01 03
Pada usia ini anak akan
Anak banyak menghabiskan
mencari jati dirinya
waktu di luar rumah
02 04
01.
Remaja awal (early adolescence) (10-13
tahun),
02.
Remaja tengah (middle adolescence) (14-
17 tahun),
03
Remaja akhir (late adolescence) (18-21
tahun).
Agregat Pada Remaja
Remaja pada rentang usia tersebut, mengalami
peningkatan hormon pertumbuhan dan seksual yang
cukup tinggi, memiliki kecenderungan eksplorasi
perilaku seksual terhadap pasangan, dan kondisi
emosional yang belum stabil. Remaja (adolescent)
menjadi agregrat yang berisiko berperilaku seksual
karena mempunyai karasteristik-karasterik tertentu.
Karasteristik agregrat remaja yang dapat dikatakan
sebagai populasi risiko (Population At Risk) dapat dilihat
dari perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan
sosio-emosional yang dialami remaja.
05. Anak Berkubutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) diartikan sebagai
individu-individu yang mempunyai karakteristik yang
berbeda dari individu lainnya yang dipandang normal oleh
masyarakat pada umumnya. Secara lebih khusus anak
berkebutuhan khusus menunjukkan karakteristik fisik,
intelektual, dan emosional yang lebih rendah atau lebih
tinggi dari anak normal sebayanya atau berada di luar
standar normal yang berlaku di masyarakat. Sehingga
mengalami kesulitan dalam meraih sukses baik dari segi
sosial, personal, maupun aktivitas pendidikan
(Bachri,2010).
Kekhususan yang mereka miliki menjadikan ABK
memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengoptimalkan potensi dalam dari mereka secara
sempurna
06. Klasifikasi
01 02 03
Tunanetra. Tunarungu. Tunagarhita.
Anak dengan gangguan Anak dengan gangguan Anak retardasi mental
penglihatan. pendengaran.
04 05 06
Tunalaras Tunadaksa Tunagarhita
Anak dengan gangguan Anak dengan kelainan
perilaku dan emosi. fisik (Tunadaksa)
07. Etiologi
Menurut Irwanto, Kasim, dan Rahmi (2010), secara garis besar
faktor penyebab anak berkebutuhan khusus jika dilihat dari
masa terjadinya dapat dikelompokkan dalam 3 macam, yaitu: