Anda di halaman 1dari 19

PENGOLAHAN

&
PENANAMAN
ASPEK YANG HARUS DIPERHATIKAN
1. Persiapan/ Pengolahan Tanah
2. Waktu Tanam
3. Jarak Tanam
4. Pola Tanam
5. Transplanting

Ad 1. PENGOLAHAN TANAH

Tujuan : * memperbaiki aerasi tanah


* Menggemburkan Tanah
* Mempermudah peresapan air
* Membunuh hama/ gulma secara
mekanis

Intensitas Pengolahan Tanah tergantung dari :


* Sifat-sifat Tanah
* Jenis tanaman yang akan diusahakan
Ad 2. WAKTU TANAM
Di daerah tropis suhu bukan merupakan faktor
pembatas, Sebagai pembatas adalah ketersediaan
air pada awal pertumbuhan

→ Waktu Tanam : Awal musim hujan


- menghemat biaya, tenaga untuk penyiraman
- drainase harus diperhatikan – mengingat
kelebihan air (aerasi jelek akan menghambat
pertumbuhan

→ Waktu tanam dapat dilaksanakan pada musim


kemarau , asal ada jaminan kebutuhan air bagi
tanaman.

Ad 3. JARAK TANAM
→ Jarak tanam ditentukan oleh kegiatan
pemeliharaan & peralatan yang digunakan

Lalu lintas
peralatan &
manusia

Pemeliharaan lbh Pemeliharaan lbh mudah


sulit di laksanakan
Pemeliharaan tanaman Lebih mudah
dekat dinding sukar
dijangkau

* Jarak tanam mempengaruhi efisiensi pemanfaatan


sinar matahari
Jarak tanam yg rapat lbh efisien dp jarak tanam yg
jarang →lbh sedikit cahaya dilalukan

Tdk banyak cahaya Lbh banyak cahaya dilewatkan


dilewatkan

* Jarak tanam mempengaruhi kompetisi tanaman


(cahaya, air, unsur hara)
Jarak tanam yg rapat mempercepat awal
terjadinya kompetisi
Berpengaruh terhadap ukuran dr tanaman
secara keseluruhan ( tinggi, lebar tajuk)
maupun organ (daun, batang, buah)
rapat jarang

-Awal kompetisi lbh cepat -Kompetisi tertunda


-Ukuran lbh kecil - Dicapai ukuran lbh besar
- Produksi biomas tinggi -Produksi biomasa lbh rendah

→ Jarak tanam ditentukan oleh arah datangnya sinar


matahari.
Untuk mendapatkan efisiensi arah barisan tanam ,
sebaiknya tegak lurus arah datangnya sinar
matahari (lahan datar)

Jarak barisan Arah barisan

Jarak tanam

arah cahaya matahari // tajuk saling menutupi


arah barisan
Arah cahaya matahari - Tajuk tdk saling menutupi
Tegak lurus Arah barisan - Cahaya diterima lbh banyak

* Jarak tanam ditentukan oleh kemiringan.


Pada tanah dg kemiringan jarak tanam
mengikuti pola diamon“Diamond Pattern”

mengurangi kecepatan aliran permukaan


(run off)

Run off dipercepat Run off diperlambat


Infiltrasi air kurang Infiltrasi meningkat
* Hubungan antara arah barisan tanam dg keadaan
lereng :
1. Lereng tidak berteras --- arah barisan tegak
lurus arah lereng

Arah lereng

2. Lereng yg berteras arah barisan tegak lurus/


sejajar arah lereng

3. Lereng yg berkontur
arah barisan mengikuti
kontur
Ad4. ROTASI TANAMAN/ PLANT ROTATION
Pergiliran Tanaman

Penanaman dua jenis tanaman atau lebih secara


berurutan dalam satu lahan pertanaman
Keuntungan :
- mempertahankan kesuburan tanah
pengambil-
an unsur hara baik dlm jumlah maupun macam
tdk tidak sama antara tanaman yg lbh dulu
ditanam dg yg ditanam kemudian

