Anda di halaman 1dari 12

1.

Jaringan pada Hewan Vertebrata

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yang sama. Suatu
jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun
mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell, 2004: 5).

Jadi Jaringan Hewan merupakan jaringan yang terdiri atas sekumpulan sel-sel hewan yang
memiliki fungsi, asal, struktur yang sama. Jaringan dengan struktur yang khusus
memungkinkan sel-sel hewan memiliki fungsi yang spesifik seperti otot jantung yang
bercabang menghubungkan ke sel jantung lainnya. Percabangan tersebut membantu
kontraksi sel-sel dalam satu koordinasi (ilham, 2010).

Jenis Dan Fungsi Jaringan Pada Hewan


Ada 4 jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu :

1. Jaringan Epithelium
2. Jaringan Ikat
3. Jaringan Otot
4. jaringan Saraf

Sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini Menurut
(Ethel Sloane, 2004: 69).

A. Jaringan Epitel
Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali
epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari
dehidrasi, dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi
dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.

 Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal
dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ
berongga.
 Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel
yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.

Struktur jaringan epitel:

 Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap
kecairan atau udara.
 Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-
pembuluh darah dibawah jaringan ikat.
 Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.
 Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang
(Ethel Sloane, 2004: 69)
Jenis jaringan epitel :

Jenis jaringan
No Letak Fungsi Gambar
Hewan

Pembuluh darah,
pembuluh limfa, Terkait dengan
Epitel pipih selaput dalam proses difusi
1.
selapis telinga, kapsula dan filtrasi atau
glomerulus pada penyaringan
ginjal

Jaringan yang
melapisi rongga Terkait dengan
Epitel pipih
2. mulut, epidermis, proteksi atau
berlapis
esofagus, vagina, perlindungan
rongga hidung

Permukaan dalam
Pelindung atau
lensa mata,
proteksi,
Epitel kubus permukaan ivari
3 adsorbs,
selapis atau indung telur,
penghasil
saluran nefron
mucus
ginjal

Lapisan
Saluran kelenjar
Epitel kubus pelindung,
4 minyak, kelenjar
berlapis penghasil
keringat pada kulit
mucus

Lambung, jonjot,
usus, kelenjar Sekresi,
Epitel silindris
5 pencernaan, saluran adsorbs,
selapis
pernapasan bagian proteksi
atas
Saluran ekskresi, Proteksi,
kelenjar ludah dan penghasil
Epitel silindris kelenjar usus, mucus, gerakan
6
berlapis uretra, permukaan zat lewati
alat tubuh yang permukaan,
basah ekskresi

Proteksi atau
Jaringan Saluran ekskresi perlindungan,
silindris besar, saluran sekresi, gerakan
7
berlapis reproduksi jantan, zat yang
banyak semu saluran pernapasan melewati
permukaan

Sel-selnya tidak
dapat digolongkan
Menahan
Epitel berdasarkan
8 regangan dan
transisional bentuknya
tegangan
(kandung kencing,
ureter, pelvis ginjal)

Fungsi jaringan epitel :

1. Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.


2. Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.
3. Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.
4. Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi
yang dihasilkan oleh epithelium glandular.
ORGAN PADA HEWAN

Individu atau organisme tersusun atas kumpulan organ dan sistem organ. Organ adalah
bagian tubuh yang tersusun dari beberapa jenis jaringan yang saling terkait dan terorganisir.
Beberapa jaringan tersebut saling terkait membentuk suatu organ dan bekerja sama untuk
melaksanakan fungsi tertentu. Kumpulan dari beberapa jenis organ  yang terkait dan bekerja
sama melakukan fungsi tertentu membentuk suatu sistem yang di sebut sistem organ. Sistem
organ melibatkan beberapa organ tubuh yang fungsinya saling terkait.  pada kesempatan ini,
saya akan membahas beberapa organ dan sistem organ pada hewan, fungsinya serta organ-
organ yang terlibat dalam sistem organ tersebut.
    Organ terbagi menjadi dua yaitu organ dalam dan organ luar.
    1. Organ dalam
        hati, ginjal, usus, jantung, paru-paru. Adanya berbagai jaringan yang berkumpul
membentuk suatu organ tertentu, memungkinkan suatu organ mempunyai kemampuan
melaksanakan fungsi hidup yang beraneka ragam. Makin tinggi derajat suatu hewan, makin
banyak organ tubuh yang dimilikinya. Hal ini bertujuan untuk efisiensi kerja, karena dengan
banyaknya organ tubuh maka pembagian kerja akan semakin efektif. Dalam pembahasan
organ ini akan kita lihat salah satu contohnya adalah usus halus (small intestine). Organ ini
terdiri atas empat lapisan yang terbentuk oleh kurang lebih enam atau tujuh jaringan yang
berbeda. Bagian yang paling dalam berupa lapisan mukosa. Lapisan ini disusun oleh
epitelium kolumnar sederhana. Fungsinya untuk pencernaan makanan dan absorbsi sari-sari
makanan. Lapisan yang sebelah luarnya berupa lapisan sub mukosa yang terdiri atas
jaringan penunjang, yaitu pembuluh darah, pembuluh limpa dan serabut-serabut saraf.
Fungsinya untuk mentransfer nutrien dari mukosa ke aliran darah dan limpa untuk
selanjutnya didistribusikan ke bagian tubuh yang lainnya. Lapisan ketiga adalah lapisan
muscularis yang disusun oleh jaringan otot yaitu otot polos. Lapisan ini berperan di dalam
gerakan-gerakan pencernaan makanan. Lapisan yang paling luar adalah serosa. Terdiri dari
jaringan fibroblastic yang berada pada sub lapisan dalam dan sub lapisan luar terdiri atas
epitelium squamosa. Lapisan ini sebagai pembatas corong pencernaan dan sekaligus sebagai
penghubung terhadap membran yang berhubungan dengan intestine. Seluruh komponen
jaringan usus halus tadi secara bersamaan membentuk satu fungsi, yaitu prosesing
makanan. Jadi dengan demikian usus halus itu merupakan suatu organ. Suatu organ yang
bekerja sama dengan organ-organ yang lainnya dengan membentuk suatu fungsi yang lebih
kompleks disebut dengan sistem organ sebagai contoh adalah organ-organ yang bekerja
sama dengan usus halus dalam prosesing makanan adalah mulut, lambung, hati, pankreas,
kelenjar ludah, usus besar, dan lain-lainnya membentuk suatu sistem yang disebut sistem
pencernaan. Dalam tubuh Vertebrata terdapat 10 sistem organ yaitu: system integumen,
sistem sirkulasi, sistem pernapasan, sistem ekskresi, system pencernaan, sistem skeleton,
sistem otot, sistem reproduksi, sistem endokrin, sistem saraf.

2. Organ luar 
    mata, tangan, kaki, telinga, mulut dan hidung

B. Sistem organ
    Makhluk hidup multiseluler adalah organisme dengan kompleksitas sistem yang tinggi.
Pada organisme multiseluler, fungsi-fungsi hidupnya ditopang oleh sistem organ. Sistem
organ hewan terdiri atas beberapa organ hewan yang bekerja sama menjalankan suatu proses
yang menunjang kehidupan seluruh sistem-sistem organ yang lain. Keseluruhan sistem
organ tersebut, akhirnya membentuk satu individu organism Pada umumnya, makhluk hidup
multiseluler misalnya hewan, memiliki sepuluh jenis sistem organ sebagai berikut.
    1.      Sistem rangka pada hewan
Sistem rangka adalah sistem organ yang tersusun dari beberapa organ rangka seperti tulang
belakang, tengkorak tulang rusuk, tulang dada, tulang anggota badan bagian atas, tulang
anggota bagian bawah, dan sebagainya. Bersama dengan sistem otot, sistem rangka dikenal
juga sebagai sistem gerak.
sesuai dengan namanya, sistem rangka berfungsi untuk memberi bentuk tubuh dan sebagai
alat gerak pasif. Sistem inilah yang bertanggung jawab dalam pergerakan hewan, selain itu
sistem rangka juga memiliki beberapa fungsi vital bagi tubuh yaitu :
        Untuk melindungi bagian tubuh yang lunak
        Sebagai tempat melekat nya otot, dan     
        Sebagai tempat menyimpannya mineral 
        Sebagai tempat pembentukan sel-sel darah
        untuk melindungi organ-organ vital . 
     2.      Sistem otot pada hewan
             Sistem otot adalah sistem organ yang bertanggung jawab dalam penentuan postur               
tubuh dan sistem gerak pada hewan. Selain menentukan postur tubuh, sistem otot               
juga mempengaruhi beberapa sistem organ lainnya dan memiliki beberapa fungsi                 
yang penting bagi tubuh, yaitu :
        Sebagai alat gerak aktif
        Menggerakkan tulang yang melekat padanya
        Sebagai tempat penyimpanan  glikogen
        Memungkinkan gerakkan zat dalam atau organ
        Berperan dalam kontraksi atrium dan ventrikel jantung
Sistem otot disebut sebagai alat gerak aktif karena tulang yang ada pada tubuh hanya akan
bergerak jika digerakkan oleh otot yang memiliki kemampuan untuk berkontraksi dan
berelaksasi. Sistem otot disusun oleh otot lurik atau otot rangka, otot polos dan otot jantung.
   3.      Sistem saraf pada hewan 
         Sistem saraf adalah sistem organ yang tersusun dari beberapa organ seperti otak,       
sumsum tulang belakang, serabut saraf, dan simpul-simpul saraf. Sistem saraf              dibagi
menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. Sistem saraf merupakan          sistem organ
yang bertanggung jawab dalam pengaturan atau koordinasi aktivitas        tubuh.
           Karena fungsinya sebagai pengatur, sistem saraf bersamaan dengan sistem                         
endokrin membentuk sistem koordinasi atau sistem regulasi. Beberapa sistem saraf             
antara lain :
        Untuk menerima dan merespon rangsangan
        Untuk menghantarkan rangsangan ke semua bagian tubuh
        Sebagai pusat refleks mata dan pendengaran
        Sebagai pusat keseimbangan dan koordinasi otot
        Sebagai pengatur gerak refleks
    4.   Sistem pencernaan pada hewan
     Sistem pencernaan adalah sistem organ bertanggung jawab dalam proses pencernaan                 
makanan. Sistem ini melibatkan beberapa organ pencernaan seperti mulut, esofagus,
lambung,    usus dua belas jari, usus halus,usus besar, hati, empedu, pankreas, dan rektum.
        Secara umum, sistem pencernaan adalah utuk mencerna makanan yang dikonsumsi
oleh hewan          agar dapat diserap dan digunakan oleh sel tubuh. Sistem pencernaan
memegang peran penting            dalam proses pengolahan makanan mulai dari mulut,
pencernaan makanan, hingga penyerapan            sari-sari, makanan yang berguna bagi
tubuh.  
 5.      Sistem pernapasan pada hewan
         Sistem pernapasan atau sistem respirasi adalah sistem organ yang tersusun dari                 
beberapa organ respirasi seperti hidup, faring, laring, trakea, bronkus, bronkiolus, dan           
paru-paru. Sistem pernapasan dirancang untuk dapat memasukkan oksigen kedalam           
tubuh secepat mungkin sehingga kebutuhan tubuh akan oksigen dapat terpenuhi.
        Sebagai sistem yang bertanggung jawab dalam proses pernapasan, sistem respirasi             
memiliki beberapa fungsi penting, yaitu :
  Menyediakan oksigen bagi tubuh
  Mengeluarkan karbondioksida dari dalam tumbuh
   Memecah zat-zat makanan untuk menghasilkan energi
 Mencegah masuknya makanan ke dalam saluran udara
 Menyediakan permukaan untuk pertukaran gas

