Anggota kelompok Eyca Intan Sirait Wanty Windah Rahel Manurung Rosenta Juli Yanti Apa itu Norma dan Etika? Norma adalah kebiasaan umum atau aturan yang menjadi pedoman perilaku yang sudah ada dalam suatu kelompok masyarakat dan memiliki batasan wilayah tertentu. Norma agama adalah aturan atau kaidah, yang berfungsi sebagai petunjuk, pedoman hidup yang berasal dari Tuhan yang disampaikan melalui utusan-Nya yang berisi perintah, larangan dan anjuran-anjuran. Norma memiliki kekuatan untuk dapat dipatuhi, yang dikenal dengan sanksinya misalnya, a. Norma agama, dengan sanksinya dari Tuhan b. Norma kesusilaan, dengan sanksinya rasa malu dan menyesal terhadap diri sendiri c. Norma kesopanan, dengan sanksinya berupa mengucilkan dalam pergaulan masyarakat d. Norma hukum, dengan sanksinya berupa penjara atau kurungan atau denda yang dipaksakan oleh alat negara. Fungsi Norma • Untuk memastikan terciptanya kehidupan masyarakat yang lebih aman dan tertib. • Untuk mengatur perbuatan masyarakat agar sesuai dengan nilai yang ada dan berlaku. • Agar dapat mencegah adanya benturan kepentingan antar masyarakat. Etika adalah konsep tindakan atau perilaku manusia, tentang baik dan buruk. Ada tiga macam etika yaitu deskriptif, normatif, dan metaetika. Fungsi Etika • sebagai tempat mendapatkan orientasi kritis yang berhadapan dengan beragam kedaan moralitas yang membingungkan. • menunjukan adanya keterampilan intelektual. Keterampilan intelektual adalah sebuah keterampilan untuk berargumentasi dengan rasional dan kritis. Hubungan Norma dan Etika Etika merupakan bagian dari filsafat, yaitu filsafat moral. Etika merupakan refleksi kritis dan rasional mengenai nilai dan norma manusia yang menentukan dan terwujud dalam sikap dan perilaku hidup manusia. Karena etika dan moral saling mempengaruhi, maka keduanya tentu memiliki hubungan yang erat dengan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Norma sebagai bentuk perwujudan dari etika dan moral yang tumbuh dan berkembang di masyarakat. hukum merupakan suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan bermasyarakat yang memiliki etika, moral, dan norma-norma didalamnya Hukum berperan sebagai `penjaga` agar etika, moral, dan norma-norma dalam masyarakat dapat berjalan dengan baik. Apabila terjadi pelanggaran terhadap etika,moral, dan norma maka hukum akan berperan sebagai pemberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa sanksi sosial sebagai akibat dari pelanggaran norma-norma sosial masyarakat dan sanksi hukum apabila norma-norma yang dilanggar juga termasuk dalam wilayah peraturan hukum yang berlaku. norma-norma moral dapat menarik perhatian manusia kepada gejala ‘pembiasan emosional’. Jika berdasarkan penjelasan dasar di atas, maka kedudukan dan peran Yesus Kristus sebagai norma-norma hidup moral tersirat. Ada 4 ciri norma moral dalam Gereja Katolik: (1). Norma itu mesti dapat diterima akal sehat (reasonable). (2). Norma itu dinyatakan secara publik (promulgated). (3). Norma itu diumumkan oleh pihak yang memiliki otoritas moral (pemimpin Gereja) sehingga menjadi ajaran resmi. (4). Norma itu untuk kepentingan dan kebaikan umum bukan individual (for the common good). Contoh norma moral yaitu menaati Sepuluh Perintah Allah yang diringkas sebagai hukum kasih seperti yang telah diajarkan Kristus. Gereja merumuskan ajaran moral yang menjawab situasi dan tantangan jaman. Norma moral terus berkembang, tetapi jiwa dan semangatnya tetap sama yakni ajaran cinta kasih yang disampaikan oleh Yesus Kristus. Maka bagi kita, Yesus Kristus adalah sumber dari segala norma moral. Dalam teologi moral, untuk adanya hubungan antar manusia maka melalui metode pendekatan personal. Hubungan pribadi harus berawal dari dan berlabuh pada hubungan manusia dengan Allah dalam Yesus Kristus dan melalui Roh Kudus. Keberadaan Yesus sebagai norma hidup moral terkait erat dengan : ciri normatif Kitab Suci bagi moralitas Kristiani; hubungan dan tegangan antara imam dan moralitas. Etika sebagai umat Tuhan merupakan tanggapan kepada kasih karunia dan pekerjaan Allah yang telah menyelamatkan manusia dari dosa. Titik acuan etika sebagai umat Tuhan adalah kebenaran firman Allah yang dinyatakan dalam Alkitab, sesuatu yang mengarah pada firman Tuhan. Artinya sesuatu yang benar tidak akan bertentangan dengan firman Tuhan. Apabila dilihat dari sudut pandang Hukum Taurat dan Injil, maka etika dan norma sebagai umat Tuhan adalah segala sesuatu yang dikehendaki oleh Allah dan itulah yang baik. Apabila terjadi pelanggaran terhadap etika,moral, dan norma dalam beragama katolik maka hukum akan berperan sebagai pemberi sanksi. Sanksi tersebut dapat berupa sanksi sosial dan sanksi gereja sebagai akibat dari pelanggaran norma-norma sosial masyarakat dalam bergereja dan sanksi hukum apabila norma-norma yang dilanggar juga termasuk dalam wilayah peraturan hukum agama yang berlaku.