Anda di halaman 1dari 52

NUNUNG NURHADI

SAEROJI

BBPP KETINDAN LAWANG

PEMELIHARAAN KACANG TANAH

1
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS

Setelah berlatih peserta dapat melakukan :


 Pemupukan
 Penyiangan dan pembumbunan
 Pengairan
Pada budidaya kacang tanah dengan baik dan benar

2
PEMUPUKAN

3
PUPUK ORGANIK

Pupuk kandang memiliki keunggulan dibandingkan


dengan pupuk lain, yaitu;
1. Merupakan humus yang dapat menjaga tanah
sehingga tanah mudah diolah dan terisi banyak
oksigen,
2. Sebagai sumber hara makro (nitrogen, fosfor, dan
kalium),
3. Meningkatkan daya menahan air (water holding
capacity),
4. Banyak mengandung mikroorganisme.
4
TEKSTUR DAN STRUKTUR TANAH

5
AERASI TANAH

6
KADAR MINERAL TANAH

7
AIR KAPILER TANAH

8
DRAINASE TANAH

9
pH TANAH

10
AERASI TANAH

 Kandungan udara atau rongga udara dalam tanah.

11
UJI AERASI TANAH

12
UJI AERASI TANAH

13
DISKUSI

1. Mengapa balon pada tanah berpasir dan


tanah + bahan organik balon kempes?
( perc.I dan perc.II )
2. Apa manfaat bagi tanaman dari
percobaan tadi?
3. Apa kesimpulan dari percobaan tadi?

14
UJI KEMAMPUAN MENAHAN AIR & NUTRISI
DALAM TANAH

15
UJI KEMAMPUAN MENAHAN AIR DAN NUTRISI
DALAM TANAH

16
DISKUSI

1. Apa yang dapat anda simpulkan dari percobaan tadi?


2. Mengapa air yang turun dari tanah + bahan organik
hanya sedikit?

17
AIR KAPILER

 Aliran air yang terjadi karena air diserap oleh massa


tanah.

18
UJI AIR KAPILER TANAH

19
AIR KAPILER TANAH

20
DAYA HANTAR LISTRIK LARUTAN
TANAH DAN AIR

21
DAYA HANTAR LISTRIK
LARUTAN PUPUK KIMIA

22
DAYA HANTAR LISTRIK
BAHAN ORGANIK

23
PENGAPURAN TANAH MASAM

24
Sifat tanah Masam :
 Kandungan phospat, Mo, Mg, Ca dan K rendah.
 Ada keracunan Al, Fe dan Mn.
 Ca dan Mg dapat tertukar rendah.
 Kegiatan mikroba dan pengikatan N rendah.

25
Sifat Tanah Basa :
 Tanah berbatu kapur
 Aerasi jelek karena butir butir halus Ca bergabung
merapat.
 Kelarutan Fe, Al dan Mn menurun.
 Fosphat, Mo, Mg dan Ca tinggi.
 Ca dan Mg yang dapat tertukar tinggi.

26
27
KOMPOSISI VOLUME TANAH OPTIMAL

BO
5%

Udara
20-30%

Mineral
45%
Air
20-30%

28
Penyebab keasaman tanah :

 Curah hujan diatas 640 mm/tahun.


 Proses dekomposisi bahan organik.
 Pemberian pupuk N secara besar besaran.

29
Tabel penghilangan fungsi CaCO3 akibat
penambahan N

Sumber Nitrogen %N Per 100 kg bahan N


Urea CO(NH2)2 46 82.8 kg dibuang
Amonium
Sulfat/ZA 21 110.25 kg dibuang
(NH4)2SO4

30
Fungsi kapur bagi tanah pertanian :
 Koreksi Keasaman tanah
 Menyediakan Ca dan Mg untuk tanaman
 Kegiatan jasad renik
 Perbaikan struktur tanah

31
Koreksi Keasaman
Tanah

 H bergabung dengan permukaan partikel halus liat


atau humus (membentuk koloid).
 Pengapuran dengan bahan yang mengandung Ca
dan Mg akan menggeser H pada permukaan koloid
tanah dan juga bereaksi dengan asam terlarut
lainnya.

32
Reaksi kapur pada tanah
H Ca

H H + Ca(OH)2 Ca Ca + 2H2O

H Ca

H H Ca Ca

H Ca

H H + CaCO3 Ca Ca + H2O+CO2
Ca
H

33
Menyediakan Ca dan
Mg untuk tanaman

 Fungsi kalsium : membantu perkembangan akar,


pembentukan dinding sel, pergerakan karbohidrat
dalam tanaman, dan produksi biji.
 Fungsi magnesium : komponen penting dalam
klorofil dan biji.

34
Kegiatan jasad renik

 Jasad renik dapat bekerja optimal dalam kondisi


yang netral.

35
Bentuk kapur

 Kapur Karbonat
 Kapur Oksida
 Kapur Hidroksida

36
Hilangnya kapur dari tanah

 Panen (Ca : 0,18-18,36kg/ha dan Mg : 0,18-


3,67kg/ha)
 Pelindian (porositas tanah)
 Erosi

37
Petunjuk dan sarat kapur untuk pertanian

Ditjen Pertanian Tanaman Pangan, beberapa persyaratan kapur


yang diatur di indonesia :
 Ukuran partikel 100% lolos dari saringan 10 mesh atau 50 %
lolos dari saringan 100 mesh.
 Kadar air ≤ 5 %.
 Batu kapur digiling dan tidak dibakar.
 Kadar Al2 O3 dan Fe2 O3 Maksimum 2 %
 Kemasan :
 50 kg perkemasan
 Bahan plastik kedap air
 Ditulis kriteria mutu, produsen, dan tulisan netto 50 kg.
 Kemasan ditutup rapat dan tidak digancu.