6.      Sistem peredaran darah


Sistem peredaran atau sistem transportasi darah adalah sistem organ yang bertanggung
jawab dalam proses peredaran darah disusun oleh beberapa organ seperti jantung, arteri,
kapiler, vena, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.
Beberapa fungsi sistem peredaran darah antara lain :
   Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
   Mengangkut sari-sari makanan ke seluruh tubuh
   Mengangkut hormon dari kelenjar ke organ sasaran
   Mengangkut zat sisa metabolisme yang tidak berguna
   Melindungi tubuh dari berbagai penyakit
7.      Sistem ekskresi pada hewan
Sistem ekskresi atau sistem pengeluaran adalah sistem organ yang bertanggung jawab dalam
proses pengeluaran bahan sisa metabolisme yang sudah tidak di butuhkan lagi oleh tubuh.
Sistem ekskresi melibatkan beberapa organ ekskresi melibatkan beberapa organ ekskresi
seperti ginjal, hati, paru-paru dan kulit.
Berikut beberapa fungsi sistem ekskresi berdasarkan organ-organ terlibat :
   Menjaga keseimbangan antara cairan sel dan lingkungan
   Mengeluarkan karbondioksida dan uap air hasil metabolisme
   Untuk mengeluarkan empedu yang digunakan mengemulsi lemak
   Untuk mengeluarkan keringat melalui kelenjar keringat
   Berperan dalam proses pembentukan urine
8.      Sistem reproduksi hewan
Sistem reproduksi adalah sistem organ yang bertanggung jawab dalam proses
perkembangbiakan hewan. Sesuai dengan namanya, sistem reproduksi melibatkan beberapa
organ reproduksi pria dan organ reproduksi wanita seperti testis, ovarium, kelenjar kelamin
dan sebagainnya.
Organ-organ reproduksi yang terlibat dalam sistem reproduksi berfungsi untuk
menghasilkan sel-sel kelamin yang akan digunakan dalam proses perkembangbiakan.
Sistem reproduksi merupakan sistem organ yang sangat penting karena menyangkut
kelangsungan generasi.
9.      Sistem endokrin
Sistem endokrin merupakan bagian dari sistem regulasi, bekerja sama dengan sistem saraf.
Sistem endokrin melibatkan beberapa kelenjar yang berfungsi menghasilkan hormon.
Sebelum memasuki sel-sel yang berkaitan, hormon akan masuk kedalam sistem peredaran
darah sehingga respons tubuh terhadap hormon akan lebih lambat dibandingkan respons
tubuh terhadap impuls saraf.
Sistem endokrin disusun oleh kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, paratiroid, kelenjar adrenal,
pankreas, dan kelenjar kelamin. Fungsi utama sistem endokrin adalah untuk menghasilkan
hormon-hormon yang berperan dalam berbagai aktivitas tubuh.    
 10. Sistem Kekebalan dan Limfatik Hewan
Sistem ini berfungsi sebagai pertahanan tubuh melawan penyakit. Sistem ini terdiri atas
sumsum tulang, kelenjar timus, kelenjar limfa, dan pembuluh limfa.  

ORGAN PADA TUMBUHAN

Organ adalah kumpulan jaringan yang secara bersama-sama melakukan tugas tertentu.
Organ tumbuhan terdiri atas akar, batang, daun, bunga, dan buah.

1. Akar

Akar adalah bagian tumbuhan berbiji yang berada di dalam tanah, berwarna putih, dan
bentuknya meruncing sehinga lebih mudah menembus tanah. Akar berasal dari akar
lembaga (radix) yang terdapat di biji tumbuhan. Akar berkembang dari meristem apikal
ujung akar yang dilindungi oleh tudung akar (kaliptra). Fungsi tudung akar adalah untuk
melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah.

Pembelahan sel meristem apikal membentuk daerah pemanjangan yang disebut daerah/zona


pemanjangan sel. Dibelakangnya terdapat zona diferensiasi sel atau zona pendewasaan sel,
di sini sel-sel akar berkembang menjadi beberapa sel permanen seperti xylem, floem,
parenkim, dan sklerenkim.

Fungsi akar bermacam-macam, antara lain:

1. Mengikat tubuh tumbuhan pada tanah.


2. Menyimpan cadangan makanan dalam bentuk umbi.
3. Menyerap air dan garam-garam mineral terlarut.
4. Sebagai alat pernapasan.

Berikut adalah bagian-bagian anatomi akar secara garis besar:


1. Epidermis, terdiri dari satu lapis sel yang tersusun rapat dengan dinding sel yang
tipis supaya mudah ditembus air. Pada zona diferensiasi, epidermis membentuk
bulu/rambut akar yang berfungsi untuk memperluas permukaan penyerapan
2. Korteks, tersusun atas berlapis-lapis sel dengan dinding yang tipis dan memiliki
ruang antarsel yang memungkinkan terjadinya pertukaran gas.
3. Endodermis, berupa satu lapis sel yang rapat dengan penebalan gabus pada dinding
sel. Endodermis adalah pemisah antara korteks dan stele.
4. Stele/silinder pusat, di dalamnya terdapat berkas pengangkut (xilem dan floem).

Akar tanaman menyerap air dan unsur hara dengan proses imbibisi, difusi, dan osmosis.
Bagian akar yang berfungsi untuk melakukan penyerapan adalah daerah yang memiliki
rambut akar yang merupakan daerah perluasan epidermis. Sebelum air tanah sampai ke
xilem, air tanah terlebih dahulu melalui sel rambut akar (epidermis), korteks, endodermis,
dan perisikel.

1.1. Struktur Akar Dikotil

Akar pada tumbuhan dikotil berbentuk tunggang. Xilem dan floem pada tumbuhan dikotik
tersusun membentuk jari-jari (radial). Xilem berbentuk bintang di pusat dan floem
mengelilinginya. Di antara xilem dan floem terdapat kambium yang menghasilkan unsur
kayu ke arah luar membentuk kulit.

1.2. Struktur Akar Monokotil

Akar pada tumbuhan monokotil berbentuk serabut. Epidermis, korteks, dan perisikel
memiliki struktur, lokasi, dan fungsi seperti pada akar dikotil. Xylem dan floem mirip
dengan tanaman dikotil, tetapi letak keduanya saling berdekatan karena tidak memiliki
kambium. Empulur terletak di bagian tengah dan dikelilingi xilem dan floem secara
berselang-seling.

2. Batang

Batang adalah salah satu organ tumbuhan berpembuluh yang berfungsi sebagai penyangga.
Batang disusun oleh beberapa macam jaringan yang berbeda sehingga terdiri dari beberapa
tipe seperti batang berkayu, batang lembut dan lunak (herbaseus), dan batang tipe rumput
(kalmus).

Fungsi batang adalah sebagai berikut:


1. Menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun dan zat makanan dari daun ke
seluruh bagian tubuh.
2. Mengarahkan tumbuhan agar mendapatkan cahaya matahari yang cukup.
3. Tempat penimbunan cadangan makanan.
4. Tempat melekatnya daun, bunga, dan buah.

Struktur batang secara umum adalah sebagai berikut:

1. Epidermis, tersusun rapat oleh selapis sel. Dinding luar terdapat kutikula. Fungsi
epidermis adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya.
2. Korteks, tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim yang berdinding tipis dan
terdapat banyak ruang antarsel. Disebut juga dengan istilah “kulit pertama”.
3. Stele (silinder pusat), stele adalah lapisan terdalam dari batang. Di dalamnya terdapat
sel parenkim dan berkas pengangkut. Lapis terluar dari stele
disebut perisikel atau perikambium.

2.1. Struktur Batang Dikotil

Batang dikotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:

1. Epidermis. Terletak di bagian terluar batang. Terdapat zat kitin yang berfungsi untuk
melindungi batang agar tidak kehilangan banyak air.
2. Korteks. Terletak di antara epidermis dan endodermis. Terdapat sel kolenkim dan sel
parenkim. Sel kolenkim berfungsi sebagai jaringan penunjang. Sedangkan sel
parenkim sebagai jaringan dasar serta untuk mengisi dan menyimpan zat.
3. Stele. Terletak di sebelah dalam lapisan endodermis. Fungsi stele adalah untuk
memberi kekuatan pada batang.
4. Perisikel yang menyelubungi berkas pembuluh batang.
5. Berkas pembuluh. Terletak di bagian dalam perisikel. Fungsi berkas pembuluh
adalah sebagai pengangkut zat.
6. Kambium. Terletak di antara xilem dan floem. Kambium menyebabkan batang
mengalami penambahan diameter. Fungsi kambium adalah untuk membentuk xilem
dan floem. Terdapat dua tipe kambium yaitu kambium vaskuler yang berada di
antara xilem dan floem, dan kambium intervaskuler yang berada di antara dua berkas
pengangkut.
7. Floem. Terletak di bagian luar berkas pembuluh atau bagian luar kambium. Fungsi
floem adalah untuk mengangkut zat makanan ke seluruh tubuh.
8. Xylem. Terletak di bagian dalam berkas pembuluh atau bagian dalam kambium.
Fungsi xilem adalah untuk menyalurkan air dan garam mineral dari akar ke daun.
2.2. Struktur Batang Monokotil

Batang monokotil tersusun atas beberapa jaringan seperti berikut:

1. Epidermis. Terletak di bagian luar batang. Dinding selnya lebih tebal daripada
dinding sel epidermis dikotil. Fungsi epidermis adalah sebagai pelindung supaya
tidak banyak kehilangan air.
2. Meristem dasar. Terletak di jaringan yang berada di bagian dalam epidermis.
Sampai sekarang belum ada yang mengetahui pasti fungsi meristem dasar.
3. Berkas pembuluh. Tersebar pada meristem dasar. Fungsi berkas pembuluh mirip
dengan yang dimiliki tumbuhan dikotil.
3. Daun

Daun adalah organ tumbuhan yang memiliki fungsi utama untuk membuat makanan melalui
proses fotosintesis. Selain itu, fungsi daun adalah sebagai tempat pengeluaran air dengan
cara penguapan dan respirasi.

Berikut adalah struktur yang melapisi daun dimulai dari atas:

1. Epidermis atas, terkadang dilapisi oleh kutikula.


2. Jaringan palisade parenkim/jaringan tiang/jaringan pagar, mengandung banyak
klorofil.
3. Berkas pembuluh. Terdapat xilem dan floem yang berfungsi sebagai alat transportasi
dan penguat daun dalam bentuk tulang daun.
4. Jaringan spons parenkim/bunga karang, mengandung sedikit klorofil.
5. Epidermis bawah, terdapat stomata.

Secara morfologi daun terdiri dari helaian daun (lamina), tangkai daun (petiolus), dan
pelepah daun (folius). Daun tumbuhan dikotil umumnya memiliki daun dengan susunan
tulang daun menyirip dan menjari. Sedangkan daun tumbuhan monokotil umumnya
memiliki susunan tulang daun sejajar atau melengkung.

3.1. Bagian-Bagian Daun Dikotil


1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel (kecuali pada tumbuhan karet). Letak epidermis
di permukaan atas dan bawah daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi sel
bagian dalam dari kehilangan air dan mempertahankan bentuk daun.
2. Kutikula melapisi permukaan daun dan mengalami penebalan oleh zat kitin. Fungsi
kutikula adalah untuk mencegah penguapan melalui permukaan daun.
3. Stomata. Letak stomata di permukaan daun berupa celah pada lapisan epidermis
dengan dua sel penutup. Fungsi stomata adalah sebagai tempat keluar masuk gas.
4. Mesofil adalah jaringan dasar yang tersusun atas dua lapisan sel
yaitu palisade (jaringan pagar) dan spons parenkim (jaringan bunga karang).
5. Urat daun. Terdapat berkas pembuluh. Membentuk tulang daun.

3.2. Bagian-Bagian Daun Monokotil

1. Epidermis. Terdiri dari satu lapis sel dengan penebalan kitin. Letak epidermis di
permukaan daun. Fungsi epidermis adalah untuk melindungi daun dari kekeringan
dan untuk mencegah penguapan.
2. Stomata. Struktur dan fungsi sama dengan stomata yang ada di daun dikotil. Hanya
saja letaknya berderet di antara urat daun.
3. Mesofil. Letaknya di antara urat daun. Mesofil merupakan tempat berlangsungnya
fotosintesis.
4. Urat daun. Letaknya pada helai daun yang berfungsi sebagai transportasi dan
penguat daun.

4. Bunga

Bunga adalah alat reproduksi tumbuhan. Berikut adalah bagian-bagian bunga:

1. Kelopak bunga. Umumnya berwarna hijau. Fungsi kelopak bunga adalah untuk
membungkus dan melindungi kuncup bunga sebelum mekar.
2. Mahkota bunga. Memiliki warna cerah. Fungsi mahkota bunga adalah untuk
menarik serangga untuk datang dan menyerbuki bunga. Pada sebuah bunga dikotil
biasanya terdapat mahkota bunga berjumlah 4, 5, atau kelipatannya. Sedangkan pada
tumbuhan monokotil berjumlah 3 atau kelipatannya.
3. Benang sari. Adalah alat kelamin jantan pada tumbuhan. Jika serbuk sari masuk ke
putik, maka akan terjadi pembuahan.
4. Putik. Adalah alat kelamin betina pada tumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai