Anda di halaman 1dari 16

KEJAHATAN DAN

PENYIMPANGAN
SOSIAL
OLEH : KELOMPOK 2
POLA TINDAKAN KRIMINAL DAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Kriminal adalah suatu konsep yang berhubungan dengan prilaku atau pebuatan jahat yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang.
Kartono menyebutkan, bahwa Crime adalah kejahatan dan Criminal dapat diartikan sebagai
perbuatan jahat, maka tindak kriminal dapat diartikan perbuatan kriminal.
Penyimpangan Sosial menurut James W. Van Der Zanden adalah perilaku yang oleh sejumlah
besar orang dianggap sebagai hal yang tercela dan diluar batas toleransi.
POLA TINDAKAN KRIMINAL DAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Tindakan Kriminalitas
Berbagai sudut pandang mengenai konsep kejahatan, adalah sebagai berikut. Pertama, sudut
pandang hukum (a crime from the legal point of viere). Batasan kejahatan dari sudut pandang ini
adalah setiap tingkah laku yang melanggar hukum pidana. Dengan demikian, perbuatan yang
tidak melanggar hukum pidana tidak tergolong kejahatan karena dianggap sebagai perbuatan
yang dipandang melanggar norma sosial.
Kedua, sudut pandang masyarakat (a crime from the sociological point of view). Kejahatan
adalah setiap perbuatan yang melanggar norma-norma yang berlaku di dalam masyarakat atau
adat istiadat Perbuatan kejahatan tersebut dapat diasumsikan sebagai perbuatan yang
merugikan, sekaligus asusila, menghasilkan kegelisahan dalam kehidupan masyarakat tertentu,
sehingga masyarakat mencela dan menolak perbuatan itu.
POLA TINDAKAN KRIMINAL DAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Aspek kejahatan
menurut
Abdulsyani

Aspek Aspek Aspek


Yuridis Sosial Ekonomi
POLA TINDAKAN KRIMINAL DAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Perilaku Menyimpang
Lawang, mendefinisikan perilaku menyimpang sebagai tindakan yang menyimpang dari norma
yang berlaku dalam sistem sosial. Perilaku menyimpang merupakan bentuk penyimpangan sosial
yang harus diluruskan oleh semua elemen sosial.
Penyimpangan sosial dianggap tercela dan intoleransi. Penyimpangan sosial adalah
penyimpangan perilaku berdasarkan ukuran nilai dan norma sosial yang diberi sanksi sosial yang
diberlakukan oleh masyarakat secara normatif tradisional. Adapun masalah sosial adalah ketidak
sesuaian antarunsur-unsur suatu kebudayaan masyarakat, dan yang membahayakan kehidupan
bermasyarakat serta menghambat terpenuhinya harapan sosial sehingga menyebabkan
kepincangan ikatan sosial. Oleh karena itu, semua bentuk tingkah laku yang melanggar adat
istiadat masyarakat yang dianggap oleh sebagian besar masyarakat akan mengganggu ketertiban
sosial dan yang tidak dikehendaki, berbahaya, dan merugikan banyak orang merupakan
penyimpangan sosial yang harus dikenakan sanksi sosial.
POLA TINDAKAN KRIMINAL DAN
PENYIMPANGAN SOSIAL
Timbulnya permasalahan sosial dalam diri manusia atau kelompok sosial berasal
dari faktor ekonomis, seperti kemiskinan, pengangguran, dan sebagainya. Faktor
biologis, seperti penyakit- penyakit, faktor psikologis seperti penyakit syaraf
(neurosis), bunuh diri, dan disorganisasi jiwa. Adapun permasalahan sosial yang
berasal dari faktor kebudayaan adalah perceraian, kejahatan, kenakalan anak-
anak, konflik rasial, dan keagamaan.
TEORI DAN TIPE KEJAHATAN
1. Penyebab Timbulnya Kejahatan
Teori Biologis
Teori ini menyatakan faktor-faktor fisiologis dan struktur jamaniah seseorang dibawa sejak lahir. Melalui
gen dan keturunan, dapat memunculkan penyimpangan tingkah laku. Pewarisan tipe-tipe kecenderungan
abnormal (tidak sesuai dengan keadaan yang biasa) dapat membuahkan tingkah laku menyimpang dan
menimbulkan tingkah laku sosiopatik (anti sosial). Misalnya, cacat bawaan yang berkaitan dengan sifat-sifat
kriminal serta penyakit mental.
Teori Psikogenesis
Teori ini mengatakan bahwa perilaku kriminalitas timbul karena faktor inteligensi, ciri kepribadian,
motivasi, sikap-sikap yang salah, fantasi, rasionalisasi, internalisasi, diri yang keliru, konflik batin, emosi
yang kontroversial, dan kecenderungan psikopatologis, artinya perilaku jahat merupakan reaksi terhadap
masalah psikis, misalnya pada keluarga yang broken home akibat perceraian atau salah asuhan karen
orangtua terlalu sibuk berkarier.
TEORI DAN TIPE KEJAHATAN
Teori Sosiogenesis
Menurut teori ini, penyebab tingkah laku jahat murni sosiologis atau sosial-
psikologis adalah tekanan kelompok, peranan sosial, status sosial. Perilaku jahat
dibentuk oleh lingkungan yang buruk dan jahat, kondisi sekolah yang kurang
menarik, dan pergaulan yang tidak terarah oleh nilai-nilai kesusilaan dan
agama.Jadi, kejahatan disebabkan oleh lingkungan sekitar.
TEORI DAN TIPE KEJAHATAN
Teori Subkultural Delikuensi
Menurut teori subkultural, perilaku jahat adalah sifat-sifat struktur sosial dengan pola budaya yang
khas dari lingkungan dan masyarakat yang dialami oleh penjahat. Hal itu terjadi karena hal berikut :
Populasi yang padat;
Status sosial-ekonomis penghuninya rendah;
Kondisi fisik perkampungan yang sangat buruk;
Banyak disorganisasi familiar dan sosial bertingkat tinggi.
Faktor penyebab terjadinya kejahatan, dilihat dari letak suatu daerah tempat terjadinya kejahatan.
Biasanya, daerah perkotaan akan lebih rawan ketimbang di pedesaan untuk terjadinya suatu
kejahatan. Misalnya, kejahatan terhadap harta benda, pencurian atau perampokan.
TEORI DAN TIPE KEJAHATAN

