MACAM-MACAM

BENTUK SEL

OLEH
Dr. Arif Yahya, MKes

PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER

UNIVERSITAS ISLAM MALANG
2015
I. JARINGAN EPITEL
Jaringan yang terdiri dari kumpulan sel-sel polihedral
yang tersusun erat satu sama lain serta mengandung
sedikit substansia interseluler yang melapisi permukaan
luar dan dalam tubuh.
Asal Epitel :
 Ektoderm :
 Kelenjar sudorifera, sebasea & mamma
 Kulit & kornea
 Endoderm :
 Kelenjar eksokrin & endokrin
 Saluran cerna
 Mesoderm :
 Saluran kemih & genital
 1.1. EPITEL SELAPIS PIPIH

= SQUAMOUS SIMPLEX/SIMPLE SQUAMOUS

CIRI-CIRI :
- TDD SATU LAPIS SEL2
- BTK PIPIH, INTI LONJONG DITENGAH
- SEMUA SEL MELEKAT PD MEMBRANA BASALIS.

CONTOH : EP CAPSULA BOWMANN

ENDOTEL, MESOTEL.
 1.2. EPITEL SELAPIS KUBIS

= SIMPLE CUBOID = KUBOID SIMPLEX

CIRI-CIRI :
- TDD SATU LAPIS SEL2 EPITEL
- BTK KUBUS, INTI BULAT DITENGAH
- SEMUA SEL MELEKAT PD MEMBRANA BASALIS

CONTOH : - FOLIKEL KEL THYROID

- TUBULUS REN, SALURAN KELENJAR
 1.3. EPITEL SELAPIS SILINDRIS

= SIMPLE COLUMNAR
= COLUMNAR SIMPLEX
CIRI-CIRI :
- TDD SATU LAPIS SEL2 EP
- INTI LONJONG, MENDEKATI BASAL
- SEMUA SEL MELEKAT MEMBRANA BASALIS
- BISA ADA SEL GOBLET
- PD PERMUKAAN BISA ADA CILIA

CONTOH : EP USUS
 1.4. EPITEL PSEUDO COMPLEX
COLUMNAR
CIRI-CIRI :
- TDD SATU LAPIS SEL
- BTK SEL TIDAK SAMA
- SEMUA SEL MELEKAT MEMBRANA BASALIS
- TDK SEMUA SEL MENCAPAI PERMUKAAN
- INTI TDK PD SATU GARIS LURUS

BISA TDP : CILIA, DIPERMUKAAN SEL

SEL GOBLET, DIANTARA SEL2

CONTOH : TRACHEA, BRONCHUS DLL

 EPITEL BERLAPIS

CIRI-CIRI :
- TDD BEBERAPA LAPIS SEL
- SEL BASAL MELEKAT MEMBRANA BASALIS
- BTK KUBUS / SILINDRIS
- DIATASNYA SEL POLIGONAL
- SEL SUPERFISIAL / PERMUKAAN BTK SESUAI
NAMANYA.
 1.5. EPITEL PIPIH BERLAPIS

CIRI-CIRI :
- SAMA DG DIATAS
- SEL PERMUKAAN BTK PIPIH

CONTOH :
OESOPHAGUS
VAGINA
 1.6. EPITEL PIPIH BERLAPIS DG
CORNIFIKASI
CIRI-CIRI :
- SAMA DG DIATAS
- SEL PERMUKAAN BTK PIPIH
- PD PERMUKAAN SEL ADA LAPISAN
TANDUK / CORNIFIKASI

CONTOH : KULIT TIPIS

KULIT TEBAL
 1.7. EPITEL TRANSITIONAL

EPITEL PERALIHAN

CIRI-CIRI : = EP BERLAPIS
- TDD BBRP LPS SEL  JUMLAH LAPISAN BISA
BERUBAH TGT
KEADAAN ORGAN
- ADA SEL PAYUNG ( DIPERMUKAAN)

CONTOH : VESICA URINARIA

SEBAGIAN URETER.
 Jaringan Epitel Penutup
Lapisan Bentuk Sel Distribusi Fungsi
Endotel
-mempermudah gerakan visera
Selapis Pipih Mesotel
-Transpor aktif (pinositosis)
Lamina Parietalis kapsul Bouman
Ovarium -Menutupi
Kuboid
Folikel tiroid -Sekresi

-Proteksi
Usus -Librikasi
Kolumner
Kandung Empedu -Absorbsi
-Sekresi

Trakea,bronkus -Proteksi
Berlapis semu Kolumner
Rongga Hidung - raspor partikel
- Proteksi
Berlapis Pipih dengan penandukan Kulit
- Mencegah kehilangan air
Mulut
-Proteksi
Oesofagus
Pipih tidak mengalami penandukan -Mencegah hilangnya air
Vagina
-Sekresi
Kanalis ani
Kelenjar keringat - Proteksi
Kuboid
Folikel ovarium - Sekresi
Kandung kemih
Transisionil Ureter - Proteksi
Kaliks Ginjal
Kolumner Konjunctiva - Proteksi
II. JARINGAN PENGIKAT
Embriologis berasal dari jaringan mesenchyme yang dihasilkan
oleh sel-sel mesenchyme dari bagian mesoderm.
Fungsi mekanis menjadi media penghubung antar sel-sel dan organ-
organ tubuh
Fungsi struktural berfungsi memberi dan mempertahankan bentuk
tubuh
Fungsi sbg medium pertukaran nutrisi dan sisa metabolisme
antara sel-sel dan pembuluh darah

Fungsi sbg reservoir bagi hormon yang diperlukan bagi

pertumbuhan dan diferensiasi sel.
Komponen seluler jaringan pengikat
 Fibroblast:sintesis matriks ekstraseluler

 Makrofag: sekresi sitokin, fagositosis benda asing, memproses

dan menyajikan antigen ke sel immunokompeten yang lain.

 Sel plasma: produksi antibodi

Sel Mast: melepas mediator untuk reaksi allergi

Leukosit: eosinofil-allergi dan inflamasi,neutrofil-fagositosis.

Limfosit: sel-sel immunokompeten (sel T , Sel B)

Sel Lemak: simpan lemak, sintesis energi

2.1. JP Mesenchym
Berasal dari lapisan mesoderm dan merupakan asal dari
jaringan pengikat dewasa.
Sel-sel mesenkim
Matriks ekstraseluler bersifat amorf mengandung sedikit
serat.
Sel mesenkim berbentuk stelata (bintang) atau fusiform
(spindel), dengan sedikit sitoplasma yang membentuk
prosesus protoplasma dan inti yang relatif besar, pucat
dengankromatin halus dan nukleolus yang menonjol.
Berhubungan dengan prosesus protoplasma secara
sinsitium, dapat bergerak secara amuboid.
J.P. Mesenchym

(HE, obj. 10x. J.Mesenkim)

2
Keterangan:
1. Sel-sel mesenkim
2. Matriks ekstraseluler
(homogen)
2.2. JP Mukosa
Sel satu-satunya adalah fibroblas dengan prosesus
protoplasma yang saling berhubungan dengan sel yang
berdekatan
Matriks ekstraselulernya terutama dibentuk oleh
substansi dasar yang didominasi oleh hyaluronic acid
dan mengandung sedikit serat-serat kolagen halus
Substansia interselulernya pucat, homogen seperti jelly
bersifat metakromasi kuat dengan toluidine blue.
Distribusi: umbilical cord (Wharton’s jelly) dan pulpa
gigi susu.
J.P. Mukosa
HE, obj. 40x , Warton Jelly

1
2

3
Keterangan
1. Fibroblas
2. Bahan dasar amorf
3. Serat kolagen halus
2.3. JP Longgar
Sel: mengandung semua komponen seluler jaringan pengikat.
Sel utamanya : fibroblas dan makrofag.
Proporsi komponen fiber: sedang (moderate) dengan serat
kolagen paling dominan dibandingkan dengan serat yang lain
J. Pengikat longgar mempunyai bahan dasar amorf yang relatif
cair dan menjadi media bagi sel - sel dan serat yang
distribusinya tidak teratur.
Distribusi JP Longgar: tersebar secara luas dalam berbagai
organ. Membentuk selubung bundel-bundel otot, lamina propria
dari mukosa, dermis, lapisan dinding pembuluh darah dan vasa
limfatika dll.
 J.P. Longgar (Areolar)
(HE, obj. 40x, Peritoneum)

Keterangan
4
1. Serat kolagen
3
2. Serat elastis
2
3. Fibroblas
5
7 4. Makrofag
1
5. Lekosit
6
6. Mast cell
7. Sel lemak
 2.4. JP Padat

2.4.1. JPP Teratur

Biasanya dalam bentuk pita yang sangat lebar, didominasi
oleh komponen serabut (sabut-sabut kolagen) yang tersusun
dengan orientasi sejajar, satu-satunya sel yang terdapat disini
adalah fibroblas yang disebut juga sel tendon dengan inti
memanjang yang pararel dengan arah serat. Contoh : tendon
2.4.2. JPP Tidak Teratur
Jaringan pengikat padat mempunyai komponen yang sama
dengan jaringan pengikat longgar tetapi serat kolagen lebih
menonjol dan jumlah sel lebih sedikit. Arah seratnya tidak
teratur dengan sel utama fibroblas dan makrofag. JPP tak
teratur dapat ditemukan pada dermis
 JPP Teratur
HE, obj. 40x, tendon

Keterangan
1. Sabut kolagen
1
2. Fibroblas

2
 JPP Tidak Teratur
(MA, obj. 40x Subkutis)

Keterangan
2

1
1. Serat kolagen dengan
arah tidak teratur
3
4 2. Fibroblas
3. Pembuluh darah
4. Makrofag
 2.5. JP Khusus

2.5.1. JP Retikuler
Jaringan pengikat ini membentuk suatu jala yang serabutnya
bercabang-cabang dan beranastomosa. Tersusun atas serabut
retikuler dan sel-sel fibroblas dengan ciri khusus yang disebut sel
retikuler. Menyusun stroma organ hematopoietik dan limfoid.

2.5.2. JP Lemak
Sel-selnya berbentuk buat atau oval, sitoplasmanya terdesak ke
tepi oleh vakuola lemak yang besar. Inti sel lemak menyeru pai
mata cincin
 J.P. Retikuler
HE, obj. 40x, Limfinodus

Keterangan
1. Sabut-sabut retikuler
2. Sel-sel retikuler
3. Sel limfosit
 J.P. Lemak
HE, obj. 40x, Paniculus Adiposus

1 Keterangan
1. Sel-sel lemak
2
2. Vakuola
4
3. Sisa sitoplasma
dan membran sel
4. Inti sel lemak
2.5.3. JP Elastic
Tersusun oleh serabut serabur elastis yang tersusun sejajar.
Ruangan antar serabut elastis diisi oleh serabut kolagen
dengan proporsi yang lebih sedikit.
Sel-sel fibroblas terdapat diantara serabut dengan susunan
memanjang . Distribusi: ligamen pada kolumna vertebralis
(tulang punggung) dan ligamentum suspensorium penis
 J.P. Elastik
HE, obj. 40x, ligamentum nukhae

1
2
Keterangan
1. Fibroblas
2. Sabut elastis
III. CARTILAGO
 III. JARINGAN TULANG RAWAN
(CARTILAGO)

1. Sel Tulang Rawan (Condrosit)

2. Bahan antarsel (Matriks)
3. Perikondrium (Selubung Jaringan Pengikat)
4. Jenis Kartilago
 Kondrosit (sel tulang rawan)

 Bentuk : Tepi : pipih (muda) , tengah Bulat (tua) , Hipertropi.. Terdapat dalam Lakuna.
 Pembuatan preparat Mikroskopis : bentuk bintang.
 Sel isogen atau sel nest : banyak sel dalam satu lakuna
 Bersifat skretoris : (Komplek Golgi, Retikulum endoplasmik berkembang) : glikosaminoglikan dan kolagen.
 Matriks Kartilago (bahan antarsel)

1. Bahan Berbentuk (Kolagen- elastis)

2. Bahan dasar Amorf : glikosaminoglikan (asam
hialuronat dan kondroitin sulfat)
3. Matrisk Teritorial (kapsul sel) dan
Interteritorial
4. Sifat Matriks teritorial : basofilik kuat,
metakromatik, reaksi PAS positif.
 Perikondrium

 Selubung jaringan pengikat padat yang meliputi

permukaan kartilago (kecuali di permukaan sendi).
 Komposisi : Kolagen, fibroblas, sel-sel progenitor
mesenkim
 Fungsi : pertumbuhan dan nutrisi kartilago
 Sifat penting Kartilago

1 Pertumbuhan Interstisiil dan Aposisi

2 Vaskularisasi / Avaskuler /
Inervasi Saraf (-)
3 Sistem Nutrisi / Pertukaran Difusi
zat
4 Regenerasi Jelek (j. parut, kalsifikasi)
5 Perubahan Degeneratif penulangan, kalsifikasi , asbes
transformasi/ vakuolisasi.
 Histofisiologi

Kartilago avaskuler ( O2 rendah ): Penyediaan anergi :

glikolisis anaerob menghasilkan asam laktat. Nutrisi
berdifusi melalui cairan matriks terbatas. Ketebalan
kartilago terbatas.

