Anda di halaman 1dari 12

Konsep Asuhan Keperawatan

Dengan Asma Bronchial

DISUSUN OLEH KELOMPOK :


NAMA NIM

1. FEBRI SUSANTI 6160807170

2.SILVIA PRICILYA 616080717035

3. YONDA DESTIA 616080717042

DOSEN PEMBIMBING : NS. MASITOH TAMPUBOLON S.KEP


1. Definisi Asma

Asma adalah suatu keadaan dimana

saluran nafas mengalami penyempitan karena

hiperaktivitas terhadap rangsangan tertentu

yang menyebabkan peradangan, penyempitan

ini bersifat berulang namun reversible, dan

diantar episode penyempitan bronkus tersebut

terdapat keadaan ventilasi yang lebih normal

(Sylvia A.price).
2. Etiologi Asma

a) Pemajanan terhadap alergen : e) Aktivitas fisik yang berlebihan


debu rumah,bulu halus f) Lingkungan kerja
binatang, serbuk sari bunga g) Obat- obatan
b)Pemajanan terhadap iritan: asap h) Emosi
rokok, minyak wangi
c) Infeksi saluran nafas terutama
disebabkan oleh virus
d) Perubahan cuaca yang
ekstream
3. Manifestasi klinis Asma

sesak nafas,
batuk
mengi( whezzing ),
Gejala kalsik
dari Asma

nyeri di dada Tacikarida


4. Klasifikasi asma

1. Asma episiodik yang jarang

Biasanya terdapat pada anak usia 3-6 tahun, serangan umumnya


dicetuskan oleh infeksi virus pada saluran nafas.

2. Asma episiodik sedang

Golongan ini serangan pertama timbul pada usia sebulan sampai


3 tahun,serangan berhubungan dengan infeksi saluran nafas akut
Next..

3. Asma kronik/persisten
Serangan pertama terjadi pada usia 6 bulan (25%),
sebelum usia 3 tahun (75%), pada 2tahun pertama (50%)
biasanya serangan episiodik pada usia 5-6 tahun akan lebih
jelas terjadi obstruksi jalan nafas yang persisten dan hampir
selalu terdapat wheezing setiap hari .
5. Pemeriksaan penunjang

1. Spirometer : Dilakukan sebelum 4. RO dada yaitu


dan sesudah bronkodilator hirup patologis paru/
(nebulizer/inhaler), positif jika komplikasi asma
peningkatan VEP/KVP >20%.
5. AGD : terjadi pada asma berat
pada fase awal terjadi hipoksemia
dan hipokapnia (PCO2 turun)
2. Sputum : oesinofil meningkat kemudian fase lanjut normokapnia
dan hiperkapnia (PCO2 naik).
6. Foto dada AP dan lateral.
Hiperinflasi paru, diameter
anteroposterior membesar pada
3. Uji kulit foto lateral, dapat terlihat
bercak konsolidasi yang
tersebar
6. Penatalakasanaan Asma

1) Edukasi

2) Menilai dan monitor berat asma secara berkala

3) Identifikasi dan mengendalikan faktor pencetus

4) Merencanakan dan memberikan pengobatan

jangka panjang
7. Komplikasi

- Pneumotorax

- Pneumomediastinum dan emfisema sub kutis


- Atelektasis

- Aspirasi
- Kegagalan jantung/ gangguan irama jantung

- Sumbatan saluran nafas yang meluas atau gagal nafas


- Asidosis
8. Masalah yang lazim Muncul

- Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d mucus dalam jumlah


berlebihan, peningkatan produksi mukus,eksudat dalam alveoli dan
bronkospasme
- Ketidakefektifan pola nafas b.d keletihan otot pernafasan dan
deformitas dinding dada
- Gangguan pertukaran gas b.d retensi karbondiaoksida
- Penurunan curah jantung b.d perubahan kontakbilitas dan volume
sekuncup jantung
- Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan
kebutuhan oksigen (hipoksia) kelemahan.
- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d laju
metabolik, dispnea saat makan, kelemahan otot pengunyah.
9. Discharge Planning

Kenali alergen yang akan muncul yang dapat menimbulkan asma

Pelajari cara penanganan pertama pada asma dan cara

menggunakan obat-obatan asma (inhalasi)


Hindari faktor pemicu : kebersihan lantai rumah, debu-debu,

karpet, bulu binatang dsb.


Keluarga perlu memahami tentang pengobatan, nama obat, dosis,

efek samping, waktu pemberian.

Anda mungkin juga menyukai