Anda di halaman 1dari 13

Pembahasan TB Paru

19301-19302
Klasifikasi

• TB primer
• TB post primer (adult)
Karakteristik M.Tuberculosis

• M. tuberculosis is a rod-shaped, nonspore-forming, thin aerobic


bacterium measuring 0.5 m by 3 m.
• Mycobacteria, including M. tuberculosis, are often neutral on
Gram's staining.
• However, once stained, the bacilli cannot be decolorized by acid
alcohol; this characteristic justifies their classification as acid-fast
bacilli.
• Acid fastness is due mainly to the organisms' high content of
mycolic acids, long-chain cross-linked fatty acids, and other cell-wall
lipids.
Cont’d
• Bersifat tahan asam dengan metode
pewarnaan ziehl neelsen
• Media khusus untuk biakan antara lain :
lowenstein jensen, ogawa
• Dapat dalam kondisi dormant
• Di dalam jaringan hidup sebagai parasit
intraseluler dalam sitoplasma makrofag
• Merupakan bakteri aerob
• Tahan terhadap suhu rendah antara 4
derajat selsius sampai dengan -70
derajat selsius
• Paparan terhadap sinar ultraviolet akan
mati dalam beberapa menit
Pathogenesis TB Primer

• Infeksi dimulai dengan inhalasi droplet pernafasan yang mengandung


kuman Tb dari pasien yang telah terinfeksi sebelumnya.
• Sebagian besar droplet akan dapat tertahan di URT dan <10% akan
mencapai alveoli.
• Bakteri akan difagositosis oleh makrofag yang terdapat di alveolar.
• Setelah terbentuk komplek phagosome, bakteri dapat menghindar
dari proses asidifikasi, dengan mencegah penyatuan phago-lysosom
• Bakteri yang berhasil menghindar dari kompleks penyatuan phago-
lysosom akan bereplikasi, dan akan menyebabkan infeksi semakin
menyebar.
Cont’d

• Kuman yang bersarang di paru akan membentuk sarang tuberkulosis


pneumonia kecil yang disebut ghon focus/sarang primer/afek primer.
• Dari sarang primer akan menyebabkan limfangitis lokal dan limfadenitis
regional.
• sarang primer +limfangitis lokal+limfadenitis regional disebut kompleks
primer/ranke
• Kompleks primer ini dapat bernasib
• Sembuh tanpa cacat
• Sembuh dengan sedikit fibrosis bermanifestasi sebagai penumonia dan dapat
reaktifasi
• Berkomplikasi dan menyebar
Tuberkulosis post primer

• Dari bakteri yang dorman bertahun-tahun, kemudian mengalami


reinfeksi.
• Reinfeksi ini muncul karena penurunan imunitas contohnya karena
HIV/AIDS, malnutrisi, konsumsi alkohol, malignansi, diabetes, gagal
ginjal.
Fakor resiko
• Tidak seperti infeksi, berkembangnya infeksi menjadi sebuah penyakit tergantung oleh kondisi
endogen hots.
• Kondisi yang paling berpengaruh adalah kondisi imunitas host.
Tanda dan Gejala
• Demam : demam biasanya bersifat sub-febrile, yang dapat bersifat
hilang timbul. Terkadang dapat mencapai 40-41 derajat celcius.
• Batuk/batuk darah : batuk dimulai dengan batuk kering, kemudian
berlanjut menjadi produktif, dan batuk darah terjadi akibat adanya
kavitasi/ulus bronkus/pembuluh darah yang pecah.
• Sesak nafas : sesak nafas akan muncul pada kondisi penyakit yang telah
bersifat lanjut dimana infiltrasi mengenai setengah lapang paru.
• Nyeri dada : nyeri dada bersifat pleuritik akan muncul jikainfiltrasi
mencapai pleura, nyeri ini akibat gesekan antar pleura visceral dan
parietal yang mengalami radang.
• Malaise : gejala ini antara lain anoreksia, bb turun, sakit kepala,
meriang, nyeri otot, keringat malam.
Pemeriksaan Fisik
• Kondisi umum : CA anemis, kurus, suhu sub febris
• Pemeriksaan thorax :
• Kadang sulit dibedakan dengan pneumonia
• Pada apeks dapat ditemukan perkusi redup akibat infiltrat, auskultasi dapat
ditemukan suara bronkial, suara tambahan lain berupa rhonki basah kasar.
• Namun jika disertai penebalan pleura akan menyebabakna suara vesikuler
menurun.
• Bila terdapat kavitas dari perkusi diperoleh timpani/sonor, auskulatasi akan
memperoleh suara amforik.
• Jika ada efusi pleura perkusi akan memperoleh pekak, dengan paro yang
mengalami efusi akan ketertinggalan gerak, auskultasi diperoleh suara paru yang
lemah hingga tidak terdengar sama sekali.
• Jika terjadi fibrosis yang luas akan menyebabkan paru menciut dan dapat memicu
cor polmunale, dan paru yang sehat akan mengalami hiperinflasi.
Pemeriksaan Penunjang
Ro thorax
• Lokasi lesi sering di daerah apex, pada awal penyakit tampilanya
berupa bercak-bercak seperti awan.
• Dapat berupa tuberkuloma > bulatan dengan batas tegas
• Apabila sudah terjadi kavitas akan terlihat sebagai cincin dengan
dinding yang tipis yang lama-kelamaan akan menebal. Jika terjadi
fibrosis akan terlihat bayangan berupa garis-garis.
• Pada kalsifikasi akan tampak sebagai bercak yang padat
• Gambaran tb milier berupa bercak-bercak halus diseluruh
permukaan paru
• Pada pelura dapat terlihat penebalan, efusi pleura.
Pemeriksaan penunjang lain
• Pemeriksaan sputum SPS
• Pemeriksaan TCM
• Pemeriksaan IGRA

Anda mungkin juga menyukai