Anda di halaman 1dari 62

Laporan Residensi

INSTALASI RAWAT JALAN RS BHAYANGKARA BRIMOB

Oleh: Selvi Annisa


NIM: 176080046

PEMBIMBING UNIVERSITAS: BPK. NUR CAHYO, SE, MARS


PEMBIMBING LAPANGAN: DR. NANDO, SP.AN, MARS
Latar Belakang

Era globalisasi rumah sakit berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan


maksimal yang berorientasi kepuasan pelanggan, yaitu dalam hal ini pasien
rumah sakit.
Mutu pelayanan yang semakin baik merupakan aspek yang sangat penting
dalam mencapai kepuasan pelanggan.
Tujuan Residensi

Tujuan Umum
memahami dan menganalisa alur proses dalam kegiatan operasional rumah
sakit secara langsung melalui pengamatan ( observasi ), wawancara terbatas dan
penelaahan dokumen yang dilakukan dengan pendekatan sistem dalam rangka
memecahkan masalah yang ditemukan selama residensi di rumah sakit sesuai
bidang observasi yang ditekuni, yaitu bidang unit rawat jalan.
Tujuan Residensi
Tujuan Khusus
Memahami proses pengelolaan rumah sakit sebagai suatu kesatuan unit bisnis pelayanan kesehatan secara
menyeluruh
Memahami alur proses pasien masuk ke rumah sakit hingga pasien keluar dari rumah sakit tempat residensi
Memahami proses manajemen operasional di unit pelayanan atau instalasi pelayanan yang menjadi fokus
residensi
Mampu menggali dan mengindentifikasi unsur-unsur atau factor-faktor apa saja yang mempengaruhi tidak
optimalnya fungsi atau pelayanan yang diresidensi
Mampu memberi masukan kepada pihak rumah sakit tempat residensi berupa evaluasi, saran,usulan dan
sejenisnya, sesuai dengan permasalahan yang ditemukan
Mampu menyusun laporan hasil residensi secara jelasdan gambling sesuai dengan ketentuan dan kaidah-
kaidah pelaporan.
Mampu mempresentasikan hasil residensi di hadapan manajemen dan pejabat rumah sakit yang terkait
Manfaat Residensi

Bagi Rumah Sakit


Mencarikan solusi dalam menyelesaikan masalah-masalah yang ada.
Ajang evaluasi dan kontrol kegiatan operasional yang ada,disamping
analisis dari pelaksanaan sistem yang telah ditentukan.
Pengalaman kerjasama dan bertukar pendapat dengan anggota dari luar
rumah sakit secara bebas dan mempunyai dasar pengetahuan untuk itu.
Menciptakan kerjasama atau kemitraan dengan Prodi MARS URINDO
Bagi Mahasiswa Pasca Sarjana MARS URINDO
Mendapat kesempatan dan memperoleh pengalaman secara langsung serta keterampilan dan
pemantapan ilmu di bidang manajemen dan administrasi rumah sakit,serta mendapat gambaran
atau bahan untuk penyusunan tesis.
Mendapatkan pengalaman dalam berkomunikasi dengan para praktisi di rumah sakit dalam
rangka menerapkan hasil perkuliahan pada proses administrasi rumah sakit secara nyata.
Mengasah kemampuan melakukan pengkajian terhadap suatu masalah organisasi melalui
pendekatan diagnosis organisasi, pendekatan system, dan pendekatan pemecahan masalah
Ruang Lingkup Residensi
di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob, Kelapa Dua- Depok,
di Unit Rawat Jalan
Metode yang dipergunakan adalah dengan melakukan pengamatan langsung
( observasi ), kajian yang mendalam terhadap sistem Manajemen Rawat
Jalan,wawancara dan Focus Group Discussion (FGD) dengan petugas diunit kerja
Rawat Jalan.
Pengertian Rumah Sakit
Berdasarkan undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit
Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Fungsi Rumah Sakit

Menurut undang-undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, fungsi rumah sakit adalah :
a.   Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan standar
pelayanan rumah sakit.
b.    Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis.
c.    Penyelenggaaan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatn.
d.   Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahan
bidang kesehatan
Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum menyelenggarakan
kegiatan :
a. Pelayanan medis
b. Pelayanan dan asuhan keperawatan
c. Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
d. Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
e. Pendidikan, penelitian dan pengembangan
f. Administrasi umum dan keuangan
Jenis Rumah Sakit

Berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


340/MENKES/PER/III/2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit. Berdasarkan fasilitas dan
kemampuan pelayanan, Rumah Sakit Umum diklasifikasikan menjadi :
a. Rumah Sakit Umum Kelas A;
b. Rumah Sakit Umum Kelas B;
c. Rumah Sakit Umum Kelas C;
d. Rumah Sakit Umum Kelas D.
Rumah Sakit Umum Kelas A harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 5 (lima) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik,
12 (dua belas) Pelayanan Medik Spesialis Lain dan 13 (tiga belas) Pelayanan Medik Sub Spesialis.
Rumah Sakit Umum Kelas B harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar, 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang Medik,
8 (delapan) Pelayanan Medik Spesialis Lainnya dan 2 (dua) Pelayanan Medik Subspesialis Dasar.
Rumah Sakit Umum Kelas C harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 4 (empat) Pelayanan Medik Spesialis Dasar dan 4 (empat) Pelayanan Spesialis Penunjang
Medik.
Rumah Sakit Umum Kelas D harus mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik paling
sedikit 2 (dua) Pelayanan Medik Spesialis Dasar.
Tujuan Rumah Sakit
Berdasarkan UU No.44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit, penyelenggaraan Rumah Sakit
bertujuan:
a. mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan;
b. memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan rumah sakit
dan sumber daya manusia di rumah sakit;
c. meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit; dan
d. memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia rumah sakit,
dan Rumah Sakit.
Pelayanan Rawat Jalan
Suatu pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu harus memenuhi persyaratan pokok sebagai
barikut :
Tersedia dan berkesinambungan
Dapat diterima dan wajar
Mudah dijangkau
Bermutu
Proses Output
Input Pelayanan Pelayanan
Pasien Kesehatan Kesehatan
bermutu

Manajemen
SDM

-Man
-Material
-Money
-Methode
Berdasarkan keputusan Menteri kesehatan Nomor :
129/Menkes/SK/ II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Rumah Sakit, untuk standar minimal rawat jalan adalah :
Dokter yang melayani pada poliklinik spesialis harus 100 % dokter spesialis.
Rumah sakit setidaknya harus menyediakan pelayanan klinik anak, klinik penyakit dalam, klinik
kebidanan, dan klinik bedah.
Jam buka pelayanan adalah pukul 08.00 – 13.00 setiap hari kerja, kecuali hari jumat pukul
08.00 - 11.00.
Waktu tunggu untuk rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
Kepuasan pelanggan lebih dari 90 %.
Desain dan Ukuran Poliklinik.
Persyaratan lokasi : Lokasi harus mudah diakses, suasana penerimaan dengan yang diterima arus
nyaman dan tidak menimbulkan kesan menakutkan. Letaknya berdekatan dengan jalan utama,
penunjang medis, apotik, laboratorium serta lokasi mudah dijangkau dari bagian administrasi maupun
rekam medis.Ukuran poliklinik 4m (p) x 3m (l) x 3m (t).
Kebutuhan pelayanan poliklinik antara lain :
◦ Poli umum.
◦ Empat poliklinik spesialis dasar yaitu penyakit dalam, anak, bedah, dan kebidanan.
◦ Poliklinik pelengkap sesuai kebutuhan antara lain mata, THT, gigi dan mulut, syaraf, jiwa dan rehabilitasi medis.

Pelayanan non medik antara lain :


◦ Loket pendaftaran dan pembayaran.
◦ Ruang tunggu.

Lapangan parkir mobil / motor.


Menjaga Mutu Pelayanan Rawat
Jalan
Kepuasan pelanggan merupakan salah satu rahasia keberhasilan suatu bisnis dalam pelayanan
jasa khususnya pelayanan jasa rumah sakit. Pendekatan berdasarkan kepentingan pelanggan
(customer oriented) sebaiknya dilakukan secara lebih sistematis dan efektif.
Tujuan Instalasi Rawat Jalan
Tujuan   pelayanan   Rawat   Jalan   diantaranya   adalah   untuk   memberikan konsultasi  
kepada   pasien   yang   memerlukan   pendapat   dari   seorang   dokter spesialis,   dengan  
tindakan   pengobatan   atau   tidak.   Selain   itu   juga   untuk menyediakan pelayanan tindak
lanjut bagi pasien rawat inap yang sudah diijinkan pulang tetapi masih harus dikontrol kondisi
kesehatannya.
GAMBARAN UMUM UNIT RAWAT JALAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA BRIMOB
Karumkit
Dewan Pengawas
Waka Rumkit (Kompol/PNS Unsur Pimpinan
IV C/D)

