GANGGUAN PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
F81.0 Gangguan
F81.1 Gangguan
F81.2 Gangguan
F81.3 Gangguan
F81.8 Gangguan
Belajar lainnya
F81.9 Gangguan
Belajar YTT
Membaca khas
Mengeja Khas
Berbahasa Reseptif
Berhitung Khas
Perkembangan
Perkembangan
F82 Gangguan
Perkembangan Motorik
Khas
F83 Gangguan
Perkembangan Khas
Campuran
F88 Gangguan
Perkembangan
Psikologis Lainnya
F89 Gangguan
Perkembangan
Psikologis YTT
F90 F 98
GANGGUAN PERILAKU DAN
EMOSIONAL DENGAN
ONSET BIASANYA PADA
MASA KANAK DAN REMAJA
GANGGUAN AUTISTIK
18
18
Karakteristik
Prevalensi (2002):
(median prevalence)
19
ETIOLOGI
Genetik
Biologis
pelebaran ventrikel 20-25%
EEG abn 10-83%
vermis serebelum
hipoplasia
Krom 2,7,4,15,19
& 16,17
36-96% monozigot
0-27% dizigot
Imunologis
immunological
incompatibility
? AUTISME ?
Neuroanatomi
Lobus temporal
Serebelum
Amigdala
Substansia alba
Perinatal
Neurokimia
Neurotransmiter
perdarahan trimester 1
infeksi
meconium pd amnion
Gejala autisme
Kriteria DSM-IV-TR
Adanya hendaya berat dan pervasif pada
beberapa area perkembangan
Interaksi sosial
Komunikasi
Stereotipi pada perilaku, minat dan aktivitas
Gambaran Klinis-1
Attachment
Ikatan afeksi dengan pengasuh utama
sangat kurang core feature autism
40-50% securely attached (populasi
umum 65%), namun dgn kualitas
berbeda
Ibu sebagai benda sumber rasa aman utk
pemenuhan kebutuhan konkret
Perilaku kelekatan tak disertai dgn
kenikmatan emosional maupun kebutuhan
resiprokal
23
Gambaran Klinis-2
Perkembangan Emosi
Ekspresi datar
Giggle, temper tantrum, gembira, frustrasi, panik, cemas
lebih banyak menunjukkan emosi negatif dan campuran
ekspresi emosi yang aneh/ tak sesuai
meniru senyum sosial (bukan resiprokal)
Intinya: tidak membagi emosi dengan orang lain
Gambaran Klinis-3
Joint attention
Share a feeling of interest: tak ada
Referential looking
6-9 bulan secara bergantian antara obyek dan
pengasuh, Lihat apa yang kupandangi
Referential gesture
Menunjuk atau memamerkan obyek kepada
pengasuh agar dilihat
Gambaran Klinis-4
Perkembangan Bahasa
Mutism/ nonverbal
Verbal:
Perspective-Taking
Sulit membedakan kata ganti orang: saya, kamu, dia
Kamu mau kue? adalah kata ajaib untuk
mendapatkan kue
26
Gambaran Klinis-5
Perkembangan kognitif
Kecerdasan bervariasi luas: rata-rata s/d
retardasi
Memori bagus, tp mungkin tidak
fungsional
Social reasoning rendah
Tak dapat menggunakan informasi
kontekstual untuk memecahkan
masalah (soal cerita)
Fungsi eksekutif rendah: planning,
organizing, selfmonitoring, cognitive
27
flexibility
Gambaran Klinis-6
Theory of Mind
Mind blindness
Kemampuan mengenali status mental diri
dan orang lain terganggu
The Sally-Anne Experiment
28
Gambaran Klinis-7
Respons terhadap stimulus sensorik
Auditorik, taktil, vestibular
Underrespond
Seolah tuli
Tak menangis atau
meminta penenangan
saat terluka
Tak suka berayun
atau takut ketinggian
Overrespond
Ketertarikan intens
terhadap bunyi detik
jam
Tak suka dibelai,
digunting kuku/
rambut
Spinning, swinging,
up & down movement
hipoaktif
hiperaktif
29
Gambaran Klinis-8
Gangguan Fisik yang terkait
Sering ISPA & sakit ringan lainnya
Gastrointestinal simptom
Konstipasi
Diare
Sendawa
Tata Laksana
Psikoedukasi keluarga
Pertimbangkan pelatihan keterampilan
untuk orang tua
Latih orangtua tentang bagaimana
menciptakan lingkungan yang
menstimulus anak
Informasikan tentang ketersediaan
layanan edukasi dan sosial, kolaborasi
dengan mereka.
Tata Laksana
Kontak pihak sekolah dengan persetujuan anak
tersebut dan pelaku rawatnya dan berikan saransaran.
