Anda di halaman 1dari 17

ASURANSI SYARIAH

• Pada prinsipnya, yang membedakan asu-


ransi syari’ah dngn asuransi konvensional
adalah asuransi syariah menghapuskan
unsur ketidakpastian (gharar), unsur spe-
kulasi atau perjudian (maisir), dan unsur
bunga uang (riba) dalam kegiatan
bisnis-nya.
A. PENGEMBANGAN ASURANSI SYARIAH

1. Alasan Pendirian Asuransi Syariah

a. Masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama


Islam menganggap pelaksanaan asuransi kon-
vensional tidak sesuai dng prinsip syariah karena
mengandung unsur gharar, maisir dan riba.
b. Kedudukan hukum Islam dalam sistem nasional
sudah diakui sebagai hukum positif tidak tertulis
sejak zaman Belanda.
2. Sumber Hukum Asuransi Syariah

a. Sumber hukum material Syariah Islam.


b. Sumber syari’ah Islam:
1) Al-Qur’an;
2) Hadis;
3) Ijma (Ijtihad);
4) Fatwa Sahabat Rasul;
5) Qiyas;
6) Istihsan;
7) Urf (Tradisi).
3. Asas dan Keunggulan Asuransi Syariah

a. Asas

1) Konsep tolong menolong dalam kebaikan


dan ketakwaan ( wata’awanu alal birri
wattakwa );
2) Perlindungan ( atta’min ).
b. Keunggulan

1) pelaksanaannya sesuai dengan prinsip syariah;


2) menghindari unsur gharar, maisir, dan riba;
3) peserta memperoleh keuntungan berdasarkan
prinsip bagi hasil;
4) peserta tidak dikenakan denda bila terlambat
membayar premi;
5) polis asuransi tidak dapat dijualbelikan.
B. KONSEP ASURANSI SYARIAH
• Didasarkan pada Al-Qur’an Surah Al-Maa’idah ayat 2:
“Tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan ke-
bajikan dan takwa,dan jangan tolong menolong dlm
berbuat dosa dan pelanggaran”.
• Pasal 1 ayat(1) Fatwa Dewan Syariah Nasional MUI No. 21 DSN-
MUIX2001:
“Asuransi syari’ah adalah usaha saling melindungi
dan tolong-menolong di antara sejumlah orang /
pihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau
tabarru’ yng memberikan pola pengembalian untuk
menghadapi risiko tertentu melalui akad (perikatan)
yang sesuai dengan syari’ah.”
1. Gharar (Menghindari Ketidakjelasan)

“Rasulullah SAW melarang jual-beli dengan lem-


paran batu (hasab) dan jual-beli gharar .”
(HR Imam Muslim)

a. Pengertian
1) Mazhab Imam Safei
Gharar adalah apa-apa yang akibatnya ter-
sembunyi dalam pandangan kita dan akibat
yang paling muncul adalah yang paling kita
takuti.
2) Ibnul Qay yim
Gharar adalah yang tidak bisa diukur penerimaan-
nya, baik barang itu ada maupun tidak ada.

b. Bentuk
1) Akad syari’ah yang melandasi penutupan polis
Dalam konsep takaful akad yg digunakan adalah
akad tolong menolong (takafuli) dan saling men-
jamin.
2) Sumber dana pembayaran klaim
Dalam asuransi takaful,setiap pembayaran premi
sejak awal akan dibagi dua.
2. Maisir (Menghindari Perjudian)

“Hai orang - orang yang beriman, sesungguhnya


(meminum) khamar, berjudi, (berkorban) untuk
berhala, mengundi nasib dengan panah adalah
perbuatan keji yang termasuk perbuatan syetan.
Maka jauhilah perbuatan itu agar kamu mndapat
keuntungan.” (Surah Al-Maa’idah ayat 90)
Kata maisir berasal dari bahasa Arab, yang berarti memper-
oleh sesuatu dengan sangat mudah tanpa kerja keras atau
mendapat keuntungan tanpa bekerja. Hal ini biasa disebut
perjudian.

M. Syakir Sula:
Dalam terminologi agama,perjudian diartikan suatu transaksi
yg dilakukan oleh dua pihak untuk memperoleh kepemilikan
suatu benda atau jasa yang menguntungkan satu pihak dan
merugikan pihak lain dengan cara mengaitkan transaksi tsb
dengan suatu tindakan atau kejadian tertentu.

Gemala Dewi:
Dalam konsep maisir di satu pihak memperoleh keuntungan
tetapi di lain pihak justru mengalami kerugian.
3. Riba (Menghindari Bunga Uang)

“Hai orang - orang yang beriman, janganlah kamu


memakan riba dengan berlipat ganda dan bertak-
walah kamu kepada Allah supaya kamu mndapat
keberuntungan.” (Surah Al-Imran ayat 130)

Riba menurut pengertian bahasa berarti tambah-


an ( azziyadah ), berkembang ( annumuw ), dan
membesar (al-uluw).
Dalam konsep takaful, dana premi yang terkumpul
diinvestasikan dengan prinsip bagi hasil, terutama
mudharabah dan musyarakah.

Operasional asuransi syari’ah diawasi oleh Dewan


Pengawas Syariah yang merupakan bagian yang tak
terpisah dari Dewan Syariah Nasional.

Saat ini, di Indonesa telah berdiri perusahaan asu-


ransi syari’ah, yaitu PT Asuransi Takaful Keluarga
(asuransi jiwa) dan PT Asuransi Takaful Umum (asu-
ransi umum).
C. KLASIFIKASI HUKUM DAN ASURANSI

1. Klasifikasi Hukum Positif

a. Hukum peraturan per-UU-an;


b. Hukum adat dan kebiasaan;
c. Hukum Islam;
d. Hukum yurisprudensi.
2. Klasifikasi Bisnis Asuransi

a. Asuransi kerugian;
b. Asuransi jiwa;
c. Asuransi sosial;
d. Asuransi kesehatan;
e. Asuransi tenaga kerja & jaminan hari tua.
D. ASURANSI TAKAFUL KELUARGA
1. Status Perusahaan

Perusahaan Asuransi Takaful Keluarga (ATK) didirikan di


Jakarta berdasarkan akta pendirian No.47 tanggal 5
Mei 1994 yg dibuat di muka Notaris Lely Roostiati Yudo
Paripurno, S.H., yang memuat AD perusahaan ybs.
Pasal 1 AD menetapkan bahwa PT ATK brkedudukan di
Jakarta, dengan mempunyai cabang atau perwakilan di
tempat lain, baik dalam dan di luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai