Memiliki skor yang rendah dalam Tidak memiliki skor yang rendah dalam
pengukuran mengenai afeksi yang positif pengukuran mengenai afeksi yang positif
Generalized Anxiety Disorder
Definisi dan Karakteristik
• Menurut DSM IV-TR
1. Kecemasan dan kekhawatiran yang berlebihan, telah terjadi berhari-hari
selama kurang lebih 6 bulan, pada berbagai kejadian atau aktivitas (seperti
pekerjaan atau prestasi sekolah).
2. Subjek merasa sulit untuk mengontrol rasa khawatir yang dimilikinya.
3. Kecemasan dan kekhawatiran yang dimiliki berhubungan dengan tiga atau
lebih simtom-simtom di bawah ini (hanya satu item yang dibutuhkan untuk
anak-anak)
Kurang istirahat
Mudah marah
Mudah merasa lelah
Otot-otot menjadi tegang
Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
Susah tidur
Definisi dan Karakteristik ~lanjutan~
4.Fokusan objek dari kecemasan dan
kekhawatiran tidak kepada satu objek tertentu
5.Kecemasan, khawatir, dan simtom-simtom
fisik menyebabkan stres atau
ketidakmampuan dalam sosial, pekerjaan,
atau area-area penting lainnya
• Kata kunci dari Generalized Anxiety Disorders (GAD) adalah
khawatir.
• Anak dengan GAD dapat memiliki kekhawatiran terhadap
semua situasi.
• Kekhawatiran anak-anak GAD terfokus terutama pada
kompetensi dan kualitas penampilan mereka di dalam
berbagai aktivitas seperti sekolah dan olah raga.
• Anak-anak dengan GAD memiliki kemungkinan yang besar
akan mengembangkan anxiety disorder yang lain seperti fobia
yang spesifik.
• GAD kadang juga diikuti dengan depresi (APA, 2000).
Intervensi
• Treatment Cognitive-Behavioral
Unsur-unsur penting :
Mengajari anak untuk menemukan penyebab
psikologis yang membuat mereka menjadi cemas.
Mengidentifikasi cara maladaptif yang dilakukan anak
dalam menghadapi kecemasannya.
Mengembangkan pembentukan kembali cara berpikir
dan coping strategies yang baru dalam menghadapi
ketakutannya
PHOBIA
Pengertian
• Phobia adalah rasa takut yang berlebihan dan
tidak masuk akal, antisipasi dari objek atau
situasi tertentu.
• Phobia yang umum pada anak-anak secara
klinis, yaitu takut anjing, sekolah, dan tempat
yang gelap.
Kriteria yang Spesifik Menurut DSM-IV-TR
• Ditandai dan diperkuat mengenai ketakutan yang berlebihan dan
tidak masuk akal, diisyaratkan dengan kehadiran atau antisipasi
terhadap objek atau situasi spesifik.
• Pada stimulus fobia hampir selalu memberikan respon anxiety
dengan segera, mungkin dalam bentuk situasi serangan panik.
(pada anak-anak, kecemasan mungkin di ekspresikan dengan
menangis atau tantrum)
• Orang mengenal ketakutan tersebut sebagai sesuatu yang
berlebihan dan tidak masuk akal. (pada anak-anak ciri ini mungkin
tidak ditonjolkan)
• Situasi fobia menghindarkan atau menahan
kecemasan yang intens atau distress
• Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau distress
yang mengganggu secara signifikan dengan fungsi
orang normal, aktivitas atau hubungan sosial,
atau ditandai dengan distress karena memiliki
fobia
• Pada individu yang berumur 18 tahun ke bawah,
sekurang-kurangnya selama 6 bulan
Fobia Sekolah
• Pada fobia sekolah, seorang anak mengalami
ketakutan irasional dari beberapa aspek situasi
sekolah disertai dengan gejala fisiologis
kecemasan atau panik ketika kehadiran sudah
dekat, sehingga sebagian atau total
ketidakmampuan untuk pergi ke sekolah.
