Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN JIWA

PADA ANAK DAN


REMAJA
Reza Hendriansyah
KHGA21092
Shera Amalia Nurlesta
KHGA21100

Kelompok 3 Tita Yunita


KHGA21106
Reni Santika
KHGA21121
Restu Ginanjar
KHGA21127
Anak
Menurut Undang-Undang Perlindungan Anak dan Undang-Undang Hak Asasi Manusia, yang
dimaskud dengan anak yaitu individu yang memiliki batasan usia kurang dari depalan belas
tahun. Batasan usia menurut teori perkembangan yang dikembangkan oleh Kartini Kartono
dibagi menjadi 5 kategori diantaranya
1. usia rentang antara nol bulan hingga lima tahun (bayi),
2. batasan usia satu hingga lima tahun disebut kanak- kanak,
3. sekolah dasar antara usia enam sampai dua belas tahun,
4. masa remaja yaitu usia rentang dua belas sampai dengan empat belas tahun, dan
5. antara usia empat belas hingga tujuh belas tahun disebut pubertas awal (Al Amin, 2017).
Remaja
• Menurut Mons, dkk usia remaja dibatasi antara 12 hingga 21 tahun
diikuti denga pertumbuhan fisik sampai selesai.
• Pengertian remaja tidak hanya berkaitan dengan batasan usia.
Remaja merupakan masa peralihan secara fisik dan psikis meliputi
proses maturasi secara mental, emosional, sosial dan fisik.
• Pada proses peralihan tersebut sering dikaitkan dengan istilah
"storm and stress".
• Remaja adalah masa penuh dinamika dan tekanan batin yang
disebabkan karena kebingungan terhadap identitas, konflik
hubungan dengan keluarga atau orang dsekitarnya
Gangguan Jiwa
Menurut UU Kesehatan jiwa, munculnya tanda gejala yang
termanifestasikan ke dalam perilaku akibat seseorang/
individu mengalami gangguan pikiran, perilaku dan
perasaan sehingga membuat orang tersebut menderita dan
terhambat menjalankan fungsi sebagai manusia adalah
definisi dari gangguan jiwa.
Faktor Gangguan Jiwa Pada Anak
Dan Remaja
Faktor psikobiologi

Dinamika keluarga

Faktor Lingkungan
Gangguan Jiwa Pada Anak
• 1. Gangguan Kecemasan seperti:
• Takut pada fobia spesifik atau karena takut suatu benda
Setiap orang memiliki ketakutan dan kecemasan, dan ketakutan
(hewan, kegelapan, sekolah dll)
tidak pernah lebih diperbesar, selama masa kanak-kanak. Dari
monster di bawah tempat tidur, dengan guru baru di sekolah, • Kecemasan dalam setiap situasi, rasa takut yang tidak
itu adalah normal bagi seorang anak untuk memiliki ketakutan masuk akal dan tidak realistis
dan fobia. Tapi ketika seorang anak takut sesuatu, atau
ketakutannya mulai mengganggu perilakunya, teman dan • Kecemasan sosial, di mana anak sangat gelisah dan gugup
kehidupan keluarga, ada sesuatu yang salah. Ketakutan di ditengah orang lain
berbeda dengan berkeringat dingin dan menangis tersedu-sedu, • Gangguan obsesif kompulsif
atau mendapatkan mimpi buruk berulang. Sementara sebagian
besar ketakutan di masa kanak-kanak memudar, mereka yang • Serangan panik
bertahan bisa menghantui anak hingga dewasa, dan dapat • Merasa khawatir
menyebabkan depresi dan kecenderungan bunuh diri.
• Gangguan stres pasca-trauma

Gangguan kecemasan dapat mengambil banyak bentuk,

20XX presentation title 7


SKIZOFRENIA

Ini sangat jarang terjadi pada anak-anak, usia umum untuk timbulnya
adalah akhir masa remaja. Anak-anak dengan skizofrenia, menunjukkan
beberapa pola perilaku berikut:
• Berbicara berulang kali untuk diri sendiri
• Menghindari kontak sosial
• Berbicara dan melihat hal-hal yang tidak ada
• Paranoia
• Masalah dengan retensi memori dan penalaran
• Depresi dan kurangnya emosi
• Tidak bisa memperhatikan dan pola bicara yang ngawur
Sulit untuk mendiagnosa gangguan mental pada anak dengan tepat, dan
skizofrenia merupakan salah satu gangguan tersebut, karena sering
salah didiagnosis sebagai autisme, atau kepribadian bipolar.

