hidung
: tidak ada kelaian JVP dan kelenjar getah bening
: Tidak ada kelainan jantung jika pada pasien tidak
memiliki penyakit jantung
i. Pulmo
Inspeksi
sisi
yang
sehat.
Kadang
terdapat
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
j. Abdomen
k. Ekstremitas
Bronchogram
Sign
Foto Thorax
Hasil CT dada ini menampilkan gambaran hiperdens di lobus atas kiri sampai
ke perifer.
3. Apa perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia?
Perbedaan pneumonia dan bronkopneumonia berdasarkan:
1. Lokasi
Bronkopneumonia disebut juga pneumonia lobularis adalah
peradangan
pada
parenkim
paru
yang
melibatkan
bronkus/bronkiolus yang berupa distribusi berbentuk bercakbercak (patchy distribution). Konsolidasi bercak berpusat
disekitar bronkus yang mengalami peradangan multifokal dan
biasanya bilateral. Konsolidasi pneumonia yang tersebar
(patchy)
ini
biasanya
mengikuti
suatu
bronkitis
atau
bronkiolitis.
Pneumonia dapat dibagi menjadi 3 menurut lokasinya, yakni
pneumonia lobaris, pneumonia lobularis dan pneumonia
interstisial. Pada pneumonia lobaris proses peradangan terjadi
pada lobus paru yang bisa disebabkan oleh obstruksi bronkus
misalnya pada aspirasi benda asing. Pneumonia interstisial
terjadi terutama pada jaringan penyangga, yaitu interstitial
dinding
bronkus
dan
peribronkil.
Peradangan
dapat
Pneumonia
Foto Thorax
CT Scan
gawat
seperti
tuberkulosis
milier,
meningitis
Sembuh
dengan
meninggalkan
sekuele
(misalnya
TUBERKULOSIS POST-PRIMER
Dari tuberkulosis primer ini akan muncul bertahun-tahun
kemudian tuberkulosis post-primer, biasanya pada usia 15-40 tahun.
Tuberkulosis post primer mempunyai nama yang bermacam macam
yaitu tuberkulosis bentuk dewasa, localized tuberculosis, tuberkulosis
menahun, dan sebagainya. Bentuk tuberkulosis inilah yang terutama
menjadi problem kesehatan rakyat, karena dapat menjadi sumber
penularan. Tuberkulosis post-primer dimulai dengan sarang dini, yang
umumnya terletak di segmen apikal dari lobus superior maupun lobus
inferior. Sarang dini ini awalnya berbentuk suatu sarang pneumonik
kecil. Nasib sarang pneumonik ini akan mengikuti salah satu jalan
sebagai berikut :
1.
Diresopsi
kembali,
dan
sembuh
kembali
dengan
tidak
meninggalkan cacat
2. Sarang tadi mula mula meluas, tapi segera terjadi proses
penyembuhan dengan penyebukan jaringan fibrosis. Selanjutnya
akan membungkus diri menjadi lebih keras, terjadi perkapuran,
dan akan sembuh dalam bentuk perkapuran. Sebaliknya dapat
juga sarang tersebut menjadi aktif kembali, membentuk jaringan
keluar. Kaviti
awalnya
berdinding
tipis,
kemudian