Anda di halaman 1dari 30

EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF PENYAKIT

MENULAR
Kelompok 1:

1. Disyon Hendro Liligoly


2. Ludia Tabita Karolina Giay
3. Riswanti Ria Matarru
4. Julianti Eka Putri
5. Samuel Mora
6. Alesia F Mandowen
7. Yomina silak
8. Emiliya Brabar
EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF
 Epidemiologi deskriptif adalah salah satu
metodologi paling awal, pada bidang epidemiologi
dan baru diikuti oleh bentuk metodologi lainnya
akhir-akhir ini.
 Epidemiologi deskriptif menjadi cara kunci untuk
menemukan patogen yang baru teridentifikasi dan
muncul kembali dan mengidentifikasi agen etiologi
wabah.
 Dengan meningkatnya penggunaan sumber daya
yang menghitung secara cepat selama dua dekade
terakhir.
DASAR DASAR EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF

1. Karakter orang, tempat dan waktu.


2. Tidak ada Intervensi.
3. Penilaian penyebab potensial
4. Penentuan definisi kasus
5. Pengajuan hipotesis
6. Intervensi kesehatan masyarakat
1. KARAKTER ORANG, TEMPAT DAN WAKTU.

Dapat mendeskripsikan semua segi tentang apa


yang terjaadi kedalam tiga sumbu seperti
 siapa yang terkena efeknya

 seperti apa lingkungannya

 Dan kapan kejadiannya

Dapat juga dideskripsikan kapan kejadiannya dalam


hubungannya dengan perkembangan
2. TIDAK ADA INTERVENSI.

 Situasi digambarkan selengkap-lengkapnya dengan


menggunakan informasi yang tersedia. contoh
sumber dayanya adalah observasi, perpustakaan
dan pertukaran informasi dengan seorang teman
(pengumpulan data) tidak ada yang dikerjakan dan
diuji, tidak ada intervensi.
3. PENILAIAN PENYEBAB POTENSIAL

 Dapat juga menggunakan berbagai macam sumber


daya untuk mencoba mengidentifikasi apa yang
mungkin menjadi penyebab. Internet dapat menjadi
sumber yang baik ( jika menggunakan sumber yang
dapat dipercaya). Perpustakaan, jurnal dan sumber
ilmiah lain merupakan sumber yang lebih baik.
4. PENENTUAN DEFINISI KASUS

 Dapat menempatkan karakteristik orang, tempat


dan waktu yang dapat mengidentifikasi sacara
bersama-sama sehingga menciptakan gambaran
yang padu dan menyeluruh tentang apa yang
dialami.
5. PENGAJUAN HIPOTESIS
 Pada beberapa penelitian deskriptif, mustahil untuk
mengumpulkan berbagai spesimen. Seperti pada kasus
kolera, seseorang biasanya tidak mengetahui bahwa
mereka akan menjadi sakit dan tidak dapat mengambil
sampel karena kendala situasional. Disini, spesimen
biologis dari individu yang terkena penyakit tidak
diperoleh karena pasien mengobati sendiri penyakitnya
dan tidak mencari pelayanan atau tidak memeroleh
diagnosis. Spesimen kemungkinan besar diambil dari
makanan yang disajikan, dan jika kasus tambahan
muncul, dapat diambil sampel biologis dari mereka
yang juga terjangkit penyakit. Akan tetapi, meskipun
tanpa pengambilan spesimen, hipotesis tetap dapat
terindentifikasi.
6. INTERVENSI KESEHATAN
MASYARAKAT

 Mampu bekerja dengan staf rumah sakit untuk


memajukan teknik manajemen makanan untuk
mengurangi resiko wabah penyakit yang menular
melalui makanan dimasa yang akan datang.
 Epidemiologi deskriptif membantu kita untuk mengerti
mengeni
1. Apa yang sedang kita teliti ?

2. Berapa banyak kasus yang sedang kita tangani ?

3. Dan apa yang harus kita lakukan ?


TIGA TUJUAN UTAMA
EPIDEMIOLOGI
1. untuk menggambarkan dan mengevaluasi
kecenderungan outcome atau perilaku dalam
kesehatan : outcome penilitan meliputi penyakit yg di
kenal sebelumnya, baru muncul, muncul kembali
(dikenal sebelumnya). Epidemiologi deskriptif
penyakit memudahkan penggambaran karakteristik yg
ditemukan pada individu yg sakit atau terkena akibat
penyakit yg meliputi pencarian (tetapi tdk
membuktikan hubungan) agens penyebab potensial,
misalnya peningkatan perilaku seks yg tdk aman dan
kegagalan vaksinasi.
Lanjutan…

