ar 1945
Kelompok 7 :
Muhammad Suhendra
2103191114
Afrianto Silalahi
2103191113
Pengertian Undang - Undang
Dasar
Undang-undang Dasar atau disingkat UUD dalam negara a
dalah sebuah norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerin
tahan negara—biasanya dikodifikasikan sebagai dokumen tertulis. Huk
um ini tidak mengatur hal-hal yang terperinci, melainkan hanya menja
barkan prinsip-prinsip yang menjadi dasar bagi peraturan-peraturan lai
nnya. Dalam kasus bentukan negara, konstitusi memuat aturan dan pri
nsip-prinsip entitas politik dan hukum. Istilah ini merujuk secara khusus
untuk menetapkan konstitusi nasional sebagai prinsip-prinsip dasar pol
itik, prinsip-prinsip dasar hukum termasuk dalam bentukan struktur, pr
osedur, wewenang dan kewajiban pemerintahan negara pada umumny
a. Konstitusi umumnya merujuk pada penjaminan hak kepada warga m
asyarakatnya. Istilah konstitusi dapat diterapkan kepada seluruh huku
m yang mendefinisikan fungsi pemerintahan negara.
Sifat dan Kedudukan Undang - Undang
Dasar tahun 1945
Kedudukan UUD tahun 1945 :
• UUD NRI memiliki kedudukan yang istimewa diband
ingkan peraturan perundang-undangan lain karena:
• Dibentuk secara istimewa
• Dianggap sebagai sesuatu yang luhur
• Berisi cita-cita bangsa dan dasar organisasi negara
• Berisi garis besar tentang dasar dan tujuan negara
Sifat Dan Kedudukan Undang
- Undang Dasar Tahun 1945
Sifat Undang - Undang Dasar 1945 :
• Tertulis, artinya rumusannya jelas merupakan suatu hukum yang me
ngikat bagi pemerintah sebagai penyelenggara negara dan setiap w
arga negara.
• Singkat dan supel, artinya memuat aturan-aturan pokok yang setiap
kali harus dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman serta
memuat hak-hak asasi manusia.
• Normatif, artinya memuat norma-norma, aturan-aturan, serta keten
tuan-ketentuan yang dapat dan harus dilaksanakan secara konstitus
ional.
• Hukum positif yang tertinggi, artinya sebagai alat kontrol terhadap n
orma-norma hukum positif yang lebih rendah dalam hierarkhi tertib
sistem hukum di Indonesia.
Perbandingan Lembaga Negara Se
belum Dan Sesudah Amandemen
WEWENANG
WEWENANG
• Membentuk Undang-Undang yang dibahas dengan Presi
den untuk mendapat persetujuan bersama
• Membahas dan memberikan persetujuan Peraturan Pem
erintah Pengganti Undang-Undang
• Menerima dan membahas usulan RUU yang diajukan DP
D yang berkaitan dengan bidang tertentu dan mengikuts
ertakannya dalam pembahasan
• Menetapkan APBN bersama Presiden
PRESIDEN
SEBELUM AMANDEMEN
Presiden selain memegang kekuasaan eksekutif (e
xecutive power), juga memegang kekuasaan legislative (legi
slative power) dan kekuasaan yudikatif (judicative power). P
residen mempunyai hak prerogatif yang sangat besar. Tidak
ada aturan mengenai batasan periode seseorang dapat men
jabat sebagai presiden serta mekanisme pemberhentian pre
siden dalam masa jabatannya, sehingga presiden bisa menj
abat seumur hidup.
WEWENANG
• Mengangkat dan memberhentikan anggota BPK.
• Menetapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Un
dang (dalam kegentingan yang memaksa)
• Menetapkan Peraturan Pemerintah
• Mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri
PEMILIHAN
Presiden dan Wakil Presiden diangkat dan diberhentikan oleh MPR
.
SETELAH AMANDEMEN
Kedudukan presiden sebagai kepala negara, kepala pemerintahan
dan berwenang membentuk Undang-Undang dengan persetujuan
DPR. Masa jabatan presiden adalah lima tahun dan dapat dipilih ke
mbali selama satu periode.
WEWENANG
• Memegang kekuasaan pemerintahan menurut UUD
• Presiden tidak lagi mengangkat BPK, tetapi diangkat oleh DPR de
ngan memperhatikan DPD lalu diresmikan oleh presiden.
• Memegang kekuasaan yang tertinggi atas Angkatan Darat, Angkat
an Laut, dan Angkatan Udara
• Mengajukan Rancangan Undang-Undang kepada Dewan Perwakil
an Rakyat (DPR). Presiden melakukan pembahasan dan pemberia
n persetujuan atas RUU bersama DPR serta mengesahkan RUU m
enjadi UU.
PEMILIHAN