Anda di halaman 1dari 25

Implementasi Pelayanan

z Kesehatan Kerja di

tengah Pandemi Covid 19


z
Prinsip
 Sesuai dengan definisi dari ILO (1985) dikatakan bahwa
Pelayanan kesehatan kerja sebagai pelayanan titik berat pada
fungsi pencegahan dan tanggung jawab memberikn nasihat
kepada pekerja, pekerja dan perwakilannya
 dalam rangka : pemenuhan dan pemeliharaan keselamatan
dan kesehatan di lingkungan kerja untuk mengoptimalkan
kesehatan fisik dan mental yang berhubungan dengan
pekerjaan
z
Faktanya …..

 Pekerja informal, yang menyumbang sekitar 61 persen dari


tenaga kerja global sangat rentan selama pandemi karena
mereka harus menghadapi risiko K3 yang lebih tinggi dan
kurangnya perlindungan yang memadai.
 Bekerja dengan tidak adanya perlindungan, seperti cuti sakit
atau tunjangan pengangguran, membuat para pekerja ini
mungkin perlu memilih antara kesehatan dan pendapatan, yang
berisiko terhadap kesehatan mereka, kesehatan orang lain serta
kesejahteraan ekonomi mereka (ILO 2020).
z
Faktanya …..

 Mengingat pola penularan COVID-19, pekerja yang berinteraksi


dengan individu yang berpotensi menular juga berisiko terhadap
penularan (misalnya, pekerja di toko dan supermarket, bank,
sekolah, layanan pengiriman, restoran, fasilitas olahraga dan
wisata dan sebagainya), serta mereka yang bekerja dengan
kepadatan tinggi, mengingat kedekatannya dengan pekerja lain
dalam pengaturan semiterbatas (misalnya, pabrik, pusat
layanan, kantor ruang terbuka dan sebagainya) (OSHA, 2020).
z
Pelayanan Kesehatan Kerja
Permenakertrans No. 03/1982

TUGAS POKOK PELAYANAN KESEHATAN KERJA :


1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja

2. Penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja

3. Pembinaan & Pengawasan lingkungan kerja

4. Pembinaan & pengawasan Sanitair

5. Pembinaan & Pengawasan perlengkapan Kesehatan tenaga


kerja
6. Penyegahan terhadap penyakit Umum & P A K
z
7. P3K
8. Pelatihan Petugas P3K
9. Perencanaan tempat kerja, APD, gizi,
penyelenggaraan makanan di tempat kerja
10. Rehabilitasi akibat kecelakaan atau PAK

11. Pembinaan terhadap tenaga kerja yang punya


kelainan
12. Laporan berkala
z

KEPUTUSAN MENTERI
KESEHATAN REPUBLIK
INDONESIA NOMOR
HK.01.07/MENKES/327/2020
z
z
z

Ingat ?
JKK JKM
z
Ruang lingkup dan cakupan
layanan perlindungan program
Jaminan Kecelakaan Kerja
(JKK) dan Jaminan Kematian
(JKM) selama masa Wabah
Infeksi Covid-19

Tujuan
Jaminan Program Jaminan Manfaat Program Jaminan
Kecelakaan Kerja (JKK) – Kecelakaan Kerja (JKK)
Jaminan Kematian (JKM) dalam lingkup
Selama Bekerja di Rumah perlindungan Penyakit
(Work From Home) Akibat Kerja (PAK)
z * UU No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja

* UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

* PP No. 44 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja


(JKK) dan Jaminan Kematian (JKM)
* PP No. 82 Tahun 2019 Tentang Penyelenggaraan Program Jaminan
Dasar Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian (JKM)
* PP No. 88 tahun 2019 Tentang Kesehatan Kerja
Hukum
* Perpres No. 7 Tahun 2019 Tentang Penyakit Akibat Kerja

* Kepmenkes Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 Tentang Penetapan Infeksi Covid-


19 Sebagai Pandemi
* Hasil Rapat Koordinasi dengan ILO dan KEMNAKER RI

* SE Menaker RI No. M/8/HK.04/V/2020 Tentang Perlindungan Pekerja Dalam


Program JKK pada Kasus PAK karena Covid19
z
KETENTUAN UMUM

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan dirinya dalam bidang kesehatan serta memlliki
kompetensi untuk melakukan upaya kesehatan

Tim Relawan adalah tenaga kerja dengan latar belakang keahlian lainnya yang secara sukarela mendaftar
pada organisasi tertentu dan atau Gugus Tugas Covid-19.

Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah manfaat berupa uang tunai dan/atau pelayanan kesehatan
yang diberikan pada saat peserta yang mengalami KK /PAK.
z
KETENTUAN UMUM

Jaminan Kematian (JKM) adalah manfaat uang tunai yang diberikan kepada ahli waris
ketika peserta wafat bukan akibat Kecelakaan Kerja (KK)/ Penyakit Akibat Kerja (PAK)

Penyakit Akibat Kerja (PAK) adalah penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan/atau
lingkungan kerja.

Penyakit infeksi Covid-19 telah ditetapkan oleh WHO sebagai Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat yang meresahkan dunia (Pandemi)
z A. ASPEK KEPESERTAAN

 Penyakit Infeksi Covid-19 melibatkan sangat banyak


sumber daya pekerja, sehingga dibutuhkan tata
laksana khusus dalam memberikan layanan dan
Cakupan perlindungannya.
 BPJS Ketenagakerjaan melindungi pekerja yang telah
Kepesertaan
menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan.
dan  Tenaga Kesehatan adalah tenaga kerja kesehatan
Pelindungan yang bertugas merawat/mengobati pasien yaitu : a.
tenaga medis, b. tenaga keperawatan, c. tenaga
teknik biomedika yaitu ahli teknologi laboratorium
medik, d. tenaga kefarmasian meliputi apoteker dan
tenaga teknis kefarmasian, dan e. tenaga kesehatan
masyarakat terdiri atas epidemiolog kesehatan
z A. ASPEK KEPESERTAAN

Cakupan  Tenaga pendukung/supporting kesehatan : cleaning


service, pekerja laundry, dan lainnya yang dalam
Kepesertaan pekerjaannya menghadapi risiko tertular/terpapar
dan infeksi Covid-19
Pelindungan  Tim Relawan adalah tenaga kerja kesehatan dan non
kesehatan yang ditempatkan langsung di RS/Faskes,
dan juga ditempat lain di luar tempat tersebut.
z
B. ASPEK PERLINDUNGAN

 Penyakit Infeksi Covid-19 merupakan wabah penyakit pandemi.


Cakupan BPJS Ketenagakerjaan turut berperan aktif dalam melindungi
Kepesertaan pekerja.

dan  Penyakit Covid-19 tidak disebutkan secara khusus/eksplisit


dalam daftar Penyakit Akibat Kerja (PAK), tetapi merupakan
Pelindungan
penyakit yang disebabkan faktor pajanan biologi sehingga
dapat dikategorikan sebagai Penyait Akibat Kerja (PAK) dalam
lingkup Jaminan Kecelakaan Kerjan (JKK).
z
B. ASPEK PERLINDUNGAN

 Manfaat Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) sesuai


PP No. 82 Tahun 2018 dapat diberikan kepada
peserta yang telah dilakukan pemeriksaan melalui 7 langkah
Cakupan penegakan diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan terbukti
Kepesertaan terpapar Covid-19 di dalam lingkungan kerja yang ditetapkan
dan pemerintah sebagai tempat penanganan pasien Covid-19.
Pelindungan  Manfaat perlindungan diberikan sesuai dengan kondisi akhir
Penyakit Akibat Kerja (PAK) yaitu cacat fungsi, cacat total tetap
dan atau meninggal dunia yang dipastikan disebabkan oleh
infeksi Covid-19.
z

 Dalam hal peserta yang mengalami sakit akibat terinfeksi


Covid-19, maka biaya pengobatan dan perawatan menjadi
Cakupan beban pada anggaran Kemenkes, Pemda, dan sumber
Kepesertaan dana lain yang sah sesuai Kepmenkes No.
dan HK.01.07/MENKES/104/2020.

Pelindungan  Manfaat perlindungan tidak berlaku bagi peserta yang


bertugas diluar RS/Faskes atau tempat lain yang
ditetapkan pemerintah, dan tidak berhubungan langsung
dengan penanganan pasien Covid-19.
z

 Dalam hal peserta menderita penyakit Covid-19 dan


Cakupan berdasarkan pemeriksaan 7 langkah Penegakan Penyakit
Akibat Kerja (PAK) tidak terbukti sebagai Penyakit Akibat
Kepesertaan
Kerja (PAK) dan atau bukan akibat paparan di tempat kerja,
dan maka jika terjadi risiko tidak mendapatkan manfaat Program
Pelindungan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK).
 Apabila peserta mengalami kematian, berhak mendapatkan
santunan Program Jaminan Kematian (JKM) sesuai PP No.
82 Tahun 2019.
z C. ASPEK KETENTUAN LAINNYA

 Manfaat Program Jaminan Kecelakaan Kerjaan (JKK) yang


dibayarkan dengan mempertimbangkan bahwa tenaga
Cakupan kesehatan dan/atau relawan tenaga kesehatan yang bekerja
Kepesertaan dan terlibat langsung dalam penanganan Covid-19 memiliki
risiko tinggi kemungkinan tertular sehubungan dengan
dan
pekerjaannya.
Pelindungan
 Untuk pengajuan klaim, tetap melampirkan dokumen
pengajuan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) antara lain:
a. Surat Keterangan terkait deskripsi pekerjaan peserta tenaga
kesehatan b. SK relawan khusus merawat/mengobati pasien c.
Copy hasil pemeriksaan swab (+) atau PCR (+) Covid-19
z C. ASPEK KETENTUAN LAINNYA

 Kantor cabang BPJS Ketenagakerjaan berkoordinasi dengan


Cakupan pihak rumah sakit (RS) rujukan mendata Tenaga Kerja
Kepesertaan Kesehatan yang bertugas merawat/mengobati pasien COVID-
dan 19 sebagai langkah awal mendata potensi risiko tinggi pada
Pelindungan peserta BPJS Ketenagakerjaan.
 Upah yang digunakan sebagai dasar perhitungan manfaat
Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) adalah upah terakhir yang
dilaporkan.
Tata Cara Penegakan Diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK)
z Peserta Yang Menderita Covid -19
Bagi Peserta Positif terinfeksi Covid-19 dan/atau meninggal dunia bila memenuhi syarat
sesuai 7 langkah diagnosis Penyakit Akibat Kerja (PAK) bagi tenaga kesehatan/relawan
dan tenaga supporting/non kesehatan yang bekerja di Rumah Sakit (RS) dan Fasilitas
Kesehatan :
1. Diagnosis Klinis
2. Penentuan pajanan yang di alami pekerja di tempat kerja
3. Penentuan hubungan pajanan dengan Diagnosis Klinis
4. Penentuan besarnya pajanan
5. Penentuan faktor individu yang berperan
6. Penentuan faktor lain di luar tempat kerja
7. Penetapan diagnosis Penyakit Akibat Kerja
z

Penetapan Diagnosis Covid-19 sebagai


Penyakit Akbiat Kerja (PAK) ditetapkan
oleh Dokter yang berkompeten
dikeilmuan kesehatan kerja. Apabila
terdapat keraguan, dapat berkoordinasi
dengan Dokter Penasehat melalui
Pegawai Pengawas Ketenagakerjaan.
z

Terima Kasih
Atas Perhatiannya

#STAYSAFE #STAYHEALTHY

Anda mungkin juga menyukai