38
Pertimbangan Pengapuran tanah
Tersedianya bahan kapur dan harganya.
 Faktor ekonomi sangatlah penting untuk
dipertimbangkan agar analisa usaha tani tidak
mengalami kerugian.

39
Pertimbangan Pengapuran tanah

Pengujian pH dapat dilakukan dengan:


 Penggunaan alat “pH stick”.
 Dengan kertas lakmus
 Dengan soil test kit
 Dengan soil tester

40
Pengujian pH Tanah dengan Kertas Lakmus

41
Pengujian pH Tanah dengan Soil Tester

42
Sifat tanah yang mempengaruhi kebutuhan kapur :

1. Tingkat kemasaman tanah


2. Tekstur : Berpasir, debu, liat dan lempung.
3. Kandungan bahan organik

43
Diagram segitiga kelas tekstur tanah
44
Kebutuhan kapur berdasar tekstur
tanah
Tekstur tanah Kebutuhan kapur (ton/ha) untuk
menaikan pH
3,5-4,5 4,5-5,5 5,5-6,5
Pasir dan pasir berlempung 0,6 0,6 0,9
Lempung berpasir - 1,1 1,5
debu - 1,7 2,1
debu berlempung - 2,6 3,0
debu liat - 3,2 4,3
Muck (organik) 6,4 7,1 8,1

Sumber Soil Survey Manual

45
Rata rata kebutuhan kapur untuk daerah tropis
pH Jumlah dolomit pH Jumlah dolomit
(ton/ha) (ton/ha)

4,0 10.24 5,0 5.49


4,1 9.76 5,1 5.02
4,2 9.28 5,2 4.54
4,3 8.82 5,3 4.08
4,4 8.34 5,4 3.60
4,5 7.87 5,5 3.12
4,6 7.39 5,6 2.65
4,7 6.91 5,7 2.17
4,8 6.45 5,8 1.69
4,9 5.98 5,9 1.23
6,0 0.75

Sumber : Tim redaksi Trubus


46
Cara pengapuran

 Kapur dapat diaplikasikan setelah pembajakan atau 50%


sebelum pembajakan dan 50% setelah pembajakan.
 Dapat dicampur dengan pupuk kandang. (90 Kg kapur
giling per 1 ton pukand).
 Dapat dilakukan secara manual atau menggunakan alat.
 Kapur diberikan minimal 2 minggu sebelum tanam.

47
Cara mendapatkan sampel tanah

 Pelajari metodenya sebelum pengambilan


sampel.
 Gunakan alat yang tepat.
 Hindari areal yang tak lazim.

48
Dosis pemupukan
 50 KG Urea/ha atau 100 kg ZA/ha, diberikan bersamaan tanam atau saat tanaman umur
antara 7 - 15 hari. Pemupukan paling efisien dilakukan secara larik atau tugal.
 Bila kandungan P rendah < 12 ppm P, perlu diberikan 80 kg SP-36/ha pada saat tanam. Bila
sudah tinggi > 12 ppm tidak perlu dipupuk P.
 Jika kandungan K tersedia dalam tanah kurang dari 0,3 me/100 gr tanah, maka perlu dipupuk
dengan KCl sebanyak 33 – 50 kg. pupuk K dapat diberikan bersamaan tanam dengan cara
disebar.
 Pada tanah dengan kandungan Ca rendah, maka perlu diberi dolomite sebanyak 300-500
kg/ha bersamaan tanam dengan cara disebar atau larikan pada fase pembentukan polong.
Pada tanah masam, pemberian dolomite sangat membantu pembentukan dan pengisian
polong.
 Pada daerah yang endemik klorosis (gejala kuning) karena PH tanahnya tinggi (>7,4) perlu
ditambahkan bubuk belerang sebesar 300-400 kg/ha dengan cara mencampur rata dengan
tanah dan diberikan pada alur tanaman sebelum tanam. Bila tidak tersedia bubuk belerang,
bisa diganti dengan 2,5 – 5 ton/ha pupuk kandang.
 Gejala kuning juga dapat diatasi dengan penyemprotan larutan yang mengandung 0,5 – 1 %
FeSO4 0,1 % asam sitrat, 3 % ammonium sulfat (ZA), 0,2 % Urea pada umur 30, 45 dan 60 hari
untuk mempercepat pemulihan klorosis.

49
PENYIANGAN DAN PEMBUMBUNAN

 Penyiangan gulma pertama dilakukan sebelum


tanaman berbunga dan penyiangan kedua
setelah ginofor masuk ke dalam tanah.
Penyiangan tidak boleh dilakukan saat
pembentukan polong karena dapat
menyebabkan kegagalan pembentukan polong.
 Pembumbunan dilakukan bersamaan
penyiangan.   

50
PENGAIRAN

 Pengairan diperlukan jika tanam dilakukan pada


musim kemarau. Periode kritis tanaman terhadap
air adalah periode awal (umur hingga 15 hari),
umur 25 hari (awal berbunga), umur 50 hari
(pembentukan dan pengisian polong) dan umur
75 hari (pemasakan).
 Pengairan dilakukan melalui selokan antar
bedengan

51
52

Anda mungkin juga menyukai