(Tanda Baca)
Kelompok 5
Dinda Junita Putri
Desti Ramdhani
Cindi Shelian Feronica Putri
Evina Triani
Pengertian Ejaan
Kata “ejaan” berasal bari bahasa arab hija’ menjadi eja yang
mendapat akhiran –an. Hakikat bahasa adalah bahasa lisan. Bahasa
tulis merupaka turunan dari bahasa lisan.
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan
bahasa dengan menggunakan huruf, kata, dan tanda baca sebagai
sarananya.
Fungsi Ejaan
• Tanda titik dipakai di belakang angka atau huruf dalam suatu bagan,
ikhtisar, atau daftar. Contoh :
I. Pemeriksaan Diagnostik Kebidanan
A. Palpasi Abdomen
1. Leopod I
2. Leopod II
3. Leopd III
Catatan :
Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah
bertanda kurung dalam suatu perincian. Contoh :
Tanda-tanda Kehamilan antara lain :
1) Tanda kemungkinan hamil
2) Tanda tidak pasti hamil
3) Tanda pasti hamil
• Tanda titik dipakai dalam daftar pustaka di antara nama penulis, tahun,
judul tulisan (yang tidak berakhir dengan tanda tanya atau tanda seru),
dan tempat terbit. Contoh :
o Fitramaya. 2008. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta: Gramedia.
o Moeliono, Anton M. 1989. Kembara Bahasa. Jakarta: Gramedia.
• Tanda titik dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya
yang menunjukkan jumlah. Contoh :
o Anggaran puskesmas itu mencapai Rp450.0000.000,00.
o Penduduk kota Bandar Lampung lebih dari 7.000.000 orang.
Catatan:
Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau
kelipatannya yang tidak menunjukkan jumlah.
Contoh :
o Dilan lahir pada tahun 1957 di Bandung.
o Kata sila terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat
Bahasa halaman 1305.
o Nomor rekening panitia seminar adalah 0015645678.
Tanda titik tidak dipakai di belakang alamat penerima dan pengirim
surat serta tanggal surat. Contoh :
o Indrawati, M.Hum.
Jalan Cempaka II No. 9
Jakarta Timur
o 21 April 2013
o Jakarta, 15 Mei 2013 (tanpa kop surat)
Catatan:
Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.
Misalnya:
o Saya akan datang kalau diundang.
o Kita harus bangun pagi agar tidak terlambat kuliah,.
• Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru,
seperti o, ya, wah, aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan,
seperti Bu, Dik, atau Nak. Misalnya:
o O, begitu?
o Nak, kapan selesai kuliahmu?
Catatan
Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang
berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain
yang mengikutinya. Misalnya:
o “Apa yang sedang ibu rasakan?" tanya Bu Bidan.
o "Wow, indahnya pantai ini!" seru wisatawan itu.
• Tanda koma dipakai di antara nama dan alamat, bagian-bagian alamat,
tempat dan tanggal, serta nama tempat dan wilayah atau negeri yang
ditulis berurutan. Misalnya:
o Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan Kayumanis,
Kecamatan Matraman, Jakarta 13130
o Surabaya, 10 Mei 1960
o Tokyo, Jepang
• Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang
mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau
marga.
Misalnya:
o Ny. Khadijah, M.A.
o Bambang Irawan, M.Hum.
o Siti Aminah, S.H., M.H.
• Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan
sen yang dinyatakan dengan angka.
Misalnya :
o 27,3 kg
o Rp500,50
Bandingkan dengan:
o Dalam pengembangan pelayanan puskesmas kita dapat
memanfaatkan fasilitas yang ada.
o Atas perhatian Saudara kami ucapkan terima kasih.
Tanda Titik Dua
• Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti
pemerincian atau penjelasan.
Misalnya:
o Mereka memerlukan alat senam hamil: matras, bantal, dan gym ball.
o Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.
• Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang
menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
o Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"
Amir : "Baik, Bu."
Ibu : "Jangan lupa, letakkan baik-baik!"
• Tanda titik dua dipakai di antara ,jilid atau nomor dan halaman, surah
dan ayat dalam kitab suci, judul dan anak judul suatu karangan, serta
nama kota dan penerbit dalam daftar pustaka.
Misalnya:
o Horison, XLIII, No. 8/2008: 8
o Surah Albaqarah: 2—5
o Dari Pemburu ke Terapeutik: Antologi Cerpen Nusantara
o Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bah
Tanda Hubung
• Tanda hubung dipakai untuk menandai bagian kata yang terpenggal oleh
pergantian baris. Misalnya:
o Nelayan pesisir itu berhasil membudidayakan rum-
put laut.
o Kini ada cara yang baru untuk meng-
ukur panas.
• Tanda pisah dipakai di antara dua bilangan, tanggal, atau tempat yang
berarti 'sampai dengan' atau 'sampai ke'.
Misalnya:
o Tahun 2010—2013
o Jakarta—Bandung