• TB primer • TB post primer (adult) Karakteristik M.Tuberculosis
• M. tuberculosis is a rod-shaped, nonspore-forming, thin aerobic
bacterium measuring 0.5 m by 3 m. • Mycobacteria, including M. tuberculosis, are often neutral on Gram's staining. • However, once stained, the bacilli cannot be decolorized by acid alcohol; this characteristic justifies their classification as acid-fast bacilli. • Acid fastness is due mainly to the organisms' high content of mycolic acids, long-chain cross-linked fatty acids, and other cell-wall lipids. Cont’d • Bersifat tahan asam dengan metode pewarnaan ziehl neelsen • Media khusus untuk biakan antara lain : lowenstein jensen, ogawa • Dapat dalam kondisi dormant • Di dalam jaringan hidup sebagai parasit intraseluler dalam sitoplasma makrofag • Merupakan bakteri aerob • Tahan terhadap suhu rendah antara 4 derajat selsius sampai dengan -70 derajat selsius • Paparan terhadap sinar ultraviolet akan mati dalam beberapa menit Pathogenesis TB Primer
• Infeksi dimulai dengan inhalasi droplet pernafasan yang mengandung
kuman Tb dari pasien yang telah terinfeksi sebelumnya. • Sebagian besar droplet akan dapat tertahan di URT dan <10% akan mencapai alveoli. • Bakteri akan difagositosis oleh makrofag yang terdapat di alveolar. • Setelah terbentuk komplek phagosome, bakteri dapat menghindar dari proses asidifikasi, dengan mencegah penyatuan phago-lysosom • Bakteri yang berhasil menghindar dari kompleks penyatuan phago- lysosom akan bereplikasi, dan akan menyebabkan infeksi semakin menyebar. Cont’d
• Kuman yang bersarang di paru akan membentuk sarang tuberkulosis
pneumonia kecil yang disebut ghon focus/sarang primer/afek primer. • Dari sarang primer akan menyebabkan limfangitis lokal dan limfadenitis regional. • sarang primer +limfangitis lokal+limfadenitis regional disebut kompleks primer/ranke • Kompleks primer ini dapat bernasib • Sembuh tanpa cacat • Sembuh dengan sedikit fibrosis bermanifestasi sebagai penumonia dan dapat reaktifasi • Berkomplikasi dan menyebar Tuberkulosis post primer
• Dari bakteri yang dorman bertahun-tahun, kemudian mengalami
reinfeksi. • Reinfeksi ini muncul karena penurunan imunitas contohnya karena HIV/AIDS, malnutrisi, konsumsi alkohol, malignansi, diabetes, gagal ginjal. Fakor resiko • Tidak seperti infeksi, berkembangnya infeksi menjadi sebuah penyakit tergantung oleh kondisi endogen hots. • Kondisi yang paling berpengaruh adalah kondisi imunitas host. Tanda dan Gejala • Demam : demam biasanya bersifat sub-febrile, yang dapat bersifat hilang timbul. Terkadang dapat mencapai 40-41 derajat celcius. • Batuk/batuk darah : batuk dimulai dengan batuk kering, kemudian berlanjut menjadi produktif, dan batuk darah terjadi akibat adanya kavitasi/ulus bronkus/pembuluh darah yang pecah. • Sesak nafas : sesak nafas akan muncul pada kondisi penyakit yang telah bersifat lanjut dimana infiltrasi mengenai setengah lapang paru. • Nyeri dada : nyeri dada bersifat pleuritik akan muncul jikainfiltrasi mencapai pleura, nyeri ini akibat gesekan antar pleura visceral dan parietal yang mengalami radang. • Malaise : gejala ini antara lain anoreksia, bb turun, sakit kepala, meriang, nyeri otot, keringat malam. Pemeriksaan Fisik • Kondisi umum : CA anemis, kurus, suhu sub febris • Pemeriksaan thorax : • Kadang sulit dibedakan dengan pneumonia • Pada apeks dapat ditemukan perkusi redup akibat infiltrat, auskultasi dapat ditemukan suara bronkial, suara tambahan lain berupa rhonki basah kasar. • Namun jika disertai penebalan pleura akan menyebabakna suara vesikuler menurun. • Bila terdapat kavitas dari perkusi diperoleh timpani/sonor, auskulatasi akan memperoleh suara amforik. • Jika ada efusi pleura perkusi akan memperoleh pekak, dengan paro yang mengalami efusi akan ketertinggalan gerak, auskultasi diperoleh suara paru yang lemah hingga tidak terdengar sama sekali. • Jika terjadi fibrosis yang luas akan menyebabkan paru menciut dan dapat memicu cor polmunale, dan paru yang sehat akan mengalami hiperinflasi. Pemeriksaan Penunjang Ro thorax • Lokasi lesi sering di daerah apex, pada awal penyakit tampilanya berupa bercak-bercak seperti awan. • Dapat berupa tuberkuloma > bulatan dengan batas tegas • Apabila sudah terjadi kavitas akan terlihat sebagai cincin dengan dinding yang tipis yang lama-kelamaan akan menebal. Jika terjadi fibrosis akan terlihat bayangan berupa garis-garis. • Pada kalsifikasi akan tampak sebagai bercak yang padat • Gambaran tb milier berupa bercak-bercak halus diseluruh permukaan paru • Pada pelura dapat terlihat penebalan, efusi pleura. Pemeriksaan penunjang lain • Pemeriksaan sputum SPS • Pemeriksaan TCM • Pemeriksaan IGRA