• Fobia sekolah pada anak-anak diasosiasikan
dengan peningkatan resiko gangguan pada
kecemasan dan depresi di masa dewasa.
• Fobia sekolah berbeda dengan keengganan untuk
menghadiri sekolah, yang dikenal dengan
penolakan sekolah- school refusal.
• Pada anak-anak yang menolak untuk menghadiri
sekolah bisa jadi karena depresi tapi tidak ada
hubungannya dengan gangguan kecemasan
seperti gangguan oppositional-defiant.
• Pada anak yang fobia sekolah, memiliki reaksi
intensitas yang diperlukan untuk benar-benar
memberikan respon fobia dan dicampur dengan
pengaruh negatif lainnya, seperti kesedihan dan
rendah diri.
• Gangguan yang kadang menyamar sebagai fobia
sekolah adalah kecemasan akan perpisahan.
• Anak-anak dengan SAD selalu tetap di rumah dengan
figur attachment-nya jika tidak di sekolah,
• Anak-anak dengan fobia sekolah merasa nyaman di
banyak peraturan, selama itu tidak di sekolah.2
• Ibu dari anak-anak yang menderita SAD memiliki
masalah emosi lebih banyak, terutama dalam bentuk
depresi.
Developmental Course
• Fobia binatang dimulai sekitar 7 tahun
• Fobia darah sekitar 9 tahun
• Fobia pada dokter gigi sekitar 12 tahun
• Takut kedekatan dan fobia sosial dimulai pada
masa remaja atau awal dewasa
• Selama masa kanak-kanak, fobia specific
berada di interval antara 2 sampai 5 tahun.
Intervensi
• Prolonged Exposure
Di sini anak-anak dihadapkan pada objek atau stimulus yang
ditakutinya dalam jangka waktu yang lama. Teknik ini untuk melihat
bagaimana caranya anak menghadapi ketakutan atau fobianya.
Teknik ini bisa diberikan hanya dalam imajinasinya atau secara nyata
(in vivo).
• Modeling
Dalam modeling, anak akan mengobservasi orang lain yang dapat
menyesuaikan diri dengan objek yang ditakuti. Lebih efektif jika
mengikutkan modeling setelah periode observasi tersebut, model
ikut bergabung secara gradual mendekati objek yang ditakuti.
• Cognitive Self-Management
Cognitive self-manajement menekankan pada
strategi “berbicara pada diri sendiri” untuk
menghalangi efek dari fobia. Ini merupakan
pembuktian statement diri yang menekankan
pada kompetensi.
Tapi, cara ini masih dipertanyakan, apakah
dapat mereduksi anxiety atau malah
meningkatkan perasaan keduanya.
Fobia Sosial (Social Anxiety Disorder)
• Definisi
Anak-anak dengan fobia sosial merasa menderita
sekali dengan kesadaran dirinya dan menolak situasi
sosial, mereka merasa takut dengan apa yang mereka
lakukan disebabkan rasa malu dan merendahkan diri
symptom fisik berupa : jantung berdetak cepat,
tremors, berkeringat,diare, dll.
symptom anxiety : merasa malu, mual-mual, atau
perasaan ingin “mati”
• Pada masa anak-anak awal, social anxiety
umumnya berbentuk rasa malu yang berlebihan.
Anak-anak akan bereaksi dengan distress yang
ekstrem terhadap orang dewasa atau grup yang
tidak familiar dengannya, menangis atau tantrum.
• Pada masa anak-anak pertengahan, sekolah
menjadi focus ketakutan.
• Anak-anak yang menderita social anxiety
kemungkinan akan ditolak dan memiliki sedikit
teman. Hasilnya anak akan memiliki self-esteem
yang rendah dan perasaan inferior.
Kriteria Fobia Sosial
Menurut DSM-IV-TR
• Ditandai dan diperkuat dengan ketakutan pada satu atau
lebih situasi sosial atau situasi dimana dia menampilkan
dirinya yang harus ditunjukkan pada orang yang tidak
familiar atau mungkin penelitian bagi orang lain. individu
takut akan berbuat yang memalukan atau merendahkan
diri.
• Pada ketakutan terhadap situasi sosial hampir selalu
menyebabkan anxiety dimana dimunculkan dalam bentuk
serangan panic. (pada anak-anak, kecemasan di tandai
dengan nangis, tantrum jika berhadapan pada situasi
sosial dengan orang yang tidak familiar)
• Orang mengenal ketakutan tersebut sebagai
sesuatu yang berlebihan dan tidak masuk akal.
(pada anak-anak ciri ini mungkin tidak
ditonjolkan)
• Situasi fobia menghindarkan atau menahan
kecemasan yang intens atau distress
• Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau distress
yang mengganggu secara signifikan dengan fungsi
orang normal, aktivitas atau hubungan sosial,
atau ditandai dengan distress karena memiliki
fobia
• Pada individu yang berumur 18 tahun ke bawah,
sekurang-kurangnya selama 6 bulan
Developmental Considerations
• Anak-anak merasa malu dan segan jika berada di
sekitar orang dewasa, spesifik kriteria dalam DSM
IV TR menyatakan bahwa ketidaknyamanan sosial
karena harus menjalin hubungan dengan peers.
• Remaja gampang diserang perasaan tidak
nyaman terhadap situasi sosial dan perasaan
“semua orang menatap saya”. Oleh karena itu,
pada orang yang masih muda, symptom harus
dirasakan setelah 6 bulan baru dapat di diagnosis.
• Prevalensi
Prevalence pada fobia sosial sekitar 1- 2% dari
populasi anak secara umum dan kira-kira setinggi
6.3% dari remaja. Secara klinis tidak ada perbedaan
gender dalam karakteristik fobia sosial. Ada juga data
yang menyatakan remaja Eropa-Amerika lebih
prevalent dalam fobia sosial daripada remaja Afrika-
Amerika.
• Comorbidity
Dalam studi pada 25 anak yang didiagnosa fobia
sosial, Beidel menemukan 20% mirip dengan kriteria
dari fobia yang spesifik, 16% dari GAD, 8% dari
depresi, 16% dari ADHD dan 16% yang lain dari
Learning Disorders.
• Cultural differences
Pada masyarakat barat, social anxiety dalam
bentuk ketakutan berbuat hal yang
memalukan. Tetapi di Korea dan Jepang,
individu yang menderita social anxiety
mengekspresikan dalam bentuk menghindari
orang lain
• Developmental Course
Fobia sosial didiagnosa pertama kali pada usia remaja awal.
Anak-anak yang yang perform di sekolahnya jelek, frekuensi
kehadirannya rendah, menolak untuk berpartisipasi di
dalam kelas, takut dievaluasi, atau pada tes kecemasan.
Anak-anak yang memiliki rasa cemas yang akut, tidak mahir
dalam membagi atensi terhadap pekerjaan akademiknya.
Dalam perkuliahan dan dunia dewasa, individu dengan
social anxiety takut berbiacara di depan umum atau
dihadapan pembimbingnya dan rekan-rekannya.
Pada masa dewasa, orang yang memiliki social anxiety
memiliki teman yang sedikit dan support dari jaringan
kerjanya rendah dan cenderung kurang memiliki kehendak
untuk menikah.
Intervensi
1. Social Effectiveness Treatment for Children oleh Beidel
Pada treatment ini, tiap minggu anak-anak menerima dua sesi
treatment, yang pertama memfokuskan pada situasi yang
ditakuti dan yang kedua focus pada training sosial skill.
Program ini kemudian di perbaharui menghasilkan sesi umum,
dimana anak-anak dengan fobia sosial dipasangkan dengan
kelompok yang nonanxious selama 90 menit dimana mereka
melatih perkembangan skill mereka yang baru.
2. Effectiveness of a group treatment for children oleh Spence.
Treatmen grup untuk anak-anak dikombinasikan dengan terapi
dan training skill sosial dengan relaksasi, problem solving, dan
merestrukturisasi kognitif. Lebih efektif jika orang tua terlibat.
