Anda di halaman 1dari 19

FOBIA SOSIAL

dr.Zulfa Zahra, Sp.KJ


• Fobia berasal dari kata Phobos, nama salah satu
Dewa Yunani yang dapat menimbulkan rasa takut.
• Sang Dewa digambarkan sebagai satu lukisan
memakai kedok/topeng dan pelindung untuk
menakuti lawan dalam peperangan.
• Kata “phobia” berasal dari namanya yang diartikan
dengan kekhawatiran, ketakutan, atau kepanikan.
• Fobia sosial (social phobia) dalam DSM IV-R disebut
juga gangguan ansietas sosial (social anxiety
disorder)
Definisi Fobia Sosial
• Suatu ketakutan yang bermakna dan terus
menerus dari satu atau lebih situasi-situasi
sosial yang dapat membuat malu.
• Fobia sosial bisa disebabkan oleh berbagai
faktor.
• Gambaran klinis tidak dapat digeneralisasi,
seperti saat berbicara di depan umum,
makan atau minum di tempat umum.
• Fobia sosial merupakan ketakutan yang
dapat terjadi pada hampir semua situasi
sosial yang asing.
• Fobia sosial merupakan gangguan yang
biasanya mulai timbul sejak dini dan
bersifat kronik.
• Bila tidak diobati akan dapat menimbulkan
berbagai keterbatasan dalam kehidupan
sosial, aktivitas profesional, kemampuan
mencari nafkah, dan kontribusi terhadap
masyarakat luas.
• Fobia sosial dapat terjadi komorbiditas
(terjadi berdasarkan) depresi, dengan
penyakit penyalahgunaan zat atau alkohol.
Tanda dan Gejala
• Takut secara berlebihan ketika berinteraksi dengan orang
asing
• Takut situasi di mana seseorang itu dapat dinilai
• Khawatirkan memalukan atau memalukan diri sendiri
• Ketakutan bahwa orang lain akan melihat bahwa kita
terlihat cemas
• Kecemasan yang mengganggu rutinitas harian,
pekerjaan, sekolah atau kegiatan lain
• Menghindari melakukan sesuatu atau berbicara dengan
orang karena takut malu
• Menghindari situasi di mana mungkin menjadi pusat
perhatian
• Kesulitan membuat kontak mata
• Kesulitan berbicara
Tanda tanda fisik
 Blushing (muka merah)
 Berkeringat
 Gemetar atau bergetar
 Detak jantung cepat
 Gangguan perut
 Mual
 Suara gemetar
 Ketegangan otot
 Kebingungan
 Diare
 Tangan dingin, basah
Faktor Resiko Fobia Sosial

• Gangguan mental yang paling umum.


• Ini biasanya dimulai pada awal hingga pertengahan
belasan tahun, meskipun kadang-kadang bisa lebih
awal pada masa kanak-kanak atau dewasa.4
• Sejumlah faktor dapat meningkatkan risiko
terserang gangguan kecemasan sosial (social anxiety
disorder), termasuk
Jenis Kelamin. Perempuan >>
Riwayat keluarga.
Lingkungan. Proses belajar maupun akibat pola asuh
Temperamen. Anak-anak yang pemalu, penakut ketika
menghadapi situasi yang baru atau orang-orang mungkin
menghadapi risiko lebih besar.
Tuntutan pekerjaan atau sosial baru. Gejala ini biasanya
sudah dimulai sejak usia remaja
Memiliki kondisi kesehatan yang menarik perhatian. Cacat
wajah, gagap, penyakit Parkinson dan kondisi kesehatan
lain dapat meningkatkan perasaan rendah diri, dan dapat
memicu gangguan kecemasan sosial pada beberapa orang.
Etiologi
• Interaksi yang kompleks dari lingkungan, gen dan
biologis.
 Biologis. Penggunaan anatagonis reseptor B-adregenik seperti
propranolol untuk fobia sosial dibataskan karena mungkin
akan melepaskan lebih banyak norepinefrin dan epinefrin
yang berhubungan dengan patogenensis fobia sosial.
 Genetik.sanak saudara derajat pertama pasien adalah kira-kira
tiga kali lebih mungkin menderita fobia sosial dibandingkan
dengan sanak saudara pertama tanpa gangguan mental.
 Psikososial. Anak-anak tertentu yang ada predisposisi
konstitusional terhadap fobia, memiliki temperamen inhibisi
perilaku terhadap yang tdak dikenal dengan stress lingkungan
yang kronik sehingga menimbulkan fobia.
• Gangguan kecemasan sosial dapat menyebabkan :
 Rendah diri
 Kesulitan bersikap tegas
 Suka menjelek-jelekkan diri sendiri
 Hipersensitif terhadap kritik
 Miskin keterampilan sosial
 Prestasi kerja yang buruk
 Prestasi akademik rendah
 Isolasi dan hubungan sosial sulit
 Penyalahgunaan zat
 Minum alkohol yang berlebihan terutama pada pria
 Bunuh diri
Diagnosis
• Ketakutan irrasional yang jelas dan menetap
terhadap satu atau lebih situasi sosial atau tampil
di depan orang-orang yang belum dikenal atau
dengan kemungkinan dinilai oleh individu yang tak
dikenal
• Pemaparan dengan situasi sosial yang ditakuti
hampir selalu mencetuskan kecemasan, yang
dapat berupa serangan panic yang berkaitan
dengan situasi atau dipredispiosisikan oleh situasi.
• Orang menyadari bahwa ketakutan adalah
berlebihan atau tanpa alasan.
• Situasi social atau di depan umum yang ditakuti
dihindari, atau dihadapi dengan kecemasan atau
distress yang berat.
• Penghindaran, antisipasi kecemasan,
atau distress dalam situasi sosial atau
tampil di depan umum secara
bermakna mengganggu rutinitas
normal, fungsi pekerjaan
(akademik),atau aktivitas sosial dan
hubungan dengan orang lain atau ada
distress yang jelas ketika mengalami
fobia
• Pada individu berusia di bawah 18
tahun, durasi sekurang-kurangnya
adalah 6 bulan.
• Ketakutan atau penghindaran tidak karena efek
fisiologis suatu zat (misalnya obat yang
disalahgunakan, medikasi) atau kondisi medik
umum, dan tidak lebih baik diterangkan oleh
gangguan mental lain( misalnya gangguan panic
dengan atau tanpa agoraphobia, gangguan cemas
perpisahan, gangguan dismorfik tubuh, gangguan
perkembangan persevasif, atau gangguan
kepribadian schizoid).
• Bila terdapat suatu kondisi medik umum atau
gangguan mental lain, ketakutan pada kriteria A
tidak berhubungan dengannya, misalnya gagap,
gementar pada penyakit Parkinson, atau gangguan
perilaku abnormal da anoreksia nervosa atau
bulimia nervosa.
Penatalaksanaan
Psikoterapi
• Cognitive therapy
• Behaviour therapy, melalui teknik
desensitisasi (terapi eksposur)
• Cognitive behaviour therapy
• Teknik relaksasi atau manajemen stress.
Psikofarmaka
• Selective serotonin reuptake inhibitor
(SSRI)(Paroxetine,Sertraline,Fluvoxamine,
Fluoxetine)
• Benzodiazepin
Upaya Memulihkan Diri Fobia Sosial
• Meskipun gangguan kecemasan sosial
umumnya memerlukan bantuan dari seorang
ahli medis atau psikoterapis yang berkualitas,
dapat dicoba beberapa self help teknik untuk
menangani situasi yang dapat memicu gejala
sosial fobia.
• Pertama, pertimbangkan untuk
mengidentifikasi situasi yang paling
mencemaskan. Kemudian secara bertahap
berlatih kegiatan ini sampai hal tersebut tidak
atau kurang mencemaskan. Mulailah dengan
langkah- langkah kecil dalam situasi yang tidak
berlebihan.
• Sebagai contoh :
– Makan dengan teman, kerabat dekat atau
kenalan di tempat umum
– Membuat kontak mata dan mengembalikan
salam dari orang lain, atau menjadi yang
pertama menyapa
– Memberikan seseorang pujian
– Meminta petugas toko swalayan untuk
membantu menemukan barang yang perlu
– Memberikan seseorang pujian
– Meminta petunjuk dari orang asing
– Menunjukkan minat pada orang lain , bertanya
tentang anak, rumah, cucu, hobi
– Memanggil teman untuk membuat rencana
• Pada awalnya, hal tersebut terasa berat  jangan
berhenti untuk terus mencoba melakukan kegiatan-
kegiatan yang menimbulkan kecemasan jangan
menghindar dari kegiatan tersebut dengan secara
teratur menghadapi situasi semacam ini, kita akan
terus memebangun dan memperkuat keterampilan
coping untuk mengatasi gejala kecemasan.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai