Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN AGREGAT KOMUNITAS

ANAK DENGAN KEBUTUHAN KHUSUS DAN


REMAJA DENGAN NAPZA.
Nama Kelompok:

Atika Rahmani (181141004)


Dela Fika Ashari (181141006)
Elistya Widhiya N.(181141010)
M. Lukman Sasongko (181141021)
Nurul Azizah (181141027)
Konsep mengenai "anak" dipahami
berbeda sesuai dengan perspektif dan
kepentingan yang beragam, misalnya
Undang-undang Republik Indonesia
No. 23 Tahun 2002 mengenai
Perlindungan Anak, menyebutkan
bahwa anak adalah seseorang yang
belum berusia 18 tahun, termasuk anak
yang masih dalam kandungan.
Remaja adalah masa peralihan dari anak menuju dewasa, pada
masa ini terjadi berbagai macam perubahan yang cukup bermakna
baik secara fisik, biologis, mental dan emosional serta psikososial.
Seluruhnya dapat mempengaruhi kehidupan pribadi, lingkungan
keluarga maupun masyarakat, ketidaksiapan remaja dalam
mengalami perubahan tersebut dapat menimbulkan berbagai
perialaku menyimpan seperti: kenakalan remaja, penyalahgunaan
obat terlarang, peyakit menular seksual (PMS) dan HIV/AIDS,
kehamilan yang tidak diinginkan dan aborsi dsb
1. Konsep Asuhan Keperawatan
Komunitas

Keperawatan komunitas merupakan


bagian dari bidang praktik professional dalam
keperawatan kesehatan komunitas atau
masyarakat, dilaksanakan berdasarkan
penggunaan keterampilan teknis keperawatan,
interpersonal, analitis, dan organisasi dengan
tujuan meningkatkan peningkatan kebijakanan
kesehatan dan taraf kesehatan komunitas atau
masyarakat.
Asuhan keperawatan komunitas
dilaksanakan secara komprehensif terhadap
idividu, keluarga, komunitas, dan masyarakat
berdasarkan hasil pengukuran kondisi-kondisi
yang mengancam kesehatan
2. Konsep
Agregat
Agregat adalah sebuah kelompok atau
komunitas terdiri dari orang yang
memiliki kesamaan kareakteristik
secara umum. Suatu komunitas dapat
terdiri dari agregat yang tumpeng
tindih dimana orang-orang yang ada di
komunitas menjadi beberapa agregat.
Pengkategorian agregat yang umum
dipakai dalam pelaksanaan proses
keperawatan dikategorikan berdasar
kelompok usia dan sistem sosial.
3. Agregat Pada anak
Anak usia sekolah adalah anak yang memiliki umur
6 sampai 12 tahun yang masih duduk di sekolah dasar
dari kelas 1 sampai kelas 6 dan perkembangan sesuai
usianya. Anak usia sekolah merupakan kelompok risiko
yaitu suatu kondisi yang dihubungkan dengan
peningkatan kemungkinan adanya kejadian penyakit.
Anak usia sekolah merupakan populasi risiko karena beberapa hal
yaitu:

01 03
Pada usia ini anak akan
Anak banyak menghabiskan
mencari jati dirinya
waktu di luar rumah

02 04

Aktivitas fisik anak semakin Masih membutuhkan peran orang


meningkat tua untuk membantu memenuhi
kebutuhan
Agregat Pada
04 Remaja.

Masa remaja merupakan bagian dari


sikulus kehidupan dari manusia.
Masa remaja sebagai periode
perkembangan manusia dari masa
anak-anak menuju masa dewasa.
Pada masa ini terjadi perubahan-
perubahan biologis, kognitif, dan
sosial-emosional.
Menurut Stanhope dan Lancaster (2004), periode remaja pada
rentang umur 10 hingga 21 tahun yang dibagi menjadi 3
kategori:

01.
Remaja awal (early adolescence) (10-13
tahun),

02.
Remaja tengah (middle adolescence) (14-
17 tahun),

03
Remaja akhir (late adolescence) (18-21
tahun).
Agregat Pada Remaja
Remaja pada rentang usia tersebut, mengalami
peningkatan hormon pertumbuhan dan seksual yang
cukup tinggi, memiliki kecenderungan eksplorasi
perilaku seksual terhadap pasangan, dan kondisi
emosional yang belum stabil. Remaja (adolescent)
menjadi agregrat yang berisiko berperilaku seksual
karena mempunyai karasteristik-karasterik tertentu.
Karasteristik agregrat remaja yang dapat dikatakan
sebagai populasi risiko (Population At Risk) dapat dilihat
dari perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan
sosio-emosional yang dialami remaja.
05. Anak Berkubutuhan Khusus
Anak berkebutuhan khusus (ABK) diartikan sebagai
individu-individu yang mempunyai karakteristik yang
berbeda dari individu lainnya yang dipandang normal oleh
masyarakat pada umumnya. Secara lebih khusus anak
berkebutuhan khusus menunjukkan karakteristik fisik,
intelektual, dan emosional yang lebih rendah atau lebih
tinggi dari anak normal sebayanya atau berada di luar
standar normal yang berlaku di masyarakat. Sehingga
mengalami kesulitan dalam meraih sukses baik dari segi
sosial, personal, maupun aktivitas pendidikan
(Bachri,2010).
Kekhususan yang mereka miliki menjadikan ABK
memerlukan pendidikan dan layanan khusus untuk
mengoptimalkan potensi dalam dari mereka secara
sempurna
06. Klasifikasi
01 02 03
Tunanetra. Tunarungu. Tunagarhita.
Anak dengan gangguan Anak dengan gangguan Anak retardasi mental
penglihatan. pendengaran.

