Anda di halaman 1dari 66

MODUL

KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
SUATU KONDISI YANG
DITANDAI OLEH ADANYA
KEGAWAT
GANGGUAN PADA PIKIRAN, DARURATAN
PERASAAN DAN PERILAKU PSIKIATRI
SESEORANG YANG
MEMERLUKAN PERHATIAN DAN
INTERVENSI TERAPEUTIK
SEGERA
ALGORITMA UTAMA
STRATEGI UMUM PENANGANAN
PASIEN DENGAN
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
STRATEGI UMUM
•Lakukan penilaian adanya bahaya melukai/menyakiti diri sendiri maupun orang
lain.
•Dapat dilakukan di dalam maupun di luar gedung layanan kesehatan.
•Penting untuk memperhatikan keselamatan staf, anggota tim dan keselamatan
pasien
•Jangan menolong sendiri, minimal 4 orang dalam 1 tim
•Cegah perlukaan
•Cek benda-benda berbahaya yang mungkin disembunyikan seperti senjata,
gunting, pisau atau benda berbahaya lainnya.
•Menyadari bahwa semua pasien memiliki potensi untuk melakukan kekerasan.
STRATEGI UMUM PENANGANAN
PASIEN DENGAN
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

MODIFIKASI LINGKUNGAN
•Ciptakan lingkungan dengan kebisingan minimal atau rangsangan minimal untuk
mengurangi kecemasan pasien.
•Pencahayaan ruangan cukup untuk mengurangi ilusi dan mispersepsi lingkungan
yang dapat meningkatkan risiko perilaku kekerasan atau agresif.
•Ciptakan lingkungan yang aman dan tidak mengancam.
PRINSIP WAWANCARA DALAM
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

• Lakukan pengkajian pada area yang tertutup (privasi)


• Ciptakan hubungan terapeutik
• Yakinkan bahwa pasien berada di tempat yang aman
• Lakukan komunikasi terapeutik :
 bicara dengan tenang, ajak pasien untuk tenang
 vokal jelas dan nada suara tegas
 intonasi rendah
 gerakan tidak tergesa-gesa
 pertahankan posisi tubuh
 hargai dan bicara dengan sopan kepada pasien
STRATEGI UMUM PENANGANAN
PASIEN DENGAN
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI

• Kumpulkan sebanyak mungkin informasi


• Pertanyaan fokus pd keluhan saat ini, kalimat pendek dan mudah dipahami
• Tetap mempertahankan keselamatan petugas dan pasien (jarak aman 2-3
langkah dr pasien)
• Singkirkan kemungkinan masalah terkait penyakit fisik, ketergantungan
zat/alkohol yang mungkin mengancam nyawa, pertimbangkan gangguan jiwa
lain bila hal2 tersebut bisa disingkirkan
• Nilai derajat fungsi, berat ringannya gejala psikiatri, adanya penyakit penyerta,
kualitas dan ketersediaan sistem pendukung
TATALAKSANA UMUM KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
Yang perlu dilakukan :
- Berpikir dan bersikap kritis Yang harus dihindari :
- Tetap tenang - Mengancam
- Perlu kontrol thd perasaan bingung, aneh, - Mentertawakan
atau depresi
- Merasa tdk adekuat atau
- Bersikap suportif sangat tidak pasti
- Jaga jarak aman - Merasa terancam
- Tawarkan pilihan : mengontrol diri, minum - Menghakimi
obat, atau dibantu dg fiksasi
- Marah thd keluarga yg
- Tegaskan bahwa perilaku kekerasan tdk membawa
diperkenankan
- Lakukan dokumentasi
PEMERIKSAAN YG DILAKUKAN
PADA PASIEN DENGAN
KEGAWATDARURATAN PSIKIATRI
PENANGANAN KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI

TENAGA
KESEHATAN :
- Dokter
- Perawat
- bidan

TOKOH
TENAGA MASYARAKAT :
KEAMANAN : - lurah/kades
- satpam hansip - RT,RW
- Pamong praja - Tokoh agama
- Kemanan desa - Tokoh wanita
ALAT-ALAT UNTUK
KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
OBAT-OBAT UNTUK
KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRI
GADUH GELISAH
PERILAKU AGITASI DAPAT
DISEBABKAN OLEH :
PASIEN DAPAT DATANG DENGAN :

 aktivitas motorik yang berlebihan, tidak sesuai dan tidak


bertujuan
 Menyerang
 Kontrol impuls yang buruk
 Postur tegang dan condong ke depan
 Merusak lingkungan
 Kontak mata melotot
 Ketakutan dan/atau anxietas yang berat
PASIEN DAPAT DATANG DENGAN :

 Iritabilitas yang dapat meningkat intensitasnya menjadi perilaku yang


mengancam
 Ketidakmampuan untuk menganalisis situasi dengan baik
 Isi pembicaraan berlebihan dan bersifat menghina
 Tekanan suara keras dan menuntut
 Marah-marah
 Dendam
 Merasa tidak aman
PENILAIAN
TATALAKSAN
A GADUH
GELISAH
PELAKSANAAN PEMBATASAN
GERAK/PENGEKANGAN FISIK (RESTRAINT)
HAL-HAL YANG PERLU
DIOBSERVASI DLM PENGEKANGAN

 Tanda-tanda vital
 Tanda-tanda cedera yang berhubungan dengan proses
pengikatan
 Nutrisi dan hidrasi
 Sirkulasi & rentang gerak ekstremitas
 Higiene & eliminasi
 Status fisik dan psikologis
 Kesiapan klien untuk dilepaskan dari pengikatan, termasuk
tanda vital
….LANJUTAN PROSES PENGEKANGAN
KEDARURATAN PASIEN DENGAN RISIKO
DAN TINDAKAN BUNUH DIRI
TANDA & GEJALA RISIKO DAN PERILAKU BUNUH
DIRI

 Bunuh diri merupakan tindakan yang secara sadar dilakukan oleh pasien
untuk mengakhiri kehidupannya
 JENIS PERILAKU BUNUH DIRI :
 ancaman buhun diri : perilaku untuk melakukan bunuh diri apabila
keinginan/harapannya tidak terpenuhi
 isyarat/gelagat : bentuk/perilaku bunuh diri yg diwujudkan dalam bentuk
perubahan tingkah laku/kebiasaan yg tidak biasa kemduain dilanjutkan dg
percobaan bunuh diri
 Percobaan bunh diri : perilaku bunh diri dalam bentuk percobaan mencederai
diri sendiri dg berbagai cara.
TANDA DAN GEJALA

 Pasien dengan risiko dan tindakan bunuh diri mungkin


datang dengan :
 Ancaman untuk melukai atau bunuh diri
 Mencari jalan untuk bunuh diri misalnya mencari akses ke
obat-obatan, senjata, atau cara lainnya
 Bicara atau menulis sesuatu tentang kematian, sekarat, atau
bunuh diri
 4
PASIEN MUNGKIN DATANG
DENGAN TANDA-TANDA FISIK,
PIKIRAN, PERASAAN, DAN
PERILAKU.
PENILAIAN GAWAT DARURAT
RISIKO BUNUH DIRI

1. Wawancara untuk mengkaji kemungkinan penyebab :


a. Penyakit fisik : epilepsi, tumor, penyakit Alzheimer,
multiple sklerosis, trauma, keganasan dll
b. Ringkasan gangguan jiwa & komorbiditas gangguan
jiwa
2. WAWANCARA UTK MENGKAJI FAKTOR RISIKO DAN
FAKTOR PROTEKTIF
3. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK UTK MENCARI
KEMUNGKINAN TANDA2 :
3. LAKUKAN PEMERIKSAAN FISIK UTK
MENCARI KEMUNGKINAN TANDA2 :
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN BUNUH
DIRI
TINDAKAN-TINDAKAN KHUSUS
Mereka yg telah merencanakan - Perlu dirawat
bunuh diri saat ini - Menyingkirkan alat
- Membina hubungan terus dg
pasien & kontak sumber
dukungan terdekat

Mereka yg tampak gelisah & sulit Lakukan manajemen gaduh gelisah


mengendalikan diri

Mereka yg memiliki rasa nyeri & Bantu utk mengurangi rasa nyeri &
sesak sesak

Mereka yg dengan perilaku bunuh diri Lindungi dr bahaya seperti yg dulu


sebelumnya pernah dilakukan

Mereka yg memiliki gangguan jiwa Hubungkan ke layanan kesehatan jiwa


MANAJEMEN UNTUK
MENCEGAH PERCOBAAN
BUNUH DIRI BERIKUTNYA

Bila kondisi pasien sudah stabil :


1.Awasi, jangan biarkan pasien sendirian
2.Simpan benda2 yg dapat digunakan utk bunuh diri :
benda tajam, tali, ikat pinggang, racun serangga
3.Apabila pasien minum obat  pastikan obat benar2
diminum dalam dosis yang sesuai
4.Buat kontrak : tdk akan melakukan tindakan bunuh diri
pd periode waktu tertentu
MANAJEMEN UNTUK
MENCEGAH PERCOBAAN
BUNUH DIRI BERIKUTNYA

Bila kondisi pasien sudah stabil :


5. Tegakkan hubungan saling percaya dg pasien
6. Jangan menghakimi perilaku pasien
7. Tingkatkan harga diri pasien : memberikan aspek positif
diri, menyusun rencana jangka pendek
8. Kerahkan dukungan keluarga/orang terdekat. Edukasi
supaya memberikan dukunga kpd pasien
Ajak pasien utk mengenali potensi penyelesaian masalah yg
selama ini efektif
DELIRIUM

Delirium merupakan :
•gangguan dari sistem saraf pusat yang mengancam nyawa namun juga
bersifat reversibel dan ditandai oleh :
 penurunan akut dalam tingkat kesadaran dan kognitif,
 gangguan pada atensi,
 gangguan persepsi,
 aktivitas psikomotor abnormal, gangguan dalam siklus tidur
FREKUENSI

 10-30% dari seluruh pasien yg dirawat di rumah sakit


 Populasi lanjut usia : 10-15% delirium saat masuk RS &
10-40% mengalami delirium saat dirawat di RS
 Unit gawat darurat :
- 12 – 50%
- 60% tidak dikenali oleh sistem kesehatan
TANDA DAN GEJALA
 Perubahan kesadaran yang bersifat fluktuatif dalam satu hari (biasanya
memberat pada malam hari)
 Gangguan pemusatan, pertahanan dan pengalihan perhatian
 Gangguan orientasi waktu, ruang dan bila berat disertai gangguan orientasi
orang
 Halusinasi, biasanya visual (lihat) atau olfaktorik (penciuman)
 Hiperaktivitas atau hipoaktivitas motorik
 Gangguan siklus tidur
 Inkoherensi
 Onset akut
 Adanya penyakit fisik
EVALUASI DAN DIAGNOSIS

1. Pasien yang mengalami perubahan mendadak dalam :


•fungsi fisik : penurunan mobilitas, perubahan nafsu makan, sulit tidur,
gelisah
•kognitif : bingung, sulit konsentrasi, respons lambat
•Persepsi : halusinasi visual/ auditorik
•Perilaku sosial : tidak kooperatif
 Cek apakah ada faktor risiko predisposisi delirium
EVALUASI DAN DIAGNOSIS
TATALAKSANA
DEMENSIA
ALGORITME ASESMEN AGITASI
PADA DEMENSIA
ALGORITME ASESMEN AGITASI PADA
DEMENSIA
ALGORITMA TERAPI
INTERVENSI NON
FARMAKOLOGIS
GANGGUAN PSIKOTIK
GANGGUAN PSIKOTIK

• Gangguan dalam pikiran & perilaku yg ditandai dg adanya distorsi pikiran &
persepsi, emosi yg tdk patut atau rentangnya sempit, pembicaraan
inkoheren/irrelevant, gangguan persepsi, gangguan isi pikir
• Kegawatdaruratan gangguan psikotik :
- gaduh gelisah (agitasi psikomotor)
- agresivitas/ perilaku kekerasan
- perilaku melukai diri sendiri/percobaan bunuh diri akibat halusinasi/ waham
PENILAIAN GAWAT DARURAT
PSIKOTIK

1. Wawancara :
 Lakukan wawancara sesuai prinsip wawancara
 Jaga keamanan diri pewawancara
 Singkirkan kemungkinan penyebab organik &
penyalahgunaan napza
2. Pemeriksaan fisik & penunjang
 Pemeriksaan fisik 7 penunjang sesuai pemeriksaan
kegawatdaruratan
 Singkirkan kemungkinan penyebab organik &
penyalahgunaan zat
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN PSIKOTIK
PENATALAKSANAAN
KEGAWATDARURATAN
PSIKOTIK
PENATALAKSANAAN KEGAWATDARURATAN
PADA PASIEN
DENGAN EFEK SAMPING OBAT PSIKOTROPIKA
DERAJAT BERAT
DISTONIA AKUT
PARKINSONISME
AKATISIA
SNM

 Rigiditas
 Demam tinggi Bisa mencapai 41 C bahkan lebih
 Instabilitas otonomik
 Takhikardia
 Diaforesis
 Tekanan darah abnormal: hipertensi, hipotensi, atau naik
turun drastis
 Kebingungan
PEMERIKSAAN RIGIDITAS
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN
ANSIETAS YANG TERKESAN
SEBAGAI
KEGAWATDARURATAN
PSIKIATRIK
SERANGAN PANIK
Ditemukan sekurangnya 4 gejala dari daftar di bawah yang salah satunya harus termasuk a sampai
d:
a. Merasa denyut jantung tak teratur, cepat atau berdebar keras
b. Berkeringat
c. Gemetar atau bergetar
d. Merasa mulut kering
e. Kesulitan bernapas
f. Merasa tercekik
g. Merasa nyeri, tertekan atau tidak enak di dada
h. Mengalami mual atau gangguan perut
i. Kepala pusing, sempoyongan, melayang atau pingsan
j. Merasa asing dengan sekeliling atau asing dengan bagian tubuhmya
k. Takut akan menjadi gila, kehilangan kendali atau pingsan
l. Takut bahwa akan mati
m. Mengalami kilatan panas atau kedinginan
n. Merasa kesemutan atau baal pada bagian tubuh
GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

• Perubahan fungsi tubuh atau anggota badan mirip dengan gangguan neurologik namun tidak didapatkan
bukti adanya gangguan fisik yang dapat menjelaskan karakteristik
• gejala yang terjadi.
– Terdapat asosiasi waktu yang menyakinkan antara awitan gejala gangguan ini dengan peristiwa penuh stres,
masalah, atau kebutuhan.
– Perubahan (sementara) terhadap diri orang tersebut, seperti: suara yang berbeda, bizarre/aneh, perubahan afeksi,
perubahan emosi; bahkan berubahnya identitas diri, seperti nama yang berbeda, hobi yang berbeda, atau
pengalaman yang berbeda dengan dirinya saat sebelum kesurupan.
– Perhatian dan kewaspadaan menjadi terbatas atau terpusat pada satu atau dua aspek yang ada di lingkungannya.
– Posisi tubuh dan ungkapan kata-kata terbatas dan diulang-ulang.
– Ketidakmampuan mengendalikan gejala.
– Kurang memperdulikan keadaan
– Parese, pingsan, kejang.
GANGGUAN DISOSIATIF (KONVERSI)

• Gejala bisa merupakan: membiarkan konflik tidak disadari


atau mendapat keuntungan dari lingkungan akibat gejala
yang timbul.
• Biasanya terjadi secara mendadak
• Untuk mengetahui apakah seseorang kesurupan atau
mengalami reaksi histeris, periksa kelopak matanya yang
selalu ditutup, dengan cara membuka kelopak matanya. 
Seseorang yang mengalami reaksi histeris biasanya akan
menahannya dengan kuat.
• Dapat terjadi secara individu maupun massal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai