Anda di halaman 1dari 28

High Risk Assessment Faktor Fisik

HRA faktor fisik lingkungan kerja adalah


potensi bahaya yang dapat ditimbulkan
akibat Faktor fisika yang terdiri dari
 iklim kerja
 kebisingan
Getaran
Pencahayaan
 Radiasi
Kebisingan
Kebisingan adalah semua suara yang
tidak dikehendaki yang bersumber dari
alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat
kerja yang pada tingkat tertentu dapat
menimbulkan gangguan pendengaran.
Kebisingan
Kebisingan yang tetap (steady noise) dipisahkan lagi
menjadi dua jenis, yaitu :
Kebisingan dengan frekuensi terputus (discrete
frequency noise). Kebisingan ini merupakan nada-
nada murni pada frekuensi yang beragam. Contohnya
suara mesin, suara kipas dan sebagainya.
Kebisingan tetap (Broad band noise), kebisingan
dengan frekuensi terputus dan Brod band noise sama-
sama digolongkan sebagai kebisingan tetap (steady
noise). Perbedaannya adalah broad band noise terjadi
pada frekuensi yang lebih bervariasi
Kebisingan
Kebisingan tidak tetap (unsteady noise) dibagi lagi
menjadi tiga jenis, yaitu :
Kebisingan fluktuatif (fluctuating noise), kebisingan
yang selalu berubah-ubah selama rentang waktu
tertentu.
kebisingan yang terputus-putus (Intermitent noise) dan
besarnya dapat berubah-ubah. Contoh kebisingan lalu
lintas.
Kebisingan impulsif (Impulsive noise), kebisingan ini
dihasilkan oleh suara-suara berintensitas tinggi
(memekakkan telinga) dalam waktu relatif singkat,
misalnya suara ledakan senjata dan alat-alat sejenisnya
Kebisingan
Bising dapat menyebabkan berbagai
gangguan seperti
gangguanfisiologis
gangguan psikologis
Gangguan keseimbangan
gangguan komunikasi

ketulian
NAB Kebisingan
Penanggulangan Kebisingan
1.Pengendalian pada sumber bising
2Pengendalian pada medium
3. Pengendalian pada Penerima
Iklim kerja
Iklim kerja adalah faktor-faktor termis
dalam lingkungan kerja yang dapat
mempengaruhi kesehatan  manusia
1. Iklim kerja Panas
2. Iklim kerja dingin
Iklim kerja
pengendalian iklim kerja

 Pengendalian secara umum

Training (pendidikan/latihan)
 Yang dimaksud disini adalah pendidikan atau
pelatihan bagi calon tenaga kerja sebelum ditempatkan
yang dilaksanakan secara berkala (periodik).

Pengendalian tekanan panas melalui penerapan


hygiene.
Yang dimaksud adalah tindakan-tindakan yang diambil
oleh perorangan untuk mengurangi resiko penyakit
yang disebabkan oleh panas.
pengendalian iklim kerja

2.   Pengendalian secara khusus


Pengendalian secara khusus dapat
dilaksanakan dengan 3 cara :
Pengendalian secara teknis
Cara ini mencakup :
a). Mengurangi beban kerja
b). Menurunkan suhu udara
c). Menurunkan kelembaban udara
d). Menurunkan panas radiasi :
Getaran
Getaran merupakan suatu faktor fisik
yang bekerja pada manusia dengan
penjalaran (Transmission) dari pada
tenaga mekanik yang berasal dari sumber
goyangan (osilattor). Getaran adalah
gerakan yang teratur dari benda atau
media dengan arah bolak-balik dari
kedudukan keseimbangannya.
Klasifikasi Getaran Berdasarkan Dampak

a. Getaran Seluruh tubuh


Umum (Whole body vibration )
b. Getaran pada Sebagian Alat Tubuh/
Setempat   
Dampak kesehatan akibat getaran
berlebihan
Pengaruh Getaran terhadap Kesehatan.
Respon klinis dari pekerja yakni;
Raynaud’s Syndrome
Degenerasi saraf
Hilangnya indra peraba dan perasa, untuk
rasa panas
Hand-arm vibration syndrome (HAVS).
Pelembekan metacarpal dan carpal
Terhentinya
Vit
A pertumbuhan otot.
NAB Getaran
Pengendalian Getaran di Tempat Kerja

1.      Pengendalian secara teknis


2.      Pengendalian Secara Administrative
3.      Pengendalian Secara Medis
4.      Pemakaian Alat Pelindung Diri
(Apd)
PENCAHAYAAN
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan
No.1405 tahun 2002, penerangan adalah
jumlah penyinaran pada suatu bidang
kerja yang diperlukan untuk
melaksanakan kegiatan secara efektif.
Pengelompokan Distribusi Pencahayaan.

