Anda di halaman 1dari 32

GAMBARAN RADIOLOGI

FOTO THORAX
TUBERCULOSIS PARU
Ayu Selviani
Andre Giovani
dr. Muhammad Syafril,
Muhamad Rizki Sp.Rad
Idriansyah

Pembimbing
dr Evo Eldiar Harahap, S. Rad (K)

Page 1
Definisi
• Penyakit infeksi paru yang disebabkan
oleh Mycobacterium tuberculosis.
• Ada 3 varian Mycobacterium tuberculosis:

Page 2
Etiologi
• Penyebab tuberkulosis • Aerob obligat
adalah Mycobacterium • Sebagian besar kuman
tuberculosis terdiri dari asam lemak
• Berbentuk batang • Tidak berspora sehingga
• Gram negatif mudah dibasmi dengan
• Tidak bergerak pemanasan sinar
• Ukuran panjang 1 – 4 μm matahari dan ultra violet
dan tebal 0.3 – 0.6 μm

Page 3
Patogenesis Tuberkulosis
• Mycobacterium tuberculosis yang
terinhalasi sampai ke alveoli dapat
menyebabkan terbentuknya fokus primer
di jaringan paru.
• Kemudian Mycobacterium tuberculosis
melalui saluran limfe menuju kelenjar limfe
regional (hilus) terjadi peradangan
(limfangitis dan limfadenitis)

Page 4
Page 5
Patogenesis Tuberkulosis
• Lama waktu yang dibutuhkan sampai terbentuk
komplek primer 4-6 minggu.
• Ada 3 kemungkinan yang terjadi setelah
Mycobacterium tuberculosis masuk:
– Penyembuhan secara spontan
– Menderita TB  TB Primer
– Terjadi infeksi tapi tidak sakit  Mycobacterium
tuberculosis dormant.
• Jika pertahanan tubuh menurun, M. Tuberkulosis
aktif kembali  TB Reaktivasi.

Page 6
Gejala Klinis
• Cepat lelah
• Anoreksia
• Berat Badan Menurun
• Keringat Malam
• Demam
• Batuk / batuk darah
• Sesak nafas
• Nyeri dada
• Malaise

Page 7
Diagnosis
• Gejala klinis
• Pemeriksaan fisik
• Tes tuberculin
• Pemeriksaan radiologis
• Bakteriologis.
Diagnosis pasti TB paru ditegakkan berdasarkan
ditemukannya kuman Mycobacterium tuberkulosis.

Page 8
PEMERIKSAAN
RADIOLOGI

Page 9
Proyeksi Pemotretan pada
Foto Toraks Pasien yang dicurigai TB
1. Proyeksi Postero-Anterior (PA)
2. Proyeksi Lateral
3. Proyeksi Top Lordotik

Page 10
Gambaran Radiologi TB Paru
1. Kelainan terutama pada lapang atas paru
2. Bayangan bercak-bercak atau noduler
3. Adanya kavitas
4. Adanya kalsifikasi
5. Kelainan bilateral dilapangan atas
6. Kelainan menetap setelah beberapa minggu
7. Bayangan milier
8. Bayangan fibrosis

Page 11
Tuberkulosis primer
• Kelainan radiologis ini dapat terjadi dimana saja
dalam paru, namun sarang dalam parenkim paru
sering disertai pembesaran kelenjar limfe
regional (komplek primer).
• Pada foto polos PA tampak gambaran bercak
semi opak terletak di suprahiler (diatas hilus),
perihiler (sepanjang limfangitis), dan parakardial
(disamping kor) dengan batas tidak tegas.

Page 12
Gambaran Radiologis

Kompleks primer
Page 13
Tuberkulosis sekunder
• Bersifat kronis, terjadi pada orang dewasa.
• Sarang-sarang terlihat pada foto roentgen
terletak di lapangan atas dan segmen
apikal lobus bawah, juga dapat terjadi di
lapangan bawah yang biasanya disertai
pleuritis.

Page 14
Klasifikasi tuberkulosis sekunder

Tuberkulosis minimal: luas sarang-sarang


yang kelihatan tidak melebihi daerah yang
dibatasi oleh garis median, apeks dan iga
2 depan, sarang-sarang soliter dapat
berada dimana saja. Tidak ditemukan
adanya kavitas.

Page 15
Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Pada permulaan (awal) perkembangan


penyakit umumnya tidak (atau sulit sekali)
menemukan kelainan.  Kelainan paru
pada umumnya terletak di daerah lobus
superior terutama daerah apeks dan
segmen posterior serta daerah apeks
lobus inferior.

Page 16
Gambaran radiologis

Page 17
Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Tuberkulosis lanjut sedang:


– Luas sarang - sarang yang berupa bercak
infiltrat tidak melebihi luas satu paru.
Sedangkan bila ada kavitas, diameternya
tidak melebihi 4 cm. Kalau bayangan sarang
tersebut berupa awan - awan menjelma
menjadi daerah konsolidasi yang homogen,
luasnya tidak boleh melebihi 1 lobus paru.

Page 18
Gambaran radiologis

Tuberkulosis Lanjut Sedang

Page 19
Klasifikasi tuberkulosis sekunder

• Tuberkulosis sangat lanjut: Luas


daerah yang dihinggapi sarang-
sarang lebih dari 1 paru atau bila ada
lubang-lubang, maka diameter
semua lubang melebihi 4 cm.

Page 20
Gambaran radiologis

Page 21
Gambaran TB Paru Aktif
• Bayangan berawan / noduler disegmen
apikal dan posterior lobus atas dan
segmen superior lobus bawah paru
• Sarang-sarang berbentuk awan atau
bercak infiltrat dengan densitas rendah
hingga sedang dengan batas tidak tegas.
Sarang-sarang ini biasanya menunjukan
suatu proses aktif.

Page 22
Gambaran TB Paru Aktif
• Kavitas, terutama lebih dari satu, yang
dikelilingi bayangan opak berawan atau
noduler kecuali bila lubang (kavitas) sudah
sangat kecil, yang dinamakan residual
cavity.
• Bayangan bercak milier
• Efusi pleura

Page 23
Gambaran TB Paru Aktif

Awan-awan & kavitas besar Kavitas sisa (residual cavity)


(ukuran total 4 cm)

Page 24
Gambaran TB Paru Aktif

Kavitas:
Pada foto thorak disamping
tampak infiltrate dengan
kavitas pada lobus superior
paru bilateral, menunjukkan
adanya tuberculosis
pulmonal aktif.

Page 25
Gambaran TB Paru Aktif
(Bayangan Bercak Miliar)

Gambaran “Badai Salju” (Snow Storm


Appearance)
Page 26
Gambaran TB Paru Inaktif
• Fibrotik, terutama pada segmen apikal dan
atau posterior lobus atas dan atau segmen
posterior lobus atas dan atau segmen
superior lobus bawah.
• Kalsifikasi
• Penebalan pleura

Page 27
Gambaran TB Paru Inaktif
• Tuberkulosis
Post Primer.
• Temuan pada
foto thorak ini
adalah fibrosis
lobus superior
bilateral.

Page 28
Gambaran TB Paru Inaktif
Sarang-sarang seperti
garis (fibrotik) atau bintik -
bintik kapur (kalsifikasi),
yang biasanya
menunjukkan proses telah
tenang.

Garis-garis Fibrotik
(proses lama dan tenang)

Page 29
Tuberkuloma
• Tuberkuloma adalah suatu sarang keju
(caseosa) dan biasanya menunjukkan
penyakit yang tidak begitu virulen, bahkan
biasanya tidak aktif, dan di dalam atau di
pinggirnya ada sarang perkapuran.
Diagnostik diferensialnya adalah suatu
tumor sejati.

Page 30
Tuberkuloma

Page 31
Page 32

Anda mungkin juga menyukai