Anda di halaman 1dari 27

TUBERKULOSIS

Komang Ricky Arya Darmawan 21710192


Nadya Kusuma W 21710129
PENDAHULUAN
Tuberkulosis ( TB ) adalah suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh
Mycobacterium tuberculosis (MTB) . Jalan masuk untuk organisme MTB adalah saluran
pernafasan, saluran pencernaan, dan luka terbuka pada kulit. Sebagian besar infeksi TB
menyebar lewat udara, melalui terhirupnya nukleus droplet yang berisikan organisme basil
tuberkel dari seseorang yang terinfeksi. Bakteri ini bila sering masuk dan terkumpul di
dalam paru akan berkembang biak menjadi banyak (terutama pada orang dengan daya tahan
tubuh yang rendah) dan dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TB dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru,
otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun
demikian organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru .
DEFINISI
Tuberkulosis adalah penyakit akibat infeksi kuman Mycobacterium tuberculosis sistemis sehingga
dapat mengenai hampir semua organ tubuh, dengan lokasi terbanyak di paru yang biasanya merupakan
lokasi infeksi primer.
Tuberkulosis paru (TB paru) adalah penyakit infeksius, yang terutama menyerang penyakit parenkim
paru. Nama Tuberkulosis berasal dari tuberkel yang berarti tonjolan kecil dan keras yang terbentuk
waktu sistem kekebalan membangun tembok mengelilingi bakteri dalam paru. Tb paru ini bersifat
menahun dan secara khas ditandai oleh pembentukan granuloma dan menimbulkan nekrosis jaringan.
Tb paru dapat menular melalui udara, waktu seseorang dengan Tb aktif pada paru batuk, bersin atau
bicara.
ANATOMI PARU PARU
MEKASNISME PERNAFASAN

01 INSPIRASI
Ketika volume paru meningkat
selama inspirasi tekanan intra-
alveolus menurun  tercipta
gradien tekanan yang menyebabkan
udara mengalir ke dalam alveolus
dari atmosfer  inspirasi

02 EKSPIRASI
Pada saat paru menciut ke
ukuran pra inspirasi karena otot
melemas, tekanan intra-alveolus
meningkat, menciptakan
gradient tekana yang
menyebabkan udara mengali ke
luar alveolus menuju atmosfer,
terjadilah ekspirasi
PATOFISIOLOGI
TUBERKULOASIS
Inhalasi droplet , bakteri masuk ke paru-paru

Berkembang dalam sitoplasma makrofag

Mambentuk FOKUS GHON (sarang primer, dpt terjadi di setiap jar.paru)

Terjadi peradangan sal.getah bening menuju hilus (LIMFANGITIS LOKAL) → a

Terjadi pembesaran KGB hilus (LIMFADENITIS REGIONAL) →b
A+b = kompleks RANKE

Sembuh tanpa cacat
Sembuh dengan sedikit bekas (garis fibrotik, kalsifikasi di hilus)
Menjalar ke pleura (EFUSI PLEURA)
Menjalar ke pembuluh darah /limfe (TB MILIER)
DIAGNOSIS
Apabila dicurigai seseorang tertular penyakit TBC, maka beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menegakkan diagnosis
adalah:

a. Anamnesa baik terhadap pasien maupun keluarganya.

b. Pemeriksaan fisik.

c. Pemeriksaan laboratorium (darah, dahak, cairan otak). * Pemeriksaan patologi anatomi (PA).

d. Rontgen dada (thorax photo).

e. Uji tuberkulin.
MANIFESTASI KLINIS

batuk berdahak selama 2- Batuk dapat diikuti Sesak nafas


3 minggu atau lebih dengan gejala tambahan
yaitu dahak bercampur
darah,

demam meriang lebih Nafsu makan menurun berkeringat malam hari


dari satu bulan tanpa kegiatan fisik
Klasifikasi Tuberculosis
A. Klasifikasi berdasarkan organ yang terkena
1. tb paru
2. tb ekstra paru
B. Klasifikasi dari hasil pemeriksaan BTA
1. BTA Positif
2. BTA Negatif
C. Klasifikasi tingkat keparahan penyakit
D Klasifikasi Riwayat Pengobatan TB
1. Baru
2. sudah pernah di obati
Pembagian Tuberculosis Secara Radiologis
PRIMER Sekunder
Bersifat kronis
Terjadi infeksi pada jalan nafas Sering terjadi akibat rekativasi dari lesi primer
terutama bila imunitas menurun

