Anda di halaman 1dari 15

KELOMPOK 5

HULDA.M. TELAPARY (12114201180152)


IZABELLA LOHY (12114201180154)
INGGRID SALAWANEY (12114201180069)

MATERI TRANSFUSI DARAH


A. PENGERTIAN

Cairan intravena dapat efektif dalam mengembalikan volume


(darah) intravaskular, namun cairan intravena tidak
mempengaruhi kemampuan darah untuk membawa oksigen.
Jika sel darah merah dan sel darah putih, trombosit atau protein
darah hilang karena perdarahan atau penyakit, maka perlu
dilakukan penggantian cairan berupa komponen-komponen
darah tersebut guna mengembalikan kemampuan darah untuk
menstransport oksigen dan karbondioksida, untuk membuat
bekuan darah, untuk melawan infeksi dan mempertahankan
cairan ekstrasel tetap berada didalam kompartemen
intravaskuler.
Transfusi darah adalah memasukkan darah lengkap atau
komponen darah kedalam sirkulasi vena.
TUJUAN
Umum :
Untuk memenuhi kebutuhan sel darah : eritrosit, leukosit,
trombosit, plasma atau protein tubuh.
Khusus :
- Untuk mengembalikan volume darah setelah perdarahan
hebat
- Untuk mengembalikan kemampuan darah membawa
oksigen
- Untuk memberikan faktor plasma, seperti faktor hemolitik
(antihemophilic factor, AHF) atau faktor VII atau
konsentrasi trombosit yang mencegah atau mengobati
perdarahan
PEMILIHAN DONOR DARAH
Produk Manfaat
Darah lengkap Tidak umum digunakan kecuali pada kasus perdarahan akut
yang ekstrem. Menggantikan volume darah dan semua
produk darah : SDM, plasma, protein plasma, trombosit
segar, dan faktor pembekuan lain.

Sel darah merah Meningkatkan kemampuan darah dalam membawa oksigen


pada pasien anemia, pembedahan atau klien yang menderita
gangguan perdarahan lambat. Satu unit meningkatkan
hematokrit sekitar 4%.

Sel darah merah otolog Menggantikan darah setelah pembedahan elektif yang
direncanakan. Klien mendonorkan darahnya untuk transfusi
otolog pada minggu 4-5 minggu sebelum pembedahan.
Trombosit Menggantikan trombosit pada klien yang menderita
gangguan perdarahan atau defisit trombosit. Trombosit
segar adalah yang paling efektif.

Plasma beku segar Memperbanyak volume darah dan memberikan faktor


pembekuan darah. Tidak perlu digolongkan dan dicocokkan
(tidak mengandung SDM).

Fraksi albumin dan protein plasma Ekspander volume darah : memberikan protein plasma.

Faktor pembekuan darah dan kriopresipitat Digunakan pada klien yang mengalami defisiensi faktor
pembekuan. Masing-masing memberikan faktor berbeda
yang terlibat dalam jalur pembekuan darah : Kriopresipitat
juga mengandung fibrinogen.
Donor darah tidak boleh dilakukan oleh individu yang
memiliki riwayat penyakit hepatitis, infeksi HIV (atau
orang yang memiliki faktor resiko terinfeksi HIV),
penyakit jantung, kanker berat, asma berat, gangguan
perdarahan, atau kejang. Donasi dapat ditunda untuk
individu yang mengalami malaria atau pernah terpajan
malaria atau hepatitis atau sedang hamil, pembedahan,
anemia, tekanan darah tinggi, atau rendah dan individu
yang sedang mengkonsumsi obat-obatan tertentu.

E. DARAH DAN PRODUK DARAH UNTUK TRANSFUSI


Sebagian besar klien tidak membutuhkan transfusi darah lengkap.
Sering kali transfusi berupa komponen tertentu adalah transfusi yang
lebih tepat.
PROSEDUR TRANSFUSI DARAH SESUAI SOP
Fase Pra Interaksi
1. Mengecek program terapi medik
2. Mempersiapkan alat :
- Unit darah lengkap atau paket sel darah merah
- Set pemberian darah (transfusi set)
- Salin normal (NaCl 0,9%) 250 ml untuk infus
- Tiang infus
- Aboket/IV kateter/set punksi vena jarum ukuran 18 atau 19 (jika belum
terpasang)
- Larutan povidon iodine
- Swab alcohol
- Plester
- Sarung tangan bersih
- Pengalas/perlak
- Alat tulus (pen dan catatan)
- Label pemasangan infus (jam, tanggal, terapi, tetesan)
Fase Interaksi
3. Mengucapkan salam terapeutik
4. Melakukan validasi atau evaluasi
5. Melakukan kontrak (topik, waktu, dan tempat)
6. Menjelaskan tujuan dan langkah-langkah tindakan
7. Menjaga privasi klien
C. Fase Kerja
8. Mencuci tangan dan menggunakan hand scoon
9. Meletakkan alat kedekat pasien
10. Mengatur posisi pasien
11. Pertahankan teknik aseptik saat menyiapkan cairan infus :
- Gantungkan cairan infus (NaCl 0,9%) pada tiang infus dan lakukan
desinfeksi tutup botol cairan infus dengan kapas alkohol/swab antiseptic
- Lepaskan selang transfusi set dari wadah dan tarik keluar
LANJUTANNYA………………………
- Geser klem selang disepanjang selang sampai berada tepat dibawah bilik tetes untuk
memfasilitasi aksesnya
- Tutup klem selang transfusi set
- Biarkan ujung selang transfusi set tetap tertutup plastik sampai transfusi set dipasang
(untuk mempertahankan kesterilan ujung selang)
- Lepaskan tutup botol/kantong cairan infus dan tusukan selang transfusi set ke
botol/kantong cairan infus
- Isi “Chamber” dengan cairan infus 1/3-1/2 bagian dan alirkan cairan sampai keujung
selang. Jika didalam selang masih ada udara, maka buka tutup jarum dan keluarkan
udaranya hingga tidak ada, selanjutnya klem selang infus dan tutup jarum kembali.
12. Memberikan label pada botol cairan infus NaCl 0,9% 250 ml (tanggal dan jam
pemasangan, tanggal dan jam dilepaskan, terapi, tetesan).
13. Tentukan area penusukan intravena kateter pada bagian distal terlebih dahulu dan
pilih vena yang besar, bila perlu cukur bulu pada area penusukan.
14. Letakkan pengalas dibawah area penusukan.
15. Memasang torniquet 5-15 cm diatas vena yang akan ditusuk sampai vena terlihat
jelas dan membersihkan area penusukan dengan kapas alkohol/swab antiseptic. Untuk
memobilisasi vena lakukan peregangan kulit dengan cara menarik kulit dengan kuat
kebagian distal.
16. Membuka jarum (aboket/vemflon), pegang kuat dengan tangan
dominan lalu masukkan jarum infus (aboket/vemflon) kedalam vena
sepanjang 1 cm dengan lubang jarum menghadap keatas dengan sudut
15-30 derajat.
17. Perhatikan keluarnya darah melalui jarum (aboket/vemflon). Jika
terlihat ada darah dalam jarum (aboket/vemflon) maka tarik keluar
bagian dalam jarum sejauh 1 cm sambil menyusupkan bagian luarnya
lebih jauh kedalam vena.
18. Fiksasi tempat penusukan dengan menggunakan hansaplas, buka
torniquet, lalu tekan pada bagian atas vena dengan menggunakan ibu jari
tangan kiri agar darah tidak keluar. Kemudian jarum bagian dalam ditarik
keluar, selanjutnya sambungkan aboket/vemflon dengan selang infus set
secara cepat dan cermat.
19. Buka klem pada selang transfusi set dan bila tidak ada tanda-tanda
infiltrasi dan cairan infus dipastikan menetes dengan baik, kemudian
melakukan fiksasi jarum (aboket/vemflon) dengan plester (catatan :
tempat penusukan dapat ditutup dengan kasa + betadin).
20. Menghitung tetesan infus NaCl 0,9% dengan seksamaa sesuai
instruksi.
21. Dapatkan komponen darah yang tepat untuk klien :
- Periksa program dokter sesuai instruksi
- Periksa format permintaan dan label kantong darah dengan seorang
teknisi laboratorium atau sesuai kebijakan lembaga. Khususnya periksa
nama klien, nomor identitas, golongan darah (A, B, AB atau O) dan
kelompok Rh klien, nomor donor darah, dan tanggal kadaluarsa darah.
Periksa adanya ketidaknormalan warna, gumpalan SDM, gelembung
udara dan bahan asing lainnya. Kembalikan darah yang sudah kadaluarsa
atau yang tidak normal ke bank darah
- Dengan perawat lain, bandingkan catatan darah laboratorium dengan :
nama, nomor identitas klien, nomor pada label kantong darah, golongan
darah (A, B, AB atau O dan tipe Rh) pada label kantong darah
- Jika ada informasi yang tidak begitu cocok, beritahu perawat yang
bertanggung jawab dan bank darah. Jangan memberikan darah sampai
ketidakcocokan diperbaiki atau diklarifikasi.
LANJUTANNYA…………………….
- Tanda tangani format yang tepat dengan perawat lain sesuai dengan kebijakan
lembaga.
- Pastikan bahwa darah ditinggalkan pada suhu ruangan tidak lebih dari 30 menit
sebelum memulai transfusi. SDM akan rusak dan kehilangan keefektifannya setelah
ditinggalkan selama 2 jam pada suhu ruangan. SDM yang lisis melepaskan kalum ke
aliran darah yang menyebabkan hiperkalemia. Lembaga dapat menetapkan waktu yang
berbeda untuk mengembalikan darah ke bank darah jika kantong darah tersebut tidak
dipakai. Saat komponen darah menghangat maka risiko pertumbuhan bakteri juga
meningkat. Jika pemberian transfusi darah ditunda tanpa terduga maka kembalikan
darah ke bank darah. Jangan menyimpan darah didalam kulkas. Suhu kulkas tidak
secara tepat diatur dan darah dapat menjadi rusak.
22. Pastikan identitas klien.
- Tanyakan nama lengkap klien
- Periksa gelang tangan klien untuk melihat nama dan nomor identitasnya. Jangan
memberikan darah ke seorang klien yang tidak menggunakan gelang tangan
23. Susun perlengkapan transfusi set :
- Pastikan bahwa filter darah didalam bilik tetes tepat untuk darah lengkap atau
komponen darah yang akan ditransfusikan. Setelah cairan NaCl 0,9% diberikan
sebelum memulai transfusi darah untuk membersihkan kateter IV dari lauran atau obat
yang tidak sesuai. Tutup klem transfusi set.
24. Persiapan kantong darah :
- Balikkan kantong darah secara perlahan beberapa kali untuk mencampur sel-sel darah
dengan plasma. Membalikkan kantong darah dengan kasar dapat merusak sel-sel darah.
- Buka port kantong darah dengan menarik carikannya kebelakang.
- Tusukan transfusi set kedalam kantong darah
- Gantung kantong darah
- Buka klem transfusi set secara perlahan
25. Tetapkan transfusi darah :
- Darah akan mengalir kedalam bilik tetes yang sebelumnya telah berisi cairan NaCl
0,9%
- Ketuk-ketuk filter untuk mengeluarkan setiap residu udara didalam filter
- Atur kembali kecepatan aliran darah dengan klem transfusi set
26. Pantau klien secara ketat selama 5 sampai 10 menit pertama :
- Alirkan darah secara perlahan selama 15 menit pertama dengan tetesan 20 tetes per
menit
- Perhatikan adanya reaksi transfusi yang merugikan, seperti mengigil, mual, muntah,
takikardi. Mengidentifikasi reaksi tersebut dengan cepat guna meminimalisir akibat
dari reaksi transfusi.
- Ingatkan klien atau keluarga untuk memanggil perawat jika gejala yang tidak lazim
dirasakan saat transfusi.
- Jika reaksi ini terjadi maka laporkan pada perawat yang bertanggung jawab dan
lakukan tindakan keperawatan yang tepat.
27. Dokumentasikan data yang terkait :
- Catat waktu mulai pemberian darah, termasuk tanda-tanda vital, jenis darah, nomor
unit darah, nomor urut (mis, nomor 1 dan 3 unit darah yang diprogramkan), tempat
punksi vena, ukuran jarum, dan kecepatan aliran darah.
28. Pantau klien :
- Lima belas menit setelah memulai transfusi, periksa TTV klien. Jika tidak ada tanda-
tanda reaksi tetapkan kecepatan aliran yang dibutuhkan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai