Anda di halaman 1dari 16

ANATOMI SISTEM REPRODUKSI

PRIA
Alfina Lutfi Damayanti 010118A009
Debi Isnanida Putri 010118A032
Dhelia Pangestika 010118A033
Dhanang Efendi 010118A035
ALAT REPRODUKSI DALAM

SALURAN
TESTIS
REPRODUKSI

KELENJAR
KELAMIN
PRIA
1. TESTIS

 testis merupakan bangunan yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira


panjangnya 4 cm, lebarnya 2,5 cm dan tebalnya 3 cm. Masing-masing testis
beratnya antara 10-14 gram

 karena produksi sperma memerlukan suhu yang lebih rendah daripada suhu
tubuh normal. Testes baru akan berfungsi penuh sampai ada rangsangan oleh
glandula pituitaria anterior pada saat pubertas

 produksi sperma yang mengalami pemasakan sebagian biasanya baru terjadi


setelah anak laki-laki berumur 12 tahun. Produksi sperma yang masak baru terjadi
setelah anak laki-laki berumur 16 tahun.
2. SALURAN REPRODUKSI

• A. EPIDIDIMIS
• B. VAS DEFERENS
• A. EPIDIDIMIS

Epididymis merupakan pipa halus yang berkelok-kelok, masing-masing panjangnya 6


meter, yang menghubungkan testis dengan vas deferens. Tubulus tadi mempunyai
epitel bercilia yang melapisi bagian dalam guna membantu spermatozoa bergerak
menuju vas deferens. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, perjalanan sperma
dari testis ke luar tubuh melalui sistem saluran.

Sperma ejakulasi dari epdidymis, bukan dari testis. Ketika seorang pria sedang
terangsang secara seksual dan ejakulasi, otot polos di saluran dari kontrak epididimis,
duktus deferens. Sperma dapat disimpan dalam epididimis selama beberapa bulan,
tetapi jika diadakan lagi, mereka akhirnya phagocytized oleh sel epithalial dari
epididimis. Ini bukan masalah bagi pria, karena sperma yang dihasilkan terus menerus
• B. VAS DEFERENS

 Vas deferens berbentuk tabung yang masing-masing panjangnya 45 cm, yang


mengangkut spermatozoa dari epididymis ke urethra pars prostatica. Tidak
seperti epididymis, vas deferens tidak mempunyai pelapis epitel bercilia karena
sekresi vesicula seminalis dan prostat merupakan medium untuk membantu
pengangkutan spermatozoa. Spermatozoa disimpan di dalam vas deferens, disini
terjadi pemasakan dan peningkatan motilitasnya

 Vas deferens ini merupakan saluran yang dapat diikat dan dipotong pada saat
vasektomi. Sperma masih diproduksi dan memasuki vas deferens, tetapi sperma
tadi tidak dapat diejakulasikan sehingga mengalami degenerasi
3. KELENJAR KELAMIN PRIA

• A. Vesikel Seminalis

• B. Kelenjar Prostat

• C. GLANDULA BULBOURETHTALIS
• A. Vesikel Seminalis

 Sepanjang vesikel seminalis, yang merupakan kantong terkonvusi (berkelok-


kelok) yang bermuara ke dalam duktus ejaculator menghasilkan secret berupa
cairan kental dan basa yang kaya akan fruktosa yang berfungsi untuk melindungi
dan memberi nutrisi sperma, yang meningkatkan pH ejakulat dan mengandung
prostaglandin yang menyebabkan gerakn spermatozoa lebih cepat, sehingga
lebih cepat sampi ke tuba fallopi.
• B. Kelenjar Prostat

 Prostat merupakan bangunan yang berbentuk kerucut yang panjangnya 4 cm,


lebarnya 3 cm dan tebalnya 2 cm dengan berat kira-kira 8 gram. Jaringan otot
prostat berfungsi untuk membantu dalam ejakulasi. Sekresi prostat diproduksi
secara terus-menerus dan diekskresikan ke dalam urin. Setiap hari diproduksi kira-
kira 1 ml, tetapi jumlahnya tergantung dari kadar testosteron, karena hormon
inilah yang merangsang sekresi
• C. GLANDULA BULBOURETHTALIS

Kelenjar bulbouretral (cowper) adalah sepasang kelenjar yang ukuran dan


bentuknya menyerupai kacang polong. Kelenjar ini mensekresi cairan basa yang
mengandung mucus kedalam uretra penis untuk melumasi dan melindungi serta
ditambahkan pada semen
ALAT REPRODUKSI LUAR

SKROTUM PENIS
1. SKROTUM

 Adalah kantong longgar yang tersusun atas kulit, fasia, dan otot polos yang
membungkus dan menopang testis di luar tubuh yang pada suhu optimum untuk
produksi spermatozoa.

 Scrotum adalah bangunan seperti kantongyang tertutup oleh kulit dan


merupakan tempat bergantungnya penis. Scrotum dibagi oleh septum yang
terdiri dari jaringan fibrosa menjadi dua ruangan yang masing-masing berisi satu
testis, satu epididymis, dan bagian permulaan vas deferens.
2. PENIS

Penis adalah organ yang berfungsi untuk tempat keluar urine, semen serta sebagian
organ kopulasi. Untuk sebagian besar waktunya, penis tergantung linglai antara kedua
paha, tergantung ke bawah di depan scrotum

Penis tersusun atas tiga batang seperti spons yang bersifat erektil dan kaya akan
pembuluh darah. batang-batang spongiosa ini dilapisi oleh selubung jaringan fibrosa
yang kuat dan selanjutnya diluarnya tertutup oleh kulit yang merupakan lanjutan kulit
pada scrotum dan selakang (inguinal). Kulit yang menutupi glans penis melipat ke
belakang untuk membentuk preputium

Penis dilalui oleh sebagian dari urethra yang bekerja sebagai jalannya sperma maupun
untuk ekskresi urin
MATURASI SEKSUAL PRIA

Struktur sperma terdiri dari kepala, bagian tengah (badan) dan ekor (flagella). Pada
bagian kepala terdapat inti sel dan akrosom yang dibentuk dari kompleks golgi,
akrosom menghasilkan enzim yang berfungsi membantu sperma menembus sel
telur
Spermatogenesis yang sempurna dicapai pada sebagian besar laki-laki pada umur
16 tahun, dan kemudian berlangsung terus selama hidupSel sperma yang berfungsi
dalam reproduksi, harus mengalami perkembangan dan pembelahan. Proses
pembelahan tersebut terjadi secara mitosis dan meiosis.
KROMOSOM SEKS

Pada setiap spermatogonium, salah satu dari 23 pasang kromosom membawa


informasi genetic yang menentukan seks dari turunan akhir. Pasangan ini terdiri
dari satu kromosom “X”, yang dinamakan kromosom wanita dan satu kromosom
“Y”, kromosom pria.
HORMON PADA SISTEM
REPRODUKSI PRIA
1. FSH
Yaitu hormone yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Hormone FSH ini berfungsi
dalam proses pembentukan dan pematangan spermatozoa yang dikenal sebagai
spermatogenesis.
2. LH
LH (Luteinizing Hormone) disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi
menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testosterone.
3. Testosteron
Testosteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat diantara tubulus seminiferus.
Hormone ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk
sperma, terutama meiosis untuk membentuk spermatogenesis sekunder.

Anda mungkin juga menyukai