Biasanya pada anak - anak


Biasanya pada orang dewasa

lokasi
• pada satu lobus dan paru kanan paling sering terkena lokasi
• Paling sering pada subpleural / sekitar hilus Apex atau daerah subapical paru

CONTOH TB PRIMER : yang menyertai pada tb sekunder/ aktif :


1. Limfadenopati 1. Kaivitas
2. Parencymal disease 2. atelektasis
3. Miliary disease 3. Fluido thorax
4. Efusi pleura 4. pneumothorax
Tuberculosis primer
Macam – macam tuberculosis Primer

Terjadi di lobus manapun, Akumulasinya lambat


homogen dan luasnya ±10 dan tidak sakit
mm sampai seluruh lobus. sehingga efusi tampak
besar. Efusi >unilateral

konsolidasi limfadenopati Efusi pleura TB milier

• TB Milier memberikan gambaran nodul


• Manifestasi yang paling kecil (1-2 mm) multipel terpisah berbatas
sering timbul • Dapat menyerupai gambaran badai kabut
dengan/tanpa konsolidasi (snow storm appearance) jelas yang
tersebar merata pada kedua paru.
• Limfadenopati nodus • Akibat penyebaran hematogen (duktus
limfe di hilus thoraksikus →v.subklavia sinistra→v.cava
--> menekan bronkus lobus atas superior→jantung
--> atelektasis kanan→a.pulmonalis→kapiler→jaringan
paru)
Limfadenopati Pada Pasien Dengan
Tuberkulosis Primer

Gambaran radiologi pada hilus kiri


menunjukkan pembesaran dan terdapat
Massa pada paratrakeal kanan
penyakit ini sering ditemukan pada
anak -anak
Parenkim pada pasien tuberculosis
primer
Gambaran radiologis pada paru kiri. Yang menunjukkan lobus
atas yang luas dan terdapat konsolidasi linguar
Tuberculosis Primer
Tuberculosis Primer Adanya pembesaran hilum kiri dan konsolidasi perhilum
Terdapat pembesaran limfa sebelah kanan
( limfadenopati )
Tuberculosis dengan Efusi Pleura

Terdapat pembesaran limfa sebelah kanan Gambaran foto thorax dengan rongga
( limfadenopati )
TB pada lobus kanan atas
Arrow points to a cavity in patient's right upper lobe
Tuberculosis Milier
• Akibat penyebaran hematogen (duktus thoraksikus → v.subklavia sinistra → v.cava superior → jantung kanan
→ a.pulmonalis → kapiler → jaringan paru)
• Tampak sarang-sarang sekecil 1-2mm, atau sebesar kepala jarum
• Tersebar merata pada kedua belah paru
• Dapat menyerupai gambaran badai kabut (snow storm appearance)
• Penyebaran dapat ke ginjal, tulang, sendi, selaput otak, dan sebagainya
TUBERKULOSIS SEKUNDER
Temuan radiologis dengan tuberculosis post primer dicirikan dengan sifat yang kronis ,
pembentukan kavitas , dan fibrosis , pembesaran kelenjar limfe pada post primer jarang
ditemukan
Tuberkulosis dengan cavitas
Bercak infiltrat yang terlihat pada foto roentgen biasanya dilapangan atas dan segmen apikal lobi
bawah. Kadang-kadang juga terdapat di bagian basal paru yang biasanya disertai oleh pleuritis.
Pembesaran kelenjar limfe pada tuberkulosis sekunder jarang dijumpai.
Parenchymal
postprimary
tuberculosis
Chest radiograph demonstrates the characteristic
bilateral upper lobe fibrosis associated with
postprimary tuberculosis

Tuberkulosis dengan cavitas


Bercak infiltrat yang terlihat pada foto roentgen
biasanya dilapangan atas dan segmen apikal lobi
bawah. Kadang-kadang juga terdapat di bagian basal
paru yang biasanya disertai oleh pleuritis. Pembesaran
kelenjar limfe pada tuberkulosis sekunder jarang
dijumpai.
Tuberculoma
Sequelae of healed primary TB, but may be seen
in 3–6 percent of cases of postprimary
tuberculosis as the main or only abnormality
Tuberculosis disertai komplikasi pleuritis eksudativ dan atelektasis - Pleuritis
TB
GAMBARAN CT- SCAN

Terlihat gambaran kavitas pada parenkim post


Tuberculosis primer
TUBERCULOSIS TULANG BELAKANG
TUBERCULOSIS MENINGITIS
TUBERCULOSIS ABDOMINAL
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai