• Dalam melaksanakan
kewenangannya, Ombudsman
dilarang mencampuri kebebasan
hakim dalam memberikan putusan
• Dalam rangka pelaksanaan tugas
dan wewenangnya, Ombudsman
tidak dapat ditangkap, ditahan,
diinterogasi, dituntut, atau
digugat di muka pengadilan
UU NO. 9 TAHUN 2004
TENTANG PERUBAHAN ATAS UU
NO. 5 TAHUN 1986 TENTANG
PERADILAN TATA USAHA
NEGARA
KOMPETENSI
ABSOLUT
KOMPETENSI
RELATIF
SENGKETA TATA
USAHA NEGARA
Adalah sengketa yang timbul dalam bidang Tata Usaha Negara antara
orang atau badan hukum perdata dengan Badan atau Pejabat Tata Usaha
Negara, baik di pusat maupun di daerah, sebagai akibat dikeluarkannya
Keputusan Tata Usaha Negara termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku
(Pasal 1 butir 4 UU No.5/1986)
Penetapan tertulis yang dikeluarkan oleh Badan
atau Pejabat Tata Usaha Negara yang berisi
tindakan hukum Tata Usaha Negara yang
besifat konkrit, individual dan final yang
menimbulkan akibat hukum bagi seseorang atau
badan hukum perdata
(Pasal 1 butir 3 UU No.5/1986)
Pasal 6 UU No.5/1986
(1) Pengadilan Tata Usaha Negara berkedudukan
di kotamadya atau ibukota kabupaten, dan daerah
hukumnya meliputi wilayah kotamadya atau
kabupaten
(2) Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara
berkedudukan di ibukota Propinsi dan daerah
hukumnya meliputi wilayah propinsi
Alur Penyelesaian
Sengketa Tata Usaha Negara
• Keberatan
• Banding Administratif
Dasar hukum pengajuan gugatan :
orang atau badan hukum perdata yang merasa
kepentingannya dirugikan oleh suatu Keputusan Tata
Usaha Negara dapat mengajukan gugatan tertulis
kepada pengadilan yang berwenang yang berisi
tuntutan agar Keputusan TUN yang disengketkan itu
dinyatakan batal atau tidak sah, dengan atau tanpa
disertai tuntutan ganti rugi dan/atau rehabilitasi