Kejadian
Penyelidikan Penyidikan
Hukum
Pengawasan
Upaya
Eksekusi dan
Hukum
Pengamatan
Ruang
Sidang
•Majelis Hakim
•JPU
•Terdakwa+ PH
• Terperiksa
(Saksi/ahli/Terd
akwa)
•Pengunjung
Courtroom
•Majelis Hakim
•JPU
•Terdakwa+ PH
•Terperiksa
(Saksi/ahli/Terda
kwa)
•Pengunjung
Courtroom
JUDGES
PLAINTIFF
DEFENDANT
WITNESS
JURY
PUBLIC
BENCH
Macam Acara Pemeriksaan
Acara Pemeriksaan Biasa
Acara Pemeriksaan Singkat
Berat/Jenis Hukuman
Pembuktiannya (Sederhana/Sulit?)
Alat buktinya
Dll.
Prinsip Pemeriksaan
Persidangan
Terbuka untuk Umum
Hadirnya Terdakwa
Ketua Sidang Memimpin
Pemeriksaan
Langsung dan Lisan
Pemeriksaan Secara
Bebas
Lebih dulu Mendengar
Keterangan Saksi
Proses Ajudikasi Perkara Pidana
Requisitoor/
Pembuktian Putusan Sela
Tuntutan Hukum
Pledooi/
Pembelaan
Replik - Duplik Putusan
Acara Pemeriksaan Biasa
Semua Siap di R. Sidang kec. MH
MH Masuk dan membuka sidang
PU memanggil Terdakwa masuk
Identitas Terdakwa
Pembacaan SD
Menanyakan Tdw sudah mengerti/tidak isi
SD
Hak mengajukan Eksepsi (jika ada)
EKSEPSI
Pasal 156 KUHAP (KEBERATAN)
Kewenangan : absolut atau relatif
Dakwaan tidak dapat diterima (Pasal 143 ayat 2a KUHAP)
Dakwaan batal demi hukum/harus dibatalkan (Pasal 143 2b KUHAP)
pembuktian
Eksepsi ditolak: lanjut pembuktian
PUTUSAN SELA
Diputus setelah JPU memberikan tanggapan
Diputus bersama-sama dengan putusan akhir
Pengadilan berwenang/tidak berwenang,
dakwaan sesuai dengan ketentuan pasal 143
atau tidak dapat diterima atau dibatalkan atau
batal demi hukum
Pemeriksaan dilanjutkan
Dilakukan di Pengadilan/Peradilan lain
Berkas dikembalikan untuk memperbaiki
dakwaan
PERLAWANAN/VERZET
Ke Pengadilan Tinggi
JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan
sudah tepat
PH tidak sependapat persidangan
dilanjutkan
PERLAWANAN/VERZET
Ke Pengadilan Tinggi
JPU memperbaiki dakwaan atau dakwaan
sudah tepat
PH tidak sependapat persidangan
dilanjutkan
SIDANG PEMBUKTIAN
Pemeriksaan
Tanggapan/ Pemeriksaan AHLI (+ Brg
Pertanyaan Silang oleh Bukti)
Terdakwa Hakim, JPU, PH.
Art. 160-
Dinyatakan
Pemeriksaan AB Pemeriksaan AB
SURAT Ket. Terdakwa Ditutup oleh
Hakim
TUNTUTAN/REQUISITOIR
CLOSING STATEMENT
SISTEMATIKA
Pendahuluan
Opening Statement
Fakta Persidangan
Analisa Fakta
Analisa Yuridis
Kesimpulan
Permohonan
PEMBELAAN/PLEDOOI
SISTEMATIKA
Dasar pembenar PEMBELAAN
dan dasar pemaaf
Pendahuluan
Error in persona
Fakta persidangan
Ne bis in idem
Analisa fakta
Asas
Analisalegalitas/
Yuridis Retroaktivitas
Asas oportunitas
Permohonan: bebas atau lepas dari segala tuntutan, clemency
Verjaring
Kualifikasi delik dan inti delik
Samenloop dan deelneming
Concursus realis dan idealis
PUTUSAN
ANALISA FAKTA
ANALISA YURIDIS
PERTIMBANGAN
PUTUSAN: PIDANA, BEBAS ATAU LEPAS
Acara Pemeriksaan Singkat
Pasal 203 (1): di luar 205, pembuktian mudah
dan sederhana
Penuntut umum tidak membuat surat dakwaan
(Pasal 203 ayat (3)a KUHAP).
Hakim dapat meminta penuntut umum
membuat pemeriksaan tambahan (Pasal 203
ayat (3) b KUHAP).
Putusan dicatat dalam berita acara sidang
(Pasal 203 ayat ayat (3) KUHAP)
Hakim membuat surat yang memuat amar
putusan tersebut (Pasal 203 ayat (3) e
KUHAP).
Acara Pemeriksaan Cepat/Roll
Pasal 205: Tipiring maks pidana 3
bulan dan atau denda maks
Rp.7.500,- dan penghinaan ringan
Dibagi 2:
1. Acr Pemeriksaan Tipiring
2. Acr Pemeriksaan Pelanggaran LL
Acara Pemeriksaan Tipiring
Penyidik a/ Kuasa PU langsung menghadapkan
semuanya ke Pengadilan (Pasal 205 ayat (2)
KUHAP).
hakim tunggal pada tingkat pertama dan terakhir.
Kecuali dalam hal dijatuhkan pidana perampasan
kemerdekaan, terdakwa dapat meminta upaya
hukum banding (Pasal 205 ayat (3) KUHAP).
Pasal 208 KUHAP, saksi tidak mengucapkan
sumpah atau janji kecuali hakim menganggap
perlu.
Berita acara pemeriksaan sidang tidak dibuat
(Pasal 209 KUHAP).
PERBANDINGAN
Pemeriksaan Cepat
Pemeriksaan Singkat
Pasal 205: Tipiring maks
Pasal 203 (1): di luar
205, pembuktian pidana 3 bulan dan atau
mudah dan sederhana denda maks Rp.7.500,-
dan penghinaan ringan
Dibagi 2:
1. Acr Pemeriksaan Tipiring
2. Acr Pem Pelanggaran LL
Penuntut umum tidak Tipiring: Penyidik a/
membuat surat Kuasa PU langsung
dakwaan (Pasal 203 menghadapkan
ayat (3)a KUHAP). semuanya ke Pengadilan
(Pasal 205 ayat (2)
KUHAP).
PERBANDINGAN
Pemeriksaan
Pemeriksaan Singkat
Majelis Hakim Tipiring
hakim tunggal
Upaya Hukum Biasa Kec dijatuhkan pidana
Hakim dapat perampasan
meminta penuntut kemerdekaan, tdw Br
umum membuat dpt banding (Pasal 205
pemeriksaan ayat (3) KUHAP).
tambahan (Pasal
203 ayat (3) b
KUHAP). Pasal 208 KUHAP, saksi
tidak mengucapkan
Saksi Mengucap sumpah /janji kec
Sumpah hakim menganggap
perlu.
PERBANDINGAN
Pemeriksaan
Pemeriksaan Singkat
Putusan dicatat Tipiring
Putusan dicatat dalam
dalam berita acara daftar Perkara
sidang (Pasal 203
ayat ayat (3)
KUHAP) Berita acara
pemeriksaan sidang
Hakim membuat tidak dibuat (Pasal 209
surat yang memuat KUHAP).
amar putusan
tersebut (Pasal 203
ayat (3) e KUHAP).
Acara Pemeriksaan Pelanggaran
Lalu Lintas
hakim tunggal;
tidak diperlukan berita acara pemeriksaan (Pasal 212
KUHAP).
Terdakwa dapat diwakili (Pasal 211 KUHAP).
Pemeriksaan dapat dilakukan tanpa hadirnya terdakwa atau
wakilnya (verstek atau putusan in absentia). Pasal 214 ayat
(1) KUHAP.
Dalam hal putusan berupa pidana perampasan
kemerdekaan, terdakwa dapat mengajukan perlawanan
(Pasal 214 ayat (4) KUHAP).
Perlawanan dalam waktu 7 hari sesudah putusan
diberitahukan secara sah kepada terdakwa, kepada
pengadilan yang menjatuhkan putusan itu (Pasal 214 ayat
(5) KUHAP).
Putusan setelah perlawanan tetap berupa pidana
(perampasan kemerdekaan terdakwa), terdakwa dapat
banding. (Pasal 214 ayat 8).
Terima kasih