG Vesica Urinaria dan Prostat
Pemeriksaan Penunjang
USG
Hasil :
• Ren Dekstra : Tampak parenkim ginjal kanan tebal, tampak pelebaran SPC ginjal
kanan,tak tampak gambaran hiperechoic dengan posterior acoustic shadow
• Ren sinistra : Tampak parenkim ginjal kanan tebal, tampak pelebaran SPC ginjal kanan,tak
tampak gambaran hiperechoic dengan posterior acoustic shadow
• Vesica Urinaria : Tampak buli terisi, dinding buli regular, tidak ada massa, tidak
terdapat lesi hiperechoic dengan posterior acoustic shadow, taksiran volume
tidak dapat ditentukan
• Prostat : Tampak prostat dengan echostruktur homogen, simetris, tidak ada
diskontinuitas margin, tidak tampak massa, dengan taksiran volume 9,24 mL
Pemeriksaan Penunjang
Foto Abdomen/BNO Dewasa
•Identitas kurang
•persiapan cukup (udara usus merata, tampak psoas line
kanan dan kiri tegas, tampak preperitoneal fat line kanan dan
kiri tegas)
•sentrasi cukup
•tampak sistema tulang tervisualisasi intak
•tampak renal outline samar
•Tak tampak batu opak pada system genitourinary yang
tervisualisasi
MSCT Abdomen Tanpa Kontras
• Hidronefrosis dextra grade 2, disertai
hidroureter proksimal
• Phlebolith di vena vesivalis dextra
• Hepatomegaly
• Tak tampak kelainan pada lien, vesika
felea, pancreas, ren sinistra, VU,
prostat maupun rectum, tak tampak
metastasis [ada organ-organ tersebut
• Tak tampak limfadenopathy paraaorta,
mesenterica, maupun parailiaca
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin 19/12/2020
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
AL 6,93 x 10^3/uL 4,5 – 11,5 PT 14,8 dtk 14-15,8
AE 3,03 x 10^6/uL 4,6 – 6 APTT 32,0 dtk 31,4-40,8
AT 225x 10^3/uL 150 – 450 Albumin 4,70 3,97-4,94
Hb 11,2 g/dL 13 – 18 BUN 38,20 mg/dL 8 – 23
Hct 32,8 % 40 – 54 Creatinin 5,15 mg/dL 0,7 – 1,2
MCV 108,3 fL 80 – 94 GDS 127 mg/dL 80 - 140
MCH 37,0 pg 26 – 32 HbsAg Non Reaktif Non Reaktif
MCHC 34,1 g/dL 32 - 36 Na 144 mmol/L 135-145
LDH 287 U/L 135-225 K 3,20 mmol/L 3,5 – 5
CRP <5mg/L <5 Cl 114 mmol/L 98 - 107
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin 22/12/2020 (Post Hemodialisis)
Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
AL 11,69 x 10^3/uL 4,5 – 11,5 Albumin 4,70 3,97-4,94
AE 3,09 x 10^6/uL 4,6 – 6 BUN 18,20 mg/dL 8 – 23
AT 229x 10^3/uL 150 – 450 Creatinin 2,37 mg/dL 0,7 – 1,2
Hb 11,2 g/dL 13 – 18 Na 138 mmol/L 135-145
Hct 31,6 % 40 – 54 K 2,57 mmol/L 3,5 – 5
MCV 102,3 fL 80 – 94 Cl 105 mmol/L 98 - 107
MCH 36,2 pg 26 – 32
MCHC 35,4 g/dL 32 - 36
Diagnosis Awal
• Batu ureter distal bilateral
• B20 +
Treatment
• Rawat inap untuk persiapan prosedur URS bilateral Lithotripsi
• Injeksi Paracetamol 500mg/8jam
Laporan Tindakan URS
• Diagnosis
• Pre op : batu multiple ureter distal (dextra), batu ureter distal (sinistra)
• Post op : obstruksi uropati ec stenosis ureter bilateral
• Tindakan operasi yang dilakukan
• URS bilateral
• Dilatasi optic
• Insersi DJ stent renal sinistra

• Laporan tindakan
• Stadium anestesi, pasien posisi lithotomy, aseptic dan antiseptic prosedur, area operasi dipersempit dengan duk
steril
• Dimasukan URS ke dalam buli, tampak muara ureter bilateral
• Dimasukan URS ke dalam ureter dextra tampak stenosis ureter dextra
• Dimasukan URS ke dalam ureter sisnistra tampak stenosis ureter sinistra
• URS ditearik ke belakang, dilakukan pemasangan DJ stent kiri
• Pasang kateter
• Tindakan selesai
Pemeriksaan Penunjang
Foto Abdomen/BNO Dewasa
•Identitas kurang
•persiapan cukup (udara usus merata, tampak psoas line
kanan dan kiri tegas, tampak preperitoneal fat line kanan dan
kiri tegas)
•sentrasi cukup
•tampak sistema tulang tervisualisasi intak
•Tak tampak batu opak pada traktus unrinarius yang
tervisualisasi
•Terpasang DJ stent sinistra dengan ujung kranial melingkar
baik pada proyeksi renal outline sinistra dan ujung kaudal
melingkar baik pada proyeksi vesica urinaria
Diagnosis akhir
• Post URS bilateral
• Insersi DJ stent (sinistra) H+1 a.i stenosis ureter bilateral
Plan
• Evakuasi produk urin
• Diet bebas
• Mobilisasi duduk hingga jalan
• Cek darah lengkap
PEMBAHASAN
Pendahuluan
• Batu Saluran Kemih (BSK) adalah pembentukan batu di saluran
kemih yang meliputi batu ginjal, ureter, buli, dan uretra
• 80% batu terdiri dari dari jenis Kalsium oksalat/kalsium phosphat.
Jenis lainya antara lain asam urat (9%), struvite (10%), dan cystine
(1%)

Thakore P, Liang TH. Urolithiasis. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls
[Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-.
Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/
Etiology
Batu akibat tanpa infeksi
Kalsium oksalat
Kalsium fosfat
Asam urat
Batu akibat infeksi
Magnesium amunium sulfat,karbonat
ammonium urat
Kelainan Genetik
Sistin
xantin
Obat
Epidemiologi
• Kasus urologi tersering yang ditemukan di Indonesia
• Kasus urologi nomor 3 didunia setelah infeksi saluran kemih, dan
kelainan pada prostat.
• Prevalensi di dunia berkisar 1-20%
• Kejadian pada laki-laki lebih sering terjadi, 3:1 dibanding pada
perempuan
• Puncak insiden terjadi pada usia 40-50 tahun
Faktor Resiko
• Diet tinggi lemak dan protein > resiko batu saluran kemih tinggi
• Diet tinggi serat > resiko batu saluran kemih rendah
• Diet tinggi garam > resiko batu saluran kemih tinggi
• Pekerjaan dan gaya hidup sendentary > resiko batu saluran kemih
tinggi
• iklim panas> dehidrasi > resiko batu saluran kemih tinggi
• Riwayat keluarga
• Pengobatan (carbonic anhydrase, antacid dengan bahan silica)
• chronic kidney disease, hipertensi, gout, diabetes mellitus,
hyperlipidemia, obesitas, endocrine, and malignancies
Klasifikasi Batu
• Klasifikasi batu berdasarkan pemeriksaan x-ray

Radioopak Opasitas Rendah Radiolusen


Kalsium oksalat Magnesium Asam urat
amonium fosfat
Kalsium fosfat Apatit Amonium urat
Sistin Xantin
• Berdasarkan lokasi : kaliks ginjal superior, medial, atau inferior, pelvis renal,
ureter proksimal atau distal, dan buli.
• Berdasarkan ukuran : 5, 5-10, 10-20, dan >20
mm
Patofisiologi
• Batu saluran kemih terjadi ketika kristal penyusun batu mengalami
supersaturasi pada urin, akibat kandunganya yang sangat tinggi pada
urin. Komponen penyusun batu akan teragregasi dan lama kelamaan
semakin besar.
• Setelah semakin membesar dapat bermigrasi ke ureter, apabila
ukuran cukup besar dapat menyebabkan obstruksi timbul nyeri kolik
dan dapat menyebabkan hidronefrosis.
• free particle vs fixed particle
• Free particle: Kristal akan teragregasi dan mengkristal dan lama
kelamaan semakin membesar
• Fixed particle: batu terbentuk di plak, yang disebut Randall’s plaque
Thakore P, Liang TH. Urolithiasis. [Updated 2020 Nov 20]. In: StatPearls [Internet]. Treasure
Island (FL): StatPearls Publishing; 2020 Jan-. Available from:
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559101/
Diagnosis
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan Penunjanng
Anamnesa
• Keluhan bervariasi
• Dari tanpa keluhan, sakit pinggang ringan hingga berat (Kolik)
• Disuria
• Hematuria
• Retensi urie
• Anuria
• Dapat disertai demam, dan tanda gagal ginjal
Cont’d Anamnesis
• Ditanyakan juga penyakit dahulu yang berhubungan dengan
penyakit batu saluran kemih (Hiperparatiroid primer,obesitas,
malabsorpsi gastrointestinal, penyakit usus atau pankreas)
• Riwayat pola makan
• Riwayat pengobatan
Pemeriksaan Fisik
• Didapatkan hasil bervariasi dari mulai tidak ada keluhan
sama sekali hingga tanda sakit berat
• Pemeriksaan fisik umum : hipertensi, demam, anemia, syok
• Pemeriksaan fisik urologi
• Sudut Kostovertebra : nyeri tekan, nyeri ketok, dan pembesaran
ginjal/bulging
• Supra simfisis : nyeri tekan, teraba batu, buli kesan penuh
• Genitalia eksterna : teraba batu di uretra
• Colok dubur : teraba batu di buli-buli ketika dilakukan palpasi bimanual
Lokasi Gejala
GINJAL - Nyeri region flank/pinggang
(Nefrolithiasis) - Nyeri kolik akibat aktivitas peristaltik otot polos sistem kalises, atau
- Non-kolik akibat peregangan kapsul ginjal, hidronefrosis, atau infeksi pada
ginjal
- Nyeri ketok kostovertebra (+), massa ginjal (bila hidronefrosis)

Nyeri pinggang kolik (akibat peristaltik) dan menjalar (nyeri alih), tergantung letak batu :
URETER - Ureter proksimal => pinggang setinggi pusar (T10)
(Ureterolithiasis) - Ureter media => medial paha, inguinal, skrotum (L1-3)
- Ureter distal => ujung penis (S2-3), + disuria

- Gejala iritatif (frekuensi, urgensi, nokturia)


VESICA - Miksi tiba-tiba berhenti dan menjadi lancar kembali dengan perubahan posisi tubuh.
(Vesicolithiasis) - Nyeri berkemih pada ujung penis, skrotum, perineum, pinggang, atau kaki

Miksi tiba-tiba berhenti, >retensi urin.


URETHRA - Batu pada urethra anterior > benjolan keras di penis, atau tampak di
(Urethrolithiasis) meatus uretra eksterna. Nyeri pada glans penis.
- Batu pada urethra posterior > nyeri pada perineum atau rektum
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Pencitraan
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium
• Analisis Urin (eritrosit, leukosit, nitrit, pH urin, kultur urin)
• Pemeriksaan darah lengkap
• Analisis darah (kreatinin, asam urat, elektrolit, uji koagulasi)
Pemeriksaan Penunjang
• Pencitraan
• USG (batu di kaliks, Pelvis, UPJ, Ureter)
• CT scan non kontras
• IVP
Diagnosis Banding
• Gejala pada batu saluran kemih dapat menyerupai kondisi patologis
organ abdomen intraperitoneal maupun retroperitoneal
• Akut abdomen
• Apendicitis
• Torsi ovarii
• Ruptur kehamilan ektopik
• Cholecystitis, cholelithiasis,cholangitis
• Diverticulosis
• Peptic ulcer disease
Terapi
Tata Laksana Batu Ginjal
• Konservatif : untuk batu di kaliks inferior asimptomatik dengan
ukuran <10mm
• Farmakologis : hanya untuk batu dengan komposisi asam urat
• Indikasi pengankatan batu
• Pasien risiko tinggi terjadinya pembentukan batu
• Obstruksi yang disebabkan oleh batu
• Infeksi saluran kemih
• Batu yang menimbulkan gejala seperti nyeri atau hematuria;
• Ukuran batu >15 mm
• Ukuran batu <15 mm jika observasi bukan merupakan pilihan terapi;
• Preferensi pasien
• Komorbiditas
• Keadaan sosial pasien (misalnya, profesi dan traveling)
Algoritma Tata Laksana Batu Ginjal
Tata Laksana Batu Ureter
• Konservatif : pengeluaran batu secara spontan bergantung pada
ukuran batu, diperkirakan 95% batu dapat keluar spontan
dalam waktu 40 hari dengan ukuran batu hingga 4 mm
• Observasi juga dapat dilakukan pada pasien yang tidak memiliki
komplikasi (infeksi, nyeri refrakter, penurunan fungsi ginjal, kelainan
anatomi saluran ureter).
Tata Laksana Batu Ureter
• Terapi Farmakologi
• Terapi ekspulsi medikamentosa (medical expulsive therapy/MET)
• α-blocker (Tamsulosin), CCB (nifedipin), dan penghambat PDE-5 (tadalafil)
Indikasi Pengangkatan Batu Ureter Aktif
• Kemungkinan batu keluar spontan kecil
• Nyeri menetap meski dengan analgesic adekuat
• Obstruksi persisten
• Insufisiensi ginjal
• Kelainan anatomi saluran ureter
Algoritme Tata Laksana Batu Ureter
Pencegahan Rekurensi
• Cairan (Urine output >2,5 L/hari)
• Pembatasan asupan natrium <2,3 gram/hari atau satu sendok the
perhari
• Hindari minuman black tea/dark soda
• Diet protein secukupnya (sebesar kepalan tangan/ hari atau 0,8-1
g/KgBB/hari)
Komplikasi

• acute renal failure secondary to obstruction, anuria, urinary tract


infection with renal obstruction, dan sepsis.
Terima Kasih
Mohon Asupan

Anda mungkin juga menyukai