SUBBAGWASINTER SUBBAGRENMIN SUBBAG BINFUNG


N Kompol /PNS IV AKP/PNS III C/D
C/D) AKP/PNS III C/D

UR WasBin UrWasOpsYan UrTU UrRen UrMin UrKeu Ur Sim & RM Ur Diklit


IP/PNS III IP/PNS III A/B IP/PNS III A/B IP/PNS III A, B IP/PNS III A,B IP/PNS III A,B IP/PNS III A/B IP/PNS III A/B
A/B

SUBBID SUBBID JANGMEDUM


YANMEDDOKPOL Kompol/PNS IV.C.D
Kompol/PNS IV, C,D

URYANWAT UrYanMed UrYaDokPol UrJangMed UrJangUm


Kompol/PNS IV IP/PNS III A/B IP/PNS III A/B IP/PNS III A/B IP/PNS III A/B
C,D
Pelayanan Poliklinik Rawat Jalan.
A. Poliklinik Spesialis : Poli THT
Poli Penyakit Dalam
Poli Kulit & Kelamin
Poli Bedah Umum
Poli Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
Poli Kesehatan Anak
Poli Kebidanan Dan Kandungan
Poli Gigi dan Mulut

Poli Orthopedi
Poli Paru B. Pelayanan Penunjang Medis :
Poli Kejiwaan Laboratorium 24 jam
Poli Syaraf Radiologi 24 jam
Poli Mata
Apotik / farmasi 24 jam
Poli Paru
Pelayanan Non Medik
Area Parkiran
Ruang Admission Rawat Jalan ( Pendaftaran )
Ruang Tunggu Pasien
Ruang Kasir
Nurse Stasion
Jadwal Praktek Poliklinik Rawat Jalan Bhayangkara Brimob
Dokter Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1.Penyakit Dalam            
dr.Mursida,Sp.PD 16.00   16.00   16.00  
dr.Mitha,Sp.PD 08.00       08.00 08.00
dr.Devy,Sp.PD 14.00 14.00
2.Bedah Umum            
dr.Yogi,Sp.B 09.00 09.00 09.00 09.00    
dr.Desy,Sp.B 16.00 08.00 08.00
3. Kebidanan            
dr.Syafril,Sp.OG 09.00   09.00      
dr.Olivia W,Sp.OG 16.00   16.00 16.00    
dr.Taufik Ismail,   09.00 09.00 09.00  
SP.OG 08.00
dr.Alexy,Sp.OG
5.Anak            
dr.Faraby,Sp.A,M.K 16.00 09.00 16.00 09.00    
es 08.00 08.00 08.00
dr.Deasy G,Sp.A
Jadwal Praktek Poliklinik Rawat Jalan Bhayangkara Brimob
5.Orthopedi            
dr.Adimas,Sp.OT   09.00     09.00  
6. Paru            
dr.Desdiani,SP.P 13.00   13.00   13.00  
dr.Haris,Sp.P   17.00   14.00
7.Kejiwaan            
dr.Laely,SP.KJ 10.00 10.00 10.00  
dr.Carla,Sp.KJ 16.00 16.00
8.Syaraf            
dr.Learny,SP.S 13.00 09.00   09.00    
dr.Tjahyani,SP.S 15.00  
9.Mata            
dr.Dian,SP.M 13.00 13.00   13.00
10.THT            
 
dr.Surya,SP.THT- 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00
Perjanjian
KL
11.Kulit Kelamin            
Dr.Yuanita,Sp.KK 08.00   08.00   08.00  
 
12.Kedokteran            
Fisik dan        
Rehabilitasi 07.30 14.00 14.00
Dr.Aulia,Sp.KFR
 
13.Gigi dan Mulut            
drg.Rieke,R,Sp.PERI 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00
O 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00
drg.Anggi Anggarini,          
Sp.KG 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00
drg.Mira          
Andriani,Sp.PROS 09.00-14.00     09.00- 09.00-14.00
drg.Margareth.D 09.00-14.00 09.00-14.00 09.00- 14.00  
drg.Rani Gainawati 09.00-14.00 14.00   09.00-14.00
drg.Septiana Nia.S 17.00-20.00   09.00- 17.00-20.00
drg.Novianto Agung 14.00
C, Sp.BM 15.00-
  17.00
N Jenis Jumlah Status Pendidikan Pelatihan Tah Keterangan
o Tenaga karyawan un
1 Dokter 28 Orang Karyawan Dokter - - -
  Spesialis Tetap 2, Spesialis
Kontrak 26
orang
3. Perawat 8 Karyawan DIII    
BTCLS
dan Bidan perawat, Tetap 6 Keperawatan
 