20XX presentation title 8


Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku yang mengganggu adalah salah satu
Gangguan Tic (Kelainan Gerak) gangguan mental yang paling umum ditemukan pada anak-
anak. Sedangkan perilaku manusia bervariasi dalam emosi dan
Tindakan atau gerakan oleh tubuh atau wajah, atau ekspresi, ada yang mempunyai perilaku karakter yang harus
suara yang tidak disengaja disebut tics. Tindakan diikuti. Beberapa tanda-tanda perilaku destruktif umum
. Orang tidak
tersebut ditandai dengan kurangnya kontrol. dikenali, adalah:
dapat memprediksi atau menghentikan gerakan atau • Akan mencuri menggunakan kekerasan atau diam-diam,
suara. Beberapa gangguan ini meliputi hanya gerakan, sering untuk sedikit atau iseng
beberapa suara, seperti berteriak beberapa suara atau • Kebiasaan memulai kebakaran
• Drop out sekolah, atau gagal untuk muncul di pekerjaan
kata-kata tertentu. Gangguan yang paling umum adalah
• Secara fisik kejam terhadap hewan dan manusia
sindrom Tourette, dimana kedua gerakan fisik dan suara • Kuat dan agresif dengan segala cara, terutama dalam
yang tidak disengaja ditimbulkan. Seorang anak dengan hubungan
Tourette mungkin mengulang kata pada waktu yang • Suka memulai perkelahian
acak, dan kemudian bertepuk tangan sendiri. Gangguan • Menggunakan senjata dalam perkelahian, dan mencoba
tic biasanya ditambah dengan gangguan mental lainnya untuk melukai
seperti OCD atau ADHD. • Melakukan kekerasan dalam aktivitas seksual
• Menghancurkan properti orang lain atau benda
• Suka berbohong di setiap bidang kehidupan
• Bisa atau tidak akan mengikuti hukum dan aturan di daerah
manapun
GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF

Komunikasi intelektual dan ekspresi adalah area yang terkena gangguan


tersebut. Misalnya, pemahaman bahasa dan cara berbicara mereka, bagaimana
merespon dengan benar ke dunia luar, melalui penglihatan, penciuman dan indra
lain, kemampuan untuk melakukan kegiatan tersebut tidak hadir. Gangguan
perkembangan pervasif adalah jenis yang paling parah dari gangguan mental
pada anak-anak.
Beberapa gejala gangguan ini adalah:
• Kesulitan dalam berbicara dan menggunakan
• Bahasa Tidak dapat memahami bahasa
• Perilaku serta kebiasaan yang tidak biasa
• Ketidakpedulian dan kurangnya emosi ke obyek, orang dan peristiwa
• Gerakan tubuh dan pola yang aneh
• Kesulitan dalam membentuk ekspresi wajah dan bahasa tubuh
• Kurangnya keterampilan sosial
• Tidak dapat menangani peristiwa spontan, atau perubahan dalam rutinitas

20XX presentation title 10


Gangguan Suasana Hati (Mood)

