Anda di halaman 1dari 21

Antipsikotik

&
Mood Stabilizer

Lizahra Maulina Muhammad Jefri

Echa Okta Pupung Minratno


Anggraini
Farah Diba
Nelisa Eka Oktacia Lazuardi

Gilang Aji Pranata


ANTIPSIKOTIK

Contoso
page 2
Pharmaceuticals
• Antipsikotik sering didefinisikan
sebagai sekelompok obat yang
dapat menghambat reseptor
Definisi dopamine tipe 2 (D2 reseptor).

• Dahulu sering disebut neuroleptic


atau mayor tranquilizer oleh
karena memberikan efek sedasi.

Contoso
page 3
Pharmaceuticals
Farmakokinetik
• dapat diserap pada pemberian peroral, dan dapat
memasuki sistem saraf pusat dan jaringan tubuh
yang lain karena obat anti psikotik adalah
lipid- soluble.

• Metabolisme obat antipsikotik dipengaruhi antara


lain dengan pakai bersamaan dengan Enzym
Inducer, dimana kombinasi dengan obat tersebut
akan mempercepat pemecahan antipsikotik

• Clearance inhibitors seperti golongan SSRI, TCA,


beta blocker akan menghambat obat antipsikotik

Contoso
• Waktu paruh eliminasi (ditentukan oleh clearance Pharmaceuticals
metabolic) bervariasi, bisa dari 10 sampai 24 jam. page 4
Farmakodinamik
1) System Nigrostriatal :

Fungsi jalur nigrostriatal adalah untuk mengontrol


pergerakan.  akhatisia, dystonia (terutama pada
wajah dan leher), rigiditas, dan akinesia atau
bradikinesia.

2) System Mesolimbokortikal  

terlibat dalam berbagai perilaku, sensasi


menyenangkan, dan euphoria yang terjadi karena
penyalahgunaan zat  delusi dan halusinasi

3) Jalur dopamin tuberoinfundibular  

bertanggung jawab untuk mengontrol sekresi


prolaktin,  gangguan pada fungsi endokrin,
meningkatkan kadar prolaktin (hiperprolaktinemia). Contoso
Pharmaceuticals

page 5
KLASIFIKASI

APG I / Tipikal

Cara Kerja
ANTIPSIKOTIK Terhadap Reseptor
Dopamine

APG II / Atipikal

Contoso
Pharmaceuticals

page 6
INDIKASI APG I APG II
Skizofrenia dan Skizoafektif  
Kecuali clozapine
Mania Akut  
Kecuali clozapine
Gangguan Depresi Dengan Ciri Psikotik  
Gangguan Waham  -
Agitasi  
Demensia dan Delirium  
Gangguan psikotik yang diinduksi zat  -

Contoso
Pharmaceuticals

page 7
EFEK SAMPING APG I

Akatisia kondisi yang secara subjek yang dirasakan oleh penderita berupa
perasaan tidak nyaman, gelisah dan merasa harus selalu
menggerak-gerakkan tungkai, terutama kaki.

Distonia Akut Terjadi kekakuan dan kontraksi otot secara tiba-tiba, . Pada
keadaan akut dapat terjadi rasa tebal dilidah atau kesulitan
menelan

Parkinsonisme adanya kumpulan gejala seperti trias gejala Parkinson. Gejala lain
yang dapat menyertai antara lain: rigiditas, phenomena roda
gerigi, postur tubuh kaku, gaya jalan seperti robot, dan drooling.

Sindroma neuroleptik maligna (SNM) reaksi idiosinkrasi yang sangat serius gejala utama berupa rigiditas,
hiperpiretik, gangguan sistem saraf otonom dan delirium.

