23 Maret 2021
IDENTITAS PASIEN
Nama : An. Y
Usia : 12 tahun
BB : 62,3 kg
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Kejang
•Thoraks
o Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris
o Palpasi : vocal fremitus simestris, pergerakan dinding dada simteris,
o Perkusi : sonor-sonor
o Auskultasi : bunyi nafas dasar vesikuler, bunyi ronki -/-, bunyi wheezing -/-
•Jantung
• Inspeksi : Ictus cordis terlihat
•Ekstremitas
•Superior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik
•Inferior : akral hangat, edema -/-, CRT<2detik
Pemeriksaan Fisik Neurologis
• Refleks Fisiologis • Refleks Patologis
– KPR (+) – Babinski (-)
– APR (+) – Chadock (-)
– Biseps (+) – Gordon (-)
– Triceps (+) – Schaeffer (-)
• Rangsang Meningeal – Gonda (-)
– Kaku Kuduk (-) – Rosolimo (-)
– Brudzinski I (-)
– Mendel-bechterew (-)
– Brudzinski II (-)
– Brudzinski III (-)
– Brudzinski IV (-)
Hasil Lab
Diagnosis Kerja
• Kejang Demam Simpleks
Penatalaksanaan
•IVFD RL 500cc 20 tpm
•Paracetamol Drip (500mg IV)
•Omeprazole (1x20 mg IV)
•Ondancentron (2x4 mg IV)
•Ranitidin (2x20 mg)
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
National Kejang demam adalah suatu kejadian pada bayi atau anak, yang biasanya terjadi pada usia
3 bulan sampai dengan 5 tahun, berhubungan dengan demam, namun tanpa bukti adanya
Institute of infeksi intrakranial atau penyebab tertentu dari kejang.
Health (NIH) Mengeksklusi kejang dengan demam pada anak yang pernah mengalami kejang tanpa
demam.
International Kejang demam adalah bangkitan kejang yang berhubungan dengan demam, tanpa adanya
infeksi susunan saraf pusat atau ketidakseimbangan elektrolit akut, pada anak berusia lebih
League dari 1 bulan, yang tidak pernah mengalami kejang tanpa demam sebelumnya.
Against
Epilepsy
(ILAE) Unit
Konsensus Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh
Kerja Koordinasi (suhu di atas 38°C) yang tidak disebabkan oleh suatu proses intrakranial.
Neurologi Ikatan
Mengeksklusi anak yang pernah mengalami kejang tanpa demam dan kejang yang
Dokter Anak disertai demam pada bayi berumur kurang dari 1 bulan.
Indonesia
KLASIFIKASI
● Etiologi kejang demam sampai saat ini belum diketahui, akan tetapi umur anak, tinggi
dan cepatnya suhu meningkat mempengaruhi terjadinya kejang.
● Faktor hereditas juga mempunyai peran yaitu 8-22% anak yang mengalami kejang
demam mempunyai orang tua dengan riwayat kejang demam pada masa kecilnya.
● Penyakit yang paling sering menimbulkan kejang demam adalah infeksi saluran
pernafasan atas akut terutama tonsillitis dan faringitis, otitis media akut,infeksi saluran
kemih, dan infeksi saluran cerna.
PATOFISIOLOGI
Paling sering penyebabnya adalah
Demam adalah meningkatnya suhu
infeksi, dalam hal ini adalah infeksi
tubuh diatas nilai normal dalam rentang
saluran nafas disusul dengan infeksi
waktu tertentu.
saluran cerna pada anak-anak.
Pada keadaan demam, kenaikan suhu Pada kenaikan suhu tubuh tertentu dapat
terjadi perubahan keseimbangan dari
1oC akan mengakibatkan kenaikan membran sel neuron dan dalam waktu
metabolism basal 10%-15% dan yang singkat terjadi difusi dari ion K+
maupun ion Na+ melalui membran
kebutuhan oksigen akan meningkat tersebut, dengan akibat akan terjadi
lepas muatan listrik.
20%.
● Hal yang menyertai kejang seperti muntah, kelemahan anggota gerak, kemunduran,
dan lainnya juga perlu ditanyakan. Penting juga ditanyakan suhu sebelum/saat
kejang.
● Keluhan lain yang menyertai demam, seperti batuk, pilek, sesak nafas, mual,
muntah, diare, manifestasi perdarahan dan lainnya perlu ditanyakan. Hal ini
bertujuan mengidentifikasi sumber infeksi.
ANAMNESIS
● Riwayat kehamilan dan persalinan, perlu ditanyakan riwayat kehamilan ibu, apakah
pernah mengalami sakit selama kehamilan, apakah ibu merokok selama kehamilan.
● Riwayat tumbuh kembang, perlu ditanyakan pola tumbuh kembang anak apakah
sesuai dengan usianya. Pada riwayat vaksinasi, ditanyakan apakah anak baru saja
menerima vaksinasi.
PEMERIKSAAN FISIK
1. Rangsang meningeal : kaku kuduk, Bruzinski I dan II, Kernigue, dan laseque.
khas
Konsensus Tatalaksana Kejang Demam
IDAI 2016
DIAGNOSIS BANDING
● Yang dimaksud dengan obat antikonvulsan intermiten adalah obat antikonvulsan yang diberikan
○ Bila kejang terjadi pada suhu tubuh kurang dari 39 derajat Celsius
○ Apabila pada episode kejang demam sebelumnya, suhu tubuh meningkat dengan cepat.
ANTIKONVULSAN Konsensus Tatalaksana Kejang Demam
IDAI 2016
mg/kg/kali (5 mg untuk berat badan <12 kg dan 10 mg untuk berat badan >12 kg),
pada orangtua bahwa dosis tersebut cukup tinggi dan dapat menyebabkan ataksia,
yang tidak diinginkan, maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka pendek
● Indikasi pengobatan rumat:
○ Kejang fokal
○ Terdapat kelainan neurologis yang nyata sebelum atau sesudah kejang, misalnya palsi serebral, hidrosefalus,
hemiparesis.
ANTIKONVULSAN Konsensus Tatalaksana Kejang Demam
IDAI 2016
belajar pada 40-50% kasus. Obat pilihan saat ini adalah asam valproat, Pada sebagian
kecil kasus, terutama yang berumur kurang dari 2 tahun, asam valproat dapat
penanganan kejang. ○ Bila tidak sadar, posisikan anak telentang dengan kepala
● Memberi informasi mengenai miring.
risiko berulang.
○ Bersihkan muntahan atau lendir di mulut atau hidung.
● Pemberian obat untuk mencegah
rekurensi efektif, tetapi harus ○ Walaupun lidah mungkin tergigit, jangan memasukkan
sesuatu ke dalam mulut.
diingat risiko efek samping obat.
○ Ukur suhu, observasi, catat lama dan bentuk kejang.
○ Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko berulangnya kejang demam adalah:
■ Interval waktu yang singkat antara awitan demam dengan terjadinya kejang.
○ Bila seluruh faktor tersebut di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam adalah 80%, sedangkan bila
tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan berulangnya kejang demam hanya 10-15%. Kemungkinan
berulangnya kejang demam paling besar pada tahun pertama.
● Kematian
○ Kematian langsung karena kejang demam tidak pernah dilaporkan. Angka kematian pada kelompok anak yang
mengalami kejang demam sederhana dengan perkembangan normal dilaporkan sama dengan populasi umum.
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
○ Kejang demam sederhana yang berulang 4 episode atau lebih dalam satu tahun.
● Masing-masing faktor risiko meningkatkan kemungkinan kejadian epilepsi sampai 4-6%,
kombinasi dari faktor risiko tersebut akan meningkatkan kemungkinan epilepsi menjadi
10-49%. Kemungkinan menjadi epilepsi tidak dapat dicegah dengan pemberian obat
rumatan pada kejang demam.
THANK YOU