Duka dan kesedihan yang berkepanjangan, perasaan tidak berharga dan putus asa. Emosi
semacam itu adalah tanda-tanda penting dari gangguan mood. Meskipun remaja dikenal karena
kemurungan mereka, gangguan tersebut dapat menyebabkan bunuh diri, atau
menyalahgunakan perilaku lain. Depresi adalah jenis gangguan mood, yang dapat dlihat di
antara anak-anak muda, rentang usia 6-12 tahun. Rasa sedih dan muram, perasaan bersalah,
kehilangan nafsu makan dan kurangnya minat dalam melakukan sesuatu, adalah beberapa
tanda-tanda yang jelas. Lebih sering, mereka menyebabkan lebih parah emosi putus asa dan
pikiran tentang kematian. Seorang anak yang menderita depresi, tidak memiliki nilai diri atau
kepercayaan diri. Gangguan mood lainnya adalah manik-depresif atau gangguan bipolar.
Defisit Perhatian atau Gangguan Hiperaktif (ADHD)
Ini adalah gangguan yang mudah ditemui dan paling umum dari semua gangguan mental yang
mempengaruhi anak-anak. Diperkirakan 3-5 persen anak-anak bersekolah dipengaruhi oleh Attention
Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD). Tanda utama adalah dalam nama itu sendiri, kurangnya
perhatian atau anak tidak bisa memperhatikan.
Anak-anak dengan ADHD menunjukkan ciri-ciri perilaku sebagai berikut:
• Tidak bisa mengikuti petunjuk
• Cepat bosan dengan tugas-tugas dan pekerjaan
• Sangat aktif, tidak bisa diam, akan bergerak terus-menerus
• Impulsif dan gegabah dalam bertindak dan bekerja
• Tidak dapat berkonsentrasi atau fokus, suka beralih antara tugas-tugas
• Lambat dalam pengolahan data atau yang akurat
• Bicara terus-menerus, tidak pernah mendengarkan, selalu terganggu
• Suka pindah tempat dan gelisah ketika duduk, harus terus bergerak
• Menyentuh dan bermain dengan segala sesuatu
• Tidak sabaran, tidak bisa menunggu untuk gilirannya dan tidak bersedia untuk berbagi
BICARA TANPA DIPIKIR DAN BERTINDAK SANGAT EMOSIONAL

Bagaimana untuk mendiagnosis gangguan mental pada anak?.


Carilah pola perilaku yang tak lazim, perubahan dalam makanan dan
tidurnya, dan perubahan yang ditandai dalam kepribadian. Kebanyakan
penyakit mental pada anak-anak yang didiagnosis lebih baik untuk
langsung mencari bantuan psikiater, terutama ketika pasien memiliki
kecenderungan bunuh diri atau mengalami depresi berat. Perkiraan
untuk anak-anak yang menderita penyakit mental, bukanlah kasus yang
harus dicemaskan. Seperti halnya penyakit lain, pengobatan dan
bantuan yang tepat, penyakit dapat dikendalikan atau disembuhkan.

20XX presentation title 13


Gangguan Jiwa Pada Remaja
1. GANGGUAN PERKEMBANGAN PERVASIF
DITANDAI DENGAN GANGGUAN KETERAMPILAN INTERAKSI SOSIAL TIMBAL BALIK YANG PERVASIF DAN BIASANYA
BERAT, PENYIMPANGAN KOMUNIKASI DAN PADA PERILAKU STEREOTIP YANG TERBATAS

2. GANGGUAN PENYIMPANGAN OPOSISI


GANGGUAN INI MERUPAKAN BENTUK GANGGUAN PERILAKU YANG LEBIH RINGAN, MELIPUTI PERILAKU YANG KURANG
EKSTRIM. PERILAKU DALAM GANGGUAN INI TIDAK MELANGGAR HAK-HAK ORANG LAIN SAMPAI TINGKAT YANG
TERLIHAN DALAM GANGGUAN PERILAKU. PERILAKU DALAM GANGGUAN INI MENUNJUKAN SIKAP MENANTANG
SEPERTI BERAGUMENTASI, KASAR, MARAH, TOLERANSI YANG RENDAH TERHADAP FRUSTASI, DAN MENGGUNAKAN
MINUMAN KERAS, ZAT TERLARANG, ATAU KEDUANYA

