• Fobia berasal dari kata Phobos, nama salah satu Dewa Yunani yang dapat menimbulkan rasa takut. • Sang Dewa digambarkan sebagai satu lukisan memakai kedok/topeng dan pelindung untuk menakuti lawan dalam peperangan. • Kata “phobia” berasal dari namanya yang diartikan dengan kekhawatiran, ketakutan, atau kepanikan. • Fobia sosial (social phobia) dalam DSM IV-R disebut juga gangguan ansietas sosial (social anxiety disorder) Definisi Fobia Sosial • Suatu ketakutan yang bermakna dan terus menerus dari satu atau lebih situasi-situasi sosial yang dapat membuat malu. • Fobia sosial bisa disebabkan oleh berbagai faktor. • Gambaran klinis tidak dapat digeneralisasi, seperti saat berbicara di depan umum, makan atau minum di tempat umum. • Fobia sosial merupakan ketakutan yang dapat terjadi pada hampir semua situasi sosial yang asing. • Fobia sosial merupakan gangguan yang biasanya mulai timbul sejak dini dan bersifat kronik. • Bila tidak diobati akan dapat menimbulkan berbagai keterbatasan dalam kehidupan sosial, aktivitas profesional, kemampuan mencari nafkah, dan kontribusi terhadap masyarakat luas. • Fobia sosial dapat terjadi komorbiditas (terjadi berdasarkan) depresi, dengan penyakit penyalahgunaan zat atau alkohol. Tanda dan Gejala • Takut secara berlebihan ketika berinteraksi dengan orang asing • Takut situasi di mana seseorang itu dapat dinilai • Khawatirkan memalukan atau memalukan diri sendiri • Ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa kita terlihat cemas • Kecemasan yang mengganggu rutinitas harian, pekerjaan, sekolah atau kegiatan lain • Menghindari melakukan sesuatu atau berbicara dengan orang karena takut malu • Menghindari situasi di mana mungkin menjadi pusat perhatian • Kesulitan membuat kontak mata • Kesulitan berbicara Tanda tanda fisik Blushing (muka merah) Berkeringat Gemetar atau bergetar Detak jantung cepat Gangguan perut Mual Suara gemetar Ketegangan otot Kebingungan Diare Tangan dingin, basah Faktor Resiko Fobia Sosial
• Gangguan mental yang paling umum.
• Ini biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan belasan tahun, meskipun kadang-kadang bisa lebih awal pada masa kanak-kanak atau dewasa.4 • Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko terserang gangguan kecemasan sosial (social anxiety disorder), termasuk Jenis Kelamin. Perempuan >> Riwayat keluarga. Lingkungan. Proses belajar maupun akibat pola asuh Temperamen. Anak-anak yang pemalu, penakut ketika menghadapi situasi yang baru atau orang-orang mungkin menghadapi risiko lebih besar. Tuntutan pekerjaan atau sosial baru. Gejala ini biasanya sudah dimulai sejak usia remaja Memiliki kondisi kesehatan yang menarik perhatian. Cacat wajah, gagap, penyakit Parkinson dan kondisi kesehatan lain dapat meningkatkan perasaan rendah diri, dan dapat memicu gangguan kecemasan sosial pada beberapa orang. Etiologi • Interaksi yang kompleks dari lingkungan, gen dan biologis. Biologis. Penggunaan anatagonis reseptor B-adregenik seperti propranolol untuk fobia sosial dibataskan karena mungkin akan melepaskan lebih banyak norepinefrin dan epinefrin yang berhubungan dengan patogenensis fobia sosial. Genetik.sanak saudara derajat pertama pasien adalah kira-kira tiga kali lebih mungkin menderita fobia sosial dibandingkan dengan sanak saudara pertama tanpa gangguan mental. Psikososial. Anak-anak tertentu yang ada predisposisi konstitusional terhadap fobia, memiliki temperamen inhibisi perilaku terhadap yang tdak dikenal dengan stress lingkungan yang kronik sehingga menimbulkan fobia. • Gangguan kecemasan sosial dapat menyebabkan : Rendah diri Kesulitan bersikap tegas Suka menjelek-jelekkan diri sendiri Hipersensitif terhadap kritik Miskin keterampilan sosial Prestasi kerja yang buruk Prestasi akademik rendah Isolasi dan hubungan sosial sulit Penyalahgunaan zat Minum alkohol yang berlebihan terutama pada pria Bunuh diri Diagnosis • Ketakutan irrasional yang jelas dan menetap terhadap satu atau lebih situasi sosial atau tampil di depan orang-orang yang belum dikenal atau dengan kemungkinan dinilai oleh individu yang tak dikenal • Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti hampir selalu mencetuskan kecemasan, yang dapat berupa serangan panic yang berkaitan dengan situasi atau dipredispiosisikan oleh situasi. • Orang menyadari bahwa ketakutan adalah berlebihan atau tanpa alasan. • Situasi social atau di depan umum yang ditakuti dihindari, atau dihadapi dengan kecemasan atau distress yang berat. • Penghindaran, antisipasi kecemasan, atau distress dalam situasi sosial atau tampil di depan umum secara bermakna mengganggu rutinitas normal, fungsi pekerjaan (akademik),atau aktivitas sosial dan hubungan dengan orang lain atau ada distress yang jelas ketika mengalami fobia • Pada individu berusia di bawah 18 tahun, durasi sekurang-kurangnya adalah 6 bulan. • Ketakutan atau penghindaran tidak karena efek fisiologis suatu zat (misalnya obat yang disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medik umum, dan tidak lebih baik diterangkan oleh gangguan mental lain( misalnya gangguan panic dengan atau tanpa agoraphobia, gangguan cemas perpisahan, gangguan dismorfik tubuh, gangguan perkembangan persevasif, atau gangguan kepribadian schizoid). • Bila terdapat suatu kondisi medik umum atau gangguan mental lain, ketakutan pada kriteria A tidak berhubungan dengannya, misalnya gagap, gementar pada penyakit Parkinson, atau gangguan perilaku abnormal da anoreksia nervosa atau bulimia nervosa. Penatalaksanaan Psikoterapi • Cognitive therapy • Behaviour therapy, melalui teknik desensitisasi (terapi eksposur) • Cognitive behaviour therapy • Teknik relaksasi atau manajemen stress. Psikofarmaka • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI)(Paroxetine,Sertraline,Fluvoxamine, Fluoxetine) • Benzodiazepin Upaya Memulihkan Diri Fobia Sosial • Meskipun gangguan kecemasan sosial umumnya memerlukan bantuan dari seorang ahli medis atau psikoterapis yang berkualitas, dapat dicoba beberapa self help teknik untuk menangani situasi yang dapat memicu gejala sosial fobia. • Pertama, pertimbangkan untuk mengidentifikasi situasi yang paling mencemaskan. Kemudian secara bertahap berlatih kegiatan ini sampai hal tersebut tidak atau kurang mencemaskan. Mulailah dengan langkah- langkah kecil dalam situasi yang tidak berlebihan. • Sebagai contoh : – Makan dengan teman, kerabat dekat atau kenalan di tempat umum – Membuat kontak mata dan mengembalikan salam dari orang lain, atau menjadi yang pertama menyapa – Memberikan seseorang pujian – Meminta petugas toko swalayan untuk membantu menemukan barang yang perlu – Memberikan seseorang pujian – Meminta petunjuk dari orang asing – Menunjukkan minat pada orang lain , bertanya tentang anak, rumah, cucu, hobi – Memanggil teman untuk membuat rencana • Pada awalnya, hal tersebut terasa berat jangan berhenti untuk terus mencoba melakukan kegiatan- kegiatan yang menimbulkan kecemasan jangan menghindar dari kegiatan tersebut dengan secara teratur menghadapi situasi semacam ini, kita akan terus memebangun dan memperkuat keterampilan coping untuk mengatasi gejala kecemasan. TERIMAKASIH
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita