Anda di halaman 1dari 13

JURNAL READING

Cataracts
Pathophysiology and
Managements

Disusun oleh:
Chikita DearencaH.D
22004101039

Dosen Pembimbing:
dr. Agustin Wijayanti, Sp.M
Judul Jurnal :
Cataracts Pathophysiology and Managements
Tahun : 2018
Volume : 70
Nomor : 1
Latar
Belakang

Katarak didefinisikan sebagai penurunan


transparansi lensa karena opasifikasi/kondensasi
lensa. Katarak disebabkan oleh usia dengan
prevalensi terbanyak pada dewasa dengan usia
antara 45-50 tahun, ketika terjadi pada anak-anak
secara herediter (katarak pediatri) dan penyebab
metabolic yang paling umum. Katarak banyak
terjadi pada sosioekonomi yang rendah hingga
menengah dan banyak pada negara
berkembang. Terapinya cukup sederhana yaitu
oprasi mengganti lensa.
PATOFISIOL
OGI
Lensa normal yaitu transparan, bikonvek dan
beperan pada refraksi serta memfokuskan
cahaya pada retina. Lensa terdiri dari fiber,
ditutup oleh kapsul tipis dan diikat oleh zonula
zinn pada kedua sisi. Fiber pada lensa terdiri
dari epitel lensa dan bermigrasi dari tepi ke
tengah. Nucleus lensa terdiri dari fiber lensa
tua dan fiber lensa yang baru terbentuk yang
terletak pada lapisan terluar lensa yang
diketahui sebagai korteks.
PATOFISIOLOGI

Kepadatan lensa dipengaruhi oleh oksidatif


stress. Berdasarkan lokasi dan kepadatan lensa,
katarak yang terkait dengan usia diklasifikasikan
menjadi 3 yaitu kortikal, nuclear dan subcapsular.
Sel pada lensa epitel dimetabolisme dengan aktif
dengan oksidasi, crosslinking dan insolubilisasi.

Sel ini kemudian akan bermigrasi ke lensa bagian tengah untuk membentuk fiber
lensa yang secara progresif akan dikompresi dan hasilnya terjadi sclerosis nuclear
lensa sehingga menyebabkan kondensasi. katarak kortikal paling banyak berbentuk
baji, dimulai dari korteks dan mengelilingi bagian tengah lensa. Plak kondensasi
menutupi bagian tengah lensa. Kondensasi yang tampak seperti plak menutupi
bagian korteks aksial posterior di katarak subcapsular posterior.
PATOFISIOLOGI
Pada katarak kongenital opasitas lensa bermanifestasi ketika lahir, pada katarak
infantile opasitas lensa muncul pada tahun pertama kehidupan. Dapat terjadi
secara unilateral maupun bilateral bergantung penyebabnya. Penyebabnya
idiopatik, anomaly ocular, herediter, down syndrome, dan lain-lain. katarak juga
dapat disebabkan karena obat seperti penggunaan jangka panjang kortikosteroid
yang banyak menyebabkan subcapsular katarak. Obat lain yaitu phenothiazide,
busulfan, miotik, dan amiodaron. Trauma, injuri elektrik, kimia, ultraviolet dan
infrared dapat memicu terjadinya katarak. Selain itu adanya penyakit sekunder
seperti kronik uveitis, fuchs’heterokromatik uveitis dan pseudoexfoliasi sindrom
dapat menyebabkan katarak
Tujuan Metodologi
Untuk mendiskusikan Metode yang digunakan pencarian
epidemiologi, patofisiologi, secara komprehensif MEDLINE, PubMed
klasifikasi factor risiko, gejala, dan EMBASE dari januari 1981 – maret
dan terapi katarak. 2017. Dengan kata kunci yang digunakan
katarak, penyebab katarak, patofisiologi
katarak, terapi katarak.
Epidemiologi Berdasarkan WHO ada sekitar 95 juta orang
dengan gangguan penglihatan karena katarak
pada 2014. Pada usia 55-64 tahun 3-9%, sekitar
92,6% usia lebih dari 80 tahun. Adanya katarak
berhubungan dengan peningkatan mortalitas dan
adanya penyakit sistemik seperti DM tipe 2 atau
merokok

Pada 2 tahun terakhir insidensi katarak menurun karena


adanya oprasi katarak telah meningkat. Sehingga katarak
meningkat pada orang dengan penghasilan rendah atau
menengah. Pada tahun 2020 lebih dari 30 juta manusia tiap
tahun diprediksi melakukan oprasi katarak. Biaya oprasi
katarak tiap negara berbeda bergantung pada akses yang
diberikan, penegakan diagnosis, kemampuan dalam oprasi,
dan system Kesehatan.

Pada laki-laki akan cenderung lebih banyak melakukan oprasi katarak dibanding perempuan. Katarak
pediatri merupakan salah satu yang terbanyak sebagai katarak juvenile yang dapat diobati dengan
prevalensi 1-6 per 10.000 kelahiran hidup. Kongenital katarak terjadi pada pediatri dan 5-20% kebutaan
pada anak-anak secara global, tapi 22- 30% kebutaan anak-anak terjadi di negara berkambang.
Faktor Resiko
01 02
Faktor Non
Faktor Modifikasi
Modifikasi Merokok, konsumsi alcohol,
usia, jenis kelamin, rasa tau etnis
seperti orang putih dengan paparan ultraviolet, penyakit
prevalensi yang tinggi, orang Asia, sistemik (DM tipe 2 banyak
genetic 36-48% terjadi katarak menyebabkan katarak kortikal dan
nuclear. katarak subcapsular posterior),
tekanan darah tinggi yang banyak
menyebabkan katark subcapsular
posterior, hipokalsemia,
malnutrisi, penyakit mata (myopic
refractive error), factor proteksi
(peningkatan konsumsi sayuran)
Gejala
Pandangan kabur, silau, halo pada cahaya. Katarak
nuclear memiliki gejala pandangan dekat lebih baik
dibanding jauh. Katarak subcapsular posterior memiliki
pandangan jauh lebih baik dibanding pandangan dekat.
Sklerotik nuclear secara progresif akan menyebabkan
lensa tidak dapat memfraksikan cahaya lagi sehingga
mata akan lebih bermiopi. Silau banyak ditemukan
pada pasien dengan katarak subcapsular posterior.
Pasien juga mengeluhkan diplopia monokuler.
Terkadang pasien juga mengeluhkan penglihatan pada
saat membaca atau mengemudi.
Terap
i
Terapi terbaru yaitu dengan oprasi
penggantian lensa dengan intraokuler lensa.
Operasi katarak ditujukan pada pasien
dengan penurunan penglihatan berat yang
setuju untuk dilakukan oprasi dengan segala
potensial risikonya. Tidak digunakan sebagai
pencegahan. Pemberian steroid topical,
antibiotik, atau NSID digunakan selama 1-4
minggu setelah oprasi.
Kesimpulan
Katarak adalah salah satu penyebab
kebutaan paling banyak dan terjadi
pada negara berkembang. Dapat
terjadi pada anak-anak dengan
abnormalitas metabolic dan
beberapa penyebab genetic. Banyak
terjadi pada negara berkembang.
Penyakit ini dapat disembuhkan
dengan prosedur operasi
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai