Anda di halaman 1dari 5

USAHA-USAHA INDONESIA

UNTUK MENDAPATKAN
KEDAULATAN SECARA DAMAI
DAN MILITER

NAMA : MAHARANI ASTUTI


KELAS : XI MIPA 3
NO : 21
Untuk mendapatkan kedaulatannya kembali, Indonesia melakukan
perundingan-perundingan yaitu sebagai berikut :

1. Perjanjian Linggarjati
Perjanjian Linggarjati merupakan
perundingan antara Indonesia dengan Belanda
untuk membahas soal status kemerdekaan
Indonesia, hasil perundingan tersebut Belanda
secara de facto mengakui eksistensi Negara
Republik Indonesia namun hanya tiga wilayah
kekuasaan yakni Sumatera, Madura, dan Jawa

2. Perjanjian Renville
Perjanjian Renville merupakan perjanjian
Indonesia dan Belanda akibat sengketa kedaulatan
Indonesia. Hasil dari perjanjian Renville membuat
wilayah Indonesia semakin sedikit dan Belanda
semakin mengasai wilayah penghasil pangan dan
SDA. Disaat yang sama Indonesia mengalami
blokade ekonomi dari Belanda.
3. Perjanjian Roem-Royen
Perjanjian Roem-Royen merupakan
perjanjian yang dibuat Indonesia dan
Belanda untuk menyelesaikan konflik di
awal kemerdekaan dengan hasil, Indonesia
akan menghadiri KMB, angkatan
bersenjata Indonesia dan Belanda akan
menghentikan semua peperangan

4. Konferensi Meja Bundar (KMB)


Konferensi Meja Bundar menghasilkan
bahwa Belanda mengakui kedaulatan
Republik Indonesia Serikat pada bulan
Desember 1949. Pembahasan Irian
Barat ditunda satu tahun setelah
pengakuan kedaulatan, pembentukan
Uni Indonesia-Belanda dan penarikan
tentara Belanda.
Usaha-usaha Indonesia untuk mendapatkan kedaulatan secara militer :

1. Agresi Militer Belanda I


Agresi militer Belanda 1 diawali oleh perselisihan
Indonesia dan Belanda akibat perbedaan penafsiran
terhadap ketentuan hasil Perundingan Linggarjati.
Pihak Belanda cenderung menempatkan Indonesia
sebagai negara persemakmuran oleh Belanda
sebagai negara Induk. Sebaliknya, pihak Indonesia
tetap teguh mempertahankan kedaulatannya, lepas
dari Belanda.

Tujuan-tujuan agresi militer Belanda 1 :


-Tujuan politik :
Mengepung ibukota Republik Indonesia dan menghapus
kedaulatan Republik Indonesia
-Tujuan Ekonomi
Merebut pusat-pusat hasil makanan dan penghasil ekspor
-Tujuan Militer
Menghancurkan Tentara Nasional Indonesia (TNI)
2. Agresi Militer Belanda II
Agresi Militer Belanda 2 dimulai ketika pihak Belanda yang tetap
bersikukuh menguasai Indonesia mencari dalih untuk dapat melanggar
perjanjian yang telah disepakati. Bahkan pihak Belanda menuduh jika
pihak Indonesia tidak menjalankan isi perundinganRenville. Oleh karena
itu pihak TNI dan pemerintah Indonesia sudah memperhitungkan bahwa
sewaktu-waktu Belanda akan melakukan aksi militernva untuk
menghancurkan republik dengan kekuatan senjata. Untuk menghadapi
kekuatan Belanda itu, didirikan Markas Besar Komando Djawa (NIBKD)
vang dipimpin oleh Kolonel Abdul Haris Nasution dan Markas Resar
Ko.mando Sumatra (MBKS) yang dipimpin oleh Kolonel Hidayat. 

Persiapan untuk menyelenggarakan pemerintahan rniliter juga dilakukan.


Dalam pemerintahan militer, kecamatan merupakan basis utama
pertahanan dengan kekuatan utama tenaga rakyat yang ada di desa-desa.
Pasukan TNI dan pejabat-pejabat pemerintah mempunyai tugas-tugas
sebagai koordinator perlawanan di desa-desa. Tempat untuk mengungsikan
kepala negara dan tokoh-tokoh pemerintah telah disiapkan. Pada
hakikatnya Republik Indonesia telah siap menghadapi Agresi Militer
Belanda Seperti yang telah diduga Belanda benar-benar melakukan
serangannya. 

Anda mungkin juga menyukai