Anda di halaman 1dari 33

LEGISLASI PELAYANAN

KEBIDANAN

BY: ROSLINA S.ST., M.K.M


• 1. Definisi Legislasi

• Legislasi atau undang-undang adalah


hukum yang telah disahkan oleh badan legislatif atau
unsur pemerintahan yang lainnya. Sebelum disahkan,
undang-undang disebut sebagai rancangan Undang-
Undang. Undang-undang berfungsi untuk digunakan
sebagai otoritas, untuk mengatur, untuk menganjurkan,
untuk menyediakan (dana), untuk menghukum, untuk
memberikan, untuk mendeklarasikan, atau untuk
membatasi sesuatu.
LEGISLASI PELAYANAN KEBIDANAN

Legislasi adalah proses pembuatan undang-


undang atau penyempurnaan perangkat
hukum yang sudah ada melalui serangkaian
kegiatan :
1.Sertifikasi ( pengaturan kompetensi )
2.Registrasi ( pengaturan kewenangan )
3.Lisensi ( pengaturan penyelenggaraan
kewenangan ).
LATAR BELAKANG SISTEM
LEGISLASI PELAYANAN
KEBIDANAN
Mutu pelayanan kebidanan berorientasi
pada penerapan kode etik dan standar
pelayanan kebidanan, serta kepuasan
yang mengacu pada penerapan semua
persyaratan pelayanan kebidanan.
 Tujuan akhirnya adalah kepuasaan pasien
yang dilayani oleh bidan.
 Tiap profesi pelayanan kesehatan dalam
menjalankan tugasnya di suatu institusi
mempunyai batas jelas wewenangnya
LATAR BELAKANG SISTEM LEGISLASI
KEBIDANAN

1.UUD 1945
2.UU No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
3.Bidan erat hubungannya dengan penyiapan
sumber daya manusia
4.Keadaan masyarakat Indonesia di masa
depan atau visi yang ingin dicapai melalui
pembangunan kesehatan dirumuskan
sebagai: “Indonesia Sehat 2025
• ”. Dalam Indonesia Sehat 2025, lingkungan strategis
pembangunan kesehatan yang diharapkan adalah
lingkungan yang kondusif bagi terwujudnya keadaan
sehat jasmani, rohani maupun sosial, yaitu
lingkungan yang bebas dari kerawanan sosial budaya
dan polusi, tersedianya air minum dan sarana sanitasi
lingkungan yang memadai, perumahan dan
pemukiman yang sehat, perencanaan kawasan yang
berwawasan kesehatan, serta terwujudnya kehidupan
masyarakat yang memiliki solidaritas sosial dengan
memelihara nilai-nilai budaya bangsa.
OTONOMI BIDAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN

• Secara etimologi , Otonomi berasal


dari bahasa Yunani autos yang artinya
sendiri, dan nomosyang berarti
hukuman atau aturan, jadi pengertian
otonomi adalah pengundangan sendiri
(Danuredjo, 1979).
• a. Menurut Koesoemahatmadja (1979: 9),
• Otonomi adalah Perundangan Sendiri, lebih
lanjut mengemukakan bahwa menurut
perkembangan sejarahnya di Indonesia, otonomi
selain memiliki pengertian sebagai perundangan
sendiri, juga mengandung pengertian
"pemerintahan" (bestuur)
• b. Menurut Wayong (1979: 16),
• Menjabarkan pengertian otonomi
sebagai kebebasan untuk memelihara
dan memajukan kepentingan khusus
daerah, dengan keuangan sendiri,
menentukan hukuman sendiri, dan
pemerintahan sendiri.
• c. Menurut Syarif Saleh (1963)
• Menjelaskan bahwa otonomi ialah
hak mengatur dan mmerintah
sendiri, hak mana diperoleh dari
pemerintah pusat.
• d. Menurut Ateng Syafruddin (1985: 23)
• Adalah kebebasan dan kemandirian, tetapi
bukan kemerdekaan. Kebebasan yang terbatas
atau kemandirian itu adalah wujud pemberian
kesempatan yang harus dipertanggungjawabkan.
TUJUAN OTONOMI DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
BENTUK-BENTUK OTONOMI
DALAM PELAYANAN
KEBIDANAN
PERSYARATAN DALAM
OTONOMI KEBIDANAN
• 1. ADMINISTRASI
• 2. DAPAT DI OBSERVASI
• 3. REALISTIC
• 4 MUDAH D LAKUKAN DAN DI BUTUHKAN
LEGISLASI
Ketetapan hukum yang mengantur hak dan
kewajiban seseorang yang berhubungan
erat dengan tindakan dan pengabdiannya.
(IBI)
Rencana yang sedang dijalankan oleh IBI
sekarang adalah dengan mengadakan uji
kompetensi terhadap para bidan, minimal
sekarang para bidan yang membuka praktek
atau memberikan pelayanan kebidanan
TUJUAN LEGISLASI

Tujuan legislasi adalah memberikan


perlindungan kepada masyarakat terhadap
pelayanan yang telah diberikan. Bentuk
perlindungan tersebut adalah meliputi :
1. Mempertahankan kualitas pelayanan
2. Memberi kewenangan
3. Menjamin perlindungan hukum
4. Meningkatkan profisionalisme

SIB adalah bukti Legislasi yang dikeluarkan


oleh DEPKES yang menyatakan bahwa bidan
berhak menjalankan pekerjaan kebidanan .
SERTIFIKASI
Sertifikasi yaitu suatu proses
penilaian dokumen yang berisi
pernyataan ttg kemampuan
(kompetensi), pengetahuan,
keterampilan, dan perilaku yg
merupakan tanda kelulusan setelah
yg bersangkutan menyelesaikan
suatu pendidikan formal atau non
formal
SERTIFIKASI
Sertifikasi pendidikan formal
(ijazah), didapat dr ujian
nasional sedangkan sertifikasi
pendidikan non formal
diberikan sesuai dg standar
nasional atau standar
pendidikan berkelanjutan bg
bidan
REGISTRASI

Registrasi adalah sebuah proses dimana


seorang tenaga profesi harus
mendaftarkan dirinya pada suatu badan
tertentu secara periodik (Dinkes
Propinsi) guna mendapatkan
kewenangan dan hak utk melakukan
tindakan profesionalnya setelah
memenuhi syarat-syarat tertentu yang
ditetapkan oleh badan tesebut.
REGISTRASI
Registrasi (KEPMENKES RI NO.
900/MENKES/SK/VII/2002) adalah
proses pendaftaran, pendokumentasian
dan pengakuan thd bidan, setelah
dinyatakan memenuhi minimal
kompetensi inti atau standar penampilan
minimal yang ditetapkan, sehingga
secara fisik dan mental mampu
melaksanakan praktik profesinya.
REGISTRASI
Dg telah teregistrasinya seorang bidan,
mk bidan tsb mendapatkan haknya utk
mengajukn izin praktik (lisensi) stlh
memenuhi beberapa syarat yg tlh
dtentukan
Registrasi menekankan pd pncapaian
kompetensi inti o/ setiap bidan yg hrs
dpertahankn
TUJUAN REGISTRASI
1. Meningkatkan kemampuan tenaga
profesi dalam mengadopsi
kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berkembang pesat.
2. Meningkatkan mekanisme yang
obyektif dan komprehensif dalam
penyelesaian kasus mal praktik.
3. Mendata jumlah dan kategori
melakukan praktik
APLIKASI REGISTRASI
bidan yang baru lulus mengajukan
permohonan dan mengirimkan
kelengkapan registrasi kepada kepala
Dinas Kesehatan Propinsi dimana
institusi pendidikan berada guna
memperoleh SIB ( surat ijin bidan )
selambat-lambatnya satu bulan setelah
menerima Ijazah bidan.
SYARAT REGISTRASI
Kepmenkes No.
900/Menkes/SK/VII/2002 :

1. Fotokopi ijazah bidan


2. Fotokopi Transkrip nilai akademik
3. Surat keterangan sehat dari dokter
4. Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak
2 (dua) lembar.
REGISTRASI
 SIB berlaku selama 5 tahun dan dapat
diperbaharui,
 Dasar utk penerbitan lisensi praktik
kebidanan atau SIPB ( surat ijin praktik
bidan )
 SIB tidak berlaku lagi karena: dicabut
atas dasas ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, habis masa
berlakunya dan tidak mendaftar
ulang, dan atas permintaan sendiri.
LISENSI
Lisensi Praktik Kebidanan adalah proses
administrasi yang dilakukan oleh
pemerintah atau yang berwenang
berupa surat ijin praktik yang diberikan
kepada tenaga profesi yang teregistrasi
untuk pelayanan mandiri.
Lisensi adalah pemberian IJIN PRAKTEK
sblm diprkenankan melakukan
pekerjaan yang telah ditetapkan.
(pengusulanny o/ pddkn plg lmbt 1 bln
stlh lulus
TUJUAN LISENSI
1. Memberikan kejelasan batas
wewenang
2. Menetapkan sarana dan
prasarana
3. Meyakinkan klien
APLIKASI LISENSI
 Berupa SIPB (Surat Ijan Praktik Bidan).
 SIPB adalah bukti tertulis yang

diberikan oleh Depkes RI kepada


tenaga bidan yang menjalankan
praktik setelah memenuhi persyaratan
yang ditetapkan.
 SIPB diperoleh dengan cara

mengajukan permohonan kepada


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
atau Kota setempat
LISENSI
SIPB berlaku sepanjang SIB
belum habis masa berlakunya
dan dapat diperbaharui kembali.
SYARAT LISENSI
1.Fotokopi SIB yang masih berlaku
2.Fotokopi ijazah bidan
3.Surat keterangan sehat
4.Rekomendasi dari organisasi profesi
5.Pas foto ukuran 4 x 6 cm sebanyak 2
(dua) lembar
WEWENANG BIDAN DALAM
MENJALANKAN PRAKTEK
PROFESI
• Sesuai keputusan Menteri Kesehatan RI No.90/
Menkes/SK/V11/2002.
• Bidan Dalam menjalankan praktik profesinya berwenang
untuk memberikan pelayanan
PELAYANAN APA SAJA YANG DI BERIKAN BIDAN????
……………………………………
• TUGAS KALIAN COBA PERBEDAAN ANTARA
LISENSI, REGISTRASI DAN REGISTRASI
• BERIKAN CONTOH MASING2!!!!!
HATUR NUHUN
SADAYANA

Anda mungkin juga menyukai