Anda di halaman 1dari 22

NEGARA

MATERI 12
Pengertian Negara adalah suatu daerah teritorial yang
rakyatnya diperintah oleh sejumlah pejabat dan yang
berhasil menuntut dari warga negaranya ketaatan pada
peraturan perundang-undangannya melalui penguasaan
monopolitis dari kekuasaan yang sah.
Tujuan Negara: Negara dapat dipandang sebagai
asosiasi yang hidup dan bekerjasama dalam
mengejar beberapa tujuan negara. Dapat dikatakan
bahwa tujuan terakhir setiap negara ialah
menciptakan kebahagiaan/kemakmuran bagi rakyatnya.
Tujuan Negara Indonesia terdapat di dalam
pembahasan Undang-undang Dasar 1945,

Tujuan Negara Indonesia adalah untuk membentuk


suatu pemerintahan negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan
kesejahteraan umum, mencerdasakan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
didasarkan pada kemerdekaan, perdamaan abadi dan
keadilan sosial.
Fungsi Negara dibidang kesejahteraan dan keadilan
(termasuk Hak Asasi Manusia sebagai warga negara)
terutama ditekankan pada aspek kolektifnya dan
sering mengorbankan aspek perorangannya. akan
tetapi terlepas dari ideologinya, fungsi negara yang
mutlak perlu

yaitu :
(1) Fungsi negara melaksanakan ketertiban unutk mencapai
tujuan bersama dan mencegah bentrokan-bentrokan dalam
masyarakat, maka negara harus melaksanakan penertiban dan
dapat dikatakan bahwa negara bertindak sebagai stabilisator.

(2) Fungsi negara mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran


rakyatnya. Pada masa ini, fungsi ini dianggap sangat penting
terutama bagi negara-negara yang baru berdiri. Pandangan ini
di Indonesia tercermin dalam usaha pemerintah untuk
membangun melalui suatu rentetan repelita.
3) Fungsi negara sebagai pertahanan, fungsi negara ini diperlukan

untuk menjaga kemungkinan serangan dari luar. Untuk itu, maka

negara dilengkapi dengan alat pertahanan.

4) Fungsi negara menegakkan keadilan, fungsi negara ini dilaksanakan

melalui badan-badan pengadilan.

Keseluruhan fungsi negara di atas diselenggarakan

oleh pemerintah untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan bersama.
Nilai-Nilai Pancasila|
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa
terdapat kandungan akan nilai-nilai. Pancasila sebagai
dasar negara dan ideologi nasional adalah nilai-nilai yang
bersifat tetap. Namun, pada penjabarannya, dilakukan
secara dinamis dan kreatif yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan masyarakat indonesia.
Diterima Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi
nasional (pandangan hidup bangsa) membawa dampak
bahwa nilai-nilai Pancasila dijadikan landasan pokok, dan
landasan fundamental bagi setiap penyelenggaraan
negara Indonesia.
Nilai-Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa
Nilai Ketuhanan 
Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti bahwa
adanya pengakuan dan keyakinan bangsa terhadap adanya
Tuhan sebagai pencipta alam semesta. Dari nilai tersebut,
menyatakan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa
religius bukan bangsa yang tidak memiliki agama atau
ateis. Dari  Pengakuan adanya Tuhan diwujudkan dalam
perbuatan untuk taat dalam setiap perintah Tuhan dan
menjauhi larangan-Nya sesuai dengan ajaran atau
tuntunan agama yang dianut. Nilai ketuhanan memiliki
arti bahwa adanya pengakuan akan kebebasan untuk
memeluk agama, menghormati kemerdekaan beragama,
tidak ada paksaan serta tidak diskriminatif antarumat
beragama.
Contoh Nilai Ketuhanan
Hidup rukun dan damai dalam setiap antraumat
beragama
Tidak memaksakan agama atau kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain 
Memberikan kebebasan dan juga kesempatan dalam
beribadah sesuai agamanya
Tidak membedakan agama atau kepercayaan dalam
bergaul
Sikap percaya dan takwa kepada Tuhan Yang Maha
2. Nilai Kemanusiaan 
Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti
bahwa kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai
moral dalam hidup bersama atas dasar tuntutan hati nurani
dengan memperlakukan sesuatu hal sebagaimana mestinya.
Manusia diberlakukan sesuai harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan yang sama derajatnya, hak, dan kewajiban
asasinya.
Contoh Nilai Kemanusiaan
Mengakui persamaan derajat antara sesama manusia 
Senang melakukan kegiatan yang sifatnya kemanusiaan
Memiliki sikap dan perilaku berani dalam membela kebenaran
dan keadilan
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
Menghormati orang lain 
Tidak bersikap diskriminatif terhadap orang
3. Nilai Persatuan 
Nilai Persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia. Persatuan Indonesia juga mengakui dan
menghargai dengan sepenuh hati terhadap keanekaragaman di Indonesia,
sehingga perbedaan bukanlah sebab dari perselisihan, tetapi itu akan
dapat menciptakan kebersamaan. Dari kesadaran ini tercipta dengan baik
jika sungguh-sungguh menghayati semboyan Bhineka Tunggal Ika. 

Contoh Nilai Persatuan 


Cinta tanah air dan bangsa
Memiliki sikap yang rela berkorban demi tanah air
Mendahulukan kepentingan bangsa dan negara
Persatuan dengan berdasar Bhineka Tunggal Ika 
Memelihara ketertiban dunia yang berdasar kepada kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial 
Nilai Kerakyatan 
Nila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan yang mengandung
makna bahwa suatu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat,
dan untuk rakyat dengan cara musyawarah untuk mufakat
melalui lembaga-lembaga perwakilan. Berdasarkan dari nilai
tersebut, diakui paham demokrasi yang mengutamakan
pengambilan keputusan melalui musyawarah mufakat.
Contoh Nilai Kerakyatan 
Ikut serta dalam pemilu
Menjalankan musyawarah mufakat
Mendahulukan kepentingan umum
Mengembangkan sikap hidup yang demokratis
Tidak memaksakan kehendak individu terhadap individu
lainnya
Nilai Keadilan 
Nilai keadilan sosial bagi  seluruh rakyat Indonesia mengandung
makna sebagai dasar sekaligus tujuan masyarakat indonesia yang
adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah. Berdasarkan
dari nilai tersebut, keadilan adalah nilai yang sangat mendasar yang
diharapkan dari seluruh bangsa Indonesia. Negara Indonesia yang
diharapkan adalah negara Indonesia yang berkeadilan.
Contoh Nilai Keadilan
Memiliki perilaku yang suka bekerja keras
Berperilaku adil terhadap sesama
Hidup sederhana
Mengembangkan budaya menabung
Memiliki sikap yang menghargai karya orang lain yang bermanfaat
bagi bangsa Indonesia 
Tidak memeras orang lain 
Selalu membantu orang lain 
Dasar Teologis Tanggung Jawab dan Partisipasi
Politik Umat Kristen
Untuk mempertegas kesadaran orang Kristen
mengenai tanggung jawab dan partisipasi
politiknya, kita akan memaparkan kajian singkat
beberapa teks Kitab Suci sebagai basis berfikir dan
bertindak. Beberapa ayat dalam Torah (kekristenan
lazim menyebutnya dengan Kitab Perjanjian Lama)
dan Injil (kekristenan lazim menyebutnya dengan
Kitab Perjanjian Baru) memberikan petunjuk
mengenai tanggung jawab dan peran orang Kristen
bagi masyarakat dan negaranya sbb:
Pertama, Yeremia 29:7, "Usahakanlah
kesejahteraan kota ke mana kamu Aku buang,