Nilai tingkat fungsi adaptasi saat ini
Kelola kondisi-kondisi yang berhubungan seperti
gangguan penglihatan dan pendengaran
Tata laksana
Berikan dukungan untuk mengantisipasi
situasi sulit dalam hidup.
Fasilitasi dan berkolaborasi dengan layanan
rehabilitasi berbasis komunitas.
Bantu untuk mempromosikan dan
melindungi hak asasi anak dan keluarga
Berikan dukungan pada pelaku rawat
Rujuk ke spesialis, jika tersedia, untuk
pemeriksaan etiologi lebih lanjut.
Pantau secara teratur
34
34
ENURESIS
35
Definisi
36
Epidemiologi
Diagnosis ditegakkan setelah usia 5
tahun
2-5% usia anak sekolah
15-20% anak usia 5 tahun
60% pada anak laki-laki
75% nocturnal enuresis
diurnal enuresis jarang
37
Klasifikasi
DSM-IV-TR
Nocturnal Enuresis
Terminologi
perkembangan
Enuresis Primer
(fiksasi)
Diurnal Enuresis
Kombinasi
Enuresis Sekunder
(regresi)
38
ETIOLOGI
BIOLOGIS
Kedua ortu enuresis
80% Salah satu
ortu45%
Ortu tak enuresis 15%
INDIVIDUAL
STATUS
PERKEMBANGA
N
Kematangan sist
motorik, kognitif sosial
& emosional
STRES
PSIKOSOSIAL
Enuresis sekunder
merupakan respons
thd stres 4-6 tahun
39
Manifestasi
Enuresis terjadi minimal 2 kali seminggu
selama 3 bulan berturut-turut
Secara klinis menimbulkan penderitaan dan
disfungsi di bidang sosial, akademik dan fungsi
penting lainnya
Minimal berusia 5 tahun
Bukan disebabkan karena efek fisiologis
langsung dari
penggunaan zat (diuretik)
Kondisi medik umum: diabetes, spina bifida,
bangkitan
Komorbid
Anak dengan enuresis sering
memperlihatkan problem perilaku
Menentang
Hiperaktif
Cemas
Imatur
Prestasi akademik rendah
GANGGUAN
PERILAKU MENENTANG
42
Gambaran Klinis
Suatu pola perilaku yang ditandai dengan
perilaku negativistik, bermusuhan atau
menentang:
Epidemiologi
Prevalensi: 2-16% (DSM-IV-TR)
Awitan rata2 pada usia 8 tahun
Bisa terjadi pada usia sedini 3
tahun
Lebih sering pada anak laki dibanding
perempuan (pada usia prapubertal).
Pada usia puber sama
ETIOLOGI
FAKTOR BIOLOGIS
FAKTOR SOSIAL
FAKTOR PSIKOLOGIS
Insecure attachment: cemas menghindar krn ortu tak responsif
Kurang mampu memroses informasi dari rangsang sosial:
salah memahami sosial clues & sikap permusuhan sebaya
miskin dlm menyelesaikan masalah berharap dihargai lewat
respons agresif
Perilaku yang dipelajari: anak belajar memperoleh kendali
manipulatif thd ortu
45
Harus diingat
Gangguan ini bukan merupakan bagian
dari tahapan perkembangan:
balita yag belajar menegakkan tekad/ keteguhan
(otonomi)
masa sekolah: trauma lingkungan, sakit/ tak berdaya
kronik memicu ODD sebg defens thd ketidakberdayaan, cemas & kehilangan kepercayaan diri
Remaja: oposisi sbg ekspresi kebutuhan utk
memisahkan diri dari ortu & membangun identitaskemandirian
Keterampilan berbahasa
Prognosis
Sebagian besar tak berkembang menjadi
Gangguan Tingkah Laku atau Gangguan
Kepribadian Antisosial
Separuh tetap ODD setelah 3 tahun
25% tak didiagnosis ODD lagi
Studi lain:
25% menjadi Conduct Disorder
10% menjadi Gangguan Kepribadian
Antisosial
GANGGUAN PEMUSATAN
PERHATIAN
dan/
HIPERAKTIVITAS
...GPPH
kelainan neurobehavioral kronik
gangguan inhibisi perilaku:
impulsivitas
tidak dapat berfungsi secara
efisien dalam aktivitas yang
bertujuan: inatensi
kegagalan regulasi tingkat
aktivitas yang sesuai dengan tahapan
perkembangannya: hiperaktivitas
Inatensi
hiperaktif
Impulsif
Hendaya penyaringan
Ketidak mampuan
Perubahan derajat aktivitas
sensori dan
menghambat
proses kognitif
Dopamin
(hemisfere kanan
& kortex
prefrontal)
Norepinefrin
(formasi retikularis &
Locus coeruleus)
Serotonin
(kortex
prefontal)
Tidak
teliti /tdk
rapih
Lambat
menyelesaikan
tugas
Perhatian mudah
beralih
Gagal
menyelesai
-kan
tugas
inattentiv
e
Salah
tangka
p
Sering
bengong
pelupa
Kurang
memperhatikan Sulit menata
tugas
Enggan
melaksanakan
tugas yg
menuntut
INATENSI
Inatensi
55
usil
Banyak bicara
impulsive
Sulit
menungg
u giliran
Menyela
pembicaraa
n
Asal bicara
Menjawab
pertanyaan
sebelum
pertanyaan
selesai
diajukan
Impulsivitas
Saya bu !
Saya !
Tergesa-gesa
menjawab
Tidak bisa
menunggu giliran
Menginterupsi
orang lain
Mengganggu
orang lain
Berbicara
tanpa
henti
Beranjak
dari kursi
hyperactiv
e
Memanjat dan
berlari pd
situasi yang
tidak tepat
Sulit
bermain/
bersikap
tenang
Tidak pernah
bisa diam
Tergesa-gesa
HIPERAKTIF
Dampak
Si pengganggu
datang
Malas
main
sama
kamu
Hallo.
.
Perilaku tambahan :
Mencari perhatian
Menentang
Suka menyerang dan iri hati
Suka memaki
Lekas tersinggung
Frustrasi
Perjalanan klinis
INATENTIF
Masa kanak
Masa remaja
Masa dewasa
Penyebab
Etiologi GPPH belum jelas
Faktor genetik berperan
Adanya perubahan neurokimia berupa peningkatan
ambilan kembali dopamin ke dalam sel neuron di daerah
sistim limbik dan lobus prefrontal akibat dari perubahan
aktivitas dari Dopamine Transporter Gene akibat dari
proses mutasi.
Faktor2 yg terkait dengan masa kanak dini:
Kelahiran prematur
Pemakaian nikotin oleh ibu selama kehamilan
Peningkatan kadar timbal serum
Pemeriksaan penunjang
Tidak ada pemeriksaan laboratorium
yg patognomonik & spesifik
Hsl abnormal yg tdk spesifik
Disorganisasi & imatur EEG
PET penurunan aliran darah serebral
pada regio frontal
Tes kognitif
Implusivitas
Komorbid
Gangguan sikap menentang 35-50%
Gangguan tingkah laku 25%
Gangguan depresi 15% gangguan cemas
25%
Gangguan belajar 15-40%
Hendaya berbahasa 15-75%
Gangguan pemakaian zat >
dibandingkan dgn populasi umum
> 50% GPPH mengalami 2 komorbid
KELEMAHAN ORGANISASI
Gangguan Perilaku
Telusuri kondisi medis atau kondisi mental
lain yang mungkin mendasari timbulnya
gangguan perilaku (hipertiroid, gangguan
depresi, penggunaan zat/alkohol)
Telusuri dampak dari gangguan perilaku
terhadap
Fungsi sosial, keluarga, pendidikan atau pekerjaan
Timbulnya masalah kesehatan jiwa yang lain
Timbulnya masalah-masalah medis
Diagnosis diferensial
Anxiety
Depresi sekunder
Mania
Gangguan belajar
TERAPI
Terapi yang terbaik adalah kombinasi
:
Farmakologi/medikasi
Terapi perilaku
Sensori integrasi
Remedial teaching
Edukasi pasien dan keluarga
mengenai GPPH
Tata Laksana
Psikoedukasi keluarga
Pertimbangkan pelatihan keterampilan bagi
keluarga, bila tersedia
Hubungi guru (jika anak bersekolah dan setelah
mendapatkan persetujuan dari anak dan pelaku
rawat), berikan saran dan perencanaan
kebutuhan pendidikan khusus.
Antisipasi adanya perubahan kehidupan yang
besar (seperti pubertas, mulai bersekolah, atau
kelahiran saudara kandung) dan aturlah
dukungan personal dan sosial.
Tata Laksana
Pertimbangkan intervensi psikososial seperti
terapi kognitif perilaku dan pelatihan
keterampilan sosial sesuai dengan
ketersediaan.
Nilai dampak pada pelaku rawat akibat dari
gangguan perilaku dan tawarkan dukungan
terhadap kebutuhan personal, sosial, dan
kesehatan jiwa.
Pertimbangkan pemberian methylphenidate
hanya pada kondisi-kondisi yang sesuai dengan
gangguan hiperkinetik.
Terapi Perilaku
untuk ADHD
Strategi spesifik :
TIPS ORANGTUA
PERATURAN EMAS
Tidak Pernah
sama sekali (0)
Seekalisekali(1)
Cukup
Sering (2)
Hampir
selalu (3)
5. Menggerak-gerakkan angota
badan atau kepala secara terus
menerus
Tidak Pernah
sama sekali (0)
Seekalisekali(1)
Cukup
Sering (2)
Hampir
selalu (3)
Terima kasih