Separation Anxiety Disorders
(SAD)
Definisi
SAD adalah kecemasan yang berlebihan pada
separation-pemisahan dari orang yang di
attached oleh anak, yaitu orangtua.
Kriteria SAD menurut DSM IV TR
a. Perkembangan yang tidak tepat dan kecemasan yang berlebihan
yang mengenai pemisahan dari rumah atau individu yang menjadi
figure attachement anak. Ditandai dengan 3 atau lebih mengikuti
dari tanda-tanda dibawah ini :
• Distress yang berlebihan yang berulang ketika dipisahkan dari
rumah atau figure attachment yang utama terjadi atau
diantisipasi.
• Perasaan cemas yang berlebihan dan diperkuat tentang
kehilangan, atau mungkin terjadi kesalahan, figure attachment
yang utama
• Perasaan cemas yang berlebihan dan diperkuat tentang kejadian
yang tidak baik ketika berpisah dengan figure attachment yang
utama.
• Keengganan yang berlebihan dan diperkuat atau penolakan pergi
ke sekolah atau kemanapun karena takut berpisah atau
dipisahkan.
• Perasaan ketakutan atau keengganan yang berlebihan
dan diperkuat ketika sendirian atau tanpa figure
attachment yang utama di rumah atau tanpa orang
dewasa yang signifikan di seting yang lain.
• Keengganan yang berlebihan dan diperkuat ketika tidur
tanpa atau tidak didekat figure attachment yang utama
atau tidak tidur di rumah.
• Sering mimpi buruk tentang perpisahan
• Sering merasakan symptom fisik seperti sakit kepala
ketika dipisahkan dengan figure attachment yang utama .
• Developmental Consideration
SAD muncul lebih sering pada periode preschool daripada
masa remaja. Karakteristik symptom dari umur 5-8 tahun
menunjukkan kecemasan yang berlebihan tentang
kesalahan yang terjadi pada figur attachment-nya, selalu
mimpi buruk tentang perpisahan, dan penolakan sekolah
karena separation anxiety. 9- 12 tahun distress karena
pemisahan itu sendiri dan keluhan yang terjadi seperti sakit
kepala dan sakit perut dan penolakan sekolah terjadi pada
umur 13-16 tahun.
Intervensi
1. Kognitif-behavior oleh Kendall
Anak dibuang fikiran negatifnya dengan
disesuaikan lagi jalan berfikirnya. Meskipun
demikian, dalam treatment ini terapis di
harapkan bisa flexibel dengan menanyakan “Apa
yang kamu lakukan untuk merasa lebih baik?”.
Dengan bertanya hal tersebut dapat membantu
orang tua untuk melakukan sesuatu agar anak
merasa nyaman.
Ini tidak sukses dalam mengatasi ketakutan,
tetapi penderita mungkin tidak akan menderita
SAD lagi.
OBSESSIVE-COMPULSIVE DISORDER
(OCD)
• Ditandai dengan adanya ide-ide (obsesif) dan
perilaku yang berlebihan (kompulsi).
• Obsesif adalah pikiran, bayangan (images), gagasan,
atau impuls-impuls yang menetap, yang dirasakan
individu mengganggu hingga kesadarannya
kehilangan kontrol dan secara signifikan
menyebabkan anxiety dan distress.
• Kompulsi adalah pengulangan perilaku atau tindakan
mental dimana individu merasa harus melakukannya.
• Obsesif kompulsif merupakan gangguan
dimana seseorang memikirkian sesuatu hal
yang ia kehendaki secara terus-menerus, atau
yang menyebabkan dilakukannya tindakan-
tindakan :
1. bersifat ritualistik.
2. bersifat irrasional
3. tidak dapat dikendalikan
Obsesi dan kompulsi yang biasa
muncul:
Obsesi Kompulsi
Perhatian terhadap sekresi tubuh (ludah, Ritual menghindari kontak dengan sekret
feces, urine) tubuh, menghindari sentuhan