Fungsi kondrosit sebagai pensintesis bahan matriks Dipacu :

hormon pertumbuhan dan testoteron. Dihambat oleh
kostison dan estradiol
 MACAM –MACAM CARTILAGO

Penggolongan Cartilago berdasarkan Komposisi Matriks :

 C. Hialin : sistem respirasi, permukan sendi,
cuping hidung
 C. Elatis : daun telinga, tuba auditiva, epiglotis)
 C. Fibrous (fibrokartilago) : diskus intervertebra,
insersio tendo-tulang.
 3.1. CARTILAGO HIALIN

Kondrosit
Dalam lakuna sperti bintang, Sel Nest
(isogen) , Bagian tengah lebih besar/
muda , glikogen, lemak.
Matriks :
Homogen, serat kolagen dan bahan
amorf (proteoglikan): Indek bias
1. Kondrosit subperikondrium kedua komponen hampir sama
2. Sel isogen
3. Matriks teritorial Matriks Teritorial (lebih basofil,
4. Matrisk interteritorial metakromatik, PAS +)
Matriks interteritorial
 3.2. CARTILAGO ELASTIS

 Keadaan segar warna kekuningan

 Mirip Kartilago Hialin, sel lebih
sedikit glikogen .
 Matriks mengandung serat elastis.
 Pertumbuhan secara aposisi dan
interstisiil.
1. Sel siogen
 Jarang mengalami perubahan
2. Serat elastis
regresif (kalsifikasi).
 3.3. CARTILAGO FIBROSA

 Matriks mengandung serat

kolagen kasar padat searah arah
tarikan.
 Kondrosit tersusun berderet
sejajar arah serat.
 Matriks amorf : banyak
mengandung kondroitin sufat
 Tidak memilki perikondrium,
menyatu dengan jaringan
pengikat padat atau kartilago
1. Kondrosit di antara Serat Kolagen
hialin di sekitarnya
2. Serat koegen tersusun sejajar
IV. TULANG
 KOMPONEN JARINGAN TULANG

1. Osteoblas
 SEL JARINGAN TULANG 2. Osteosit
3. Osteoklas

1. Organik (30%) - Serat Kolagen (90%)

- Substansia Amorf
 MATRIKS TULANG ( Glkosmainoglikan)
2. Anorganis (65%)- Kristal Hidroksi Apatit
Ca10(PO4)6(OH)2

- Sitrat, Mg, Na, K

 PERIOSTEUM DAN JP Padat Selubung Tulang

 ENDOSTEUM
Jaringan Tulang Muda
1. Osteoblas tersusun epiteloid
2. Osteosit dalam matriks
3. Osteoklas dalam lakuna Howship
4. Osteoid ; matriks baru
Arsitektur Jaringan Tulang Dewasa
(Diafisis Tulang Panjang)
1. Sistem Havers (Kanal dan Lamel
Havers)
2. Sistem Lamel : generalia eksterna,
interna, interstisiil.
3. Serat Kolagen : tersusun heliks
4. Osteosit dalam lakuna dan prosesus
protoplasma dalam kanalikuli.
5. Kanal Volkman
6. Periosteum dan endosteum
TEKNIK PENGAMATAN JARINGAN TULANG

PREPARAT GOSOK PREPARAT DEKALSIFIKASI

1. Lakuna 1. Osteosit

2. Kanalikuli 2. Pseudopodi

3. Matriks anorganis 3. Kolagen tulang

4. Kanal Havers 4. Pemb. darah

V. OTOT
 JARINGAN OTOT

SEC. HISTOLOGIS SEC. FISIOLOGIS

TIDAK BERGARIS BERGARIS OTOT SADAR OTOT TIDAK SADAR

OTOT POLOS OTOT SKELET

OTOT SKELET OTOT JANTUNG OTOT POLOS OTOT JANTUNG

 5.1. OTOT POLOS

SEL BERBENTUK FUSIFORM

TIDAK TAMPAK ADANYA GARIS MELINTANG
INTI MEMANJANG, LETAK DITENGAH
PANJANG 30 – 200 µm .
TEBAL 5 - 10 µm .
 ASAL OTOT POLOS

SEBAGIAN BESAR DARI PERKEMBANGAN SEL-SEL

MESENKIM.
KECUALI PADA:
IRIS
KELENJAR LIUR
KELENJAR KERINGAT
KELENJAR LAKRIMALIS
DARI SEL-SEL EKTODERM.
 LOKASI OTOT POLOS:
TERUTAMA DI BAGIAN VISERAL
MEMBENTUK BAGIAN KONTRAKTIL PADA:
DINDING SALURAN CERNA
PERTENGAHAN OESOPHAGUS ANUS.
LOKASI LAIN:
SISTEM PERNAPASAN
SISTEM PERKEMIHAN
SISTEM KELAMIN & REPRODUKSI
ARTERI, VENA, PEMBULUH LIMFE BESAR
DERMIS
IRIS & KORPUS SILIARIS MATA
 5.2. OTOT SKELET
BENTUK SILINDRIS, MULTI INTI.
P: BEBERAPA mm – BEBERAPA cm.
L : 10 -150 µm.
SARKOLEMA: JELAS.
INTI: BENTUK LONJONG, TERSEBAR
MERATA DI BAWAH SARKOLEMA.
SELUBUNG JARINGAN IKAT:

MASSA OTOT TERSUSUN DI DALAM BERKAS-BERKAS

TERATUR YANG DIKELILINGI JAR. IKAT PADAT:
EPIMISIUM.
SEPTA-SEPTA TIPIS YANG KELUAR DARI EPIMISIUM &
MASUK DALAM JAR. OTOT MEMBAGI MENJADI
FASICULUS-FASICULUS OTOT: PERIMISIUM.
SETIAP SERAT OTOT DILAPISI OLEH JAR. PENGIKAT
TIPIS (LAMINA EKSTERNA) & SABUT RETIKULER:
ENDOMISIUM.
STRUKTUR OTOT SKELET
 OTOT SKELET PADA
PENAMPANG BUJUR:

TAMPAK GARIS-GARIS TERANG & GELAP SECARA

BERGANTIAN
PITA YG LEBIH GELAP PITA: A (ANISOTROP)
PITA YG LEBIH TERANG PITA: I ( ISOTROP)

DI TENGAH PITA I TERDAPAT SATU GARIS GELAP

MELINTANG GARIS: Z
DI TENGAH GARIS A TERDAPAT SATU GARIS
TERANG MELINTANG GARIS: H
Penampang Bujur Otot Skelet
PERBANDINGAN MIOFIBRIL PADA
OTOT JANTUNG DNG OTOT SKELET
UNIT TERKECIL DARI KESATUAN KONTRAKTIL
( SUATU DAERAH YANG TERDAPAT DIANTARA 2
GARIS Z YANG BERURUTAN): SARKOMER.

FILAMEN-FILAMEN OTOT SKELET SEDIKITNYA

MENGANDUNG 4 MACAM PROTEIN KONTRAKTIL:
AKTIN
TROPOMIOSIN FILAMEN TIPIS
TROPONIN
MIOSIN FILAMEN TEBAL
 MACAM OTOT SKELET BERDASAR
MORFOLOGI SUSUNAN SERTA FUNGSINYA

A. SERAT OTOT MERAH:

BANYAK MENGANDUNG MIOGLOBIN &
SITOKROM WARNANYA LEBIH MERAH.
KONTRAKSINYA LEBIH LAMBAT.
KEKUATANNYA LEBIH BESAR, TAHAN LAMA &
KONTINUE.
SUMBER ENERGI FOSFORILASI OKSIDATIF BANYAK
MITOKONDRIANYA.
B. SERAT OTOT PUTIH:
MENGANDUNG SEDIKIT MIOGLOBIN, SITOKROM &
MITOKONDRIA.
KONTRAKSI CEPAT, TIDAK TAHAN LAMA.
SUMBER ENERGI: GLIKOLISIS ANAEROB.
C. SERAT OTOT INTERMEDIATE.
 PADA ø LINTANG SERAT OTOT SKELET:

TAMPAK BERKAS-BERKAS MIOFIBRIL YANG

TERPOTONG MENYERUPAI PULAU-PULAU
DISEBUT: AREA COHNHEIM.

HAL INI O.K DALAM SARKOPLASMANYA:

MIOFIBRIL-MIOFIBRIL TERSUSUNDI DALAM
BERKAS-BERKAS DENGAN KEPADATAN YANG
TIDAK SAMA.
Penampang Melintang Otot Skelet
5.3. OTOT JANTUNG
LURIK/ KUMPULAN SERAT-SERAT OTOT
BERGARIS MELINTANG.
INVOLUNTER.
BERKONTRAKSI SECARA RITMIS DAN
AUTOMATIS.
SEBAGAI SATUAN LINIER: SEJUMLAH OTOT
JANTUNG “END TO END” PADA DAERAH-
DAERAH IKATAN KHUSUS DISEBUT: DISKUS
INTERKALARIS.
 OTOT JANTUNG

PANJANG ± 100 µm , ø ± 15 µm.

UJUNGNYA SERING TERBELAH DUA ATAU
LEBIH, MASING-MASING CABANG MELEKAT
PADA SEL-SEL BERDEKATAN, PADA DUKTUS
INTERKALARIS.
INTI MEMANJANG, DI TENGAH SERAT OTOT.
GAMBARAN UMUM OTOT JANTUNG

SERAT OTOT BERJALAN PARALEL DAN

BERGARIS.
GAMBARAN LURIK MELINTANG PADA
MIOFIBRIL, DENGAN GARIS-GARIS A, I, Z, H
DAN M.
DISKUS INTERKALARIS SELALU MELINTASI
SERAT PADA GARIS Z.
STRUKTUR HALUS OTOT JANTUNG:

MIOFILAMEN MENGANDUNG AKTIN DAN MIOSIN.

MIOFILAMEN HANYA TERBATAS PADA SEL-SEL OTOT ITU
SENDIRI TANPA MELINTASI BATAS SEL.

MITOKONDRIA KHAS BESAR-BESAR.

TUBULUS T MERUPAKAN INVAGINASI DARI

SARKOLEMA, DAN SEBAGAI PERPANJANGAN RUANG
EKSTRA SELULER.

RETIKULUM SARKOPLASMA ta.: TUBULI LONGITUDINAL

YG SALING BERKAITAN, TERIKAT PD TUBULUS T PD
GARIS Z, TETAPI TANPA SISTERNA TERMINAL YANG
BESAR.
SERAT PURKINJE: SEL-SEL OTOT JANTUNG KHUSUS
DAN MERUPAKAN BAGIAN SISTEM PENGHANTAR
RANGSANG.

PERBEDAAN SERABUT PURKINJE DENGAN SEL OTOT

BIASA :
PADA SERABUT PURKINJE:
SERAT LEBIH BESAR& LEBIH TEBAL (ø 50 µm).
TERPULAS LEBIH PUCAT.
BANYAK SARKOPLASMA DI SENTRAL, MIOFIBRIL
RELATIF SEDIKIT BIASANYA DI BAGIAN PERIFER.
MENGANDUNG BANYAK GLIKOGEN.
VI. JARINGAN SARAF
(NEURON)
6.1. STRUKTUR JARINGAN SARAF

Neuron :
1. Badan Sel
2. Juluran Sel :
- Neurit / Akson
- Denrit
Neuroglia :
1. Makroglia :
- Astrosit Protoplasmatik
- Astrosit Fibrosa
2. Oligodendroglia
3. Mikroglia / Mesoglia
JULURAN SEL

1. Neurit / akson :
- Jumlah 1
- Panjang
- Tidak bercabang
- Membawa rangsang
meninggalkan badan
sel.
2. Denrit :
Sifat kebalikan
 BADAN SEL

Bentuk
stelat, piramid, botol, pipih

Sitoplasma
Organela
a. ERG : - Nissl Bodies
- Tigroid Bodies
b.Neurofibril : beranyaman
c.Mitokondria : tersebar, batang
atau filamen
d.Golgi :hanya pada
perikaryon
e.Centroma : pada embryo
 BADAN SEL
Inklusiones
a. Pigmen :
- Melanin : coklat tua/hitam
terdapat pada : -substansia nigra
-nukleus dorsalis vagus
-ganglion simpatis
-ganglion spinalis
- Lipofuhsin : coklat kekuningan
hasil metabolisme abnormal
semakin tua bertambah
b. Lipid :
- Berupa tetes lemak
- Hasil metabolisme abnormal
c. Glikogen :
Terdapat pada neuron embryonal & pleksus khorioideus
d. Besi : - granula
- dewasa lebih banyak
- terdapat pada : substansia nigra & globus palidus
 KLASIFIKASI NEURON

Berdasar jumlah juluran

a. Unipoler
b. Bipoler
c. Multipoler
d. Pseudounipoler
6.2. NEUROGLIA

Merupakan jaringan penyokong

Klasifikasi Neuroglia :
a. Makroglia :
- Astrosit protoplasmatis
- Astrosit fibrosa
b. Oligodenroglia
c. Mikroglia
(mesoglia / sel Hortega)
d. Sel Ependym