TUBERKULOSIS PARU
1. Pneumonia
5. Diagnosis Banding 2. Abses paru
3. Kanker paru
4. Bronkiektasis
5. Pneumonia aspirasi
Laboratorium :
6. Pemeriksaan Darah lengkap : LED meningkat, dapat anemia, lekosit
Penunjang normal atau sedikit meningkat, hitung jenis bergeser ke
kanan (peningkatan mononuklear).
Sputum :
Hapusan basil tahan asam (BTA) dengan pengecatan
ZN, atau fluoresens.
Kultur : untuk identifikasi basil dan uji resistensi obat anti
tuberkulosis.
Radiologis :
Gambaran radiologis dapat berupa :
- Ill define air space shadowing
- Kaviti dengan dinding tebal dikelilingi konsolidasi
- millet seed like appearance/granuler pada tuberkulosis
milier
Lokasi lesi pada umumnya sesuai dengan lokasi lesi
tuberkulosis pasca primer.
Namun demikian kadang penampakkan lesi pada foto
toraks tidak spesifik (seperti tumor), sehingga sering
dikatakan bahwa tuberkulosis merupakan the great
imitator.
Untuk kepentingan klinik maka lesi tuberkulosis berdasarkan
foto toraks dibagi menjadi 2 kategori:
Lesi minimal (minimal lesion):
Bila proses mengenai sebagian dari satu atau dua paru,
dengan luas tidak lebih dari volume paru yang terletak di
atas chondrosternal junction dari iga kedua dan prosesus
spinosus dari vertebra torakalis IV atau korpus vertebra
torakalis V (sela iga II) dan tidak dijumpai kaviti.
Lesi luas (far advanced lesion):
Bila proses lebih luas dari lesi minimal.
Obat yang dipakai:
7. Terapi 1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah: • Rifampisin
• INH • Pirazinamid • Streptomisin • Etambutol 2. Kombinasi
dosis tetap (Fixed dose combination) Kombinasi dosis tetap ini
terdiri dari : • Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet,
yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg
dan etambutol 275 mg dan • Tiga obat antituberkulosis dalam
satu tablet, yaitu rifampisin 150 mg, isoniazid 75 mg dan
pirazinamid. 400 mg
3. Jenis obat tambahan lainnya (lini 2) • Kanamisin • Kuinolon •
Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid, amoksilin + asam
klavulanat • Derivat rifampisin dan INH
Ad Vitam: dubia ad bonam/ malam
8. Prognosis Ad sanationam: dubia ad bonam/ malam
Ad fungsionam: dubia ad bonam/ malam
9.
Tingkat IV
Evidens