5 bidan orang,Kontrak
2 Orang
Berdasarkan data SDM yang ada pada tabel 2 terlihat bahwa, SDM yang ada di unit rawat jalan
dari segi latar belakang pendidikan sudah cukup memadai serta sudah memiliki sertifikasi
pelatihan dan seminar sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan, hanya untuk segi jumlah
SDM khususnya tenaga perawatnya masih kurang bila dibandingkan dengan jumlah poliklinik
spesialis yang ada di RS. Dari hasil wawancara dengan Kepala Poliklinik Ibu Syarifah bahwa
untuk dokter praktek poliklinik spesialis ada beberapa dokter praktek tidak sesuai jadwal,
bahkan ada yang datang telat sampai lewat dari 1 jam.
Dalam pelaksanaan pelayanan, unit rawat rawat jalan memiliki standar pelayanan medik yang
berisikan tentang standar Pelayanan medik untuk kasus kasus penyakit dalam, orthopedi ,bedah
umum, anak, mata, paru,neurologi,obstetri ginekologi,kulit.
Alur Proses Pelayanan Di Unit Rawat Jalan RS
Bhayangkara BRIMOB
Pasien Datang

Tempat Pendaftaran
Pasien

Poliklinik

Penunjang Medis

Kasir Rawat Jalan

Farmasi / Apotik

Pasien Selesai
Pendaftaran
 Pendaftaran pasien baru dan lama bisa dilakukan secara online maupun datang langsung.
Pendaftaran pasien online dengan cara download aplikasi RS Bhayangkara Brimob di
Playstore. Via online dibatasi hanya sampai 20 pasien.Pada aplikasi pasien dapat memilih dokter
dan memlih waktu berkunjung sendiri. Setelah itu pasien melakukan daftar ulang ke loket 1
pendaftaran untuk mendapatkan nomor urut ke poli yang dituju. Antrian Pasien umum dan BPJS
disamakan sesuai urutan waktu kedatangan.
Pendaftaran pasien secara langsung. Menggunakan mesin anjungan mandiri. Pasien bisa
memilih dokter dan memilih waktu kunjungan. Setelah itu pasien melakukan daftar ulang di
loket 1 dan 2 untuk mendapatkan nomor urut ke poli yang dituju. Antrian Pasien umum dan
BPJS disamakan sesuai urutan waktu kedatangan.
Unit Rawat Jalan
Ruang tunggu di poli rawat jalam dilengkapi dengan kursi, ac, televisi dan dilengkapi dengan
musholla
 Pasien menunggu panggilan antrian sesuai dengan nomor urut. Untuk pasien umum, setelah
selesai melakukan konsultasi dan pemeriksaan di poliklinik, pasien akan diarahkan untuk
menyelesaikan administrasi di kasir sebelum pasien mengambil obat di farmasi atau melakukan
pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi)
10 BESAR PENYAKIT UNIT RAWAT JALAN RS
BHAYANGKARA BRIMOB TAHUN 2018
 
NO JENIS TOTAL
 
               
YANKES - 10 JENIS PENYAKIT DENGAN JUMLAH PASIEN TERBANYAK DI
2b RS BHAY  
1        
  1. Hipertensi esensial (primer)
  3902
  2. Penyakit hipertensi lainnya
  3325
  3. Infeksi saluran napas bagian atas akut lainnya
  3266
  4. Diabetes melitus YTT
  2754
  5. Dispepsia
  2709
  6. Gastritis dan duodenitis
  1864
  7. Artrosis
  1731
  8. Penyakit jantung iskemik lainnya
  1692
  9. Diare & gastroenteritis oleh penyebab
  1631
  10. Gangguan diskus servikal & intervertebral lainnya
  1548
Berdasarkan data tabel 3 mengenai kunjungan poliklinik pasien rawat jalan dibulan Januari s/d
Desember 2018 bahwa kunjungan pasien terbanyak ada pada poliklinik Penyakit dalam
sebanyak 3902 pengunjun. Untuk kunjungan poliklinik rawat jalan yang lain seperti poliklinik
spesialis anak,THT,mata,bedah umum, jiwa dan kulit kelamin relatif masih sedikit ,hal ini dapat
kemungkinan disebabkan karena:
Kurang tahunya masyarakat terhadap pelayanan rawat jalan yang lain
Disekitar wilayah rumah sakit telah banyak fasilitas pelayanan kesehatan yang telah
bekerjasama dengan BPJS.
Identifikasi Masalah
◦ Pengamatan ( observasi ),mengumpulkan data melalui pengamatan langsung selama berjalannya
residensi dengan cara melihat dan ikut serta selama kegiatan yang berlangsung di unit rawat jalan.
◦ Wawancara dengan kepala unit rawat jalan,kepala ruang dan staf pelaksana rawat jalan mengenai
pelaksanaan pelayanan rawat jalan.
◦ Data sekunder berupa data indikator pelayanan rawat jalan di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob yang
dikumpulkan dan dievaluasi setiap bulan dan dijadikan laporan kepada direktur pelaksana di Instalasi
rawat jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob
◦ Konsultasi dilakukan dengan pembimbing lapangan dan pembimbing akademik. Kegiatan ini dilakukan
untuk menganalisa dan mengetahui penyebab dari masalah sampai dirumuskannya suatu masalah.
◦ Studi kepustakaan, dalam mengumpulkan data mahasiswa mempelajari data-data yang dibutuhkan dari
buku buku panduan, kemudian dibandingkan dengan keadaan lapangan.
Daftar Masalah
Ada beberapa dokter praktek spesialis  paruh waktu datang telat saat jam praktek lebih dari 1
jam. Masalah ini didapatkan dari hasil wawancara dengan Kepala Unit Rawat Jalan dan dari
kuesioner yang diisi oleh pasien yang sedang menunggu poli. Berdasarkan Keputusan Menteri
kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/ II / 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah
Sakit, untuk waktu tunggu rawat jalan tidak lebih dari 60 menit.
Jumlah perawat masih kurang. Dari hasil wawancara yang dilakukan kepada perawat rawat
jalan, setiap sebelum mulai poli harus ada 2 orang perawat yang stand by di nurse station untuk
menerima rekam medis dan melakukan pemeriksaan TTV semua pasien yang akan berobat ke
semua poli, setelah itu perawat tersebut harus kembali ke poli rawat jalan masing-masing untuk
memback up pasien yang ada di dalam poli tersebut. Perawat merasa keteteran.
Banyak antrian pendaftaran rawat jalan yang menumpuk. Dari hasil wawancara kepada petugas
pendaftaran dan hasil observasi didapatkan sering terdapat penumpukan pasien pada antrian
pendaftaran poli siang yang dimulai pukul 10.00 WIB
Menentukan Prioritas Masalah Yang
Ditemukan:
USG
Keterangan :
Urgency berkaitan dengan mendesaknya waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Semakin
mendesak suatu masalah untuk diselesaikan maka semakin tinggi urgensi masalah tersebut.
Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah tersebut terhadap organisasi. Dampak ini terutama yang
menimbulkan kerugian bagi organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa manusia, sumber
daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut.
Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah. Semakin cepat berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi
tingkat pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan
tersebut.
Skor Skala 1-5
Semakin tinggi tingkat urgensi,serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing masing
unsur tersebut.
Urgency Permasalahan
Urgency = Paling Harus Ditangani
No Permasalahan Nilai Skor U
1 Ada beberapa dokter spesialis datang  
telat saat jam praktek lebih dari 1 5
jam.

2  
Jumlah perawat masih kurang
4

3 1
Banyak antrian pendaftaran rawat
jalan yang menumpuk
Seriousness = Paling Tinggi Dampaknya Terhadap Kinerja Organisasi
No Permasalahan Nilai Skor S
1 Ada beberapa dokter spesialis datang telat saat 5
jam praktek lebih dari 1 jam.

2 4
Jumlah perawat masih kurang

3 1
Banyak antrian pendaftaran rawat jalan yang
menumpuk
Growth = Paling Tinggi Tingkat Pertumbuhan Masalahnya
No Permasalahan Nilai Skor G
1 Ada beberapa dokter spesialis datang telat saat 5
jam praktek lebih dari 1 jam.

2 4
Jumlah perawat masih kurang

3 1
Banyak antrian pendaftaran rawat jalan yang
menumpuk
No Permasalahan U S G Total Skor Urutan Prioritas

1 Ada beberapa dokter 5 5 5 15 1


spesialis datang telat saat
jam praktek lebih dari 1
jam.

2 4 4 4 12 2
Jumlah perawat masih
kurang
3 1 1 1 3 3
Banyak antrian pendaftaran
rawat jalan yang menumpuk
Dari hasil pembobotan terhadap masing masing masalah pada tabel.5 dan tabel.6 diatas, maka
dapat diketahui bahwa masalah dengan jumlah atau nilai tertinggi dan merupakan prioritas yang
terdapat pada unit rawat jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob adalah ada beberapa dokter
spesialis datang telat saat jam praktek lebih dari 1 jam.
Penjabaran Masalah
Masalah yang menjadi prioritas tersebut selanjutnya akan dijabarkan menggunakan metode
5W+1H. Hal ini dilakukan untuk melihat lebih dalam tentang masalah yang akan dibahas,yaitu
dengan mengguraikan masalah tersebut :
What (apa yang menjadi prioritas masalah) .Masalah yang menjadi prioritas adalah : Ada
beberapa dokter spesialis datang telat saat jam praktek lebih dari 1 jam.
Who ( Siapa yang terlibat dalam masalah tersebut ).Dokter praktek spesialis di unit rawat jalan.
When ( Kapan masalah ditemukan ).Masalah ini ditemukan berdasarkan hasil evaluasi,
wawancara dan kuesioner pelanggan pada pelaksanaan residensi diunit rawat jalan.
Where ( Dimana masalah ditemukan ).Masalah terjadi diunit rawat jalan.
Masalah tersebut terjadi karena
beberapa hal, yaitu
Tidak ada sistem reward dan punishment terhadap kinerja manajemen terhadap Dokter
Praktek Spesialis.
Monitoring evaluasi terhadap Dokter Spesialis belum rutin di lakukan di Rumah Sakit
Bhayangkara Brimob.
Status Dokter praktek spesialis di poliklinik adalah paruh waktu, bukan POLRI/PNS.
How ( Bagaimana mengatasi hal tersebut ).Berdasarkan hasil residensi untuk mengatasi hal
tersebut maka diperlukan adanya peraturan tegas dari manajemen rumah sakit terhadap Dokter
Spesialis yang praktek di Rumah Sakit Bhayangkara Brimob dan melakukan follow up kinerja
terhadap dokter praktek spesialis.
Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil analisa situasi yang telah dilakukan,dengan melihat input,proses dan output,
terdapat beberapa masalah yang dijumpai diunit rawat jalan Rumah Sakit Bhayangkara Brimob,
masalah yang perlu mendapatkan perhatian berdasarkan prioritas adalah :
Ada beberapa dokter spesialis datang telat saat jam praktek lebih dari 1 jam.
Jumlah perawat masih kurang
Banyak antrian pendaftaran rawat jalan yang menumpuk
DIAGRAM FISHBONE / ANALISA TULANG IKAN
Diagram.2

MATERIAL MAN

Status dokter praktek


spesialis paruh waktu

Belum ada sanksi disiplin kerja


dokter praktek spesialis yang tidak
Belum tersedianya berkomitmen terhadap Ada beberapa dokter
monitoring evaluasi kesepakatan jam praktek
dana utk pemberian spesialis datang
dari manajemen kompensasi terlambat saat praktek
belum rutin dilakukan
Belum ada kebijakkan lebih dari 1 jam
pemberian reward pada
kinerja dokter praktek
spesialis

EVALUASI MONEY
METODE
Akar Penyebab Masalah:
Man
Status dokter praktek spesialis paruh waktu, hal ini mengakibatkan kurangnya rasa memiliki
dokter terhadap organisasi rumah sakit, sehingga kurang memegang komitmen terhadap
kesepakatan jadwal praktek.
Metode
Belum ada sanksi disiplin kerja dokter praktek spesialis yang tidak berkomitmen terhadap
kesepakatan jam praktek, ini mengakibatkan dokter tidak memiliki kekhawatiran jika datang
terlambat.
Belum ada kebijakkan pemberian reward pada kinerja dokter praktek spesialis, ini dapat
membuat rangsangan tidak semangat datang praktek karena kurang adanya bentuk
penghargaan dan pengakuan pentingnya keberadaan profesi spesialis.
Money
Belum tersedianya dana untuk pemberian kompensasi kepada dokter spesialis, ini dapat
mengakibatkan semangat kerja dan loyalitas dokter spesialis selalu terjaga terhadap organisasi
RS.
Evaluasi
monitoring dan evaluasi dari manajemen beum rutin dilakukan, mengakibatkan sikap disiplin
kerja tidak sesuai jadwal kesepakatan
Alternatif Pemecahan Masalah
Tabel.7

No Faktor Penyebab Masalah Alternatif Pemecahan Masalah


1.   Man  Status dokter praktek  Pengajuan dokter yang
spesialis paruh waktu sudah layak diangkat
menjadi karyawan tetap.
2.   Metode    
 Belum ada sanksi disiplin  Adakan membuat sanksi
kerja dokter spesialis yang disiplin kerja yang mengatur
tidak berkomitmen dokter praktek spesialis.
terhadap kesepakatan jam
 
praktek.
   Adakan membuat
kebijakkan pemberian
 Belum ada kebijakkan
reward dokter spesialis.
pemberian reward pada
kinerja dokter spesialis.
3.  Money  Belum tersedianya  Adakan pengajuan
penghitungan dana
dana untuk pemberian kompensasi dokter
kompensasi dokter praktek spesialis kepada
praktek spesialis. Direktur RS.

4.  Evaluasi  monitoring evaluasi  Adakan monitoring dan


evaluasi kepada dokter
dari manajemen spesialis secara rutin
terhadap dokter sebulan sekali
spesialis belum rutin  
dilakukan  Mengadakan rapat rutin
bulanan diunit rawat
jalan.
Penetapan Prioritas Pemecahan
Masalah
Penilaian metode ini dibagi menjadi 2(dua) kriteria,yaitu :
1. Efektifitas Jalan Keluar. Jenis penilaian yang diberikan adalah ;
Nilai 1: tidak penting untuk diprioritaskan
Nilai 2: kurang penting untuk diprioritaskan
Nilai 3: cukup penting untuk diprioritaskan
Nilai 4: penting untuk diprioritaskan
Nilai 5: sangat penting untuk diprioritaskan
Dalam menentukan efektifitas jalan keluar,diperlukan kriteria tambahan sebagai berikut:
Besarnya masalah yang dapat diselesaikan (Magnitude /M)
Sensitifitas jalan keluar (Vurnerability / V)
Pentingnya jalan keluar (Importancy / I)
Penetapan Prioritas Pemecahan Masalah
No Alternatif Pemecahan Efektifitas Efisiensi Nilai
Masalah M V I C (MxVxI) / C

1. Pengajuan dokter yang          


sudah layak diangkat 3 4 3 2 18
menjadi karyawan tetap
2.  Adakan supervisi/followup      
terhadap disiplin kerja 4 4 4 3 21.3
dokter spesialis.
3.  Adakan membuat sanksi          
disiplin kerja dokter 5 5 5 5 25
praktek spesialis.
4.  Adakan membuat          
kebijakkan pemberian 3 4 5 4 15
reward SDM dokter
spesialis.
5. Adakan pengajuan          
penghitungan dana 3 3 3 2 13,5
kompensasi dokter
spesialis kepada Direktur
RS.
6.  Mengadakan rapat rutin          
bulanan diunit rawat jalan. 4 4 3 4 12
Prioritas penyelesaian masalah yang baik untuk dijalankan oleh instalasi unit
rawat jalan Rs Bhayangkara Brimob dalam waktu dekat ini adalah mengadakan
pembuatan peraturan disiplin kerja yang mengatur dokter praktek
spesialis.
Rencana Pelaksanaan Penyelesaian Prioritas Masalah
Rencana menetapkan penyelesaian masalah dengan menggunakan konsep PDCA. Konsep
PDCA pertama kali diperkenalkan oleh Walter Shewart pada tahun 1930. PDCA kepanjangan dari
Plan,Do,Check,Action. PDCA adalah proses interaktif dalam menyelesaikan masalah yang umum
digunakan dalam mengendalikan mutu,peningkatan/perbaikan proses bisnis atau pemecahan
masalah. Metode ini dapat digunakan dalam lingkungan pelayanan kesehatan guna meningkatkan
kualitas pelayanan. Kunci keberhasilan penerapan metode ini adalah terletak dari kesungguhan
dan kedisiplinan dalam pelaksanaannya.
Berikut adalah penyelesaian masalah dengan menggunakan metode PDCA, yang umum
digunakan dalam pengendalian mutu.
Prioritas Penyelesaian Masalah
Plan 1.Mengumpulkan data absensi dokter praktek spesialis.
2.Merekap absensi dokter praktek spesialis.
3.Menganalisa rekapan absensi dokter praktek spesialis.
4.Mengusulkan pembuatan peraturan disiplin kerja dokter praktek spesialis ke
Karumkit.
5.Mengusulkan membentuk team work pembuat peraturan.
6.Mengusulkan jadwal kegiatan team work pembuat peraturan.
Do 1. Membentuk team work untuk membuat peraturan.
2. Pembagian tugas tim.
3. Kumpulkan materi mengenai disiplin kerja dan sanksi kelalaian kerja.
4. Penulisan peraturan.
5. Pengesahan peraturan.
6. Sosialisasikan peraturan yang telah dibuat dan disyahkan.
7. Simulasi/ uji coba peraturan yang telah dibuat dan disyahkan.
8. menerapkan peraturan yang telah dibuat dan disyahkan.
9. monitoring dan evaluasi penerapan peraturan.
Prioritas Penyelesaian Masalah
Check 1.Evaluasi setiap tahapan program kegiatan .
2.Lakukan perencanaan program lain bila tahapan program kegiatan tidak
sesuai
dengan target pencapaian.

Action 1.Bila sudah sesuai dengan target program kegiatan, maka berlakukan
peraturan
tersebut.
2.Bila tidak sesuai dengan target program kegiatan, maka lakukan
perencanaan
Program yang lain.
No Kegiatan Penanggung Jawab Waktu Target Kinerja
1. Mengumpulkan dan merekap Kasubbid Yanmed   100 % absen
absensi dokter praktek spesialis dokpol 3 Hari terekap
2. Menganalisa hasil rekap absensi Kasubbid Yanmed   98 % absen
dokter dokpol 1 Hari teranalisa
3. Mengusulkan pembuatan      
peraturan disiplin kerja yang Kasubbid Yanmed   100% usulan
mengatur SDM dokter praktek dokpol 1 Hari surat aturan
spesialis ke Direktur RS. dibuat
4. Mengusulkan membentuk team Kasubbid Yanmed   100% usulan
work pembuat peraturan dokpol 1 Hari surat bentuk
team dibuat
5. Mengusulkan jadwal kegiatan Kasubbid Yanmed   100% usulan
team work pembuat peraturan dokpol 1 Hari jadwal kegiatan
dibuat
6. Membentuk team work untuk Kasubbid Yanmed   100% team work
membuat peraturan dokpol 1 Hari terbentuk
7. Pembagian tugas team work Kasubbid Yanmed   100% tugas
dokpol 1 Hari team dilakukan
8. Kumpulkan materi mengenai Kasubbid Yanmed   100% materi
disiplin kerja dan sanksi dokpol 1 Hari terkumpul
kelalaian kerja
Rencana Kegiatan Prioritas Penyelesaian
Masalah
9. Kasubbid   100% aturan
Penulisan peraturan.
Yanmed dokpol 1 Hari ditulis
10. Kasubbid   100% aturan di
Pengesahan peraturan
Yanmed dokpol 1 Minggu sah-kan
11. Kepala Bidang 98% aturan
Sosialisasikan peraturan
Perawatan 1 Bulan disosialisasikan
12. Kepala Poliklinik 1 Bulan 90% aturan
Simulasi/ uji coba peraturan
telah di
simulasi
13. Kepala Poliklinik 1 Bulan 99% aturan
Penerapan peraturan
diterapkan
14. Kepala Bidang   100% aturan
Monitoring dan evaluasi
Perawatan 1 Bulan termonitor dan
penerapan peraturan terevaluasi
15. Kasubbid   100% tahapan
Evaluasi setiap tahapan
Yanmed dokpol 3 Bulan program
program kegiatan kegiatan
terevaluasi
16. Kasubbid   100% aturan
Berlakukan Peraturan yang
Yanmed dokpol 1 Hari diberlakukan
telah dibuat dan disyahkan
Jadwal Rencana Kegiatan Penyelesaian Masalah
Februari Maret April Mei
Kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Plan                                      
1.Kumpulkan dan merekap absensi dokter praktek
spesialis. x  

2.Analisa hasil rekap absensi dokter x                                    


3.Buat surat pengusulan ke Direktur RS untuk x                                    
pembuatan peraturan disiplin kerja Dokter praktek.
 
4.Usulkan bentuk team work pembuat peraturan.   x                                  
5.Usulkan jadwal kegiatan team work pembuat
  x                                  
peraturan
Do                                      
1.Bentuk team work untuk membuat peraturan
x    
2.Bagi tugas team work   x                                  
3.Kumpulkan materi   x                                  
4.Tulis peraturan     x                                
5.Sah -kan peraturan     x                                
6.Sosialisasikan peraturan     x x x x                          
7.Simulasi/ uji coba peraturan             x x x x                  
8.Terapkan peraturan                     x                
9.Monitoring dan evaluasi penerapan peraturan                     x x x x          
Check                                      
Evaluasi setiap tahapan program kegiatan
x x x x x x x x x x x x x x x        

Action                                      
Berlakukan peraturan
x
Team Pelaksana

No Pelaksana Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab

1 Koordinator  Membentuk team monitoring dan


Evaluasi(MoNev).
 Membagi tugas team .

2 Sekretaris  Mencatat semua hasil rapat dan kegiatan team.

3 Anggota  Evaluasi setiap tahapan kerja.


Kesimpulan
Berdasarkan keputusan Menteri kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II / 2008
tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Rumah Sakit, untuk standar minimal
rawat jalan, pelaksanaan kegiatan pelayanan di unit rawat jalan RS Bhayangkara
Brimob disimpulkan belum sesuai SPM karena pelaksanaan pelayanan kesehatan
terhadap pasien masih ada yang melebihi waktu dari 60 menit. Bukti ini di dapat
dari hasil wawancara,observasi dan kuesioner dimana masih adanya beberapa
dokter spesialis datang telat saat jam praktek lebih dari 1 jam.
Saran
Agar kegiatan pelayanan kesehatan terhadap pasien di unit rawat jalan RS
Bhayangkara Brimob sesuai dengan SPM, maka disarankan :
Mengusulkan surat ke SDM untuk membuat   peraturan disiplin kerja dan
pemberian Reward/ kompensasi dokter praktek spesialis .
SDM membuat peraturan tentang kedisiplinan kerja dan punishment dokter
praktek spesialis.
SDM membuat peraturan tentang pemberian reward/ kompensasi dokter
praktek spesialis.

Anda mungkin juga menyukai