DYSPNEU
NAMA: MINALDI
NIM : A1C122033
---------------------------------------- ----------------------------------------
1. Pendahuluan
Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini berbentuk basil dan bersifat tahan asam
sehingga dikenal juga sebagai Basil Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali
ditemukan oleh Robert Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bakteri tersebut diberi nama basil Koch. TB paru terutama menyerang paru-
paru sebagai tempat infeksi primer, selain itu, tuberculosis dapat juga menyerang
kulit, kelenjar limfe, tulang, dan selaput otak. TB paru menular melalui droplet
yaitu TB paru dan TB di luar paru. Limfadenitis yang lebih dikenal dengan TB
kelenjar getah bening termasuk salah satu penyakit TB di luar paru (TB ekstra paru),
2. Patofisiologi
Individu terinfeksi melalui droplet nuclei dari pasien TB paru ketika pasien
batuk, bersin, tertawa. droplet nuclei ini mengandung basil TB dan ukurannya kurang
dari 5 mikron dan akan melayanglayang di udara. Droplet nuclei ini mengandung
basil TB.
segera akan tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular. Biasanya melalui
serangkaian reaksi imunologis bakteri TB paru ini akan berusaha dihambat melalui
pembentukan dinding itu membuat jaringan di sekitarnya menjadi jaringan parut dan
Massa jaringan paru yang disebut granulomas merupakan gumpalan basil yang
masih hidup. Granulomas diubah menjadi massa jaringan jaringan fibrosa, bagian
sentral dari massa fibrosa ini disebut tuberkel ghon dan menajdi nekrotik membentuk
massa seperti keju. Massa ini dapat mengalami klasifikasi, membentuk skar
Setelah pemajanan dan infeksi awal, individu dapat mengalami penyakit aktif
karena gangguan atau respon yang inadekuat dari respon system imun. Penyakit dapat
juga aktif dengan infeksi ulang dan aktivasi bakteri dorman. Dalam kasus ini, tuberkel
ghon memecah melepaskan bahan seperti keju dalam bronki. Bakteri kemudian
menjadi tersebar di udara, mengakibatkan penyebaran penyakit lebih jauh. Tuberkel
yang menyerah menyembuh membentuk jaringan parut. Paru yang terinfeksi menjadi
Tuberculosis sering dijuluki “the great imitator” yang artinya suatu penyakit yang
mempunyai banyak kemiripan dengan penyakit lain yang juga memberikan gejala
umum seperti lemah dan demam. Pada sejumlah penderita gejala yang timbul tidak
Gejala klinik Tuberkulosis paru dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu gejala
1) Batuk
Gejala batuk timbul paling dini dan gejala ini banyak ditemukan.
Batuk terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk ini diperlukan
2) Batuk darah
atau darah segar dalam jumlah sangat banyak. Batuk darah terjadi karena
pecahnya pembuluh darah. Berat ringannya batuk darah tergantung dari
a) Batuk darah
b) Muntah darah
c) Epistaksis
3) Sesak nafas
ditemukan apabila terjadi kerusakan parenkim paru sudah luas atau karena
dan lain-lain.
4) Nyeri dada Nyeri dada pada Tuberkulosis paru termasuk nyeri pleuritic
yang ringan. Gejala nyeri dada ini timbul apabila system persarafan di
pleura terkena.
dipengaruhi oleh daya tahan tubuh penderita dan berat ringannya infeksi
dijumpai biasanya timbul pada sore hari dan malam hari mirip dengan
ditemukan berupa : tidak nafsu makan, sakit kepala, meriang, nyeri otot,
a. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Radiologis
pada bagian perifer paru dengan kalsifikasi dari limfe nodus hilus.
2) Pemeriksaan darah
dibawah normal. Laju endap darah mulai meningkat. Jika penyakit mulai
tinggi. Laju endap darah mulai turun ke arah normal lagi. Bisa juga
didapatkan anemia ringan dengan gambaran normokron dan normositer,
1. Pleuritis tuberkulosa
3. Tuberkulosa milier
4. Meningitis tuberkulosa
Ganguan ventilasi spontan b.d gangguan metabolism d.d pengguna otot bantu napas
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. 2019. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Edisi 1. Jakarta :
PPNI