Anda di halaman 1dari 12

ETIKA KRISTEN

MATERI 10
Kata Etika berasal dari bahasa Yunani Etos yang

berarti “tempat tinggal”, kebiasaan (Luk 22:39, Kis

25:16), Adat istiadat (Kis 16:20-21, I Kor 16:33),

sifat, karakter, cara berpikir, cara bertindak.

Etos juga mempunyai hubungan dimana kita tinggal dan

kita berada. Dalam bahasa Indonesia istilah etika

adalah untuk menjelaskan apakah kelakuan atau

tindakan seseorang itu baik atau  buruk dan norma

norma apa yang dipakai.


Etika dapat didefInisikan sebagai studi kritis dari
moralitas manusia. Moralitas bergantung pada
standar yang dimiliki seorang manusia yang
mempengaruhi hal baik dan buruk yang
dibuatnya,
dan gol nilai yang ideal dari prinsip-prinsip yang
dimiliki seseorang sebagai landasan dimana ia
mengklaim dan mengevaluasi sebagai kebenaran.
Studi etika juga berasumsi bahwa dalam
Melibatkan diri ditengah masyarakat, manusia
sebagai makhluk sosial yang memiliki
kebebasan moral dan bertanggung jawab atas
tindakannya dalam pengambilan keputusan.

Etika dan Etis hampir sama dengan Moral dan


Moralitas. - Etika menyangkut pemikiran
yang sistimatis tentang kelakuan manusia
serta motivasi dan keadaan batin yang
mendasarinya. - Moral menyangkut kebaikan
dan keburukan kelaku
Etika Kristen Berdasarkan Kehendak Allah

Etika Kristen merupakan satu bentuk sikap yang


diperintah oleh dari Allah, maka kewajiban etis
merupakan sesuatu yang harus kita lakukan.

Kewajiban merupakan ketentuan atau perintah


etis yang diberikan Allah sesuai dengan
karakter  Moral-Nya yang tidak dapat berubah.
Etika Kristen Bersifat Mutlak

Karena karakter moral Allah tidak berubah (Mat 3:6 ;


Yak 1:17), maka kewajiban-kewajiban moral yang
berasal dari natur-Nya itu bersifat mutlak.
Maksudnya adalah kewajiban-kewajiban tersebut
selalu mengikat semua orang dimana-mana.
Apapun juga yang ditemukan dalam moral Allah yang
tidak berubah merupakan satu kemutlakan moral.
Termasuk di dalmnaya adalah kewajiban-kewajiban
moral seperti : kekudusan, keadilan, kasih, sifat
yang
sebenarnya dan belas kasihan.
Etika Kristen berdasarkan Wahyu Allah

Etika Kristen berdasarkan perintah-perintah Allah,


wahyu yang bersifat umum (Rm 1:19-20; 2:12-25) dan
khusus (Rm  2:18;3:2).
Allah telah menyatakan diri-Nya baik melalui alam
(Maz 19:1-6) dan di dalam kitab suci (Maz 19:7-14).
Wahyu umum berisi perintah Allah bagi semua orang.
Wahyu khusus untuk mendeklarasikan kehendak-Nya
untuk orang-orang percaya. Tetapi didalam kedua hal
tersebut, dasar dari tanggung jawab etis manusia
adalah wahyu ilahi.
Etika Kristen Bersifat Menentukan
Karena kebenaran moral di tetapkan oleh Allah yang
bermoral maka harus dilaksanakan.Tidak ada hukum
moral tanpa pembuat uandang-undang moral. Dengan
demikian etika Kristen berdasarkan naturnya adalah
preskriptif, bukan deskriptif. Etika berkaitan dengan
apa yang seharusnya dilakukan, bukan apa yang
sebenarnya sedang terjadi. Orang-orang Kristen tidak
menemukan kewajiban-kewajiban etis mereka di
dalam standar orang-orang Kristen tetapi di dalam
standar bagi orang-orang Kristen di Alkitab.
Etika Kristen itu Deontologis

 Sistem-sistem etis pada umumnya dapat dibagi


menjadi dua kategori. Deontologis ( berpusat pada
kewajiban) dan Teologis (berpusat pada tujuan). Ada
dua etika Kristen yaitu :
 Etika Deontologis (berpusat pada kewajiban)

Peraturan menentukan hasil, peraturan adalah dasar


tindakan, peraturan itu baik tanpa menghiraukan
hasil, hasil harus diperhitungkan berdasar peraturan.
 Etika Teologis

Hasil menentukan peraturan, hasil adalah dasar


tindakan, peraturan itu baik karena hasil, hasil
kadang bisa melanggar peraturan.
ARTI KEPUTUSAN ETIS
Keputusan etis Kristen adalah keputusan
tentang apa yang benar dan apa yang salah
berdasarkan Iman Kristen yang bersumber pada
Alkitab yang adalah Firman Allah; dengan
memperhatikan hukum yang berlaku, budaya
setempat, lingkungan di mana keputusan itu di
ambil, situasi yang mempengaruhi kasus tersebut,
waktu pengambilan keputusan, dengan
menggunakan pertimbangan-pertimbangan yang
luas dan masuk akal.
Tiga Bentuk Keputusan Etis
Keputusan etis yang sangat berorientasi pada
tujuan (teleologis).

Keputusan etis yang sangat memperhatikan


hukum atau ketentuan-ketentuan normative
(deontologist).

Keputusan etis yang mengutamakan situasi


atau konteks yang ada (etika tanggung jawab).
Perbedaan dan persamaan antara Etika Sosial,
etika pada umumnya, dengan Etika Kristen.

Perbedaannya: Etika Sosial menonjolkan peran


manusia, yakni masyarakat dan hati nurani.
Etika Sosial bersifat humanistik dalam
Pengambilan keputusan tentang apa yang baik
yang harus dilakukan seseorang. Sedangkan
Etika Kristen yang ditekankan adalah kehendak
Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai