Anda di halaman 1dari 25

BAGAN AKUN STANDAR

PPAKP 2014

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


DEFINISI:

Bagan Akun Standar adalah daftar


kodefikasi dan klasifikasi terkait
transaksi keuangan yang disusun
secara sistematis sebagai pedoman
dalam perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan anggaran, dan pelaporan
keuangan pemerintah.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


PENGGANTIAN PMK No. 91/PMK.05/2007 TENTANG
BAGAN AKUN STANDAR (BAS)
 BAS untuk Akuntansi Berbasis Kas menuju Akrual ditetapkan dalam PMK Nomor
91/PMK.05/2007 tentang BAS yang mengatur mengenai Kodefikasi yang digunakan
dalam siklus APBN yaitu:
1. Kode dan Uraian Fungsi/Sub Fungsi dan Program;
2. Kode dan Uraian Kegiatan/Sub Kegiatan;
3. Kode dan Uraian Bagian Anggaran/Unit/Satuan Kerja; dan
4. Kode Akun
 Penggantian disebabkan:

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


Kebijakan
Penyempurnaan Kesesuaian
PP 71/2010 Akuntansi dan
Proses Bisnis dengan Aplikasi
Penganggaran

Bagan Akun Standar

Penyusunan
Struktur BAS

Aplikasi SPAN Aplikasi SAKTI


INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
ISI STRUKTUR BAS
No KLASIFIKASI DIGIT PENJELASAN ATRIBUT PELAPORAN
1 SATKER 6 Kode satker BA, Eselon1, Konsolidasi Satker

2 KPPN 3 Kode KPPN Kode Kanwil Ditjen


Perbendaharaan
3 AKUN 6 Kode Akun

4 PROGRAM 3+2+2 Kode BA, Eselon I, Program

5 OUTPUT 4+3 Kode Kegiatan, Output Kegiatan, Fungsi, Subfungsi,


Satuan
6 DANA 1+1+8 Kode Sumber Dana, Cara Tarik, No. No Register
Register
7 Bank 1+4 Kode Tipe Rekening, No. Rekening, Kode KPPN
Bank
8 Kewenangan 1 Kode Kewenangan

9 Lokasi 2+2 Kode Propinsi, Kab/Kota

10 Tipe Anggaran 1 Kode Tipe Anggaran

11 Antar entitas 6 Kode Antar Entitas

12 Cadangan 6 Kode Cadangan Belum digunakan

Jumlah (minus 56
cadangan)
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
Penggunaan
BAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


A DA
N P R
M E D A
-S EG TA N
E N N S
EG M A K U
S A N
B AG

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


1. SEGMEN SATKER
 Mencerminkan adanya unit yang bertanggung jawab dalam
pencatatan transaksi;
 Sebagai Balancing Segment:
 mengacu dimana letak pembebanannya (satker sebagai cost
center).
 Rumusan akuntansi Aset = Utang + Ekuitas atau keseimbangan
akuntansi (balance) terjadi di level satker.
 Satker dapat menghasilkan laporan keuangan, baik laporan
keuangan sebagai entitas satker maupun sebagai bahan laporan
keuangan konsolidasi
 Memiliki keterkaitan dengan kodefikasi Bagian Anggaran
dan Eselon I ybs.
 Kodefikasi: 6 digit

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


2. SEGMEN KPPN
Menunjukan fungsi tempat pemrosesan
pembayaran melalui KPPN;
Berfungsi:
 menghasilkan LAK per KPPN sebagai pengelola kas,
 menyusun laporan gabungan satker yang ada pada masing-
masing KPPN.
Memiliki keterkaitan dengan kodefikasi
Kanwil Ditjen Perbendaharaan.
Kodefikasi: 3 digit

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


3. SEGMEN AKUN (1)
Terdiri dari:
 Akun APBN:
o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan; dan
o Apropriasi Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan
 Akun DIPA:
o Estimasi Pendapatan/Penerimaan Pembiayaan yg dialokasikan; dan
o Alotmen Belanja/Transfer/Pengeluaran Pembiayaan.
 Akun Komitmen:
o Komitmen Belanja
 Akun Realisasi:
o Pendapatan-LO
o Pendapatan-LRA
o Beban
o Belanja
o Penerimaan Pembiayaan; dan
o Pengeluaran Pembiayaan
 Akun Transitoris:
o Penerimaan Non Anggaran dan Pengeluaran Non Anggaran
 Akun Neraca
o Aset
o Kewajiban
o Ekuitas
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
3. SEGMEN AKUN (2)
Pakem Penyusunan dan Pengembangan
 Akun Neraca
o Aset diawali dengan angka 1
o Kewajiban diawali dengan angka 2
o Ekuitas diawali dengan angka 3
 Menggunakan akun yang sama untuk akun APBN, akun DIPA, akun
Komitmen dan akun Realisasi. Tahapan dalam pelaksanaan
anggaran tersebut ditandai dengan perbedaan pada segmen Tipe
Anggaran.
 Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali angka 4 baik
untuk Pendapatan LRA maupun Pendapatan LO.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


3. SEGMEN AKUN (3)
Pakem Penyusunan dan Pengembangan - lanjutan
 Menggunakan kodefikasi akun yang sama diawali
angka 5 dan 6 baik untuk Belanja dan Transfer
maupun Beban.
 Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 49
untuk pendapatan-LO dan 59 untuk beban yang tidak
akan terdapat pada pencatatan basis kas (seperti
pendapatan pelepasan aset, beban penyusutan,
beban amortisasi, beban penyisihan piutang tidak
tertagih.
 Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 7
untuk Pembiayaan.
 Menggunakan kodefikasi akun yang diawali angka 8
untuk transaksi transitoris.
 Kodefikasi: 6 digit
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
4. SEGMEN PROGRAM
 Merupakan penjabaran kebijakan Kementerian
Negara/Lembaga yang terdiri atas beberapa kegiatan.
 Klasifikasi program adalah bentuk rumusan yang
mengidentifikasikan kebijakan dengan sasaran dan
kinerja yang jelas dan terukur sehingga setiap
program merupakan gambaran setiap unit Eselon 1
di Kementerian negara/Lembaga.
 Terdiri dari 3 digit kode Bagian Anggaran, 2 digit kode
Eselon 1 dan 2 digit kode Program
 Terdiri atas Program Teknis dan Program Generik