TEORI KEJAHATAN
Teori Teologis
Teori Filsafat Manusia
Teori Kemauan Bebas (Free Will)
Teori Penyakit Jiwa
Teori Faal Tubuh (Fisiologis)
TEORI DAN TIPE KEJAHATAN
TIPE KEJAHATAN
Crimes Without Victims (Kejahatan Tanpa Korban)
Organized Crime (Kejahatan Terorganisasi)
White Collar Crime (Kejahatan Kerah Putih)
Corporate Crime
TEORI-TEORI PENYIMPANGAN
SOSIAL
Teori Diferential Association
Teori Labelling
Teori Merton
Teori Fungsi dari Durkheim
Teori Konflik
Teori Pengendalian
Teori Sosialisasi
BENTUK DAN SIFAT PERILAKU
MENYIMPANG

BERDASARKAN SIFATNYA

POSITIF NEGATIF
BENTUK DAN SIFAT PERILAKU
MENYIMPANG

BERDASARKAN PELAKUNYA

PENYIMPANGAN PENYIMPANGAN PENYIMPANGAN


INDIVIDUAL KELOMPOK CAMPURAN
???
KESIMPULAN
Masalah kriminal merupakan kenyataan sosial yang hakikatnya seringkali sulit untuk dipahami,
karena tidak melihat masalah dari proporsi yang sebenarnya secara dimensional. Peningkatan
dan penurunan nilai kriminalitas, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan adalah relatif,
sebab manusia dan lingkungan sekitar berperan besar dalam penentuan sifat dan sikap. Maka
pertanyaan yang harus dijawab sekarang adalah bagaimana agar bisa mencegah dan menutup
semua kemungkinan dan kesempatan pelaku kriminalitas melakukan aksinya. Tidak cukup hanya
dengan merumuskan hukum yang seberat-beratnya, sebab kekuatan hukum justru membuatnya
menjadi lebih kreatif untuk menghindar, dan hal itu justru memacu perkembangan pelaku-
pelaku kriminalitas yang hebat dan profesional. Jauh sebelum itu, seseorang harus bisa
menciptakan suatu keadaan yang dapat merangkul mereka dalam menghadapi tantangan
kehidupan. Saling berbagi dan memperhatikan kepentingan orang lain merupakan salah satu
kunci utamanya. Sudah banyak contoh yang dapat dijadikan sebagai motivasi, hanya usaha yang
belum dan harus dilakukan. Dengan doa dan usaha, semua pasti bisa, tidak ada kata mustahil.
“inna ma’al ‘usri yusro, fa inna ma’al ‘usri yusro”.

Anda mungkin juga menyukai