Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PEMBUATAN PAGAR BESI

DI BENGKEL SABENA KARYA


JLN. SISINGAMANGARAJA

Dibuat Untuk memenuhi sebagai salah satu persyaratan mengikuti Ujian Sekolah
dan Ujian Nasional pada SMK Negeri 2 Meulaboh

Disusun Oleh:

Nama : KHARIZAL
NIS / NISN : 0038154026
Kelas : XII – TP 2
Bidang Studi Keahlian : TEKNIK PENGELASAN

SMK NEGERI 2 MEULABOH


TEKNIK PENGELASAN
JL.Sisinga Mangaraja Gip.Lapang
TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

ASSALAMMU’ALAIKUM…WR…WB
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah member kita karunianya
kepada kita sehingga dapat melaksanakan kegiatan pendidikan melalui praktik
kerja industry ( prakern )
Laporan ini disussun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi
syarat-syarat untuk menempuh UAS/UAN SMK Negeri 2 Meulaboh berdasarkan
hasil Praktik Kerja Industri yang telah saya laksanakan.
Akhilnya saya membuat laporan praktik kerja industry (prakerin), saya
menyampaikan banyak terima kasih dan penghargaan kepada semua pihak yang
telah berperan serta membantu kegiatan dalam prakerin.
Laporan ini dapat diselesaikan denagan adanya bantuan dari pihak
pembimbing baik materi maupun teknik, karena itu saya mengucapkan banyak
terimakasih kepada:

1. Bapak Tarmidhi, S.ST, selaku kepala sekolah SMK N 2 Meulaboh


2. Bapak Marzuki, ST selaku koordinator pelaksana prakerin
(WAKAHUBMI)
3. Bapak Rajaidin, Selaku pimpinan sekaligus pembimbing di Bengkel Sabena
Karya
4. Bapak Ahmad,S.Pd.I, selaku Kepala Jurusan sekaligus menjadi
pembimbing di sekolah
5. Orang tua yang telah men-Doa kan kami
6. Teman-teman saya yang telah memberi semangat dan dorongan

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan laporan ini masih dari jauh
dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian,
penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki

i
sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah
hati menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan laporan ini.
Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi seluruh
pembaca.
Meulaboh, 04 Desember 2021
Penulis

KHARIZAL

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN DU / DI.............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH ...................................................... ii
KATA PENGANTAR.................................................................................... iii
DAFTAR ISI................................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang laporan prakerin ................................................. 1
B. Tujuan ......................................................................................... 2

BAB II ORIENTASI INDUSTRI


A. Profil Singkat Perusahaan ......................................................... 4
B. Struktur Organisasi ..................................................................... 4
C. Barang-Barang yang Diproduksi ................................................ 4
D. Jasa ............................................................................................. 4

BAB III LANDASAN TEORI

A. Pengertian Las listri .................................................................. 5


B. Peralatan Utama Las ................................................................ 5
C. Keselamatan Kerja ................................................................... 7

BAB IV PRAKTEK PENGELASAN PAGAR

A. Gambar kerja ........................................................................... 9


B. Alat yang diperlukan................................................................. 9

ii
C. Kebutuhan Bahan ..................................................................... 9
D. Langkah Kerja.......................................................................... 10
E. Dokumentasi ........................................................................... 10

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 12
B. Saran.......................................................................................... 12

Daftar Pustaka ............................................................................................... 13

Lampiran ........................................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan pendidikan, pelatihan dan
pembelajaran yang dilaksanakan didunia usaha atau dunia industri yang relevan
dengan dengan kompetensi (kemampuan) peserta didik sesuai bidangnya. Dalam
pelaksanaannya dilakukan dengan prosedur tertentu, bagi peserta didik yang
bertujuan untuk magang di suatu tempat kerja, baik dunia usaha maupun didunia
industri setidaknya sudah memiliki kemampuan dasar sesuai bidang yang
digelutinya atau sudah mendapatkan bekal dari pembimbing di sekolah untuk
memiliki ilmu-ilmu dasar yang akan diterapkan dalam dunia usaha atau dunia
Industri. Alasan utama mengapa para siswa-siswi harus memiliki bekal ilmu
pengetahuan dasar sesuai bidangnya agar dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Industri tidak mengalami kendala yang berarti dalam penerapan Ilmu Pengetahuan
dasar yang kemungkinan besar dalam proses praktek kerja industri mendapatkan
ilmu-ilmu baru yang tidak diajarkan di lembaga kejuruan terkait.
Praktek Kerja Industri (Prakerin) dilakukan dalam rangka untuk
mendekatkan kesesuaian antara mutu dan kompetensi tamatan pendidikan Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kebutuhan yang ada di Dunia Usaha dan
Dunia Industri (DU/DI). Sehingga Prakerin merupakan sarana yang paling tepat
bagi peserta didik mengetahui perkembangan teknologi terbaru dalam bidang
kerja yang diempunya. Prakerin juga merupakan tahap awal bagi peserta didik
untuk beradaptasi secara langsung di Dunia Usaha dan Dunia Industri, baik
dalam hal sikap kerja, disiplin teknis kerja dan lain-lain.
Pelaksanaan Prakerin didasari oleh beberapa landasan hukum, diantaranya
adalah:
1. Undang-Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
2. Keputusan Menteri No. 0490/1993 tentang Kurikulum SMK yang berisi
bahwa “Dalam melaksanakan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur
yaituPendidikan didalam sekolah dan Pendidikan diluar sekolah”.

1
3. UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional yaitu untuk
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan,
pengajaranataulatihan bagi peranannya di masa yang akan datang.
4. Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.

B. Tujuan Praktek Kerja Industri (Prakerin)


Praktek kerja industri yang merupakan implementasi dari Pendidikan
Sistem Ganda (PSG) adalah proses pembelajaran yang dilakukan di dunia
usaha/industri dengan program dan arahan sepenuhnya diatur oleh dunia usaha
dan industri. Peranan dunia usaha/industri dalam pendidikan dengan pihak
sekolah dalam upaya peningkatan mutu tamatan yang:
1. Mempunyai kompetensi dasar kejuruhan dan ketarampilan yang memadai.
2. Berwawasan kualitas, keunggulan, dan bermuatan ekonomis.
3. Memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi.
4. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di SMKN 2
Meulaboh
5. Meningkatkan pengetahuan siswa pada aspek yang ada di lapangan kerja.
6. Dapat menerapkan ilmu yang telah di dapat dari sekolah ke bidang industri
dan dapat menambah wawasan siswa yang tidak di dapat di sekolah.
7. Menjadikan siswa yang memiliki keterampilan, pengetahuan dan sikap yang
lebih bertanggung jawab.
Ataupun Tujuan Praktik Kerja Industri (Prakerin) adalah untuk melatih
Kemampuan- Kemampuan Siswa SMK Terutama Siswa SMK N 2 MEULABOH,
Sesuai dengan jurusan masing-masing, adapun tujauan Prakrin Adalah:
1. Tujuan Umum
1. Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian profesional dengan
tingkat pengetahuan, keterampilan, dan etos kerja yang sesuai dengan
tuntutan lapangan kerja.
2. Memperkokoh ”kesesuaian dan kesepadanan” antara sekolah dengan
dunia kerja Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja sebagai bagian dari proses pendidikan.

2
3. Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
yang berkualitas profesional.
4. Untuk mencapai Visi dan Misi Sekolah Menangah Kejuruan SMK
Negeri 2 Meulaboh

2. Tujuan Khusus
1.  Membantu siswa memahami pengertian Prakerin, membantu siswa
agar cepat beradaptasi di lokasi Prakerin, membantu siswa agar
mampu berkompetisi dan bekerja secara maksimal, membantu siswa
dalam hal etika, tata tertib di lokasi Prakerin, serta membantu siswa
dalam mengenal variasi lokasi Prakerin.
2. Memberikan  latihan kepada siswa untuk sikap siap mental dalam
menghadapi tantangan dunia nyata pada lingkuangan kerja.
3. Memberikan motivasi agar siswa serius dam bersemangat dalam
mencapai cita-cita

3
BAB II
ORIENTASI INDUSTRI
A. Sejarah Singkat Perusahaan

Bengkel Sabena Karya merupakan bengkel yang bergerak dibidang


pengelasan dan pembuatan berbagai kontruksi baja, dimana hasil pengerjaan
sesuai dengan keinginan konsumen. Bengkel Sabena Karya sekitar tahun 2000-an
yang pada waktu itu hanya bengkel kecil di pinggir jalan. Berkat kegiatan dan
usaha yang maksimal oleh pemilik perusahaan akhirnya bengkel ini menjadi
bengkel besar seperti sekarang ini.