2. Menyediakan data untuk keperluan perencanaan:


pemahaman ttng siapa yang terkena penyakit saat diteliti,
dimana dan kapan terkena (tempat), berapa lama
terkena( waktu) dan berapa banyak orang yg terkena (jumlah)
merupakan hal yang penting dalam perencanaan dan
pengalokasian sumber daya.
Misalnya pada waktu terjadi wabah, perkiraan breapa banyak
individu yg terkena penyakit dapat membantu dalam
merencanakan secara tepat jumlah petugas yang di perlukan
untk menaggulangi wabah, jumlah perkiraan rawat inap,
lokasi pusat yg kebutuhannya paling tinggi.
3. Untuk memperkirakan kebutuhan penelitian dimasa
mendatang: Epidemiologi deskriptif hanyalah sebuah
awal: seringkali dibutuhkan penelitan tambahan unkt
menindak lanjut penelitan sebelumnya. Data dari penelitan
deskriptif yang seringkali tanpa pengecualian hanya
merupakan langkah awal, sedangkan untk menjawab
pertanyaan penelitian dimasa mendatang dgn tepat
dibutuhkan kelengkapan metode penelitian analitik, ukuran
sampel yg sesuai dan desain penelitian tertentu
METODE EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
1. Orang: mengacu pada karaktersitik individu yg
terkena penyakit yg di teliti. Siapa mereka ? Apak
mereka sebagian besar pria? Wanita? Kelompok usia
tertentu? Etnis/ras tertentu? Apa agamanya? Apakah
tipe orang tertentu tidak dipengaruhi oleh outcome
penelitian? Apa unit individu yg terkena penyakit?
Apa kesamaan mereka dan karakteristik apa yg
membedakan mereka? Kita ingin menggambarkan
tentang jenis orang yg mengalami penyakit yg sedang
kita teliti, sebanyak mungkin mengetahui ttng orang
tersebut.
LANJUTAN….
Standar karakteristik orang mencakupi:
 Usia

 Tingkat pendidikan

 Jenis kelamin

 Status kesehatan

 Lokasi tempat tinggal

 Status perkawinan

 Ras/etnis

 Agama

 Status sosial ekonomi

 perilaku
Lanjutan…

2. Tempat: dimana peristiwa itu terjadi? Negara bagian?


Provinsi? Kode? Jalur sensus? Nama jalan? Apakah itu
sebuah restoran? Apakah lokasi kejadian berdekatan atau
terpisah satu sama lain? Apakah kejadian itu terjadi
diperkotaan, pinggiran kota atau pedesaan? Hutan? Daerah
industri? Kita ingin menggambarkan lokasi tempat penyakit
tersebut. Standar karakteristik tempat mencakupi:
 lokasi tempat perolehan penyakit (negara bagian, kota, kode
pos, dll)
 Gambaran lokasi (tipe perumahan, seperti : apartemen,
desa, kota, pinggiran dll)
 Karakteristik lingkungan sekitar (gurun, daerah industri,
berasap, racun diudara, agens menular yg dekat dgn lokasi
indentifikasi, nama jalan, sekolah, pekerjaan dll)
LANJUTAN….
3. Waktu: kapan peristiwa itu terjadi? kapan dilayani pertama
kali muncul? kapan diagnosis pertama dibuat ? Kita ingin
menggambarkan rentang waktu perkembangan penyakit yang
sedang diteliti,mengetahui sebanyak mungkin tentang orang2 yang
terkena penyakit.standar karaktereristik waktu mencakup:
1.Tanggal (bulan,hari,tahun) kejadian, termasuk hari.
2.Jam kejadian,kemunculan pertama gejala dan tanda diagnosis
3.Hubungannya dengan waktu kejadian,sepertti siklus
pembuangan limbah atau kejadian lain sepanjang waktu dan uang.
Pemgelompokkan secara geospasial adalah ketika beberapa kasus
terjadi di suatu area / memiliki satu karakteristik geografis yang
sama.(misalnya,kasus terjadi ditempat yang berjauhan namun
dihubungkan dengan jalan antar kota). pengelompokkan temporal
adalah ketika kasus terjadi dalam suatu periode waktu yang relatif
singkat,seberapa pendek jarak waktu antarkasus yang ingin
diidenfisikasi bergantung pada penyakit yang ingin diselidiki
ANALISA DESKRIPTIF
Untuk memudahkan analis deskriptif,data mengenai
karakteristik orang orang,tempat,dan waktu
umumnya dikumpulkan dan didokumentasikan
dalam cara yang sistematik.
 Pewawancara

 Mencari daftar sistematik


TEKNIK SPESIFIK
1. Hitung frekuensi variabel kategorik . Langkah ini akan
mrenunjukkan pada kita bagaimana distribusi sampel data
berbagai kategori variabel independen.
2. Hitung ukuran nilai sentral ( mean, mediam, modus) dan
sebaran ( standar deviasi atau varians) untuk variabel
kontinu.
3. Buatlah bagandata kontinu sati variabel pada suatu waktu,
dengan menggunkan bagan kotak, bagan batang dana
daun, atau tampilan grafis lainnya pada penyelesaian data.
Bagan tersebut menggambarkan data variabel per variabel.
Selain itu, bagan juga membentu mengidentifikasi nalai dari
luar kisaran yang ada atau nilai yang hilang, dan memberi
gambaran umum tentang kontinu.
LANJUTAN….
4. Gambarkan data dalam bentuk diagram tebar
( scatterplot), dgn menempatkan variabel independen
( outcome) pada sumbuh Y(sumbuh vertikal) dan variabel
independen (prediktorpotensial) pada sumbuh X ( sumbuh
horizontal).
5. Perhatikan data outler, poin data yg menonjol dari
keseluruhan distribusi. Untuk variabel kontinu, outler dapat
dihitung dalam memperhatikn poin data yang “terlempar jauh”
dari tingkat tertentu. Misalnya,dua standar deviasi yg berbeda
dibawah atau diatas mean).
METODE SPESIFIK
Seperti yg dinyatakan di awal, hal terpenting dalam
epidemiologi deskriptif adalah memahami data, meskipun
demikian kita harus mengetahui bahwa memahami data
memerlukan lebih dari sekedar menyusunnya dlm tabel.
Interpretasi adalah kunci informasi kuantitatif yg terdapat dlm
langkah-langkah di atas dan meninjaunya secara kualitatif
dan menyeluruh kemudian melakukan analisis. Langkah
selanjutnya menilik penyakit yg diteliti, penyebab potensial
yg digali, dan apa yg membuat data menunjukan bahwa
terdapat suatu penyebab yg domain di antara lainya,
kemudian menggabungkan bukti dgn pengetahuan terlebih
dahulu ttng penyakit infeksi, merupakan hal yg membuat
epidemiologi deskriptif menjadi alat metodologis yg
bermanfaat.
DESAIN EPIDEMIOLOGI
DESKRIPTIF
Desain epidemiologi deskriptif merupakan penelitian
yg menjelaskan kejadian atau peristiwa kesehatan
masyarakat dengan penyelidikan terperinci menurut
karakteristik orang, temapt, dan waktu. Umumnya
memerlukan pembandingan formal antarkelompok.
Desain deskriptif dapat di kelompokan ke dalam
empat bagian, yaitu:
1. Laporan kasus

2. Serial kasus

3. Penelitian ekologi

4. Investigasi wabah
1. LAPORAN KASUS

Laporan kasus merupakan mata rantai yg esensial antara


kedokteran klinis dan kesehatan masyarakat. Namun laporan
kasus dlm pendidikan klinis sedikit berbeda dengan laporan
kasus dlm metode epidemiologi deskriptif. Ada beberapa poin
dlm laporan kasus yg menjadi perhatian diantaranya, yaitu:
 Kehadiran penyakit pada populasi yg tdk biasa; misl, PCP
biasanya menjangkit lansia, dan pasien luluh imun, tetapi
jarang terlihat pada populasi anak mudah yg sehat
 Kehadiran gejala atau penyakit yg tdk dikenal sebelumnya

 Kehadiran penyakit yg kurang atau kurang parah dari kejadian


sebelumnya atau penykit dgn karakterakteristik yg berbeda
dri sebelumnya (seperti, retensi genetik terhadap obat,
kegagalan penanganan dgn standar terapi perawatan dll)
LANJUTAN…..
 Kehadiran penyakit yg ditularkan dgn cara yg tdk umum atau tdk
diperkirakan sebelumnya
 Klaster (temporal atau geospasial) penderita penyakit yg tdk biasa

Laporan kasus sering dikomunikasikan dlm satu fasilitas, tetapi dpt


juga disebarluaslkan melalui jurnal yg ditinjau oleh para ahli, badan-
badan pemerintah yg mengawasi pelayanan klinis (misal, badan
peninjau rumah sakit), atau lembaga pemerintah (misal, center for
disease control and prevention, depertemen kesehatan). Kejadian
“tidak biasa” yg diidentifikaksi dari satu orang. Biasanya melaporkan
penyakit baru, atau sesuatu lainya yg abnormal. Laporan kasus
merupakan deskripsi mengenai orang, tempat, dan waktu. Dari
laporan kasus, dpt dilakukan penelusaran kasus-kasus yg serupa
dan rekomendasi prosedur diagnosisnya jika penyedia jasa
pelayanan menemukan kasus tersebut di kemudian hari.
SERIAL KASUS
Serial kasus sama seperti laporan kasus, namun ada jumlah
perbedaan dlm kasus yg diteliti. Serial kasus biasanya meneliti
lebih dari satu kasus, sedangkan laporan kasus biasanya hanya
mengkaji satu kasus, selain itu, serial kasus sering kali
mengidentifikasi data denominator saja, meskipun metode untuk
menemukan data denominator itu terkadang perhitungan secara
kasar. Misalnya, penyedia jasa, yg melihat enam trichomonas
vaginalis (penyakit yg di tularkan secara seksual) yg tidak
berespon terhadap metronidazol (terapi umum) setelah pasien
patuh mencoba beberapa siklus terapi, penyedia jasa keudian
mengindentifikasi berapa banyak kasus T. vaginalis yg resisten
terhadap metronidazol yg terjadi selama kurun waktu tertentu. Bila
dihitung, kedua data tersebut akan menghasilkan rate, meskipun
bertupa angka kasar dgn alasan sebagai berikut:
LANJUTAN…..
 Data bersifat retrospektif. Dokumentasi pertayaan yg spesifik untuk
data yg bersifat retrospektif tdk munngkin di kumpulkan secara
sistematis. Pasienlain mungkin memiliki manifestasi klinis yg sama dan
belum didata, atau mereka mungkin tercakup dlm set data tetapi tidak
didokumentasikan atau informasi ttng pasien yg dimaksud hilang.
 catatan klinis tidak tersedia lengkap. Kemampuan utk meninjau semua
catatan ttng T. vaginalis, terapi metronidazol, atau outcame lainya.
Artinya, individu yg datanya dikumpulkan, mungkin berbeda dari
mereka yg datanya tdk dapat dikumpulkan.
 Klinis berbasis populasi hanya memberikan perkiraan individu yg
mampu memanfaatkan di klinik tertentu. Mungkin ada individu lain yg
tdk memiliki akses ke klinik, tdk memiliki asuransi dll untk mencari
pengobatan. Individu lain mungkin tdk memiliki tanda dan gejalah yg
mendorong mereka untk mencari pengobatan, atau mereka sebelumnya
telah diobati, tetapi tdkkembali utk menjali perawatan lanjutan. Ini berarti
bahwa rate yg menjadi dasar di klinik tdk akuivalen dgn jumlah populasi
dasarnya.
3. PENELITIAN EKOLOGI
Penelitian ekologi berbeda dari jenis epidemiologi deskriptif lainnya karena
individu tdk menjadi unit analisis. Pada penelitian ekologi, kita menganalisis
dalam tingkatan kelompok. Penelitian sangat penting karena:
 Penelitian ekologi sering kali mengemukakan hipotesis penting yg perlu
dilanjutkan oleh penelitian analitik.
 Penelitian ekologi membuat perbandingan antara sekelompok besar
orang atau penghuni negara yg beda-beda
 Penelitian ekologi dapat di lakukan tanpa menggunakan sumber daya yg
substansial; pelaksanaan, analisis, dan interpretasi penelitian ekologi
terkadang cukup dengan menggunakan informasi yg tersedia secara
umum.
Pembandingan geografis bisa dilakukan dlm penelitian ekologi, tetapi
bukanlah satu-satunya pendekatan. Pembanding lainya adalah kelas
sosial, sekolah, jenis kelamin, ras, atau berbagai variabel kelompok lainya.
LANJUTAN…...
Desain epidemiologis sangat penting untk
memahami semua hubungan pada banyak area
penelitian. Misal, pada kasus HIV, penelitian ekologi
menunjukan bahwa sirkumsisi b/d penurunan
keterjangkitan HIV. Penelitian ekologi
membangkitkan hipotesis penting yg tentu saja
memiliki dampak hebat pada kesehatan masyarakat.
Keterbatasan utama ekologi penelitian disebut
ecologic fallasy (kekeliruan ekologis). Terjadi karena
tdk mengetahui apa hubungan yg terlihat pada
agregat (kelompok) juga dapat terjadi pada individu.
Misal,
INVESTIGASI WABAH

Jenis desain epidemiologi deskriptif khusus yg


menilai penyakit atau kejadian kesehatan
masyarakat lain yg akut. Investikasi wabah berupaya
untuk mengidentifikasi sumber penyakit yang baru
muncul atau muncul kembali ( atau keadaan gawat
darurat kesehatan masyarakat lain),
menghentikannya, dan menceganya terjadi di
kemudian hari.
Sekian
Dan
Trimakasih

Anda mungkin juga menyukai