Klasifikasi Proses
Neraca
Perhitungan Neraca Massa
Neraca massa pada multi-unit
Recycle dan bypass
Stoikiometri Reaksi Kimia
Neraca Massa yg melibatkan reaksi kimia
Reaksi Pembakaran (jika waktu memungkinkan)
Pada akhir kuliah bagian ini, diharapkan anda mampu:
Menjelasakan proses batch, semibatch, dan kontinu serta proses
steadi (mantap) dan transien (tak-mantap)
Menganalisa, menggambarkan, dan memberi label pada bagan alir
yang menggambarkan proses kimia pada unit tunggal.
Memilih basis perhitungan yang sesuai untuk suatu proses kimia
Menurunkan persamaan neraca untuk sistem proses kimia
Melakukan analisa derajad kebebasan untuk mengevaluasi cukup
tidaknya informasi yang diberikan pada proses tanpa reaksi kimia
Menyelesaikan permasalahan neraca massa tanpa reaksi kimia untuk
sistem satu unit menurut prosedur perhitiungan neraca massa.
Menganalisa, menggambarkan dan memberi label pada bagan alir
yang menggambarkan proses kimia pada multi unit ( multi proses)
Menurunkan persamaan neraca massa untuk multi proses dan
menyelesaikan persoalan yang berhubungan dengan neraca massa
pada multi unit
Klasifikasi Proses
Dikenal ada tiga jenis proses kimia:
1. Proses Batch
Umpan dimasukkan ke proses dan produk dikeluarkan ketika proses telah
selesai.
Tidak ada massa yang diumpankan atau dikeluarkan selama berlangsungnya
operasi
Digunakan untuk produksi skala kecil
Atas dasar sifatnya, maka proses batch beroperasi secara tak –steadi
(transien)
Coba sebutkan contoh proses batch
2. Proses kontinu
Input dan output secara kontinu diumpankan dan dikeluyarkan dari proses
Atas dasar sifatnya, maka proses ini beroperasi secara steadi-state
Digunakan untuk produksi skala besar
Coba sebutkan contoh proses kontinu
3. Proses Semi-Batch
Bukan proses batch maupun proses kontinu
Selama proses sebagian reaktan dapat dimasukkan dan sebagian produk
dapat dikeluarkan
Coba sebutkan contoh proses Semi-batch
Kelebihan proses batch
Mudah dikembangkan dari skala laboratorium
Fleksibel
Memungkinkan menggunakan pabrik yang sama
untuk menghasilkan berbagai produk
Mampu menyesuaikan produksi sesuai dengan
permintaan
Biaya operasional yang efektif untuk skala kecil
Dapat menggunakan peralatan serba-guna standar
Integritas produk yang tinggi – setiap batch dapat
diketahui secara jelas
Kekurangan proses batch
Biasanya melibatkan reaksi yang kompleks
Sulit menjaga kondisi optimum
Terjadi kehilangan pada saat start-up dan shut-down
Penggunaan material yang berlebihan karena tidak
dirancang untuk daur ulang (recycle)
Memerlukan pembersiahan setiap selesai satu batch
Menyebabkan tidak efisien terhadap sistem utilitas
disebabkan oleh berbagai kondisi
Kelebihan proses kontinu
Biasanya melibatkan reaksi kimia sederhana
Mudah mengendalikan dan menjaga pada kondisi
optimum
Memberikan produksi yang lebih besar dibandingkan
dengan proses batch
Mudah melakukan daur-ulang atau recycle
Biaya operasional lebih murah untuk skala besar
Operasionalnya lebih aman
Kekurangan proses kontinu
Kalau laju alir massa metana pada suatu proses kontinu seperti di
atas tidak seimbang atau balance, maka kemungkinan:
i) Metana terkonsumsi sebagai reaktan atau terbangkitakan
sebagai produk di dalam unit
ii) Metana terakumulasi di dalam unit, karena kemungkinan
teradsorbsi pada permukaan dinding
iii) Terjadi kebocoran pada unit
iv) Pengukuran yang salah
Neraca Umum
Neraca differensial
Neraca yang menunjukkan apa yang terjadi di dalam sistem untuk waktu sesaat.
Persamaan neraca merupakan suatu laju (laju pemasukan, laju pembangkitan,
dll) dan mempunyai satuan kuantitas yang dineracakan dibagi satuan waktu
(penduduk/tahun, g SO2/detik).
Biasanya dipakai untuk proses kontinu
Neraca Integral
Neraca yang menggambarkan apa yang terjadi antara dua kejadian pada waktu
yang berbeda
Persamaan neraca merupakan jumlah kuantitas yang dineracakan dan
mempunyai satuan kuantitas yang dimaksud ( penduduk, gr SO2)
Biasanya diterapkan untuk proses BATCH, dengan dua kejadian antara selang
waktu yaitu setelah umpan dimasukkan dan sesaat sebelum produk dikeluarkan.
Penyederhanaan Persamaan Neraca Massa
INPUT = OUTPUT
Mari kita pelajari Contoh 4.2-2 pada halaman 86, Felder
Sebanyak 1000 kg/jam suatu campuran benzen (B) dan toluen (T)
dengan kandungan benzen 50% massa dipisahkan secara distilasi
menjadi dua fraksi. Laju alir massa benzen di dalam aliran puncak
450 kg B/jam dan laju alir massa toluen di produk bawah 475 kg
T/jam. Operasi berjalan secara steadi state. Tulislah neraca benzen
dan toluen untuk menghitung laju alir komponen yang belum diketahui
pada aliran keluar.
= 50 kg B/jam
= 25 kg T/jam
100 kmol/min
10 lbm
Gas output dianalisa dan diperoleh 1,5 % mol air. Gambarkan dan beri
label bagan alir proses dan hitunglah seluruh variabel aliran yang tak
diketahui
Catatan mengenai pelabelan:
1. Karena laju alir yang diketahui (20 cm3 H2O/menit) diberikan
atas dasar per menit, maka akan lebih baik seluruh laju alir
dibuat dalam basis ini
2. Jika nama variabel (ǹ1) dipilih untuk laju alir udatra, informasi yang
diberikan mengenai rasio laju alir udara dan O2 dapat digunakan untuk
melabelkan laju alir O2 0,200 ǹ1
3. Fraksi mol komponen setiap aliran harus ditambahkan sehingga
berjumlah 1. Karena fraksi mol H2O pada keluaran diketahui 0,015,
jika fraksi mol O2 dilabelkan dengan y, maka fraksi mol N2 harus 1-
(y+0,015) = (0,985-y) mol N2/mol
Kuantitas ǹ2 dapat dihitung dari laju alir volumetris dan densitas air
Masih ada tiga variabel yang belum diketahui yaitu ǹ1, ǹ3 dan y,
yang kesemuanya dapat dihitung dengan neraca, atas dasar input
= output karena proses tidak melibatkan reaksi kimia.
Neraca H2O
Neraca total mol
Neraca N2