3.GANGGUAN ANSIETAS
GANGGUAN OBSESIF KOMPULSIF, GANGGUAN ANSIETAS UMUM DAN FOBIA BANYAK TERJADI PADA REMAJA MISALNYA
ANOREKSIA NERVOSA
GANGGUAN ANSIETAS AKIBAT PERPISAHAN ADALAH GANGGUAN MASA REMAJA YANG DITANDAI DENGAN RASA TAKUT
BERPISAH DARI ORANG YANG PALING DEKAT DENGANNYA, GEJALA - GEJALANYA MELIPUTI :
2. MENOLAK PERGI KESEKOLAH
3. KELUHAN SOMATIK
4. ANSIETAS BERAT TERHADAP PERPISAHAN DAN KHAWATIR TENTANG ADANYA BAHAYA PADA ORANG TERDEKATNYA

20XX presentation title 14


Skizofrenia
Merupakan hal yang umum dan insidensinya selama masa remaja akhir sangat tinggi. Gejalanya mirip dengan skizofrenia dewasa,
gejala wal meliputi :
1.Perubahan ekstrim perubahan perilaku sehari - hari
2.Isolasi sosial
3.Sikap yang aneh
4.Penurunan nilai - nilai akademik
5.Mengekspresikan perilaku yang tidak disadari
 
Gangguan Mood
Adanya gangguan mood merupakan faktor resiko serius untuk bunuh diri. Bunuh diri adalah penyebab kematian utama ketiga pada
individu berusia 15-24 tahun. Tanda tanda bahayauntuk bunuh diri pada remaja meliputi :
1.Menarik diri secara tiba - tiba
2.Berprilaku keras atau sangan memberontak
3.Menyalahgunakan obat atau alkohol
4.Secara tidak biasanya mengabaikan penampilan diri
5.Kualitas dan tugas - tugas sekolah menurun, membolos, melarikan diri, keletihan berlebihan
6.Keluhan somatic
7.Respon yang buruk terhadap pujian
8.Ancaman bunuh diri secara terang-terangan secara verbal
9.Membuang benda-benda yang didapat sebagai hadiah

20XX presentation title 15


Gangguan Penyalahgunaan Zat

Gangguan ini banyak terjadi: perkiraan 32% remaja menderita gangguan penyalahgunaan zat, angka penggunaan
alkohol atau zat terlarang lebih tinggi pada anak laki-laki dibanding perempuan. Resiko terbesar mengalami gangguan
ini terjadi pada mereka yang berusia 15-24 tahun. Pada remaja, perubahan penggunaan zat menjadi ketergantungan
zat terjadi lebih cepat, misalnya: pada remaja penggunaan zat dapat berkembang menjadi ketergantungan zat dalam
waktu 2 tahun, sedangkan pada orang dewasa membutuhkan waktu antara 15-20 tahun.
Tanda bahaya penyalahgunaan zat pada remaja diantaranya adalah:
1.Penurunan fungsi sosial dan akademik
2.Perubahan dari fungsi sebelumnya seperti perilaku menjadi agresif atau menarik diri dari interaksi keluarga
3.Perubahan kepribadian dan toleransi yang rendah terhadap frustasi, berhubungan dengan remaja lain yang
menggunakan zat, menyembunyikan atau berbohong tentang penggunaan zat
Penatalaksanaan
Perawatan Berbasis Komunitas

a. PENCEGAHAN PRIMER
b. PENCEGAHAN SEKUNDER
c. DUKUNGAN TERAPEUTIK
d. TERAPI KELUARGA DAN PENYULUHAN KELUARGA

20XX presentation title 17


Penatalaksanaan

PENGOBATAN BERBASIS RUMAH SAKIT


• UNIT KHUSUS
• PROGRAM HOSPITALISASI PARSIAL
• SEKLUSI DAN RESTREIN

FARMAKOTERAPI
MEDIKASI DIGUNAKAN SEBAGAI SATU METODE PENGOBATAN. MEDIKASI
PSIKOTROPIK DIGUNAKAN DENGAN HATI-HATI PADA KLIEN ANAK-ANAK DAN REMAJA
KARENA MEMILIKI EFEK SAMPING YANG BERAGAM.
1. PERBEDAAN FISIOLOGI ANAK-ANAK DAN REMAJA MEMENGARUHI JUMLAH DOSIS,
RESPON KLINIS, DAN EFEK SAMPING DARI MEDIKASI PSIKOTROPIK.
2. PERBEDAAN PERKEMBANGAN NEUROTRANSMITER PADA ANAK-ANAK DAPAT
MEMENGARUHI HASIL PENGOBATAN PSIKOTROPIK, MENGAKIBATKAN HASIL YANG
TIDAK KONSISTEN, TERUTAMA DENGAN ANTIDEPRESAN TRISIKLIK.

20XX presentation title 18


Proses Keperawatan
Pengkajian
• Kaji kembali riwayat klien untuk adanya jhal-hal yang mencetuskan stressor atau data yang signifikan, antara
lain riwayat keluarga, peristiwa-peristiwa hidup yang menimbulkan stres, hasil pemeriksaan kesehatan jiwa,
riwayat masalah fisik dan psikologis serta pengobatannya.
• Catat pola pertumbuhan dan perkembangan anak dan bandingkan dengan alat standar, seperti The
Developmental Screening Test dan versi yang sudah direvisi (Wong, 1997).
• Catat bukti pencapaian tugas perkembangan yang sesuai bagi anak atau remaja.
• Lakukan pemeriksaan fisik pada anak atau remaja, catat data normal atau abnormal.
• Kaji respon perilaku yang dapat mengindikasikan gangguan pada anak-anak atau remaja. Pastikan untuk
mengkaji interaksi langsung, observasi permainan, dan interaksi dengan keluarga dan teman sebaya.
• Identifikasi bukti gangguan kognitif.
• Observasi adanya bukti-bukti gangguan mood.
• Kaji kelebihan dan kelemahan sistem keluarga.

20XX presentation title 19


Diagnosa
Analisis
Tetapkan diagnosis keperawatan bagi klien dan keluarga
Perencanaan
Bekerjasama dengan klien dan keluarga dalam menetapkan tujuan yang realistis
Tetapkan kriteria hasil yang dinginkan untuk klien, keluarga, atau keduanya.

Implementasi
Implementasi umum
-Bentuk rasa saling percaya
-Dengarkan secara aktif, tunjukkan perhatian dan dukungan
-Tingkatkan komunikasi yang jelas, jujur, dan langsung
-Tempatkan diri sebagai pihak yang netral, jangan memihak orang tua atau anak
-Dukung kelebihan klien dan keluarga
-Gunakan model kognitif untuk menjelaskan hubungan antara pikiran, perasaan, dan perilaku
-Berpartisipasi dalam rencana pengobatan di unit rawat inap h) Perkuat secara positif perilaku yang dapat
diterima
-Berpartisipasi dalam terapi bermain, biarkan anak mengekspresikan dirinya melalui permainan imajinatif
-Bekerjasama dengan keluarga klien, sekolah, dan tim kesehatan jiwa
-Anjurkan digunakannya kelompok pendukung masyarakat bagi klien dan keluarga
-Anjurkan pada keluarga tentang cara menjaga kesehatan emosi anak melalui penyuluhan klien dan keluarga

20XX presentation title 20


Untuk anak atau remaja dengan gangguan perkembangan pervasive
1. Ciptakan lingkungan yang aman, dan bantu orang tua untuk melakukannya juga di rumah
2. Bantu orangtua mengurangi perasaan bersalah dan menyalahkan atas apa yang mereka alami
3. Pertahankan konsistensi pengasuh anak di rumah sakit, sekolah, dan rumah
4. Bantu orangtua dan saudara kandung anak dalam mengidentifikasi dan mendiskusikan
perasaannya, berbagai hal dan masalah yang berkaitan dengan tinggal bersama anak yang menderita
gangguan serius

20XX presentation title 21


thank you

Anda mungkin juga menyukai