Tardif diskinesia (TD) efek samping pemakaian antipsikotik jangka panjang tanpa
pengawasan yang tepat dimana gejalanya berupa gerakan-
gerakan otot involunter tanpa tujuan seperti gerakan mengunyah,
lidah yang harus bergerak-gerak didalam mulut.
Contoso
Pharmaceuticals

page 8
Penanganan Efek samping
• Bila terjadi efek samping sindroma ekstrapiramidal, awalnya dilakukan penurunan dosis jika tidak dapat
ditanggulangi maka diberikan obat-obat antikholinergik seperti triheksifenidil, benztropine, sulfas atropin,
atau dipenhydramin injeksi IM atau IV dengan dosis 10-50 mg/ml. Bila efek samping tidak teratasi
disarankan untuk mengganti antipsikotik ke APG-II

• Beberapa preparat antikholinergik dan kisaran dosis :

Nama Generik Nama Dagang Sediaan Dosis perhari

Trihexyphenidyl Artane 2,5 mg tablet 2-4 x 2 mg


2 mg/ 5 ml elixir
Benztropine Cogentin 0,5, 1, 2 mg tablet 2-3 x 0,5-2,0 mg
1 mg/ ml injeksi
Diphenhydramin Benadryl 50 mg/ ml injeksi ½ -1 ampul/IM
e
Contoso
Pharmaceuticals

page 9
Penanganan Efek samping
• Untuk kondisi SNM ( Sindroma neurolepti maligna) perlu penatalaksanaan yang segera mengingat kondisi
yang akut dan mengancam kehidupan. Semua penggunaan antipsikotik harus dihentikan. Lakukan terapi
simptomatik, observasi tanda-tanda vital. Obat-obatan yang perlu diberikan dalam kondisi kritis

• Bila terjadi tardif diskinesia, maka perlu dilakukan langkah-langkah :

1. Pastikan efektifitas obat antipsikotik yang diberikan


2. Untuk pemakaian jangka Panjang gunakan dosis minimal yang efektif
3. Hati-hati pemakaian antipsikotik pada anak-anak, orang tua, dan pasien dengan gangguan mood
4. Lakukan evaluasi rutin menggunakan instrument ESRS (Extrapyiramidal Symptom Rating Scale),
terhadap adanya gejala-gejala EPS khususnya tardif diskinesia.

Contoso
Pharmaceuticals

page 10
Antispikotik Tipikal / APG I Rentang Dosis Anjuran Indikasi Bentuk sediaan
Haloperidol Dosis awal 1,5-3 mg, 2-3 kali Skizofrenia dan psikosis lain, mania, tablet (0,5 mg, 1,5 mg,
sehari atau 3-5 mg, 2-3 kali terapi tambahan jangka pendek 5mg) injeksi (5 mg/ml)
sehari pada kasus berat atau untuk agitasi psikomotor, eksitasi,
resisten. perilaku kekerasan atau impulsif yang
berbahaya.

Chlorpromazine Psikotik : 200-800 mg/hari Psikosis, neurosis, gangguan susunan tablet (25 mg, 100 mg)
dalam dosis terbagi tiap 6-8 saraf pusat yang membutuhkan
jam. anti-emetik diberikan sedasi, pre medikasi anestesi,
100-200mg/hr, dan Anak-anak mengontrol hipotensi, antiemetik,
sehari 2-4 mg/kg berat badan, skizofrenia, sindroma paranoid, &
dalam dosis terbagi tiap 6-8 stadium mania akut.
jam

Trifluoperazine Dosis awal 5 mg 2 x/ hari, Keadaan anxietas, Tablet (1 mg, 5 mg)


naikkan 5 mg setelah 1 mencegah nausea dan vomitus,
minggu, kemudian pada managemen penyakit psikotik
interval 3 hari, sesuai respons (katatonik akut atau kronik,
skizofrenia hebefrenik dan paranoid,
gangguan psikotik yang disebabkan
oleh kerusakan otak, psikotik toksik,
dan sindrom mania)
Contoso
Pharmaceuticals

page 11
Antispikotik Atipikal / APG II Rentang Dosis Anjuran Indikasi Bentuk sediaan
Clozapine Hari pertama 1 – 2 x 12,5 mg. mengontrol gejala-gejala psikosis Tablet (25 mg, 100 mg)
Hari berikutnya ditingkatkan dan skizofrenia baik yang positif
25 – 50 mg / hari sp 300 – 450 (irritabilitas) maupun yang negative 
mg / hari dengan pemberian (social disinterest dan incompetence,
terbagi, dengan dosis personal neatness). Pengobatan
maksimal 600 mg / hari. pasien yang refrakter dan terganggu
berat selama pengobatan. Pasien
yang menunjukkan gejala
ekstrapiramidal

Olanzapine Skizofrenia : mulai dengan Skizofrenia, kombinasi terapi mania, Tablet ( 5mg, 10mg),
dosis 10 mg 1 x sehari. mencegah kambuhnya kelainan zydis (5mg, 10mg),
episode manik : mulai dengan bipolar. injeksi ( 10mg-ml)
dosis 15 mg 1 x sehari.
pecegahan kekambuhan
gangguan bipolar : 10 mg /
hari
Quatiapine dewasa > 18 tahun, 25 mg 2x skizofrenia atau gangguan bipolar. Tablet IR (25 mg, 100
sehari pada hari pertama, 50 mg, 200 mg, 300 mg),
mg 2x sehari pada hari ke 2, tablet XR ( 50 mg, 300
100 mg 2x sehari pada hari ke mg, 400 mg)
3, 150 mg 2x sehari pada hari
ke 4, kemudian disesuaikan
sesuai respon
Contoso
Pharmaceuticals

page 12
Antispikotik Atipikal / APG II Rentang Dosis Anjuran Indikasi Bentuk sediaan
Risperidon Hari 1, 1 mg, hari 2 : 2mg, hari skizofrenia, gangguan bipolar Tablet (1 mg, 2 mg, 3
3 : 3 mg. Dosis optimal - 4 mg / episode manik, gangguan perilaku mg), tetes ( 1mg/ml),
hari dengan 2 x pemberian. seperti pada anak dengan autisme, ijeksi long acting ( 25
Pada orang tua, gangguan dan pada demensia Alzheimer. mg, 37.5 mg, 50 mg)
liver atau ginjal dimulai
dengan 0,5 mg,ditingkatkan
sp 1 – 2 mg dengan 2 x
pemberian

Contoso
Pharmaceuticals

page 13
Alogaritma
antispikotik

Contoso
Pharmaceuticals

page 14
Mood Stabilizer

Contoso
page 15
Pharmaceuticals
Mood stabilizer


digunakan untuk penanganan fluktuais mood yang terjadi
pada gangguan afektif bipolar dan juga skizoafektif

• mampu mengobati dan menstabilkan mood pasien dari atas


sehingga bisa mencegah mania sedangkan pada keadaan
depresi, mood stabilizers menstabilisasi mood dari bawah
 keatas atau dengan kata lain mencegah mood yang depresi

Contoso
Pharmaceuticals

page 16
Contoso
indikasi penanganan awal episode mania, terapi lanjutan gangguan bipolar, Pharmaceuticals
dan agresif atau sifat yang merugikan/merusak diri sendiri
page 17
Contoso
Pharmaceuticals

page 18
Asam Valporat

Indikasi

• Asam valproate umumnya digunakan untuk mengatasi penyakit kejang, gangguan

mental/mood (seperti fase manik pada gangguan bipolar), serta untuk mencegah sakit

kepala sebelah seperti migrain.

Contoso
Pharmaceuticals

page 19
‣ dimulai dengan dosis 200-400 mg  per hari dalam 3 atau 4 dosis dan ditingkatkan
menjadi 800-1000 mg per hari pada akhir minggu pertama pengobatan.
‣ Bila kemajuan terapi tidak tercapai pada akhir minggu ke-2 pengobatan dan  pasien
tidak mempunyai efek intoleransi obat maka dosis carbamazepin dapat ditingkatkan
sampai 1600 mg per hari.

Contoso
indikasi pengobatan trigeminal neuralgia, kemudian ternyata bahwa obat ini efektif terhadap bangkitan Pharmaceuticals
parsial kompleks dan bangkitan tonik-klonik (antikonvulsan) dan sebagai mood modulator.
page 20
Thank You
Contoso
Pharmaceuticals

page 21

Anda mungkin juga menyukai