STRUKTUR OTOT
Rien-vph'08
KOMPOSISI DAN STRUKTUR OTOT
Deskripsi singkat : pertemuan ini akan
mempelajari tentang komposisi dan struktur
otot yang bermanfaat untuk memahami
perubahan otot menjadi daging dan kualitas
daging.
Rien-vph'08
STRUKTUR OTOT
- jaringan otot.
- jaringan ikat fibrous.
- jaringan lemak.
Kolagen : protein utama jaringan
ikat menentukan kualitas daging.
Rien-vph'08
Struktur dan sifat otot
Struktur fibrous otot :
Otot bundel otot (fasikuli)
serabut2 otot miofibril miofilamen.
Rien-vph'08
Rien-vph'08
Rien-vph'08
Rien-vph'08
Rien-vph'08
Tahap2 kontraksi dan relaksasi otot
Stimulus syaraf :
Pembebasan asetilkolin mengaktifkan
potensial menyebar kedlm serabut otot
diteruskan ke sarkoplasmik ret(SR) SR
membebaskan Ca++ Ca++ mengaktifkan
troponin & tropomiosin (fil. tipis)
pergeseran filamen terbentuk jembatan
lintang antara aktin dan miosin kontraksi
otot.
Rien-vph'08
Tahap2 kontraksi dan relaksasi otot
Proses relaksasi :
Asetilkolin dipecah oleh Asetilkolinesterase
terhentinya arus potensial aksi
dipermukaan serabut otot SR berhenti
membebaskan Ca++. Troponin
membebaskan Ca++ perubahan
konfigurasi troponin dan tropomiosin
aktifitas kepala molekul miosin dan
pembentukan jembatan lintang terhambat.
Rien-vph'08
KONTRAKSI DAN RELAKSASI OTOT
Stimulus – Potensial aksi KONTRAKSI OTOT
(Syaraf motorik)
Jembatan lintang
Neuromuscular junction AKTIN-MIOSIN
Protein sarkoplasmik
25-30% dari total protein otot
Terkandung dalam enzim2 glikolisis,
aldolase, kreatin kinase, mioglobin dan
hemoglobin
Rien-vph'08
Jaringan ikat : terdiri dari
1. kolagen 20-25% total protein otot
2. elastin
3. retikulin
Elastin :
jumlah lebih sedikit dari kolagen.
terdapat pada ligamentum nuchae,
dinding abdomen, aorta, arteri dan
arteriol.
Retikulin :
terdapat pada pembuluh darah,
syaraf dan jaringan
Rien-vph'08 epitel
Kolagen :
jumlah tergantung umur, jenis kelamin,
aktifitas fisik otot, kandungan lemak.
jika kandungan lemak otot tinggi, maka
kandungan kolagen rendah.
mempengaruhi keempukan daging
jika kandungan kolagen tinggi, maka
keempukan daging berkurang.
mengandung asam amino: glisin, prolin dan
hidroksiprolin.
kandungan hidroksiprolin tinggi dan
tidak ditemukan dalam jumlah berarti
pada protein tubuh lainnya, sehingga dapat
dijadikan indikator kadar jaringan ikat.
Rien-vph'08
PERUBAHAN OTOT
DAGING
Rien-vph'08
KEADAAN OTOT SETELAH KEMATIAN
PRE RIGOR
- Proses glikolisis anaerob menjadi aktif
- Penurunan kadar ATP dan Kreatin Fosfat
- Akumulasi asam laktat
- Otot lunak dan lentur
- Daya ikat air relatif tinggi
RIGOR
- Terjadi kontraksi yang irreversible
- Elastisitas otot menurun liat/alot
- Terjadi sterrict effect pada Daya Ikat Air
POST RIGOR
- Aktivitas enzim proteolitik pengempukan daging
- Daya Ikat Air diperbaiki
- Citarasa meningkat
Rien-vph'08
Konversi otot Daging
Berdasar : fisiko kimia kondisi ternak
sebelum pemotongan
Rien-vph'08
BEBERAPA PERUBAHAN YANG TERJADI:
1. GLIKOLISIS ANAEROB
proses penguraian glikogen dalam
keadaan tanpa oksigen, sehingga
dihasilkan ATP dan asam laktat
merupakan proses yang dominan
dalam 36 jam post mortem
asam laktat yang dihasilkan akan
terakumulasi dalam otot, menyebabkan
pH otot turun dari 7,0-7,2 menjadi 5,3-
5,7 setelah 24-48 jam post mortem
Rien-vph'08
Sirkulasi darah terhenti
Rien-vph'08
2. Penurunan pH post mortem
- Penimbunan asam laktat terhenti stl cadangan
glikogen otot habis atau pH cukup rendah utk
menghentikan aktifitas enzim glikolitik dlm
proses glikolisis anaerob, disbt pH ultimat.
- pH ultimat daging post mortem adl 5,5
Pd pH 5,4-5,5 glikogen sudah tdk ditemukan
di otot.
- Faktor yg mempengaruhi laju penurunan pH
post mortem :
* intrinsik spesies, tipe otot, glikogen otot
* ekstrinsik temp.lingk., bahan aditif, stress.
Rien-vph'08
- Temp. tinggi, laju penurunan pH mening-
kat, sdg temperatur rendah menghambat
berpengaruh lgs thd laju glikolisis.
- Laju penurunan pH yg cepat dan ekstensif
mengakibatkan :
* warna daging pucat.
* daya ikat protein daging thd cairannya
menjadi rendah. -
* permukaan potongan daging basah krn.
keluarnya drip.
* pada pH ultimat tinggi, daging warna gelap,
potongan daging kering.
Rien-vph'08
3. Rigor mortis/kaku mayat
Rien-vph'08
Proses Rigor mortis terdiri dari
3 fase :
Rien-vph'08
Fase penundaan/awal periode : aras ATP
menurun per-lahan2 krn masih ada
aktifitas ATP ase dr miosin. ATP msh dpt
disintesis kembali dr kreatin fosfat. Bila
kreatin fosfat sdh habis, perkembangan
rigor mortis ditentukan oleh masih
tersedianya glikogen otot dan enzim2
glikolitik yg masih bekerja.
Fase cepat : terjadi bila serabut2 otot sdh
kehabisan ATP.
Fase pasca kaku : terjadi bila sejumlah
serabut otot telah menjadi kaku shg
mencegah peregangan lb lanjut.
Rien-vph'08
Kreatinfosfat dan pH menurun cepat
sdg aras ATP konstan, sampai
kreatin fosfat mencapai aras yg
rendah dan terjadi pemecahan ATP
shg menjadi sangat rendah.
Bersamaan juga terjadi penurunan
daya regang otot yg cepat
dipengaruhi langsung oleh
perubahan2 kimiawi terutama
pemecahan ATP.
Rien-vph'08
Proteolisis postmortem
Proteolisis pada protein jaringan otot oleh enzim2 dalam
Rien-vph'08
Rien-vph'08