Anda di halaman 1dari 25

Luka

Bakar
DR. ANISA NURAISA
JAUSAL
Definisi

Suatu trauma panas yang disebabkan oleh


air / uap panas, arus listrik, bahan kimia,
radiasi dan petir yang mengenai kulit,
mukosa dan jaringan yang lebih dalam yang
menyebabkan kerusakan/ kehilangan kulit
Penyebab
Cairan panas (air, minyak, kuah)

Uap/ gas panas

Api (Bensin, Minyak tanah, Gas LPG)

Listrik (PLN, Petir )

Zat kimia (Asam, Basa, Kosmetik )

Radiasi (Matahari, Radioterapi, Bom)


60% terjadi di
20% lain – lain
rumah tangga
Air panas,api,listrik Bus terbakar

STATISTIK

Api, listrik, ledakan


20% kecelakaan
kerja
Akibat luka bakar

Kerusakan kulit (ulcus Kehilangan


Infeksi (sepsis) Gagal ginjal
marjolin) cairan,elektrolit,protein

gangguan lambung Kerusakan


Gagal nafas (ARDS )
(Curling ulcer ) darah(anemia,DIC)
DERAJAT KEDALAMAN LUKA
BAKAR
Luka Bakar Derajat I
• Epidermis

Luka Bakar Derajat II


• Derajat II a (Superficial Dermal)
• Derajat II b (Deep Dermal)
Luka Bakar Derajat III
• Sampai Otot / Tulang
DERAJAT KLINIS RASA
KEDALAMAN
NYERI
DERAJAT I HYPEREMIS HYPER
ESTESIA
DERAJAT II A BULLA, MERAH HYPER
ESTESIA
DERAJAT II B BULLA, PUCAT HYPO
ESTESIA
DERAJAT III HITAM, KERING AN ESTESIA
DEWASA
Rule of 9
ANAK – ANAK Rule of 9
KRITERIA BERAT RINGANNYA
(AMERICAN BURN
ASSOCIATION)
LUKA BAKAR RINGAN

• LUKA BAKAR DERAJAT II < 15%


• LUKA BAKAR DERAJAT II < 10% PADA ANAK-ANAK
• LUKA BAKAR DERAJAT III < 1%

LUKA BAKAR SEDANG

• LUKA BAKAR DERAJAT II 15-25% PADA ORANG DEWASA


• LUKA BAKAR DERAJAT II 10-20% PADA ANAK-ANAK
• LUKA BAKAR DERAJAT III < 10%
lanjutan
LUKA BAKAR BERAT

• LB. DERAJAT II 25% ATAU LEBIH PADA ORANG


DEWASA
• LB. DERAJAT II 20% ATAU LEBIH PADA ANAK-ANAK
• LB. DERAJAT III 10% ATAU LEBIH
• LB. MENGENAI TANGAN, WAJAH, TELINGA, MATA,
KAKI DAN GENETALIA/PERINEUM.
• LB. DENGAN CEDERA INHALASI, LISTRIK, DISERTAI
TRAUMA LAIN
FASE LUKA BAKAR
FASE AKUT / FASE SYOK / FASE AWAL

• pada fase ini defek ABC (airway breathing dan sirkulasi) terjadi karena imbalance elektrolit dan
cairan tubuh.

FASE SUBAKUT

• terjadi kerusakan jaringan karena proses peradangan dan terjadi infeksi baik lokal dan sistemik.
Biasanya tubuh dalam keadaan hipermetabolisme.

FASE LANJUT

• terjadi maturasi luka bakar. Muncul gejala seperti keloid, warna kulit berubah (pigmentasi),
kontraktur, hipertropik dan terjadi deformitas.
Penatalaksanaan Awal

• Segera dinginkan dengan kompres air selama kurang lebih


10 menit
• Bersihkan dengan kain yang bersih
• Bila punya boleh diolesi dengan salep Silver Sulfadiazine.
• Jangan diolesi dengan kecap, odol, mentega, kopi, dll.
• Segera bawa ke rumah sakit
Perawatan luka di rumah sakit

• Luka dicuci, debridement dan didesinfeksi dengan


savlon 1 : 30
• Di olesi betadine,
• Dibersihkan lagi dengan air steril
• Tutup tulle
• Topikal silver sulfadiazine (SSD)
• Tutup kasa steril tebal/elastic verban
• Luka dibuka hari ke 5 - 7 kecuali ada tanda infeksi
• Dilakukan dengan pembiusan total di kamar operasi
Pencegahan

Rumah tangga : lebih hati hati dengan air panas,setrika,knalpot,kabel


listrik,zat kimia ,terutama pada anak2

Pemerintah/media massa : ada rambu tentang bahaya luka


bakar(contoh: bahaya merokok)

Sekolah : diajarkan tentang luka bakar


Resusitasi cairan

Ringer laktat untuk 48 jam setelah terkena luka bakar.

Cairan resusitasi lain yang digunakan dapat berupa koloid, darah


whole blood, plasma expander, kristaloid dan NaCL fisiologis.

Output urin yang adekuat adalah 0.5 sampai 1.5mL/kgBB/jam


Rumus Baxter (Dewasa)
4 ml cairan (RL) x Berat badan (Kg) x % presentase luas luka bakar

Diberikan dalam 24 jam


1/2  8 jam pertama
1/2  16 jam berikutnya
Contoh Kasus Rumus Baxter
Ibu Y berusia 50 tahun, dengan berat badan 60 Kg, Tinggi badan 170 cm datang ke IGD dengan keluhan luka bakar dengan luas 40%.

Berapa mL cairan resusitasi yang harus diberikan berdasarkan rumus baxter?

Jawab:
Rumus baxter : 4 ml x Berat Badan (Kg) x % luas luka bakar

= 4 ml x 60 kg x 40
= 9.600 ml / 24 jam.
Artinya kebutuhan cairan pasien tersebut adalah 9,6 liter selama 24 jam.

Selanjutnya, kita hitung pemberiannya

Tahapan pemberian cairan untuk pasien luka bakar:

> 8 jam pertama diberikan setengah dari kebutuhan cairan


> 16 jam berikutnya diberikan setengah sisa kebutuhan cairan

1. Pada 8 jam pertama : 1/2 x 9600 = 4.800 ml/8 jam


2. Pada 16 jam kedua : 1/2 x 9600 = 4.800 ml/16 jam
Rumus Baxter (Anak)
2 cc x BB x luas Luka Bakar (%) + kebutuhan faali

Kebutuhan Faali

• <1 th : BB x 100 cc

• 1- 3 th : BB x 75 cc

• 3 - 5 th : BB x 50 cc
Nutrisi pada pasien luka bakar
Penderita luka bakar membutuhkan kuantitas dan kualitas yang berbeda dari orang normal karena umumnya penderita luka bakar
mengalami keadaan hipermetabolik.

Kondisi yang mempengaruhi keadaan hipermetabolik

• Umur, jenis kelamin, status gizi penderita, luas permukaan tubuh, massa bebas lemak.
• Riwayat penyakit sebelumnya seperti DM, penyakit hepar berat, penyakit ginjal dan lain-
lain.
• Luas dan derajat luka bakar
• Suhu dan kelembaban ruangan ( memepngaruhi kehilangan panas melalui evaporasi)
• Aktivitas fisik dan fisioterapi
• Penggantian balutan
• Rasa sakit dan kecemasan
• Penggunaan obat-obat tertentu dan pembedahan.
Tujuan terapi nutrisi

• Memenuhi kebutuhan energi


• Mempertahankan status gizi
• Mengatasi hiperkatabolik dan kehilangan nitrogen
• Mencegah muscle wasting
• Mempercepat penyembuhan luka
• Meningkatkan fungsi imun
• Menurunkan risiko overfeeding
Penatalaksanaan nutrisi pada luka bakar dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu : oral, enteral dan
parenteral.

Untuk menentukan waktu dimulainya pemberian nutrisi dini pada penderita luka bakar, masih sangat bervariasi,
dimulai sejak 4 jam pascatrauma sampai dengan 48 jam pascatrauma.

Pemberian nutrisi enteral dini dapat menurunkan insidensi stres ulcer, mempertahankan integritas mukosa usus,
meningkatkan perfusi usus, meminimalkan pelepasan mediator inflamasi di usus, menurunkan risiko translokasi
bakteri di usus sehingga menurunkan risiko infeksi dan sepsis pada luka bakar berat.

Pemenuhan kebutuhan nutrisià Berdasarkan kebutuhan kalori/hari- Kebutuhan dewasa normal: 30 kal/kg BB/hr-
Kebutuhan luka bakar : 35 kal/1 x % LB
Rumus Perhitungan Kebutuhan
Kalori Pasien Luka Bakar
Yang sering di rekomendasikan adalah perhitungan kebutuhan kalori basal dengan formula HARRIS
BENEDICK yang melibatkan faktor BB, TB dan Umur.

Pria : 66,5 + (13,7 X BB) + (5 X TB) – (6.8 X U)


Wanita : 65,6 + (9,6 X BB) + (1,8 X TB)- (4,7 X
U)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai