Anda di halaman 1dari 5

PPK

Ditetapkan

PANDUAN 11 Januari 2022


PRAKTIK KLINIK

PENGERTIAN Penyakit menular langsung yang disebebkan oleh kuman TB yaitu


Mycobacterium tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru,
namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya.
ANAMNESIS Batuk berdahak lebih dari 2 minggu dan dapat disertai sedikitnya
salah satu dari gejalka berikut :
a) Local respiratorik : dapat bercampur darah atau batuh darah,
sesak nafas, dan nyeri dada.
b) Sistemik : nafsu makan menurun, berat badan menurun,
bekeringat malam tanpa kegiatan fisik, demam meriang lebih dari
1 bulan
PEMERIKSAAN Demam: biasanya subfebril menyerupai demam influenza, tetapi
FISIK kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40- 410C, demam
hilang timbul
 Batuk >2Minggu. sifat batuk dimulai dari batuk kering (nonproduktif)
kemudian sAetelah timbul peradangan menjadi produktif (sputum).
Keadaan lanjut dapat terjadi batuk darah
 Sesak napas, sesak nafas akan ditemukan pada penyakit yang
sudah lanjut, yang infiltratnya sudah meliputi setengah bagian paru-
paru
 Nyeri dada. Nyeri dada timbul bila infiltrate radang sudah sampai ke
pleura sehingga menimbulkan pleuritis
a.  Badan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun,
rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat malam
walaupun tanpa kegiatan
DIAGNOSA Tuberkulosis Paru

DIAGNOSA 1. Pneumonia
BANDING 2. Abses paru
3. Kanker paru
4. Bronkiektasis
5. Pneumonia aspirasi
PEMERIKSAAN Laboratorium :
PENUNJANG  Darah lengkap : LED meningkat, dapat anemia, lekosit normal
atau sedikit meningkat, hitung jenis bergeser ke kanan
(peningkatan mononuklear).
Sputum :
 Hapusan basil tahan asam (BTA) dengan pengecatan ZN, atau
fluoresens.
 Kultur : untuk identifikasi basil dan uji resistensi obat anti
tuberkulosis.
Radiologis :
 Gambaran radiologis dapat berupa :
 - Ill define air space shadowing
 - Kaviti dengan dinding tebal dikelilingi konsolidasi
 - millet seed like appearance/granuler pada tuberkulosis milier
 Lokasi lesi pada umumnya sesuai dengan lokasi lesi tuberkulosis
pasca primer.
 Namun demikian kadang penampakkan lesi pada foto toraks
tidak spesifik (seperti tumor), sehingga sering dikatakan bahwa
tuberkulosis merupakan the great imitator. Untuk kepentingan klinik
maka lesi tuberkulosis berdasarkan foto toraks dibagi menjadi 2
kategori:
 Lesi minimal (minimal lesion): Bila proses mengenai sebagian
dari satu atau dua paru, dengan luas tidak lebih dari volume paru
yang terletak di atas chondrosternal junction dari iga kedua dan
prosesus spinosus dari vertebra torakalis IV atau korpus vertebra
torakalis V (sela iga II) dan tidak dijumpai kaviti.
  Lesi luas (far advanced lesion): Bila proses lebih luas dari
lesi minimal.
TERAPI Obat yang dipakai:
1. Jenis obat utama (lini 1) yang digunakan adalah:
• Rifampisin
• INH
• Pirazinamid
• Streptomisin
• Etambutol
2. Kombinasi dosis tetap (Fixed dose combination) Kombinasi
dosis tetap ini terdiri dari :
• Empat obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin
150 mg, isoniazid 75 mg, pirazinamid 400 mg dan etambutol
275 mg dan
• Tiga obat antituberkulosis dalam satu tablet, yaitu rifampisin
150 mg, isoniazid 75 mg dan pirazinamid. 400 mg 3. Jenis obat
tambahan lainnya (lini 2)
• Kanamisin
• Kuinolon • Obat lain masih dalam penelitian ; makrolid,
amoksilin + asam klavulanat • Derivat rifampisin dan INH

PROGNOSIS Dubia: tergantung derajat berat, kepatuhan pasien, sensitivitas


bakteri, gizi, status imun dan komorbiditas.
Kriteria hasil pengobatan:
1. Sembuh: pasien telah menyelesaikan pengobatannya secara
lengkap dan pemeriksaan apusan dahak ulang (follow up),
hasilnya negatif pada foto toraks AP dan pada satu
pemeriksaan sebelumnya.
2. Pengobatan lengkap: pasien yang telah menyelesaikan
pengobatannya secara lengkap tetapi tidak ada hasil
pemeriksaan apusan dahak ulang pada foto toraks AP dan
pada satu pemeriksaan sebelumnya.
3. Meninggal: pasien yang meninggal dalam masa pengobatan
karena sebab apapun.
4. Putus berobat (default): pasien yang tidak berobat 2 bulan
berturut-turut atau lebih sebelum masa pengobatannya
selesai.
5. Gagal: Pasien yang hasil pemeriksaan dahaknya tetap positif
atau kembali menjadi positif pada bulan ke lima atau selama
pengobatan.
6. Pindah (transfer out): pasien yang dipindah ke unit pencatatan
dan pelaporan (register) lain dan hasil pengobatannya tidak
diketahui.
1. Petugas melakukan anamnese terhadap pasien
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik terhadap pasien
3. Petugas menyarankan konseling dengan konselor TBC
4. Konselor merujuk pasien ke poli penyakit dalam
5. Jika pasien didiagnosa dengan TBC, pasien di rujuk ke pelayanan
PROSEDUR kesehatan tingkat lanjut
6. Jika pasien tidak didiagnosa dengan TBC, pasien di beri terapi
sesuai dengan pedoman yang berlaku
7. Petugas mencuci tangan

1. Laboraturium
UNIT TERKAIT
2. poli penyakit dalam

Anda mungkin juga menyukai