Anda di halaman 1dari 1

NAMA : HULDA MARLIN TELAPARY

NPM : 12114201180152

1) Pengertian etika Kristen


Suatu cabang ilmu teologi yang membahas maslah tentang apa yang baik dari sudut pandang
kekristenan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika Kristen
adalah segalah sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik.
2) Dasar-dasar Etika Kristen
a. Etika Kristen berdasarkan kehendak Allah Etika Kristen merupakan satu bentuk sikap yang
diperintah oleh dari Allah, maka kewajiban etis merupakan sesuatu yang harus kita lakukan.
Kewajiban merupakan ketentuan atau perintah etis yang diberikan Allah sesuai dengan
karakter MORAL-NYA yang tidak dapat berubah. Maksudnya adalah Allah menghendaki
apa yang benar sesuai sifat-sifat moral-Nya sendiri..
b. Etika Kristen bersifat mutlak Karena karakter moral Allah tidak berubah (Mat 3:6 ; Yak
1:17), maka kewajiban-kewajiban moral yang berasal dari natur-Nya itu bersifat mutlak.
Maksudnya adalah kewajiban-kewajiban tersebut selalu mengikat semua orang dimana-
mana. Apapun juga yang ditemukan dalam moral Allah yang tidak berubah merupakan satu
kemutlakan moral. Termasuk di dalmnaya adalah kewajiban-kewajiban moral seperti :
kekudusan, keadilan, kasih, sifat yang sebenarnya dan belas kasihan.
c. Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah Etika Kristen berdasarkan perintah-perintah Allah,
wahyu yang bersifat umum (Rm 1:19-20; 2:12-25) dan khusus (Rm 2:18;3:2). Allah telah
menyatakan diri-Nya baik melalui alam (Maz 19:1-6) dan di dalam kitab suci (Maz 19:7-14).
Wahyu umum berisi perintah Allah bagi semua orang. Wahyu khusus untuk
mendeklarasikan kehendak-Nya untuk orang-orang percaya. Tetapi didalam kedua hal
tersebut, dasar dari tanggung jawab etis manusia adalah wahyu ilahi. Gagal untuk mengenali
Allah sebagai sumber kewajiban moral tidak membebaskan siapapun juga, bahkan seorang
ateis, dari kewajiban moralnya. Karena apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki
hukum taurat, oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dikehendaki oleh hukum
taurat, maka walaupun walaupun mereka tidak memiliki hukum taurat, mereka menjadi
hukum taurat bagi diri mereka sendiri. Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi
hukum Tuarat ada tertulis dalam hati mereka, ( Roma 2: 14-15).
d. Etika Kristen Bersifat Menentukan Karena kebenaran moral di tetapkan oleh Allah yang
bermoral maka harus dilaksanakan. Tidak ada hukum moral tanpa pembuat uandang-undang
moral. Dengan demikian etika Kristen berdasarkan naturnya adalah preskriptif, bukan
deskriptif. Etika berkaitan dengan apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang
sebenarnya sedang terjadi.
e. Etika Kristen itu Deontologis Sistem-sistem etis pada umumnya dapat dibagi menjadi dua
kategori. Deontologis ( berpusat pada kewajiban) dan Teologis (berpusat pada tujuan). Ada
dua etika Kristen yaitu : a. Etika Deontologis (berpusat pada kewajiban) Peraturan
menentukan hasil, peraturan adalah dasar tindakan, peraturan itu baik tanpa menghiraukan
hasil, hasil harus diperhitungkan berdasar peraturan. b. Etika Teologis Hasil menentukan
peraturan, hasil adalah dasar tindakan, peraturan itu baik karena hasil, hasil kadang bisa
melanggar peraturan.

Anda mungkin juga menyukai