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


5. SEGMEN OUTPUT
 Kegiatan merupakan bagian dari program yang
dilaksanakan oleh beberapa Satker sebagai bagian dari
pencapaian suatu program.
 Kegiatan bersifat spesifik terhadap suatu Satker sehingga
memiliki sasaran dan keluaran yang jelas untuk setiap
kegiatan.
 Segmen Output melekat pada pelaksanaan dan pencapaian
suatu kegiatan.
 Merupakan kombinasi dari kode kegiatan dan kode output,
dengan atribut berupa kode fungsi, subfungsi, prioritas, dan
satuan volume output.
 Kodefikasi: 7 digit, terdiri dari 4 digit kode kegiatan dan 3
digit kode Output.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


6.1 SEGMEN DANA
Mencerminkan adanya alokasi pelaksanaan
anggaran yang berasal dari sumber dana
tertentu dan memiliki cara penarikan dana
yang sesuai dengan sumber dana tersebut.
Merupakan kombinasi dari 1 digit kode
sumber dana, 1 digit kode cara penarikan,
dan 8 digit kode nomor register utang
pemerintah dan/atau hibah.

15
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
6.2 SUMBER DANA
Kode URAIAN Kode URAIAN

A Rupiah Murni (RM) K Hibah Langsung Luar Negeri (HLL)


B Pinjaman Luar Negeri (PLN) L Hibah Langsung Barang Dalam
Negeri (HLBD)
C Rupiah Murni Pendamping (RMP) M Hibah Langsung Barang Luar Negeri
(HLBL)
D Penerimaan Negara Bukan Pajak N Hibah Langsung Jasa Dalam Negeri
(PNP) (HLJD)
E Pinjaman Dalam Negeri (PDN) O Hibah Langsung Jasa Luar Negeri
(HLJL)
F Badan Layanan Umum (BLU) P Hibah Langsung Surat Berharga
Dalam Negeri (HLSD)
G Stimulus (STM) Q Hibah Langsung Surat Berharga Luar
Negeri (HLSL)
H Hibah Dalam Negeri (HDN) R Luncuran (LCR)
I Hibah Luar Negeri (HLN) S Saldo Awal BLU (SBLU)
J Hibah Langsung Dalam Negeri (HLD) T Surat Berharga Syariah Negara
(SBSN)
16
6.3 CARA PENARIKAN
Kode URAIAN

0 Rupiah Murni (RM)


1 Pembiayaan Pendahuluan (PP)
2 Pembayaran Langsung (PL)
3 Rekening Khusus (RK)
4 Letter of Credit (LC

17
INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN
7. SEGMEN BANK
 Mencerminkan penggunaan rekening bank berbeda dalam
pengelolaan anggaran oleh pemegang kas pemerintah yaitu
Kuasa BUN yang dalam hal ini dilakukan oleh Direktorat
Pengelolaan Kas Negara selaku Kuasa BUN Pusat, dan KPPN
selaku Kuasa BUN Daerah.
 Dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
 Rekening BUN yang dibuka di Bank Indonesia/Bank Umum/Pos;
 Rekening pengesahan, yang Rekening pengesahan merupakan
rekening dummy yang ditetapkan oleh KPPN dalam rangka
pengesahan transaksi melalui sistem aplikasi terintegrasi; dan
 Rekening transito, yang merupakan rekening dummy yang
ditetapkan oleh Direktorat Pengelolaan Kas Negara/KPPN dalam
rangka penyelesaian transaksi transito melalui sistem aplikasi
terintegrasi

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


8. SEGMEN KEWENANGAN

Mencerminkan kewenangan yang


berbeda dalam pelaksanaan anggaran
suatu satuan kerja yaitu:

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


9. SEGMEN LOKASI
Bagian dari Budget Control;
Mencerminkan tempat pelaksanaan
kegiatan bersifat independen;
Untuk penerusan pinjaman juga sebagai
informasi kode penerima penerusan
pinjaman (Debitur).

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


10. SEGMEN ANGGARAN
Mencerminkan tahapan pengelolaan
APBN sebagai berikut:

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


11. SEGMEN ANTAR ENTITAS
Segmen yang berisi Ditagihkan Kepada
Entitas Lain (Due to) dan Diterima Dari
Entitas Lain (Due From) sebagai lawan dari
kode satker untuk transaksi antar entitas.
Transaksi antar entitas terjadi ketika pada
suatu transaksi berisi hubungan relasi antara
dua kode satker yang berbeda, sehingga
terdapat beda kepemilikan dalam satu
transaksi.
Kodefikasi: 6 digit

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


12. SEGMEN CADANGAN
Kode Cadangan saat ini belum
digunakan.
Kode ini disediakan jika nantinya dalam
pengembangan BAS ke depan akan
membutuhkan segmen baru yang belum
tertampung dalam segmen kodefikasi
BAS saat ini.

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


PENGELOLAAN
BAS

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN


TERIMA KASIH

INTEGRITAS | PROFESIONALISME | SINERGI | PELAYANAN | KESEMPURNAAN

Anda mungkin juga menyukai