Anda di halaman 1dari 11

PLASENTA

PREVIA
Nama Kelompok :
1. Ekzi Lozara ( 19250014 )
2. Talitha Ulfah ( 19250037 )
3. Chery angelia ( 19250005 )
PEMBAHASAN

A. Definisi Plasenta Previa


Plasenta previa adalah komplikasi kehamilan di mana plasenta
terletak dibagian bawah rahim, sebagian atau seluruhnya menutupi
leher rahim. Hal ini menyebabkan perdarahan vagina tanpa rasa sakit
dan beberapa mengarah ke perdarahan.

B. Penyebab
1. Berusia 35th atau lebih
2. Merokok saat hamil
3. Memiliki bentuk rahim yang tidak normal
4. Bukan kehamilan pertama
5. Posisi janin tidak normal misalnya sungsang atau lintang
C. Patofisiologi Plasenta Previa
Letak plasenta biasanya umumnya di depan atau di belakang dinding
uterus, agak ke atas ke arah fundus uteri. Hal ini adalah fisiologis
karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas, sehingga
lebihbanyak tempat untuk berimplantasi.

D. Manifestasi Klinis Plasenta Previa


1) Tiba-tiba, tanpa rasa sakit pendarahan vagina yang berkisar dari
ringan sampai berat. Darah sering berwarna merah terang. Pendarahan
dapat terjadi pada awal minggu ke-20 kehamilan tetapi yang paling
umum selama trimester ketiga.
2) Gejala persalinan prematur. Satu dari 5 wanita dengan tanda-tanda
plasenta previa juga memiliki kontraksi rahim.
E. Penatalaksanaan Plasenta Previa
Penatalaksanaan plasenta previa dibagi dua, yaitu ekspektatif
(konservatif) dan aktif :
- Konservatif : Dilakukan bila perdarahan sedikit, keadaan ibu dan
janin baik, berat janin < 2500 gram atau usia gestasi < 36 minggu.
Bila terjadi perdarahan banyak atau gawat janin, dilakukan tindakan
aktif. Pemberian tokolitik hanya pada kasus terpilih.

- Aktif : Dilakukan bila TBJ ³ 2500 gram atau usia gestasi ³ 36


minggu. Bila terjadi perdarahan banyak lakukan resusitasi cairan, atasi
anemia (transfusi), dan PDMO.
ASUHAN KEPERATAWAN

A. Pengkajian
1. Keluhan utama
Pasien mengeluh nyeri pada perut bagian bawah, nyeri bertambah saat
bayi dalam kandungan bergerak aktif, nyeri seperti tertekan, skala nyeri
3 dari 0-10, nyeri terasa hilang timbul.

2. Riwayat kesehatan sekarang


Selain nyeri, pasien mengeluh mual, demam hingga menggigil, sempat
muntah 1x pada tanggal 16 November 2014 dan perdarahan pada jalan
lahir, berwarna merah segar.
3. Riwayat kehamilan
Primigravida G1P0A0
HPMT : 30 Maret 2014
HPL : 7 Januari 2015
Usia Kehamilan : 32 minggu

B. Pemeriksaan fisik
1. Kulit, rambut, dan kuku
a. Kulit : kulit lembab tidak kering.
b. Kuku dan rambut : kuku pendek dan bersih, rambut hitam.

2. Kepala dan leher


a. Wajah : tidak oedem, tidak pucat, pasien terlihat meringis
kesakitan, pasien terlihat melindungi area nyeri
b. Mata : sklera putih, konjungtiva tidak anemis, terdapat
lingkaran hitam di sekitar mata, terlihat sayu.
c. Telinga : simetris, tidak ada cairan yang keluar dari telinga.
d. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak
ada peningkatan JVP.

3. Mulut, dan hidung


a. Mulut : Membran mukosa lembab, bibir tidak kering.
b. Hidung : Tidak ada lesi, tidak ada cairan keluar dari hidung.

4. Thoraks
a. Inspeksi : simetris kanan dan kiri, tidak ada lesi
b. Palpasi : tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.
c. Perkusi : suara sonor.
d. Auskultasi : terdengar suara vesikuler, tidak ada suara tambahan.
5. Payudara
Payudara simetris. Areola terlihat hiperpigmentasi. Puting menonjol.

6. Jantung
a. Inspeksi : iktus cordis tidak terlihat.
b. Palpasi : iktus cordis teraba.
c. Perkusi : suara redup.
d. Auskultasi : suara jantung S1 dan S2 reguler.

7. Abdomen
Inspeksi : Perut tampak membuncit, tidak terdapat striae gravidarum terlihat
linea alba.
Palpasi : Teraba gerakan janin aktif. Janin tunggal, memanjang,
presentasi kepala 5/5 bagian, TFU 22cm, teraba HIS 1x selama 15 detik dalam 10
menit dengan kekuatan sedang
Auskultasi : Terdengar bising usus 6 kali/menit, terdengar DJJ 153
x/menit
8. Ekstremitas
Ekstremitas lengkap, tidak terlihat oedem maupun lesi. Akral teraba
hangat. CRT <2 detik.

9. Genetalia
Terpasang kateter sejak tanggal 15 November 2014. Pasien menggunakan
pembalut, terlihat darah berwarna merah segar di pembalut.

C. Diagnosa keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis
2. Mual berhubungan dengan kehamilan
3. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder
4. Risiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan ketidakadekuatan
perfusi plasenta
D. Intervensi keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis :
 Kaji ulang lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi dan skala nyeri.
 Monitor tanda-tanda vital (TD, N, RR)
 Atur posisi senyaman mungkin
 Ajarkan teknik manajemen nyeri nonfarmakologi : nafas dalam

2. Mual berhubungan dengan kehamilan :


Kaji penyebab mual pasien
Observasi mual dan muntah
Ciptakan suasana yang nyaman dan bersih
Beri makanan dalam porsi kecil tapi sering
3. Risiko penyebaran infeksi berhubungan dengan ketidakadekuatan
pertahanan sekunder :
 Observasi suhu aksila dan tanda gejala infeksi
 Lakukan vulva hygiene
 Cuci tangan sebelum dan sesudah kontak, batasi pengunjung
 Anjurkan pasien banyak minum : 2 liter per hari

4. Risiko tinggi cedera (janin) berhubungan dengan ketidakadekuatan


perfusi plasenta :
Monitor perdarahan pervaginam
Kaji jumlah darah yang hilang. Pantau tanda dan gejala syok
hipovolemi
Monitor bunyi jantung janin
Istirahatkan pasien, anjurkan bedrest

Anda mungkin juga menyukai