dan berdoalah untuk kota itu kepada YHWH, sebab


kesejahteraannya adalah kesejahteraanmu". Ada dua
perintah yang seharusnya dikerjakan orang Kristen
terhadap wilayah dimana dia tinggal yaitu: “wedirshu et
shelom ha’ir” (mengusahakan kesejahteraan kota) dan
hitpalelu (berdoa).
Kedua, Amos 5:6-15.
Ayat di atas menegaskan Firman Tuhan kepada para
nabi khususnya Amos untuk menyuarakan kecaman,
teguran, kritik terhadap kondisi sosial dan politik dalam
pemerintahan Israel pada zamannya. Inilah basis bagi
tanggung jawab politik umat Kristen khususnya para
pemimpin gereja menyuarakan kritik konstruktif dan
suara kenabian ketika penguasa mulai menyimpang dari
wewenangnya dan para pejabat publik mulai melakukan
kesewenang-wenangan. Ungkapan “hatsigu basha’ar
mishpat” (tegakkanlah keadilan di pintu gerbang)
merupakan panggilan gereja, umat Kristiani khususnya
para pemimpin gereja untuk menjalankan tanggung
jawab sosial dan politik yaitu mengecam ketidakberesan
sistem dan ketidakadilan sosial di sekeliling kita.
DR. J. Verkuyl (alm) menegaskan mengenai tanggung
jawab dan panggilan gereja sbb: 
“Di dunia ini gereja adalah nabi (Tuhan). Gereja telah
ditugaskan untuk memberitakan Hukum (Tuhan) dan
Injil kepada jemaat Kristus dan dunia. Jika hal ini
dilakukannya dengan setia dan sunguh-sunguh, maka
itu berarti bahwa kehidupan masyarakat dan tata
negara dihadapmukakan dengan perintah-perintah
Tuhan. Gereja Yesus Kristus tidak menerima panggilan
untuk melakukan pemberitaan politik. Tetapi jika
gereja sungguh-sungguh memberitakan Firman Tuhan
tanpa dikurangi sedikitpun, maka pemberitaannya itu
akan menyinggung juga kehidupan politik dan juga
menyinggung juga para pemerintah”.
Berbagai Kendala Yang Menghambat Tanggung Jawab dan Partispasi Politik Orang Kristen

Pertama, anggapan politik adalah duniawi dan


kotor. Kita memang tidak bisa sepenuhnya menyalahkan
anggapan-anggapan sumir dan labeling negatif terhadap
dunia politik tersebut jika melihat kenyataan di lapangan
bagaimana aktifitas politik kerap ditandai dengan
persaingan, intrik, saling menjatuhkan, menyudutkan
lawan politik.
Kedua, anggapan bahwa Agama Kristen lebih

menekankan hubungan personal dengan Tuhan


Dan tidak mengurusi persoalan politik. Dua ayat di atas
yang saya kutip dan analisis telah merobohkan asumsi dan
anggapan bias bahwa Kekristenan hanya membicarakan
persoalan religius. Kekristenan juga berbicara mengenai
kewajiban terhadap negara sebagaimana diamarkan Yesus
Sang Mesias
TUNDUK dan PATUH PADA PEMERINTAH
Roma 13:1-8
Pertama, bahwa kita harus takluk kepada penguasa sebab bagi
kita ia mewakili Allah. Bila menghadapi penguasa, kita tidak
sekadar berurusan dengan manusia yang sederajat, tetapi
secara tidak langsung berurusan dengan Tuhan sendiri.
Kedua, bahwa kuasa apa pun tidak mempunyai dasar selain
ketetapan Anah. Dasarnya bukanlah kepercayaan bahwa
orang atau golongan tertentu merupakan keturunan dewa.
Bukan juga kepercayaan pada kesaktian (kasakten)
seseorang yang dianggap telah menerima wahyu. Dasarnya
bukan juga kekerasan senjata atau kemauan rakyat semata-
mata.
Ketiga, kata-kata ini menunjukkan batas kuasa kaum
penguasa. Mereka harus melaksanakan kehendak Tuhan.
Tuhan ingin supaya semua orang selamat, dan pemerintah
seharusnya menjadi sarana dalam menjalankan rencana
keselamatan itu. Dia meninggikan orang yang dengan
rendah hati melaksanakan tugas yang diserahkan-
Nya.kepada mereka, dan Dia merendahkan mereka yang
berhati tinggi dan tidak mengakui kuasa-Nya atas diri
mereka.
Yesus Tunduk akan Pemerintah Lukas 20:20-26
Paulus patuh Kepada Pemerintah Roma 13:1-7
FENOMENA AHOK
Perspektif dan gebrakan Ahok dalam beberapa kebijakkan
politisnya cukup fenomenal. Perlu seratus Ahok lagi untuk
mewakili umat Kristiani berkontribusi bagi perbaikan
sosial politik di negeri ini. Kemunculan Ahok ke panggung
publik dapat dimaknai sbb: Pertama, sebagai angin segar
bertumbuhnya demokrasi yang memberikan ruang publik
bagi individu dengan agama dan ras sebagai pemimpin
publik. Kedua, kesempatan bagi orang Kristen untuk
melakukan perubahan sosial dengan mengejawantahkan
nilai-nilai Kristiani namun untuk tujuan kemaslahatan
umum. Ketiga, dorongan bagi orang-orang Kristen untuk
terlibat dalam tanggung jawab dan partisipasi politik yang
lebih luas.

Anda mungkin juga menyukai