Anda di halaman 1dari 7

UKM ESSENSIAL

IDENTIFIKASI PROGRAM KESLING


MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH PERBAIKAN
Capaian TPM memenuhi syarat 80 % masih ada •Sarana Prasarana pengelolaan makanan tidak •Melakukan inspeksi sanitasi TPM
kesenjangan 20 % memenuhi syarat •Melakukan Penyuluhan tentang hygiene sanitasi
•Letak nya dengan sumber pencemar Makanan
•Tidak memiliki sertifikat hygine sanitasi •Melakukan Pembinaan TPM di sekolah (kantin dan
•Tenaga kerja tidak berseragam dan tidak diperiksa Jajan Sekolah)
•Lingkungan fisik tidak memenuhi syarat •Bekerja sama dengan pihak sekolah dalam
•Pengeloaan jajanan tidak memenuhi syarat memantau makanan sehat dengan mangaktifkan
•Depot air minum, tingkat kesadarannya kurang kader sekolah (dokcil)
untuk memeriksakan kualitas airnya •Untuk restauran dan rumah makan bekerjasama
dengan kelurahan setempat dalam hal pembinaan
dan dinas terkait seperti perindokop

Capaian Sanitasi Rumah Sehat ( memenuhi syarat ) •Jamban Tidak memenuhi syarat •Penyuluhan ditingkatan terturatama penyuluhan di
89 % masih ada kesenjangan 11 % •Pencahayaan tidak memenuhi syarat Posyandu –posyandu serta membentuk kader kesling
•Tidak memiliki tempat sampah •Kerjasama lintas program < TB Paru, Promkes, Bidan
•Tidak memiliki jendela desa , dalam upaya peningkatan cakupan rumah
•PHBS berkurang sehat
•Melakukan konseling melalui klinik sanitasi dan
kusades sanitasi desa dengan pembiayaan BOK
UKM ESSENSIAL
LANJUTAN
MASALAH IDENTIFIKASI MASALAH PERBAIKAN
Capaian sekolah sehat 76% , masih ada •Lingkungan /atau halaman kurang •Melakukan Inspeksi Sekolah
kesenjangan 24% dimanfaatkan •Melakukan pertemuan evaluasi kegiatan kesling
dengan lintas sektoral
•Gedung kondisi ada yang rusak •Menggerakan sekolah percontohan dengan
•Tempat sampah terbuka dan belum kerjasama sdengan pihak sekolah
dipisahkan •Mengeerakan dan mengaktifkan peran UKS dengan
•Tidak diperiksakan kualitas airnya Kder kadernya dokcil
•Toilet jumlahnya kurang laki-laki 1 : 40 •Ters menjalin komunikasi dengan pihak sekolah ,
Lintas sektoral lainnya dan lintas program yang ada
perempuan 1 : 25 dipuskesmas
•Kurangnya penghijauan
•Tidak memiliki pengelolaan limbah cair
•TPS Tidak ada (ada dibuang dilahan kosong)
•Tidak memiliki kantin
•Tidak memiliki wastafel
•Ruang uks belum ada
UKM ESSENSIAL
LANJUTAN

Capaian Kelurahan ODF belum tercapai, •Jamban yang ada tidak memenuhi syarat •Melakukan pendataan oleh kader tiap tahun
sedangkan akses jamban sehat kelurahan dikarenakan septiktangnya dibuang •Melakukan koordinasi dengan kelurahan dalam
meningkatkan akses Jamban sehat melalui
kagungan 96, 95 %, kelurahan Kota Baru, kesungai penggunaan dana kelurahan dengan membuat
78,64 % •Tidak ada sangsi atau penerapan gerakan 5000 jamban .
peraturan didalam pencemaran lingkungan •Meningkatkan peran masyarakat dalam kegiatan
•Tidak ada pembangunan fisik jamban pemberdayaan Wusan (wirausaha Sanitasi)
komunal dengan dana kelurahan yang ada •Tiap tahun mendorong pembangunan jamban
komunal di masing –masing RW dengan melalui
•Invosi jamkred ( jamban Kredit sempat usulan musrembangkel demi tercapainya desa /kel
berhenti dikarenakan kredit macet) ODF
•Mendorong diterapnya peraturan K3 di tingkat
kelurahan dengan bekerjasama DPLH dalam
mewujudkan lingkungan bersih dan sehat
UKM ESSENSIAL

IDENTIFIKASI MASALAH PROGRAM P2B2


CAPAIAN IDENTIFIKASI MASALAH PERBAIKAN

Angka Bebas masih rendah dari target 95 % dengan •Masih banyak ditemukan jentik lingkungan rumah •Penyuluhan ditingkakan terturatama di Posyandu
angka rata-rata 84% •Kesadaran PSN rendah dengan 3 M nya tentang PSN , 3 M plusnya
•Kunjungan rumah dalam rangka memberikan
penegetahuan tentang bahaya DBD

Angka Kasus meningkat dari tahun2018 4 kasus •Kesadaran PSN masih rendah •Melakukan penyuluhan di posyandu posyandu
sekaran 26 kasus tentang bahaya DBD
•Melakukan pemetaan dan membuat peta kasus DBD
daerah endemis DBD

Belum optimal gerakan 1 rumah 1 jumantik •Belum otimalnya sosialisasi yang ada •Mengaktifkan Pokja DBD ditingkat kelurahan
•Masyarakat masih beramsusi fogging dalam •Melakukan optimalisasi dan sosialisasi dalam Group
penanganan DBD G!R!J gerakan satu rumah satu jumantik dalam group
WA yang terdiri dari 20 sd 25 KK
• mendorong untuk setiap kasus yang ada tidak
dilakukan fogging tapi melakukan PSN di masing –
masing lingkunan RT RW
UKM ESSENSIAL

IDENTIFIKASI SURVELANS
CAPAIAN IDENTIFIKASI MASALAH PERBAIKAN

Temuan Kasus PD3 I belum tercapai terutama kasus •Tidak adanya pelaporan baik dari kelurahan dan •Penyuluhan tingkat Posyandu tentang Penyakit PD3I
AFP kasus Fasyankes •Pembentukan jejaring
•Lemahnya identifakasi terhadap penyakit PD3I •Kunjungan rumah untuk identifikasi penyakit
•Kerjasama lintas sektoral dan program terhadap
temuan kasus PD3 I
PERMASALAHAN PROGRAM KESJAOR
URAIAN INDENTIFIKASI PEMECAHAN
PELAYANAN TENAGA KESEHATAN PENAMBAHAN TENAGA
PENGOBATAN DIPOS MASIH KURANG MEDIS TERUTAMA
UKK MASIH TERBATAS UNTUK KEGIATAN
HANYA TENSI DAN PELAYANAN KESEHATAN
PENGOBATAN BIASA, DI LUAR GEDUNG
BELUM PADA
PEMERIKSAAN LAB
PEMERIKSAAN TENAGA KESEHATAN ADANYA PELATIHAN
KEBUGARAN KESEHATAN BELUM TERLATIH DAN KEBUGARAN UNTUK
BELUM DILAKUKAN TERJADWALKAN DOKTER PUSKESMAS
DIPUSKESMAS
SENAM KESEHATAN •TENAGA KESEHATAN AKAN
JASMANI SERTA SENAM , BELUM TERLATIH DAN DIKOORDINASIKAN DAN
SETIAP 2 JAM SEKALI TERJADWALKAN TERJADWALKAN SERTA
DALAM PELAYANAN •TIDAK ADA ANGGARAN DIANGGARKAN
BAGI KARYAWAN BELUM ATAU KORING UNTUK
DILAKUKAN SENAM

Anda mungkin juga menyukai