Berdasarkan cara distribusi cahayanya,


pencahayaan dapat dibedakan menjadi lima
macam, yaitu :
Distribusi pencahayaan langsung (direct lingting)
Distribusi pencahayaan semi langsung
Distribusi pencahayaan difus (general diffuse
lighting)
Distribusi pencahayaan semi tidak langsung (semi
indirect lighting)
Distribusi pencahayaan tidak langsung (indirect
lighting)
NAB PENCAHAYAAN
NAB PENCAHAYAAN
NAB PENCAHAYAAN
PENGENDALIAN PENCAHAYAAN
RADIASI
Radiasi adalah pancaran energi melalui
suatu materi atau ruang dalam bentuk
panas, partikel atau gelombang
elektromagnetik/cahaya (foton) dari
sumber radiasi
RADIASI
Klasifikasi Radiasi
Secara garis besar radiasi digolongkan ke dalam radiasi pengion dan radiasi non-
pengion.
Radiasi Pengion
Radiasi pengion adalah jenis radiasi yang dapat menyebabkan proses ionisasi
(terbentuknya ion positif dan ion negatif) apabila berinteraksi dengan materi. Yang
termasuk dalam jenis radiasi pengion adalah partikel alpha, partikel beta, sinar
gamma, sinar-X dan neutron. Setiap jenis radiasi memiliki karakteristik khusus. Yang
termasuk radiasi pengion adalah partikel alfa (α), partikel beta (β), sinar gamma (γ),
sinar-X, partikel neutron.7
Radiasi Non Pengion
Radiasi non-pengion adalah jenis radiasi yang tidak akan menyebabkan efek ionisasi
apabila berinteraksi dengan materi. Radiasi non-pengion tersebut berada di sekeliling
kehidupan kita. Yang termasuk dalam jenis radiasi non-pengion antara lain adalah
gelombang radio (yang membawa informasi dan hiburan melalui radio dan televisi);
gelombang mikro (yang digunakan dalam microwave oven dan transmisi seluler
handphone); sinar inframerah (yang memberikan energi dalam bentuk panas); cahaya
tampak (yang bisa kita lihat); sinar ultraviolet (yang dipancarkan matahari).
EFEK RADIASI
Berdasarkan jenis sel, maka efek radiasi dapat
dibedakan atas :
 Efek Genetik (non-somatik) atau efek pewarisan
adalah efek yang dirasakan oleh keturunan dari
individu yang terkena paparan radiasi.
Efek Somatik adalah efek radiasi yang dirasakan
oleh individu yang terpapar radiasi. Waktu yang
dibutuhkan sampai terlihatnya gejala efek
somatik sangat bervariasi sehingga dapat
dibedakan atas :
NILAI AMBANG RADIASI
Pengendalian Radiasi

Pengendalian bahaya radiasi.


 Pembatasan waktu kerja → (bekerja sesingkat mungkin: Dosis =
laju dosis x waktu) sedapat mungkin diupayakan utk tdk terlalu
lama berada didekat sumber radiasi utk mencegah terjadinya
paparan radiasi yang besar, utk itu pekerja radiasi diberlakukan
pengaturan wkt berkerja didaerah radiasi.
Pengendalian jarak kerja → (bekerja sejauh mungkin, laju dosis x
jarak2 = konstan) dari sumber radiasi,utk mencegah terjadi
paparan tersebut maka harus menjaga jarak yang jauh dari tingkat
yang aman dari sumber radiasi. Penggunaan penahan radiasi
(sehelai kertas untuk radiasi alfa, aluminium atau plexiglass untuk
radiasi beta, dan timbale untuk radiasi gamma dan sinar X).
o Tempatkan sumber radiasi secara benar, mis: ruang isolasi
o Lindungi petugas operator dengan APD

Anda mungkin juga menyukai