B. Struktur Organisasi

PEMILIK BENGKEL
RAJAIDIN

MEKANIK
SISWA MAGANG
REZA
RIKI ARIYANTO
RAVA
KHAIRIZAL

C. Barang-Barang yang Diproduksi


1. Kanopi
2. Bak mobil
3. Kanalpot
4. Kerangka baja
5. Pagar besi
6. Dll

D. Jasa
1. Pengelasan bak mobil
2. Pemasangan kerangka baja
3. Pembetulan bodi mobil

4
BAB III

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Las Listrik

Gambar 1 Sketsa Cara Pengelasan

Las Listrik adalah salah satu cara menyambung logam dengan jalan
menggunakan nyala busur listrik yang diarahkan ke permukaan logam yang akan
disambungkan. Pada bagian yang terkena busur listrik tersebut akan mencair,
demikian juga electrode yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada
ujungnya dan merambat terus sampai habis. Logam cair electrode dan dari
sebagian benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambung lah kedua
logam tersebut.

Mesin las busur listrik dapat mengalirkan arus listrik cukup besar tetapi
dengan tegangan yang aman (kurang dari 45 volt). Busur listrik yang terjadi akan
menimbulkan energy panas yang cukup tinggi sehingga akan mudah mencairkan
logam yang terkena. Besar nya arus listrik dapat diatur sesuai dengan keperluan
dengan memerhatikan ukuran dan type elektrodanya.

B. Peralatan Utama Las


Alat dan Bahan yang diperlukan selama proses pengelasan berlangsung adalah
sebagai berikut :

5
1. Mesin Las dan Perlengkepannya

Pesawat arus bolak-balik (Mesin Las AC) pada dasarnya merupakan suatu
transformator “step-down” yang dapat mengubah tegangan arus listrik
misalnya listrik permulaan (120 atau 220 Volt) menjadi tegangan kecil yang
menghasilkan arus besar yang sesuai untuk pekerjaan mengelas.

Gambar. 2 mesin las listrik


2. Smeet Tang
  Tang atau penjepit panas digunakan untuk menjepit benda kerja yang
dalam keadaan masih panas setelah selesai pengelasan.

Gambar 3 smeet tang

3.  Palu Terak

Palu ini digunakan untuk membuang / mengeluarkan hasil


sisa (terak) pengelasan pada benda kerja.

Gambar 4 palu terak


4.  Sikat Las

Sikat las biasanya digunakan untuk  membersihkan kotoran sisa las-lassan


yang masih ada. Bulu sikat ini terdiri dari kawat yang berdiameter kecil.

6
Gambar 5 sikat las

5. MEJA LAS
Digunakan untuk meletakkan benda kerja yang akan di las.

6. ELEKTRODE

Elektrode fungsinya untuk memberikan lelehan cairan yang akan


digunakan untuk pengelasan. Dalam mengelas posisi elektroda harus tegak
lurus dan miring 600-700 untuk menghasilkan alur las-lasan yang baik. 

Gambar 6 elektroda
C. Keselamatan Kerja
1. Helm

Helm las digunakan untuk melindungi kulit muka dan mata dari sinar las
(sinar ultra violet dan ultra merah) yang dapat merusak kulit maupun mata,
Helm las ini dilengkapi dengan kaca khusus yang dapat mengurangi sinar
ultra violet dan ultra merah tersebut. Ukuran kaca las yang dipakai,
tergantung pada pelaksanaan pengelasan.

Gambar 7 Helm

7
2.  Glovess

Sarung tangan dibuat dari kain, kulit, karet dan asbes lunak untuk
memudahkan memegang pemegang elektroda. Pada waktu mengelas harus
selalu dipakai sepasang sarung tangan supaya tangan kita tetap aman.

Gambar 8 sarung tangan


3. Apron / Overall/Wearpack

Apron adalah alat pelindung badan dari percikan bunga api yang dibuat
dari kulit atau dari asbes. Ketentuan memakai sebuah apron pelindung, harus
dibiasakan diluar baju kerja. Apron terbuat dari bahan yang tidak mudah
terbakar.

Gambar 9 apron

4. Safety Boots

Sepatu pengaman dipakai untuk menghindarkan kerusakan kaki dari


tusukan benda tajam atau terbakar oleh zat kimia. Sepatu ini harus terbuat
dari bahan yang sesuai dengan kebutuhan kita bekerja. Sepatu pengaman ini,
pada ujungnya selalu dilapisi baja.

Gambar 10 safety boots

8
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK LAPANGAN

A. Gambar Kerja

Gambar :11 sket kerja pagar

B. Alat Yang Diperlukan


1. Satu set travo las
2. Elektroda
3. Topeng las
4. Gerinda tangan
5. Bor tangan
6. Gerinda duduk
7. Meter
8. Siku
9. Mata bor 4 mm

C. Kebutuhan Bahan
1. Besi geng ¾” = 4,4 m
2. Besi nako 12 mm = 12 m
3. Elektroda RB 2,6 mm = 10 batang
4. Batu gerinda asah 100 mm 2 = 1 buah
5. Cat

9
D. Langkah Kerja
1. Lokasi yang jelas
2. Potong besi gepeng ¾”
a. Ukuran 160 cm = 2 potong
b. Ukuran = 2 potong
3. Bor 4 mm
4. Rangkai bingkai ukuran 60 cm x 160 cm
5. Potong besi nako 12 mm ukuran 160 cm
6. Rangkai pada bingkai sesuai gambar kerja
7. Potong besi nako 12 mm ukuran 42 cm 2 = 21 potong
8. Rangkai pada bingkai sesuai gambar kerja
9. Potong besi nako 12 mm ukuran 8 cm = 6 potong
10. Rangkai pada bingkai sesuai gambar kerja
11. Las kuas timbal balik
12. Grinda hasil las
13. Cat
14. Pasang ke lokasi

E. Dokumentasi

10
11
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
    Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan
hasil lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu
pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus
bahan dasar. Bila terlalu lambat akan menghasilkan alur lasan yang lebar, kasar
dan kuat, hal ini dapat menimbulkan kerusakan sisi las (pada logam induknya).
Oleh karena itu kecepatan elektroda harus tepat dan stabil.
Bila elektroda baru dipasang (masih panjang) maka ada kemungkinan
ujung elektroda tidak stabil saat digunakan untuk mengelas. Seperti tangan kita
gemetar. Tetapi jika elektroda sudah setengah dalam mengelas ini relatif cukup
stabil.

5.2 Saran
Penulis mencoba memberikan saran-saran yang mungkin ada manfaatnya
bagi perkembangan dalam melaksanakan PERAKERIN dimasa mendatang.
1. Untuk Sekolah
 Dengan adanya program Praktik kerja Industri (PRAKERIN) ini
diharapkan terjadi hubungan kerja sama yang baik antara pihak SMK
NEGERI 2 MEULABOH dengan instansi tempat pelaksanaan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN).
  Hendaknya Guru pembimbing harus lebih sering memotoring
keperusahaan dimana siswa-siswi yang ingin melaksanakan Praktek
Kerja industri (PRAKERIN).

2. Untuk adik-adik kelas yang akan praktik


 Pembekalan yang diberikan oleh sekolah harus diikuti dengan baik
dan tertib sehingga memudahkan saat pelaksanaan praktik kerja.
 Persiapan kemampuan maupun ketrampilan sebaik mungkin sebelum
masuk dunia kerja.

12
DAFTAR PUSTAKA

Ardza.2012. sifat fisika dan kimia. http://ardra.biz/sain-teknologi/metalurgi/besi-


baja-iron
Oka. 2013. Keselamatan kerja. http://lookallup.blogspot.com/2011/11/alat-
keselamatan kerjalaslistrik.html 
Muh.Maskur.2013.LasSMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/
peralatan-las-listrik beserta-bungsinya.html 

13

Anda mungkin juga menyukai