Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Perilaku Dan

Emosional Dengan Onset


biasanya Pada Masa Kanak dan
Remaja (F9)

Oleh:
Galieh Riyasdi Fadhurrohman

Pembimbing:
dr. Lucy Marturia Bangun, Sp.KJ
F90 Gangguan Hiperkinetik
F91 Gangguan Tingkah Laku
F92 Gangguan Campuran Tingkah Laku dan Emosi
F93 Gangguan Emosional dengan Onset Khas pada Masa
Kanak
F94 Gangguan Fungsi Sosial dengan Onset Khas Pada Masa
Kanak dan Remaja
F95 Gangguan “Tic”
F98 Gangguan Perilaku Dan Emosional Lainnya Dengan
Onset Biasanya Pada Masa Kanak Dan Remaja
F99 Gangguan Mental Ytt
F90 Gangguan Hiperkinetik
Ciri : Gejala lain:
•Onset dini (biasa <5 thn) • Tidak dapat menunaikan tugas
•Suatu kombinasi perilaku terlalu • Cepat teralih perhatian
aktif
• Impulsif
•Kurang perhatian
•Kurang tekun dlm melakukan • Tidak dapat tekun dlm
sesuatu melakukan sesuatu
• Tidak dapat menunggu giliran
Pedoman diagnostik : • Tidak dapat duduk tenang
•Berkurangnya perhatian • Bergerak kesana kesini
•Aktivitas berlebihan  • Sering lari, lompat, dan ribut.
kegelisahan berlebihan
•Keduanya harus ada pada lebih
dari satu situasi (misalnya di Diagnosis Banding :
rumah, di klinik, di kelas) •Gangguan tingkah laku hiperkinetik
F91 Gangguan Tingkah Laku
•Gejala lain (sekurangnya 6 bulan):
• Perkelahian
Ciri khas:
• Pelecehan orang berlebihan
•Pola tingkah laku dissosial
• Kejam kepada hewan atau
•Agresif atau menentang sesama manusia
•Berulang dan menetap • Merusak barang orang lain
•Bentuk ekstremnya • Membakar
pelanggaran berat yang • Berbohong
menetap dari norma sosial • Bolos sekolah
yang terdapat pada anak seusia
• Lari dari rumah
itu
• Sering mengadat yang hebat
• Perilaku provokatif yang
Diagnosis banding menantang
•F93, F92 • Sikap menantang yang hebat
F91.0 Gangguan tingkah laku yang terbatas pada lingkungan
keluarga
Memenuhi kriteria F91 secara menyeluruh.
Tidak ada tingkah laku yang signifikan di luar lingkungan keluarga
dan juga hubungan sosialnya dalam batas normal.
F91.1 gangguan tingkah laku tak berkelompok
Kombinasi perilaku dissosial dan agresif berkelanjutan, sifat
kelainan yang pervasif dan bermakna dalam hubungan anak
yang bersangkutan dengan anak-anak lainnya.
Rusaknya hubungan dengan kelompok sebaya dibuktikan oleh
keterkucilan dari dan/atau penolakkan atau tidak disenanginya
oleh teman sebayanya
Tindak kejahatan dilakukan sendirian
Ditandai dengan perilaku dissosial atau agresif
berkelanjutan tetapi cukup terintegrasi di dalam
kelompok sebaya

1.Kelompok sebaya memiliki persamaan dalam hal


kejahatan atau perilaku dissosial
2.Perilaku dissosial atau agresif dilakukan di luar
kelompok sebaya
Kunci perbedaan: terdapat ikatan persahabatan
langgeng dengan anak seusia
•Perilaku menentang, tidak patuh, provokatif, dan
tidak adanya tindakan dissosial dan agresif yang
lebih berat yang melanggar hukum ataupun
melanggar hak asasi orang lain.
•Berawal pada anak di bawah usia 9 dan 10 tahun.

F91.8 Gangguan tingkah laku lainnya


F91.9 Gangguan tingkah laku ytt
•Adanya gabungan dari perilaku agresif,
dissosial, atau menentang yang menetap
dengan gejala nyata dari depresi, anxietas
atau gangguan emosi lainnya.

•Gangguan ini harus cukup berat


memenuhi F91 dan F93 atau (F30-F39)
•F92.0 Gangguan campuran tingkah laku depresif
Kombinasi F91 (gangguan tingkah laku anak) dengan
keadaan depresif yang berkelanjutan dan menetap

•F92.8 Gangguan campuran tingkah laku dan


emosi lainnya
Kombinasi F91 (gangguan tingkah laku anak) dengan gejala
emosional yang nyata dan menetap (anxietas, fobia,
depersonalisasi, derealisasi)

F92.8 Gangguan campuran tingkah laku dan


emosi
lainnya ytt
F93.0 Gangguan Anxietas Perpisahan Masa Kanak
Ciri diagnostik  anxietas berlebihan yang terfokus dan berkaitan
dengan perpisahan dari tokoh yang akrab hubungannya dengan si
anak.
F93.1 Gangguan Anxietas Fobik Masa Kanak
Berlaku terhadap rasa takut yang khas timbul pada suatu
perkembangan yang spesifik pada anak.
Memenuhi kriteria :
1. Onset pada masa usia perkembangan yang sesuai
2. Taraf anxietas itu secara klinis tidak normal
3. Anxietas itu tidak merupakan bagian dari suatu gangguan yang
menyeluruh.
F93.2 Gangguan Anxietas Sosial Masa Kanak
Berlaku bagi gangguan yang timbul sebelum usia 6 tahun yang
tidak lazim derajatnya. Senantiasa berulangkali was was dan takut
dan menghindari orang yang tak dikenal

F93.3 Gangguan Persaingan Antar Saudara (sibling rivalry)


 Ciri khas :
1. Bukti adanya rasa persaingan dan/atau iri hati terhadap saudara.
2. Onset selama beberapa bulan setelah kelahiran adik (terutama
adik langsung)
3. Gangguan emosional melampaui taraf normal dan/atau
berkelanjutan dan berhubungan dengan masalah psikososial.

 Terdapat keinginan besar untuk memperoleh perhatian besar


orangtua, terutama ketika hendak tidur. Kalau sudah berat,
disertai rasa pemusuhan besar dan trauma fisik.
F94.0 Mutisme Elekitif
Ciri khas  selektifitas yang ditentukan secara
emosional dalam berbicara. Selektivitas pada situasi
tertentu.

Untuk diagnosis ini diperlukan:


 Tingkat pegertian bahasa yang normal
 Tingkat kemampuan bertutur kata yang cukup untuk interaksi sosial
 Bukti nyata bahwa anak bersangkutan dapat bertutur kata normal
atau hampir normal dalam beberapa situasi tertentu.
F94.1 Gangguan Kelekatan Reaktif Masa
Kanak
Cirinya adalah  pola abnormal dalam
hubungan anak dengan para pengasuhnya
yang timbul sebelum anak mencapai usia 5
tahun, meliputi ciri – ciri maladaptif yang
lazimnya tidak dilihat pada anak – anak yang
normal, dan yang tetap berlanjut namun
reaktif terhadap perubahan yang cukup jelas
pada pola asuh.

Gangguan ini hampir selalu timbul berkaitan


dengan pengasuhan anak yang kurang
memadai.
F94.2 Gangguan Kelekatan Tak Terkendali
Masa Kanak
•Menunjukan kelekatan selektif yang kabur
(diffuseness) selama 5 tahun pertama kehidupan
anak.
•Kebanyakan terdapat riwayat pengasuh yang
berganti-ganti.

F94.8 Gangguan Fungsi Sosial Masa Kanak


Lainnya
F94.9 Gangguan Fungsi Sosial Masa Kanak YTT
•Tic : suatu gerakan motorik yang tidak di bawah
pengendalian, berlangsung cepat, dan berulang-
ulang, tidak berirama, ataupun hasil vokal yang
timbul mendadak dan tidak ada tujuan yang nyata.
•Ciri khas: gerakan mendadak, cepat, sekejap, dan
terbatasnya gerakan tanpa bukti gangguan
neurologis yang berarti, berulang-ulang, terhenti
saat tidur, dan mudahnya gejala itu timbul atau
ditekan dengan kemauan.
F95.0 Gangguan Tic Sementara
•Gangguan TIC tidak melampaui 12 bulan.
•Sering dijumpai pada anak usia 4-5 tahun; biasanya
berupa kedipan mata, muka menyeringai, atau
kedutan kepala.

F95.1 Gangguan Tic Motorik atau Vokal Kronik


•Suatu gangguan “tic” motorik atau vokal (namun
bukan kedua-duanya) dan berlangsung > 1 tahun.
•“Tic” dapat tunggal atau multipel (tetapi lebih
sering multipel).
F95.2 Gangguan Campuran “tic” Motorik dan
Vokal Multipel (Sindrom de la Tourette)
•“Tic” motorik multipel dengan satu atau
beberapa “tic” vokal, yang tidak harus timbul
secara serentak dan dalam riwayatnya hilang
timbul.
•Lazimnya ada riwayat “tic” motorik sebelum
timbulnya “tic” vokal.

F95.8 Gangguan “tic” Lainnya


F95.9 Gangguan “tic” YTT
•Sekelompok gangguan heterogen yang berciri onsetnya
pada masa kanak tetapi berbeda dalam banyak segi.

F98.0 Enuresis Non-organik


•Gangguan yang ditandai oleh buang air seni tanpa
kehendak, pada siang dan/atau malam hari, dan bukan
akibat gangguan neurologis, serangan epilepsi, atau
kelainan struktural pada saluran kemih.
•Enuresis tidak lazim di dx terhadap anak <5 tahun atau
usia mental <4 tahun.
•Enuresis ada kalanya timbul bersamaan dengan
enkopresis, dengan ini diagnosis enkopresis diutamakan.
F98.1 Enkopresis Non-organik
Ciri diagnostik ialah pengeluaran tinja secara tak layak.
Dapat timbul dengan berbagai cara:
a. Mungkin menggambarkan kurang adekuatnya latihan
kebersihan.
b. Mungkin menggambarkan suatu gangguan psikologis
dengan pengendalian fisiologis buang air besar normal,
karena suatu alasan tertentu, terdapat keengganan.
c. Akibat retensi fisiologis, yang bertumpuk pada peletakan
tinja yang tidak layak.

• Pada beberapa peristiwa, enkopresis disertai memoleskan


tinja pada tubuh sendiri atau lingkungan.
F98.2 Gangguan Makan Masa Bayi dan Kanak
•Gangguan makan meliputi penolakan makanan
dan rewel menghadapi makanan yang memadai
dan baik dari pengasuh yang baik tanpa penyakit
organik.

F98.3 Pika Masa Bayi dan Kanak


•Gejala pika  terus menerus makan zat yang
tidak bergizi (tanah, serpihan cat).
•Dapat dari sejumlah gangguan psikiatrik yang
luas (seperti autisme) atau sebagai
psikopatologis yang tunggal.
F98.4 Gangguan Gerakan Stereotipik
 Merupakan aneka gerakan volunter, berulang, stereotipik,
nonfungsional (dan sering bersifat ritmik) bukan merupakan
suatu kondisi psikiatrik atau neurologis yang dikenal.
 Bila terjadi sebagai gejala dari gangguan lain, hanya
gangguan utamanya yang perlu diberi kode diagnosis.

F98.5 Gagap (Stuttering/Stammering)


 Cara berbicara yang ditandai dengan pengulangan suara
atau perpanjangan suku kata, atau sering gugup atau
terhenti sehingga mengganggu irama alur bicara.
 Harus digolongkan sebagai gangguan hanya bila
keparahannya sangat mengganggu kelncaran berbicara.
 Mungkin kondisi ini disertai gerakan pada wajah dan/atau
bagian tubuh lainnya yang bersamaan waktu dengan
pengulangan, atau hambatan alur bicara.
F98.6 Berbicara Cepat dan Tersendat

•Cara berbicara cepat dengan gangguan kelancaran


alurnya, namun tanpa pengulangan atau
kegugupan, dengan derajat yang cukup parah
sehingga menyebabkan kurang jelasnya ucapan.

•Bicaranya kurang menentu dan kurang berirama,


dengan letupan cepat tepat, tersendat-sendat.

•Tidak ditemukan gangguan neurologis yang


mendasari.
F98.8 Gangguan Perilaku dan Emosional Lainnya
YDT dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan
Remaja

F98.9 Gangguan Perilaku dan Emosional Lainnya


YTT dengan Onset Biasanya pada Masa Kanak dan
Remaja

F99 Gangguan Jiwa YTT


Merupakan kategori tersisa yang tidak dianjurkan,
kecuali tidak ada kode diagnosis lain dari F00-F98
dapat digunakan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai