PREVIA
Nama Kelompok :
1. Ekzi Lozara ( 19250014 )
2. Talitha Ulfah ( 19250037 )
3. Chery angelia ( 19250005 )
PEMBAHASAN
B. Penyebab
1. Berusia 35th atau lebih
2. Merokok saat hamil
3. Memiliki bentuk rahim yang tidak normal
4. Bukan kehamilan pertama
5. Posisi janin tidak normal misalnya sungsang atau lintang
C. Patofisiologi Plasenta Previa
Letak plasenta biasanya umumnya di depan atau di belakang dinding
uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis
karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga
lebihbanyak tempat untuk berimplantasi.
A. Pengkajian
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri bertambah saat
bayi dalam kandungan bergerak aktif, nyeri seperti tertekan, skala nyeri
3 dari 0-10, nyeri terasa hilang timbul.
B. Pemeriksaan fisik
1. Kulit, rambut, dan kuku
a. Kulit : kulit lembab tidak kering.
b. Kuku dan rambut : kuku pendek dan bersih, rambut hitam.
4. Thoraks
a. Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : suara sonor.
d. Auskultasi : terdengar suara vesikuler, tidak ada suara tambahan.
5. Payudara
Payudara simetris. Areola terlihat hiperpigmentasi. Puting menonjol.
6. Jantung
a. Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi : iktus cordis teraba.
c. Perkusi : suara redup.
d. Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 reguler.
7. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membuncit, tidak terdapat striae gravidarum terlihat
linea alba.
Palpasi : Teraba gerakan janin aktif. Janin tunggal, memanjang,
presentasi kepala 5/5 bagian, TFU 22cm, teraba HIS 1x selama 15 detik dalam 10
menit dengan kekuatan sedang
Auskultasi : Terdengar bising usus 6 kali/menit, terdengar DJJ 153
x/menit
8. Ekstremitas
Ekstremitas lengkap, tidak terlihat oedem maupun lesi. Akral teraba
hangat. CRT <2 detik.
9. Genetalia
Terpasang kateter sejak tanggal 15 November 2014. Pasien menggunakan
pembalut, terlihat darah berwarna merah segar di pembalut.
C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Mual berhubungan dengan kehamilan
3. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder
4. Risiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan ketidakadekuatan
perfusi plasenta
D. Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis :
Kaji ulang lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan skala nyeri.
Monitor tanda-tanda vital (TD, N, RR)
Atur posisi senyaman mungkin
Ajarkan teknik manajemen nyeri nonfarmakologi : nafas dalam