- memotong siklus hidup hama/ penyebab penyakit


dg pergantian jenis tanaman yg diusahakan
menyebabkan tdk tersedianya makanan bagi
hama/ penyebab penyakit yg sudah ada.
Ad5. DIFERSIFIKASI TANAMAN/ MULTIPLE
PLANTING /Keanekaragaman Tanaman

Penanaman dua jenis tanaman atau lebih dalam


satu
lahan dengan waktu yang bersamaan.
Keuntungan :
- efisiensi pemanfaatan cahaya matahari.
dua jenis tanaman yg kebutuhan cahayanya
berbeda ditanam bersamaan.
- mencegah erosi
memelihara kesuburan dengan adanya penganeka
ragaman jenis tanaman memungkinkan penutupan
semua permukaan tanah oleh vegetasi curah hujan
tdk langsung mengenai tanah, infiltrasi ditingkatkan,
karena adanya hambatan run off oleh vegetasi.

- Mencegah terjadinya eksploitasi (peledakan) hama


Penyebab penyakit keterbatasan jmlh makanan
yg tersedia

Catatan :
Rotasi tanaman Diversifikasi
tanaman
- Jenis hama terbatas tetapi jenis hama lbh banyak
kepadatan tinggi ttp kepadatan rendah
Agroforestri
merupakan gabungan ilmu kehutanan dengan agronomi, yang
memadukan usaha kehutanan dengan pembangunan pedesaan
untuk menciptakan keselarasan antara intensifikasi pertanian
dan pelestarian hutan

Agroforestri diharapkan bermanfaat selain untuk mencegah


perluasan tanah terdegradasi, melestarikan sumberdaya
hutan, meningkatkan mutu pertanian serta menyempurnakan
intensifikasi dan diversifikasi silvikultur (kehutanan)
POHON DAN PERDU

1. PEMBUATAN
LUBANG TANAM
• Pohon : 50 X 50 X 50 Cm
• Perdu : 40 X 40 X 40 Cm

2. PEMBERIAN
PUPUK KANDANG
Tanah galian dicampur
pupuk kandang
• Pohon : 10 Kg
( 1 Ember ukuran 10 Lt )
• Perdu : 7,5 Kg
( ¾ Ember )
3. Bibit Pohon /Perdu
• Apabila daun terlalu banyak perlu
dilakukan pemangkasan.
• Lepaskan pot / polybag, usahakan
agar bola akar tidak pecah

4. Penanaman
• Masukkan tanah campuran
ke dalam lubang
• Tempatkan bibit pohon/
perdu ke dalam lubang

• Permukaan bola akar rata


dengan permukaan tanah
5. Penimbunan dan
pembuatan tanggul

6. Pemasangan tiang penyangga

Alternatif tiang
penyangga

Tampak
atas
Tampak
atas
Ad 6. TRANSPLANTING
* Cara I (PARIT TERBUKA)

* Cara 2 (PARIT TERTUTUP


PALEM

1. Persiapan bibit
• Pemangkasan / pengurangan
daun tua.
• Pengikatan daun muda.
• Penutupan leher batang

2. Tahap selanjutnya sama


dengan penanaman pohon

• Penempatan dalam
lubang
• Penimbunan dan
pembuatan tanggul
• Pemasangan tiang
penyangga.
SEMAK,
Penanaman RUMPUT,
Semak,
dan & Ground cover
Rumput

PENUTUP TANAH

Pengolahan tanah dilakukan secara


menyeluruh, dengan kedalaman :
• Semak : 30 Cm
• Penutup tanah : 15 Cm
• Rumput : 10 Cm
Tahapan

1. Pencangkulan dan
pembersihan

2. Pemberian pupuk
kandang (10 Kg/m2)

3. Pencangkulan /
Pengadukan

4. Penanaman
Penanaman semak

Penanaman
penutup tanah

Pola tanam

Penanaman rumput
Penyiraman

Anda mungkin juga menyukai