04 05 06
Tunalaras Tunadaksa Tunagarhita
Anak dengan gangguan Anak dengan kelainan
perilaku dan emosi. fisik (Tunadaksa)
07. Etiologi
Menurut Irwanto, Kasim, dan Rahmi (2010), secara garis besar
faktor penyebab anak berkebutuhan khusus jika dilihat dari
masa terjadinya dapat dikelompokkan dalam 3 macam, yaitu:

a. Faktor penyebab anak berkebutuhan khusus yang


terjadi pada pra kelahiran (sebelum lahir)
b. Faktor penyebab ABK yang terjadi selama proses
kelahiran
c. Faktor penyebab ABK yang terjadi setelah proses
kelahiran
Remaja Penyalahgunaan Napza
Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA adalah suatu pola perilaku di mana seseorang menggunakan
obat-obatan golongan narkotika, psikotoprika, dan zat aditif yang tidak sesuai fungsinya.
Penyalahgunaan NAPZA umumnya terjadi karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi, yang
kemudian menjadi kebiasaan.

NAPZA Terdapat 4 kelas obat yang paling sering disalahgunakan, yakni:


- Halusinogen
- Depresan
- Stimulan
- Opioid
08. Penyebab

Penyalahgunaan narkoba atau NAPZA


umumnya terjadi karena adanya rasa
ingin tahu yang tinggi.

Di sisi lain, kondisi ini juga dapat


dialami oleh penderita gangguan
mental, misalnya gangguan bipolar
atau skizofrenia. Seseorang yang
menderita gangguan mental dapat
lebih mudah menyalahgunakan
NAPZA yang awalnya bertujuan untuk
meredakan gejala yang dirasa.
09. Gejala
Ketika penyalahgunaan NAPZA tidak dihentikan dan terjadi terus-
menerus, hal itu dapat menyebabkan kecanduan. Pada fase ini,
gejala yang dirasakan dapat berupa:
a. Keinginan untuk menggunakan obat terus-menerus
b. Muncul dorongan kuat untuk menggunakan NAPZA
c. Melakukan apa pun untuk mendapatkan atau membeli NAPZA
d. Tanggung jawab dalam bekerja tidak terpenuhi, dan cenderung
mengurangi aktivitas sosial.
e. dll
10. Diagnosis
Diagnosis penyalahgunaan NAPZA atau narkoba, terutama jika
sudah mencapai fase kecanduan, akan melibatkan psikiater.

Kriteria yang ada pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental


Disorder (DSM-5) digunakan psikiater sebagai salah satu dasar
diagnosis.Diagnosis juga dapat menggunakan serangkaian tes, seperti tes
urine atau darah. Selain untuk mendeteksi zat yang terkandung di tubuh,
tes-tes tersebut juga digunakan untuk memeriksa kondisi kesehatan
pasien secara menyeluruh.
11. Tatalaksana
Rehabilitasi merupakan upaya yang dilakukan
untuk menangani kecanduan NAPZA. Pasien
dapat mengajukan rehabilitasi pada Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL) yang tersebar di
banyak daerah, terdiri dari rumah sakit,
puskesmas, hingga lembaga khusus rehabilitasi.
Dengan mengajukan rehabilitasi atas kemauan
dan kehendak sendiri, sesuai dengan pasal 55
ayat (2) UU No. 35 tahun 2009 tentang
narkotika, pasien tidak akan terjerat tindak
pidana
12. Peran Perawat.
Peran perawat didefinisikan sebagai tingkah laku yang
diharapkan oleh seseorang terhadap orang lain, dalam hal ini
perawat untuk memberikan asuhan keperawatan, melakukan
pembelaan pada klien, sebagai peendidik tenaga perawat dan
masyarakat, koordinator dalam pelayanan klien, kolaborasi
dalam membina kerja sama dengan profesi lain dll.

Masalah penanggulangan NAPZA merupakan masallah


global dan memerlukan partisipasi aktif seluruh komponen
bangsa dalam penanganannya, perawat sebagai bagian ddari
tenaga kesehatan mutlak wajib melaksanakan fungsi dan
perannya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
termasuk penanganan penyalahgunaan NAPZA.
NEXT…
1. Fungsi Peran : 2. Peran Perawat:

• Independent • Provider/ pelaksana


• Interdepedent • Edukator/pendidik
• Depedent • Advokat
ASKEP :
Anak berkebutuhan khusus dan
Remaja dengan NAPZA.

Anda mungkin juga menyukai